Kisah Istri Bayaran

Identitas yang Tertukar (10)



Identitas yang Tertukar (10)

0Leng Sicheng tidak menyangka Gu Qingqing bisa melarikan diri, ia segera mengulurkan tangannya dan hendak menangkapnya. Namun di luar dugaannya, Gu Qingqing sama sekali tidak melawan, melainkan hanya berkata dengan tenang, "Tidak bisakah lebih lembut lagi? Sakit."     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing, di bawah cahaya bulan, wanita itu tidak menunjukkan ekspresi penolakan, keengganan, ataupun amarahnya. Sebaliknya, dia malah menunjukkan ekspresi menerima, seolah-olah, mau Leng Sicheng berbuat apa kepada dirinya, dia juga tidak akan merasakan apa pun, tidak akan membekas sama sekali di hatinya, dan hanya ingin Leng Sicheng bertindak 'lembut' saja!     

Leng Sicheng tiba-tiba melepaskan tangan Gu Qingqing, seluruh tubuhnya seakan terbakar, ia jadi kewalahan. Ia tidak tahu harus bagaimana menanganinya, tidak tahu harus bagaimana menghadapinya, bahkan tidak tahu, apakah dirinya masih memiliki kesempatan untuk memasuki relung hati Gu Qingqing.     

Mungkin Gu Qingqing biasanya memang berusaha melupakan keberadaan Nie Zhining. Ia bisa merasa cemburu terhadap Leng Sicheng, memintanya jangan dekat-dekat dengan Xu Zipei. Tetapi, jika terjadi sesuatu, maka keseimbangan dalam hati Gu Qingqing akan segera condong ke arah Nie Zhining secara refleks.     

Nie Zhining adalah mantan terindah Gu Qingqing, sosok yang tak akan pernah tergantikan walaupun Leng Sicheng berusaha seumur hidup. Karena Gu Qingqing juga tidak akan bisa melupakan Nie Zhining!     

Rasa lemas yang kuat membungkus jantung Leng Sicheng dalam sekejap.     

Leng Sicheng sudah berusaha selama 3 tahun, namun yang didapatkannya hanya sikap Gu Qingqing yang awalnya benci menjadi tidak benci, lalu menjadi sedikit suka. Namun perasaan Gu Qingqing terhadap Nie Zhining sangat berbeda. Meskipun biasanya tidak kelihatan, namun begitu berada dalam masa kritis, maka rasa suka Gu Qingqing terhadap Nie Zhining akan langsung muncul dan memenuhi seluruh hati wanita itu!     

Badan Gu Qingqing sakit, tapi apa itu bisa dibandingkan dengan rasa sakit hati Leng Sicheng? Leng Sicheng melihatnya dengan tatapan tajam, suaranya juga mulai ganas, "Sakit?"     

Kekejaman melintas dari mata Leng Sicheng, ia mendorong Gu Qingqing dan mengurungnya di atas tempat tidur, ia memasukkan dirinya dengan kasar, seperti palu, sekali demi sekali ia memukulnya dengan kuat!     

Sedangkan Gu Qingqing, ia hanya bisa menggigit bibirnya dan bertahan menerima rasa sakit. Ia tidak melawan dan tidak mengatakan apa pun. Ia bahkan menyesuaikan posisinya agar rasa sakit itu tidak terlalu terasa.     

Semakin Gu Qingqing bertahan, Leng Sicheng semakin marah. Apa sekarang dia sudah tidak mau melawan? Apa dia membiarkanku memperlakukannya dengan kasar begitu saja? Tidak bisakah dia mengatakan bahwa dia tidak menyukai Nie Zhining, dan hanya menyukaiku? Tidak bisakah dia mengatakannya sekarang di hadapanku?     

Bohong pun tak masalah. Aku, Leng Sicheng, suaminya, adalah orang terdekatnya, bukan orang asing!     

"Katakan sesuatu! Gu Qingqing!" Tangan Leng Sicheng menangkap pergelangan tangan Gu Qingqing dengan kuat, ia seolah ingin mematahkan pergelangan tangan istrinya, "Ayo katakan, kenapa kamu diam saja?"     

Mengatakan apa? Apa yang harus dia katakan? Gu Qingqing lalu menambahkan, "Apa kamu bisa berhenti? Aku benar-benar kesakitan."     

Nada suara Gu Qingqing sangat tenang, tatapan matanya juga tenang, seolah-olah seluruh kejadian ini hanyalah sesuatu yang tidak penting. Gu Qingqing seakan sama sekali tidak memperhatikannya, juga tidak memperdulikannya!     

Tidak ada yang bisa Leng Sicheng katakan lagi usai mendapati sikap Gu Qingqing yang dingin, yang hanya bisa membuatnya merasa putus asa!     

Namun, mengapa Leng Sicheng tetap tidak bersedia melepaskan istri seperti ini!?     

Padahal Leng Sicheng ingin menghukum Gu Qingqing, namun tangan yang tadi mencengkeram pergelangan tangan Gu Qingqing, kini mengubah targetnya, dan meremas sprei kasur dengan kuat. Seluruh tubuhnya sangat tegang, kini ia sudah tidak rela menyakiti badan Gu Qingqing. Mereka berdua seperti dua orang yang tenggelam di dalam air, semakin mereka melawan, maka semakin cepat mereka akan mati. Leng Sicheng berpikir, bagaimana jika mereka menikmati penderitaan ini seumur hidup saja?     

Gu Qingqing juga menghela napas ringan, ia memutuskan untuk tidak menghiraukan tindakan Leng Sicheng, dan hanya memejamkan kedua matanya. Meskipun kini badan mereka saling berdempetan, namun hati mereka terasa begitu jauh .…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.