Kisah Istri Bayaran

Cemburu (1)



Cemburu (1)

2Keesokan paginya.     

Ketika Gu Qingqing bangun, ia menemukan dirinya sedang berbaring di dalam pelukan Leng Sicheng. Kepala Leng Sicheng berada di atas bantal, sementara seluruh tubuhnya sendiri seperti seorang bayi yang dipeluk erat oleh lengan suaminya, wajahnya pun langsung menghadap tepat di depan dada Leng Sicheng.     

Gu Qingqing mengangkat kepalanya, ia melihat janggut tipis dagu Leng Sicheng, dan memberikan kesan yang bersemangat. Pria itu mempunyai hidung mancung, kedua matanya tampak tertutup, membuat sorot matanya yang tajam dan dalam jadi tak terlihat. Sudut bibirnya yang mengerucut rapat selalu melengkung menjadi lengkungan sinis saat dia tidak tersenyum, tapi saat pria ini tersenyum, dia malah terlihat seperti mengejek.      

Pria seperti ini, kejam tapi juga sensitif, dominan dan juga sombong, dia bukanlah pasangan yang bisa dikontrol oleh Gu Qingqing.     

Gu Qingqing menggerakkan badannya, ia merasa seluruh tubuhnya sangat lengket, juga sangat pegal.     

Akhir-akhir ini karena Leng Sicheng dan Gu Qingqing sangat sibuk bekerja, sering kali saat mereka sampai ke rumah, jam sudah menunjukkan pukul jam 8 atau 9 malam. Begitu pulang ke rumah, mereka segera makan malam dan mandi, bahkan kadang Leng Sicheng masih harus mengurus pekerjaan yang belum selesai. Keesokan harinya, karena harus bangun pagi, maka walaupun mereka berbaring di tempat tidur yang sama, namun mereka tidak pernah melakukan apa pun, hanya tidur untuk beristirahat saja.     

Sebenarnya, semalam mereka juga hanya melakukannya satu kali. Dibandingkan dengan 'hukuman' yang sebelumnya, kali ini Leng Sicheng sudah lebih lembut, durasinya juga tidak panjang. Hanya saja Gu Qingqing tetap merasa tubuh dan psikisnya lelah serta sakit luar biasa.     

Seperti sekarang ini, meskipun mereka saling berpelukan, suhu badan Leng Sicheng tetap tidak dapat menghangatkan Gu Qingqing, detak jantung Leng Sicheng yang kuat juga tidak bisa dijadikan motivasi bagi Gu Qingqing.     

Leng Sicheng tidak pernah menghargainya, tidak pernah memperlakukannya secara setara, juga tidak pernah berpikir mau memperbaiki namanya. Ia hanya bisa cemburu dengan hal yang tidak-tidak. Bahkan di saat Nie Zhining sedang dalam kondisi kritis, Leng Sicheng hanya bisa mengingat ucapan Zhen Xiaoya pada saat marah dan khawatir, namun kenapa ia tidak memikirkan, Xu Zipei juga pergi mencarinya ketika mereka di kafe lantai bawah rumah sakit?!     

Gu Qingqing menggerakkan badannya, bagian bawah perutnya terasa tidak enak, pegal dan bengkak, sepertinya sudah mau menstruasi. Akhir-akhir ini ia banyak meminum pil KB, ia juga sering masuk rumah sakit, jadwal menstruasinya pun menjadi berantakan. Ia bahkan mulai khawatir, jangan-jangan ia … hamil.     

Sekarang bagian bawah perutnya terasa sakit, tetapi jika ia bergerak, tampaknya ada rasa sakit karena robek, yang membuat badannya menyusut kesakitan. Apa karena semalam Leng Sicheng terlalu kasar? Atau karena tubuhnya sedang dalam kondisi tidak baik saja?      

Gu Qingqing tidak tahu, yang ia tahu sekarang hanyalah, seluruh badannya sangat tidak enak, ada rasa sakit yang mulai menyebar, ia merasakan kehangatan yang mengalir dari bawahnya, mungkin darah. Awalnya Gu Qingqing masih ingin meminum pil KB, tapi sepertinya sudah tidak perlu lagi.     

Kali ini Gu Qingqing tidak bisa menunggu lagi, kalau terlalu lambat, nanti sprei di kasur akan kotor, yang lebih parah lagi, kalau kena Leng Sicheng, dia akan semakin marah.     

Gu Qingqing ingin bangun, ia berusaha mengeluarkan diri dari pelukan Leng Sicheng, membuat pria itu terbangun karena gerakannya. Leng Sicheng membuka matanya yang masih ngantuk, dan secara refleks memeluk erat badan Gu Qingqing, "Jam berapa?"     

Gu Qingqing menjawab, "Sudah jam 7 pagi."     

"Aku ke toilet sebentar."     

Leng Sicheng menjawabnya dengan berdeham singkat, lalu melonggarkan pelukannya. Gu Qingqing berusaha bangun, ia ingin duduk, tangannya dengan lemas ingin menopang tubuhnya untuk bangkit, namun ia terlalu lemas dan tak bertenaga, sehingga ia pun langsung jatuh kembali ke dalam pelukan Leng Sicheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.