Salah Paham (4)
Salah Paham (4)
Leng Sicheng tidak menghiraukan Xu Zipei, ia menelpon Gu Qingqing secara langsung. Sementara itu, Gu Qingqing sedang mencetak tiket penerbangannya, baru saja ia memberikan KTP-nya, ponselnya sudah berbunyi.
Jangan-jangan Leng Sicheng yang menelponnya? Apakah sekretaris Cheng sudah memberi tahu pria itu?
Gu Qingqing tampak mengulas senyum meremehkan, namun ketika ia melihat nama di layar ponselnya, ia pun membeku di tempat.
Karena nama yang tertera di atas layarnya itu jelas-jelas tertulis tiga kata. Xu Zipei!
Apa maksudnya ini? Bukan Leng Sicheng, malah Xu Zipei yang menelponnya? Apakah wanita itu ingin pamer padanya? Iya juga, Xu Ziepi juga akan terbang ke Yancheng siang hari ini. Mereka berdua mungkin berada dalam satu pesawat, dan di samping Xu Zipei ada Leng Sicheng.
Suami sendiri malah menemani wanita lain, dan hingga kini bahkan masih belum menelponnya, malah Xu Zipei yang menelponnya untuk pamer!
Biasanya Gu Qingqing masih bisa menerima panggilan telepon seperti ini dengan biasa saja, namun karena ia sudah memendam amarah sejak tadi, dan kini Xu Zipei malah berani meneleponnya untuk pamer, jadi mana mungkin ia masih bisa menahan emosinya?
Gu Qingqing berpikir sesaat, ia pun memilih untuk menolak panggilan itu, kemudian ia pun memasukkan nomor ponsel Xu Zipei ke dalam daftar hitam.
Sekarang wanita itu tak akan lagi bisa meneleponnya!!
Leng Sicheng pun terlihat mengerutkan keningnya ketika mengetahui bahwa panggilan teleponnya ditolak. Ini pertama kalinya Gu Qingqing menolak panggilannya, ia pun merasa aneh. Ia menelpon sekali lagi namun kali ini yang terdengar malah, "Nomor yang Anda hubungi sedang dalam panggilan lain."
Kali ini Leng Sicheng merasa lebih aneh lagi, tapi ia juga sedang tidak membawa ponselnya sendiri, jadi ia pun memutuskan untuk menelpon ke sekretaris Cheng, "Apa tadi Gu Qingqing meneleponmu?"
Sekretaris Cheng pun langsung paham, "Nyonya tadi menelepon, bilang ia sudah pulang."
"Pulang? Pulang apanya? Ke mana? Bukannya dia masih di luar?" Leng Sicheng merasa aneh, bukannya tadi masih baik-baik saja, dan Gu Qingqing sedang menunggunya di wisma? Wanita itu mau pulang ke mana?
"Iya. Nyonya juga bilang kalau hari ini lumayan menyenangkan, bahkan memuji orang yang menemaninya." Sekretaris Cheng menganggukkan kepalanya namun ia kembali berkata, "Tapi menurutku, Nyonya sepertinya mau pergi?"
"Pergi?" Alis Leng Sicheng mengerut dalam, sekretaris Cheng menganggukkan kepalanya lagi, "iya, aku merasa nyonya sepertinya … ada di bandara."
"Bandara?!" Si*lan! Leng Sicheng langsung marah, tapi kini ia tidak membawa ponsel, "Kamu di mana? Apa ponselku ada padamu? Cepatlah pergi ke pos pemeriksaan keamanan!"
Sekretaris Cheng segera menganggukkan kepala, "Baik, aku akan segera ke sana."
Leng Sicheng pun segera mengembalikan ponsel Xu Zipei dan segera membalikkan badannya untuk lari. Xu Zipei segera mengejarnya, "Sicheng, tunggu sebentar, aku juga mau ke sana."
Tiket pesawat Xu Zipei sudah dipesan oleh asistennya, kopernya juga sudah dibereskan, jadi ia hanya perlu datang ke pos pemeriksaan keamanan sudah cukup. Leng Sicheng dan Xu Zipei lari menuju ke pos pemeriksaan keamanan namun tidak ada sosok Gu Qingqing, hanya ada sekretaris Cheng yang sedang menunggunya, "Presiden Leng."
Asisten Xu Zipei juga sedang menunggu Xu Zipei, melihat Xu Zipei tiba, ia pun memberikan tiket kepadanya, "Ini."
Leng Sicheng tidak ada waktu untuk memperdulikan mereka, ia mengambil ponselnya dari sekretaris Cheng dan membukanya. Seperti dugaannya, Gu Qingqing telah mengirimkan pesan kepadanya, "Ada masalah mendesak di perusahaan, aku naik pesawat ke Yancheng sore ini."