Ganti (4)
Ganti (4)
"Ah, maaf, tadi aku lihat ada uban di rambutmu, jadi refleks menariknya." Xu Zijin tetap tidak terlihat aneh. Ia menatap Gu Qingqing sebentar lalu menundukkan kepalanya.
"Uban?" Gu Qingqing merasa rambutnya sangat sehat, sejak kapan dia beruban? Sebenarnya ia merasa sedikit tidak nyaman, tapi karena tadi Xu Zijin sudah memberinya tumpangan, ia pun tidak mengatakan apa-apa. Lagi pula, hanya sehelai rambut.
"Terima kasih "
"Sama-sama." Mereka berdua naik ke lantai departemen mereka. Xu Zijin memberikan data yang diminta Gu Qingqing. Pekerjaan hari ini sudah selesai, dan saat baru sampai lantai bawah, Gu Qingqing mendapat telepon dari Leng Sicheng, "Qingqing."
"Sicheng." Awalnya Gu Qingqing yang sudah merasa lelah karena pekerjaan, kini langsung merasa sedikit bersemangat lagi saat mendengar suara Leng Sicheng.
"Begini, malam ini mungkin aku akan datang telat." Hari ini ada pertemuan besar sebelum kakak Gu Qingqing menikah, untuk menyambut hari pernikahan mereka, serta merayakan pembebasan Liu Jianguo.
Leng Sicheng sebelumnya sudah janji bahwa ia akan hadir, tapi sekarang ini memang pekerjaannya sedang sibuk-sibuknya, dan ia tidak bisa pergi. Namun, dibandingkan dengan sebelumnya, Leng Sicheng yang tidak pernah melapor duluan ketika pulang telat, kini tidak lupa untuk mengabarinya. Hal ini sudah membuat Gu Qingqing merasa sangat bersyukur.
"Baiklah, tidak apa-apa. Selesaikan saja pekerjaanmu." Gu Qingqing benar-benar tidak keberatan Leng Sicheng tidak bisa pulang lebih awal. Jujur saja, dia sangat senang Leng Sicheng bisa setuju menghadiri acara pertemuan kali ini. Walaupun sebenarnya Leng Sicheng tidak bisa menghadapi keluarganya dengan sabar, namun pria itu tetap berusaha. Tapi Leng Sicheng sama sekali tidak menyukai keluarga Liu.
"Kamu mau ganti baju dulu? Aku suruh supir menjemputmu."
"Tidak usah, aku bisa pergi sendiri. Selesaikan pekerjaanmu dan cepat pulang." Gu Qingqing memutuskan panggilannya, lalu Xu Zijin yang di belakangnya pun maju, "Kamu ada acara keluarga?"
Gu Qingqing merasa aneh, "Iya, kakakku sudah mau menikah, jadi orang rumah mau berkumpul."
"Begitu." Xu Zijin tiba-tiba memikirkan sesuatu, ia kemudian tersenyum ramah, "Jam segini susah mencari taksi, 'kan?"
Betul, perusahaan Xu Yi ada di pusat kota, sekarang juga jam pulang kerja, jadi tidak mudah untuk mendapatkan taksi.
"Kebetulan hari ini aku juga tidak ada urusan lain, biarkan aku mengantarmu saja."
Kali ini Gu Qingqing benar-benar dibuat kaget, bukan hanya dia, bahkan Nie Zhining juga terkejut. Ada apa dengan Xu Zijin hari ini? Walaupun sekarang wanita itu sudah tidak dendam terhadapnya, tapi kenapa sepertinya Xu Zijin suka sekali mengantarnya pergi-pergi?
Sebelumnya, meskipun dengan temannya sendiri, Xu Zijin sepertinya juga tidak pernah menawarkan tumpangan duluan?
"Ti, tidak perlu, terima kasih banyak." Gu Qingqing segera menolak kemudian mulai mencari taksi di jalan. Tapi mungkin karena hari ini ia kurang beruntung, setelah menunggu lama ia tetap belum mendapat taksi. Sedangkan ibunya sudah mulai mencari-carinya. "Halo, Qingqing, kamu di mana? Kapan datang? Kami sudah mau sampai."
"Aku belum naik mobil, masih belum dapat taksi."
"Apa-apaan kamu ini, cepatlah, kamu selalu saja datang telat. Dimintai tolong juga tidak bisa, cepat ke sini!"
Kemudian Wu Aimei pun segera menutup telepon. Sudah jelas sekali, karena Gu Qingqing tidak mau membantu keluarga Liu saat kesulitan kemarin, ibu dan kakaknya pun marah.
"Kamu buru-buru ya, ayo, aku dan Zhining akan mengantarmu." Xu Zijin yang ada di sampingnya pun menyuruhnya naik ke mobil.
Kalau dugaan Xu Zijin benar, berarti Wu Aimei mungkin adalah ….