Kisah Istri Bayaran

Kebenaran (6)



Kebenaran (6)

1Xu Zijin mengerutkan keningnya, ia mencoba geser ke samping untuk menghindari tatapan Wu Aimei. Sesuai dugaannya, Wu Aimei sudah tidak melihatnya lagi, dan malah tersenyum ke arah Xu Zipei. Ketika Xu Zijin mau menghela napas lega, ia mengalihkan tatapan matanya, kemudian menemukan bahwa tatapannya bertemu dengan tatapan Wu Aimei di udara, dan tatapan Wu Aimei tampak menunjukkan sedikit keterkejutan, sedikit harapan, dan sedikit rasa kebahagiaan yang sulit diabaikan!     

Melihat Wu Aimei menatapnya seperti itu membuat Xu Zijin merasa merinding, dan tatapan matanya pun berubah menjadi galak. Wu Aimei terkejut ketika melihat tatapan Xu Zijin berubah, dia sepertinya tidak mengerti kenapa tatapan Xu Zijin bisa berubah jadi segalak ini dalam sekejap, membuat ada ekspresi kesedihan di wajahnya.     

Sebenarnya, sejak Xu Zijin mengetahui bahwa dirinya bukan anak kandung kedua orang tuanya yang sekarang, ia sudah memikirkan kemungkinan terburuknya. Hanya saja, saat itu ia tidak memikirkan konsekuensi terburuknya akan jauh lebih 'lembut' dibandingkan dengan kenyataan.     

Dirinya sama sekali tidak pernah memperhatikan Wu Aimei, juga tidak pernah memperdulikannya. Lagi pula, siapa yang akan memperhatikan seorang pembantu yang bekerja di rumah, seorang pembantu yang sangat ia rendahkan? Seluruh amarahnya waktu itu ia curahkan kepada Gu Qingqing, dan saat kini ia ingin mengingat-ingat tentang Wu Aimei, ia sama sekali tidak bisa menemukannya. Seolah-olah selain status sebagai pembantu rumah tangga yang bekerja selama beberapa tahun, dan ibu dari Gu Qingqing yang menyebalkan, bisa dikatakan bahwa Xu Zijin tidak pernah menganggap keberadaan Wu Aimei sama sekali di dalam kehidupannya.     

Xu Zijin tidak pernah menyangka ternyata selama ini selalu ada sepasang mata memperhatikannya secara diam-diam!     

Namun sekarang, karena tatapan Wu Aimei terlalu panas, Xu Zijin pun memelototinya dengan galak, dan membuatnya menjadi sedih. Kalau bukan karena tidak ada yang memperhatikan Wu Aimei, dengan tatapannya ini sudah bisa diketahui bahwa … mereka berdua memiliki hubungan khusus!     

Tidak boleh, dirinya harus mencari sebuah cara! Ia harus menunggu hasil tes DNA keluar. Akan lebih bagus jika wanita itu bukanlah ibu kandungnya, tapi kalau iya … maka ia harus memikirkan sebuah cara!     

Ketika Xu Zijin sedang menundukkan kepalanya memikirkan sesuatu, ada tujuh sampai delapan pria yang masuk dengan membawa sebuah kotak ukiran kayu yang sangat besar. Beberapa pria itu tampak bersusah payah hingga saraf di lengan mereka tampak menonjol. Terdengar suara yang cukup keras ketika kado itu diletakkan di atas lantai, membuat debu tampak berterbangan. Hal itu menunjukkan bahwa kotak kayu tersebut sangatlah berat.     

Xu Boxian tertawa, "Meskipun barang ini mungkin tidak terlalu berharga, tapi benar-benar berat."     

Leng Mo dengan penasaran mengelilingi kotak ukiran kayu yang sangat 'berat' tersebut, "Apa ini?"     

Luo Qingxue tersenyum, "Momo, bantu paman membuka kadonya."     

"Baik!" Leng Mo menganggukkan kepalanya, ia segera membuka kotak ukiran kayu ini, dan di dalamnya ternyata adalah sebuah batu!     

Pantas saja barang ini sangat berat, ternyata isinya sebuah batu.     

Hanya saja, batu ini sepertinya mirip dengan … Nan Ji Lao Ren?     

(Nan Ji Lao Ren merupakan dewa panjang umur di negara Tiongkok.)     

Xu Zipei menjelaskannya sambil tersenyum, "Aku melihat batu ini ketika mendaki gunung di luar negeri, waktu itu aku pun terkejut karena batu ini terbentuk secara alami. Selain lisensi pertambangan dan biaya pengiriman, barang ini tidak memerlukan biaya sepeserpun. Paman Leng, selamat ulang tahun, semoga panjang umur."     

Kado yang diberikan begitu kreatif, Leng Yunting pun menganggukkan kepalanya dan menerima kado tersebut. Kemudian, bel rumah berbunyi lagi, kali ini yang datang adalah Lin Zhouyi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.