Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (21)



Jam Pasir (21)

1"Kamu mengenalnya?!" Li Ruizhi langsung bersemangat, ia pun maju mendekati Gu Qingqing, dan lanjut bertanya, "sebenarnya siapa istri senior Leng? Apa benar seangkatan dengan kita? Jangan-jangan aku juga kenal dengannya?"     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya dengan ringan, "Ehm."     

"Kamu serius? Dia benar-benar seangkatan dengan kita? Dan aku juga mengenalnya?" Li Ruizhi terlihat senang sekali, "Orang seperti apa dia? Siapa namanya?"     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya kemudian kembali meminum arak berasnya.     

Li Ruizhi tidak menyerah, ia masih bertanya lagi, "Apa dia seperti yang digosipkan orang-orang di luar sana? Apa dia benar-benar dari keluarga miskin tapi bisa menikah dengan Leng Sicheng, itu semua hanya karena keberuntungan saja? Jadi istrinya tidak pernah memperdulikan Leng Sicheng, dan membiarkannnya mencari wanita lain di luar?"     

Gu Qingqing sekali lagi menganggukkan kepalanya.     

Li Ruizhi melanjutkan ucapannya lagi, "Jadi dia cantik tidak? Lembut? Orang seperti apa dia?"     

"Orang seperti apa?" Gu Qingqing baru mau menjawab, "mungkin, dia adalah orang yang bodoh?"     

"Bodoh?" Apa maksudnya? Bukannya wanita yang menjadi istri Leng Sicheng sangat beruntung, atau bisa juga disebut orang yang sangat misterius, dan tidak dapat mengikat hati suaminya, sangat menyedihkan.     

Tetapi, apa maksud Gu Qingqing dengan menyebut wanita itu bodoh?     

"Bukankah dia bodoh? Suaminya mencari wanita lain, tapi dia hanya bisa melihat dari samping dan tidak dapat mengatakan apa pun, apalagi melakukan sesuatu." Gu Qingqing tampak tersenyum, ia lalu meletakkan gelas di atas meja, "sebenarnya perasaanku sama dengan kalian semua. Aku rasa dia adalah wanita matrealistis yang menyukai uang keluarga Leng, dan tidak akan melepaskan posisi Nyonya Leng. Dia berdiri di samping Leng Sicheng, jadi mana bisa dibandingkan dengan Xu Zipei?"     

"Jangan bilang begitu, mau seberapa cocok senior Leng dan senior Xu, hubungan mereka berdua juga sudah berlalu." Kini situasinya sudah berbalik, tadi Gu Qingqing yang menegurnya, kini malah sebaliknya.     

"Menikah juga bisa cerai, sekarang sudah zaman modern. Memangnya apa itu pernikahan? Apakah pernikahan masih dianggap suci? Pernikahan hanyalah hubungan yang disahkan di atas selembar kertas saja." Mungkin karena kebanyakan minum arak beras, makanya Gu Qingqing sendiri merasa otaknya tidak dapat bekerja dengan benar.     

"Kamu juga jangan bilang begitu, masih ada banyak pria bertanggung jawab. Seperti aku, aku pria yang setia dan bertanggung jawab terhadap pernikahan dan hati wanita. Aku kalau suka seseorang, pasti akan setia, meskipun akhirnya mengalami konflik, aku juga tidak akan menyakitinya."     

Ketika Li Ruizhi mengatakan ini, matanya menatap lurus ke arah Gu Qingqing dengan serius, seolah-olah ingin mengungkapkan perasaannya. Namun Gu Qingqing tidak melihatnya, tangannya mengambil gelas arak, dan matanya menatap lurus di kejauhan.     

"Mungkin."     

Tidak peduli seberapa setia pria itu, sudah pasti itu bukan Leng Sicheng.     

Suasananya sunyi dalam sekejap, sebodoh-bodohnya Li Ruizhi, ia juga tahu kini Gu Qingqing pasti sedang memikirkan seseorang, mungkin Nie Zhining, mungkin mantan pacarnya yang satu lagi. Namun mau tidak peduli siapa yang dipikirkan wanita itu, sekarang statusnya masih sendiri, jadi ia tidak boleh membiarkan kesempatan ini lari begitu saja.     

Setelah berpikir sejenak, Li Ruizhi ingin menciptakan lebih banyak kesempatan untuk bisa mendekatinya, "Sudah kenyang? Mau keluar jalan-jalan sebentar? Untuk melancarkan pencernaan."     

Gu Qingqing hendak menggelengkan kepalanya, namun Li Ruizhi mengatakan, "Kamu jangan sedih gara-gara masalah orang lain. Kita manusia harus bisa melihat ke depan. Bukankah perjalanan seberat apa pun itu sudah berlalu?"     

"Perjalanan seberat apa pun sebelumnya, sudah berlalu .…" Gu Qingqing mengulang kalimat ini kemudian ikut menganggukkan kepalanya, "betul."     

Setelah membayar dan mau keluar restoran, Gu Qingqing tiba-tiba mendapatkan telepon, "Sesuatu telah terjadi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.