Kisah Istri Bayaran

Kebenaran (26)



Kebenaran (26)

2Usai memikirkan hal itu, sorot mata Xu Zijin terlihat sedingin es, ia lalu menelpon detektif Tian, "Apa kamu punya waktu? Berikan hasil tes itu padaku, aku juga ingin minta bantuan lagi ...."     

Setelah menutup ponselnya, ia mengatur emosinya sebentar dan berdiri. Kemudian ia berjalan masuk ke dalam ruang tamu, pura-pura tersenyum, "Paman Nie, aku masih ada urusan, aku pamit dulu ya."     

Mereka berdua sudah pasti tidak akan menghalanginya, mendengar Xu Zijin mau pulang, mereka pun menganggukkan kepala mereka, Zhen Xiaoya berkata, "Kamu mau pamit Zhining dulu? Eh, mana dia?"     

"Ibu, aku di sini." Nie Zhining sengaja masuk ke dalam kamar dulu, lalu baru berjalan lagi ke ruang tamu, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi lebih, hanya melihat Xu Zijin dengan serius, "Kamu mau kemana, biar aku antar."     

Zhen Xiaoya jarang-jarang melihat anaknya mengambil inisiatif, ia pun sangat senang, "Zijin, biarkan Zhining mengantarmu, lagi pula dia juga sedang tidak ada kerjaan."     

"Tidak usah merepotkan." Xu Zijin menggelengkan kepalanya. Zhen Xiaoya ketawa, "Apanya yang merepotkan, dia juga sedang tidak ada urusan. Lagi pula kalian berdua sudah mau menikah, harus lebih sering menghabiskan waktu bersama."     

Nie Zhining juga menganggukkan kepalanya, "Iya, aku sedang tidak sibuk. Atau, kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"     

Xu Zijin pun tak tahu harus menjawab apa, jadi ia hanya bisa menganggukkan kepalanya, "Ma, mana mungkin? Kalau begitu terima kasih."     

Nie Zhining menganggukkan kepalanya, "Tunggu sebentar, aku ambil mobil."     

Nie Zhining sedang menyetir, sementara Xu Zijin duduk di sampingnya. Sebelumnya, Xu Zijin selalu bersemangat mencari topik pembicaraan untuk ngobrol dengan dirinya. Namun hari ini, Nie Zhining melirik Xu Zijin dari kaca depan, wanita itu sepertinya menyimpan masalah di dalam hati, dia menopang kepalanya di atas telapak tangannya yang menyandar di jendela, dan melihat ke luar jendela, tidak mengeluarkan suara sama sekali.     

Setelah tiba di kota, Xu Zijin pun membuka mulutnya, "Zhining, turunkan aku di sini saja."     

"Di sini?" Nie Zhining menoleh ke arahnya, Xu Zijin menganggukkan kepalanya.     

Nie Zhining juga tidak banyak bertanya, ia membiarkan Xu Zijin turun dari mobilnya. Ia sedang menunggu lampu merah, dan jelas-jelas melihat Xu Zijin berjalan melewati lampu lalu lintas, kemudian memanggil sebuah taksi di seberang jalan dan pergi.     

Ada yang aneh. Nie Zhining pun segera mengikuti taksi Xu Zijin      

Tadi waktu di rumah, sebenarnya ia tidak bisa mendengar percakapan Xu Zijin dengan orang yang diteleponnya. Tapi dari jendela, ia bisa melihat ekspresi Xu Zijin yang awalnya sangat kaget, panik, sampai akhirnya menjadi marah, bingung, bahkan ada sorot mata kejam yang sempat terlihat. Semua pergolakan emosi itu terjadi dalam waktu singkat, kemudian XU Zijin baru bangun dan menenangkan diri, lalu masuk kembali ke rumah.     

Nie Zhining tidak tahu apa yang terjadi pada Xu Zijin, ia hanya tahu, Xu Zijin pasti menyembunyikan sebuah rahasia yang sangat besar, kalau tidak, reaksinya tidak akan sebesar ini!     

Nie Zhining masih mengikuti taksi tersebut. Karena takut ketahuan, ia sengaja menyetir di belakang beberapa mobil dari taksi itu, dan mengikutinya dengan hati-hati. Ternyata tadi Xu Zijin sengaja menunjuk ke arah Timur, tapi kini ia berbalik lagi ke arah Selatan. Kalau Nie Zhining tidak mengikutinya, ia tidak akan bisa menebak ke mana Xu Zijin akan pergi, dan akan bertemu siapa.     

Tidak lama kemudian, Nie Zhining melihat Xu Zijin turun dari mobil taksi dan masuk ke dalam sebuah kafe. Nie Zhining sengaja memarkir mobilnya di bawah pohon di jalan seberang kafe, kemudian jalan kaki melewati jalan besar dan masuk ke kafe.     

Seorang pelayan datang menyambut, "Tuan, berapa orang?"     

Nie Zhining juga tidak basa-basi, ia langsung bertanya, "Nona yang tadi baru masuk duduk di mana?"     

Pelayan itu sedikit bingung, Nie Zhining bertanya lagi, "Di mana Nona Xu atau Tuan Tian?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.