Masa Lalu, Masa Depan (1)
Masa Lalu, Masa Depan (1)
Akhir-akhir ini Leng Sicheng berusaha menempel di samping Gu Qingqing, kini skandal di luar sudah menyebar ke mana-mana, namun ia tidak memberikan penjelasan mengenai hal tersebut, begitu juga dengan Gu Qingqing.
Namun lain kali jika ada acara perjamuan, Leng Sicheng akan secara langsung membawa Gu Qingqing ke acara itu agar lingkaran kelas atas bisa mengetahui status mereka. Asalkan bisa meyakinkan status Gu Qingqing di lingkaran kelas atas, ada untungnya juga jika di luar sana tersebar gosip mengenai Gu Qingqing adalah wanita yang disukai Leng Sicheng. Pertama, bisa memberi pelajaran bagi orang yang suka mengganggu Gu Qingqing di luar sana, dan kedua, memberikan kesan mesra pada mereka, agar kedepannya jika ada yang bertanya dengan paksa, maka ia bisa segera mengakuinya.
Tujuannya juga sangat sederhana, ingin memberikan tekanan kepada Nie Zhining. Leng Sicheng tidak mau menutupi perasaannya lagi, setidaknya ia harus membiarkan Nie Zhining tahu bahwa tidak ada orang yang bisa merusak hubungannya dan Gu Qingqing!
Namun entah kenapa, saat melihat ekspresi Gu Qingqing yang sedikit gelisah dan sedikit menolak, Leng Sicheng malah mengulas senyum licik, ia sengaja mengerutkan keningnya, pura-pura marah, "Tapi sudah 3 hari, kan? Sudah selesai, kan?"
Gu Qingqing diam di tempat. Jika memang Leng Sicheng mau, memangnya ia bisa lari? Leng Sicheng tidak akan berhenti meskipun ia menolaknya, jadi sebaiknya ia menyetujuinya dengan patuh, setidaknya ia tidak akan merasa kesakitan.
Gu Qingqing menundukkan kepalanya, "Tapi, hari ini harus menggunakan pengaman."
Gu Qingqing berkata dengan serius, namun Leng Sicheng yang ada di hadapannya malah diam saja, tidak memberikan respon. Gu Qingqing yang sedang menunggu jawaban pun merasa aneh. Jangan-jangan dia tidak mau memakai pengaman?
Gu Qingqing merasa kurang nyaman, "Aku tidak keberatan kalau minum obat, tapi intinya adalah … jangan sampai aku hamil."
Setelah Gu Qingqing menyelesaikan kalimatnya, Leng Sicheng yang ada di hadapannya tetap tidak memberikan respon, juga tidak bergerak. Beberapa saat kemudian, akhirnya Gu Qingqing mendongakkan kepalanya sambil mengerutkan kening.
Jangan-jangan Leng Sicheng punya permintaan lain? Ia sudah mundur jauh, ya sudahlah, tidak perlu mundur, asal cepat selesai saja!
"Jangan terlalu lama. Besok aku masih ada rapat."
Leng Sicheng tetap tidak bergerak, Gu Qingqing akhirnya tidak mau menghiraukannya lagi, ia segera berjalan melewati pria itu dan masuk ke dalam selimut, tidur.
Gu Qingqing tentu akan dengan senang hati menerima jika Leng Sicheng tidak jadi melakukannya.
Setelah menunggu sesaat, Leng Sicheng sepertinya pergi mandi, dari kamar mandi terdengar suara pancuran air. Tidak lama kemudian, pria itu keluar dengan memakai sandal, mengelap badannya, lalu mematikan lampu kamar. Gu Qingqing segera menutup matanya, sepertinya ia bisa merasakan suasana kamar yang tertekan. Kemudian ia bisa merasakan sisi samping tempat tidur yang tenggelam, selimut yang terbuka, hawa sejuk pun terasa dari belakang punggungnya.
Apa sudah mau mulai?
Gu Qingqing mengerutkan keningnya, ia bisa merasakan Leng Sicheng sedang mendekatinya secara perlahan, lengan panjang pria itu memeluk pundaknya, badan yang berotot menempel di belakang punggungnya, Leng Sicheng sedang memeluknya dengan kuat dari belakang.
Gu Qingqing berusaha untuk rileks, ia tidak ingin merasakan sakit, tangan Leng Sicheng mulai menyentuh rambutnya dari atas ke bawah, kemudian memberikan sebuah ciuman lembut di belakang kepalanya.
Kemudian lengan yang memeluknya, mengarahkan kepalanya agar bersandar di pundak pria itu. Leng Sicheng mengatur posisinya dan mulai tidur.
Gu Qingqing menunggu untuk sesaat, namun Leng Sicheng hanya memeluknya, tidak melakukan tindakan apa pun lagi. Apa maksudnya ini? Jangan-jangan dia mau Gu Qingqing yang mengambil inisiatif?