Identitas yang tertukar (4)
Identitas yang tertukar (4)
Gu Qingqing yang merasa sakit hati pun turut menyimpan dendam, keputusasaan yang tersembunyi di dalam dirinya kini muncul lagi bersama emosinya, memenuhi otaknya dan memukuli jantungnya!
Di sampingnya, Zhen Xiaoya masih menangis dengan keras, "Gu Qingqing, tolong lepaskan anakku, lepaskan Zhining! Aku minta tolong, tolong lepaskan dia!"
Pada saat Zhen Xiaoya masih menangis sambil berteriak, Leng Sicheng tiba-tiba meraih tangannya, kemudian mendorongnya hingga terlempar ke samping! Mau Nie Zhining mati atau hidup, apa kaitannya dengan Gu Qingqing?! Tiga tahun yang lalu Gu Qingqing sudah menjadi istrinya, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Nie Zhining!
"Kalau kamu masih mengatakan hal seperti ini, maka aku tidak keberatan untuk melaporkannya ke polisi!" Kemudian Leng Sicheng mendorong Zhen Xiaoya, dan kali ini akhirnya dia terjatuh ke lantai. Leng Sicheng lalu merangkul lengan Gu Qingqing dengan kuat, dengan tatapan dingin bagaikan salju ia berkata, "Ayo kita pergi!"
Leng Sicheng menarik Gu Qingqing, namun Gu Qingqing tidak bergerak. Leng Sicheng menariknya sekali lagi dengan tenaga yang lebih kuat, akhirnya Gu Qingqing merespon dan ikut pergi bersama dengan Leng Sicheng. Tapi belum sempat mereka menjauh, lampu ruang operasi akhirnya padam. Zhen Xiaoya yang tadinya masih menangis di lantai, melihat lampu ruang operasi telah padam, ia pun segera bangun dari lantai. Ia sama sekali tidak memiliki pemikiran untuk berdebat dengan Gu Qingqing lagi, kini ia hanya fokus memikirkan anaknya.
Leng Sicheng yang ingin membawa Gu Qingqing pergi, melihat lampu ruang operasi sudah padam, ia juga tertegun di tempat.
Walaupun Leng Sicheng sangat tidak suka dengan sikap Zhen Xiaoya tadi, tapi ia tetap sangat mengkhawatirkan Nie Zhining. Bagaimanapun mereka adalah teman sejak kecil, dan kejadian ini sungguh membuat orang sedih.
Tidak lama kemudian, pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter terlihat berjalan keluar. Zhen Xiaoya dan Nie Shize segera mendekat, mereka ingin bertanya, namun juga takut mau bertanya. Mereka takut jika mendapatkan jawaban yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Tapi jika tidak bertanya, kini anaknya masih di dalam sana.
Di bawah perasaan yang takut dan khawatir, malah dokter yang bertanya duluan, "Siapa kerabat pasien?"
Zhen Xiaoya sudah tidak bertenaga karena menangis, Nie Shize pun menjawab, "Dokter, bagaimana kondisi anak saya?"
"Sementara sudah terselamatkan, namun kondisinya masih belum stabil. Penyembuhan selanjutnya masih harus melihat kondisi pasien sendiri." Kemudian mereka bisa melihat sebuah ranjang pasien keluar dari ruang operasi, seluruh kepala Nie Zhining terbungkus dengan kain kasa, dan wajahnya hampir tidak bisa terlihat. Tapi samar-samar bisa tercium bau darah yang menyengat, ini menunjukkan bahwa operasi tadi cukup serius.
Zhen Xiaoya menangis sambil melihat anaknya didorong masuk ke dalam ruang ICU. Pengawasan ruang ICU berbeda dengan ruang pasien biasa, mereka bersifat 24 jam, dan orang luar dilarang masuk. Para pengunjung hanya bisa melihat kondisi pasien melalui layar TV saja.
Seorang suster terlihat sedang mengganti perban dan merapikan selimut Nie Zhining, namun Nie Zhining sama sekali tidak bergerak. Mereka yang di luar hanya bisa melihat kain kasa yang menyelimuti Nie Zhining, dan bekas darah yang ada di atas kain kasa.
"Anakku, Zhining! Zhining, bangunlah Zhining!" Zhen Xiaoya dan Nie Shize kini sama sekali tidak bisa memperdulikan Gu Qingqing lagi, mereka berdua terus menatap ke layar TV. Li Hongrui dan yang lainnya berusaha menghibur kedua orang tersebut.
Walaupun suasana masih terasa tegang, tapi untungnya Nie Zhining tidak meninggal di dalam ruang operasi, dan masih ada harapan untuk sembuh.
Leng Sicheng membawa Gu Qingqing turun ke kafe di lantai bawah, dan tidak lama kemudian, Xu Zipei datang.