Kisah Istri Bayaran

Identitas yang Tertukar (2)



Identitas yang Tertukar (2)

1"Qingqing." Leng Sicheng menolehkan kepalanya ke arah Gu Qingqing, melihat kedua matanya yang linglung, bahkan sedikit ketakutan, ia pun terkejut.     

Leng Sicheng lalu maju, "Qingqing."     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, ia mengambil napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri, "Tidak apa-apa. Aku hanya … terkejut saja karena tiba-tiba mendapatkan kabar seperti ini. Apa kita akan pergi menjenguknya?"     

Leng Sicheng mengerutkan keningnya, "Kita ke sana saja."     

Walaupun Leng Sicheng tidak memiliki kesan yang baik terhadap Nie Zhining, tapi bagaimanapun juga, pria itu adalah adik kelasnya, dan mereka juga sudah kenal sejak kecil. Siang ini Nie Zhining bahkan sengaja merayakan ulang tahun ayahnya. Tadi di telepon, ayah dan ibunya juga bilang, kalau ada waktu akan pergi menjenguknya.     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, mereka berdua siap-siap sebentar kemudian berangkat ke rumah sakit.     

Di sepanjang perjalanan, Leng Sicheng dan Gu Qingqing tidak mengatakan satu kata pun, membuat suasana mobil terasa berat. Leng Sicheng menolehkan kepalanya, ia melihat Gu Qingqing sedang bersandar di jendela, melihat ke pemandangan luar jendela. Gu Qingqing mengerutkan keningnya, satu tangannya tanpa sadar memegang erat ujung bajunya, tindakan refleks ini menandakan bahwa kini suasana hatinya sangat tegang, panik dan cemas.     

Leng Sicheng melihat ke arahnya beberapa kali. Melihat Gu Qingqing yang panik dan sakit hati, kerutan di keningnya pun terlihat semakin dalam.     

Setelah mobil sampai di rumah sakit, meskipun mereka belum sampai ruang operasi, tapi darah yang menetes di sepanjang jalan, serta suara tangisan yang semakin keras ketika mereka semakin dekat dengan ruang operasi, semua ini menunjukkan kondisi Nie Zhining sekarang sangat krisis!     

Begitu Leng Sicheng dan Gu Qingqing sampai di depan ruang operasi, di sana sudah ada banyak orang yang berkumpul. Saudara dari keluarga Nie dan keluarga Xu juga sudah tiba, bahkan Zhang Fuxing yang selingkuh itu, dan Xu Ziyu yang merupakan saudara jauh keluarga Xu pun ada di sini. Suara tangisan di depan pintu ruang operasi terdengar begitu keras dan mengerikan, apalagi Zhen Xiaoya dan Nie Shize, mereka hanya memiliki satu anak, yang kini malah mengalami kecelakaan lalu lintas, mereka sungguh tidak bisa menerima hal tersebut!     

Di samping Nie Shize dan Zhen Xiaoya, ada Xu Zijin, lalu ada Xu Zipei berada di samping mereka untuk menghibur mereka. Terutama Xu Zijin, kini ia sudah tidak dapat berpikir lagi. Berbicara secara logis, Nie Zhining tidak mungkin bisa kecelakaan di sana, karena dia seharusnya ada di daerah utara. Pria itu seharusnya sudah pulang ke rumah setelah menurunkan dirinya dari mobil satu jam sebelum kecelakaan. Tempat Nie Zhining mengalami kecelakaan tidak jauh dari kafe yang dikunjungi Xu Zijin hari ini, dan jika dihitung-hitung jamnya, kecelakaan ini terjadi tidak lama setelah Xu Zijin meninggalkan kafe, kenapa Nie Zhining bisa di sana?     

Namun, walaupun Xu Zijin memikirkan banyak hal, ia juga tidak berani bertanya. Li Hongrui sebagai sahabat Zhen Xiaoya, kini juga berada di sampingnya dan menghiburnya. Namun sekarang apa gunanya menghibur? Nie Zhining dalam kondisi kritis, dan semua ucapannya untuk menghibur akan terdengar seperti omong kosong! Li Hongrui, Xu Zhongxu, dan Xu Boxian menghibur dengan nada kecil, namun tidak berhasil sama sekali.     

Xu Zipei juga menghibur Zhen Xiaoya. Meskipun sekarang ia juga tidak yakin, namun tetap tidak boleh berpikiran negatif. Sekarang masih ada harapan untuk menyelamatkan Nie Zhining.     

Ketika Xu Zipei mengangkat kepalanya dan menghela napas, tiba-tiba ia melihat di ujung kerumunan sana ada sosok Leng Sicheng dan Gu Qingqing yang buru-buru datang menghampiri. Ia pun segera berdiri, "Sicheng, Qingqing, kalian sudah datang?"     

"Qingqing? Gu Qingqing?" Tiba-tiba Zhen Xiaoya yang tadi masih menangis keras, ketika mendengar nama Gu Qingqing, ia pun segera mengangkat kepalanya. Kedua matanya yang bengkak karena menangis terus, kini terlihat memancarkan cahaya, seolah-olah ingin merobek jantung Gu Qingqing dengan cakarnya!     

Dan Zhen Xiaoya pun benar-benar melakukan hal yang ia pikirkan barusan. Ia segera meloncat dari kursi dan bergegas ke arah Gu Qingqing, kemudian dengan sekuat tenaga ia memberikan satu tamparan, "Dasar pela*ur! Gara-gara kamu, semua ini gara-gara kamu! Kamu kembalikan anakku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.