Kisah Istri Bayaran

Ganti (9)



Ganti (9)

1Satu kata ini membuat suasana menjadi aneh dalam sekejap. Apalagi bagi Xu Zijin. Sejak pertama kali Gu Qingqing datang ke rumah mereka, ia sudah tahu bahwa Gu Qingqing terlihat mirip dengan kakaknya, tapi tidak pernah satu kali pun ia merasa seperti sekarang ini, membuatnya merasa begitu tidak nyaman!     

Xu Zijin dengan paksa mengatakannya dengan santai, "Iya, 'kah? Aku rasa biasa saja."     

Semuanya melihat ke arahnya, tidak ada yang angkat bicara.     

Selain dia, mereka semua yang tahu ceritanya sudah mengerti. Waktu itu Leng Sicheng bisa memilih Gu Qingqing adalah karena wajahnya yang hampir mirip dengan Xu Zipei. Tapi karena saat ini dua orang itu sedang ada di sini, mereka pun tidak ada yang berani membahas hal tersebut.     

Beberapa saat kemudian, malah Leng Sicheng yang mengatakan, "Tidak mirip."     

Di dalam hatinya, Gu Qingqing adalah Gu Qingqing, Xu Zipei adalah Xu Zipei. Mau seberapa mirip dua orang wanita itu, yang ia suka hanyalah Gu Qingqing.     

Mendengar Leng Sicheng bilang tidak mirip, suasana di ruangan itu pun menjadi tidak begitu menegangkan lagi. Yang meneruskan topiknya adalah Xu Zipei, ia tersenyum, "Mirip juga tidak ada anehnya. Bukankah kita akan terlihat semakin mirip dengan orang yang tinggal serumah dengan kita untuk waktu yang lama. Tapi beberapa tahun ini, Qingqing sudah jelas menjadi semakin cantik."     

Namun di luar dugaannya, sebuah kalimat yang sudah jelas hanya kalimat segan saja, bisa membuat Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, menandakan setuju.     

Dalam sekejap, semua orang di ruangan tersebut tidak tahu bagaimana melanjutkannya, akhirnya Gu Qingqing membuka mulut, "Kak Zipei, karena kamu sudah datang, ayo makan bersama kami saja. Waktu terjadi kecelakaan di pabrik Nancheng, kamu sudah banyak membantu kami, dan aku masih belum sempat berterima kasih kepadamu secara formal. Lain kali aku akan mengundangmu ke rumahku, aku akan memasak untukmu."     

Gu Qingqing merasa sangat senang karena mendapat dukungan dari Leng Sicheng. Ini adalah pertama kalinya Leng Sicheng memujinya di depan umum seperti ini.     

Xu Zipei juga tidak mau kalah, ia menunjukkan sebuah senyuman yang sopan, "Yang bilang maaf seharusnya aku. Waktu itu mengenai bibi, aku dan Zijin tidak mengetahui kondisinya terlebih dahulu dan langsung memarahi Bibi Wu, dan masih ada banyak hal lagi. Kami tidak membenarkan sikap kami, jika membuat kalian merasa tidak nyaman, aku harap kamu jangan menyimpan dendam di dalam hati."     

"Tentu saja." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, "Asalkan hati Kak Zipei baik, dan demi kebaikan keluarga kami, maka tidak usah memikirkan kesalahpahaman yang terjadi sebelumnya."     

Xu Zipei tersenyum, merasa dirinya tidak bersalah, "Tentu saja untuk kebaikan keluarga Leng." Kalau sampai Gu Qingqing melakukan sesuatu yang mengkhianati Leng Sicheng, dia pasti akan melakukan segala sesuatu untuk merusak hubungan pernikahan mereka!     

"Kalau begitu terima kasih." Gu Qingqing masih ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba ia melihat ke arah mangkoknya, Leng Sicheng memberikan sebutir mata ikan kepadanya.     

Gu Qingqing tertegun, ia melihat ke sebutir mata ikan di dalam mangkoknya, sedangkan dalam mangkok Leng Sicheng ada seekor ikan yang halus dan putih, seakan dia telah menyumpit satu sumpitan besar makanan yang paling enak, lalu memberikan yang paling tidak enak, yang paling tidak disukai kepada dirinya.     

Leng Sicheng tidak mengatakan apa pun, bahkan dengan santai ia menyendok sesendok kuah dan menyiramkannya di atas daging ikan agar lebih enak. Ia melihat Gu Qingqing sedang menatapnya dengan tatapan bengong, ia lalu bertanya, "Kenapa?"     

"Nggak." Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, sedikit merasa terharu. Selama hanya ada dirinya di dalam hati Leng Sicheng, apa pentingnya Xu Zipei?     

Gu Qingqing melihat ke arah Xu Zipei, kali ini kata-katanya terdengar lebih tulus, "Kak Zipei, aku tahu para selebriti harus menjaga makan, tapi cobalah untuk makan sedikit, makanan restoran ini tidak berminyak. Setidaknya makan sedikit."     

Ketika mereka berdebat, Xu Zijin sepertinya mendapat panggilan telepon, ia pun berdiri dan keluar. Nie Zhining yang merasa sedikit aneh, memutuskan untuk mengikut Xu Zijin pergi keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.