Jam Pasir (15)
Jam Pasir (15)
"Kamu di mana? Aku akan menunggu di samping dan tidak mengganggu kalian, jadi kalian bisa bekerja."
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, ia berhenti sesaat dan baru menjawab, "Aku akan pulang secepat mungkin."
Pertemuan dengan pemimpin dari provinsi bukanlah hal kecil, apalagi beliau memiliki kekuasaan yang tinggi di sekitar sini, lagipula pertemuan kali ini juga lebih formal, kemungkinan besar akan ada polisi nanti di sana. Dan Gu Qingqing memang kurang cocok untuk ikut serta dalam acara kali ini. Bukan hanya kurang cocok, tapi bahkan Gu Qingqing tidak boleh sampai tahu mengenai hal ini.
Namun kata-kata Leng Sicheng ini telah menyakiti hati Gu Qingqing. Padahal semalam Leng Sicheng masih bertanya kepadanya, mau ikut mereka ke lokasi atau tidak, ia cukup melihat mereka bekerja dari jauh saja. Tapi kini ia bahkan tidak diperbolehkan untuk ikut lagi.
Xu Zipei adalah wanita yang sangat mengerikan, hanya dalam waktu setengah hari ia sudah dapat membuat Leng Sicheng yang tadi pagi masih mencurigainya segera berubah sikapnya.
Gu Qingqing pun ragu, apakah dirinya bisa menang? Apa ia bisa menjaga hati Leng Sicheng agar tidak direbut Xu Zipei?
"Aku ingin pergi." Gu Qingqing lalu berkata dengan lembut, "aku ingin melihat tempatmu bekerja, aku sudah terkurung di wisma beberapa hari ini, aku sedikit bosan."
Leng Sicheng masih mengerutkan keningnya. Sejak mereka tiba di sini, selain hari pertama menemani Gu Qingqing ke pabrik, selain itu istrinya itu memang hampir tidak pernah meninggalkan kamar. Karena ia sibuk, jadi jarang memiliki waktu untuk menemani Gu Qingqing, apalagi wanita itu tidak punya teman di sini, pantas saja dia bisa merasa bosan.
"Aku segera pulang." Nanti mungkin hanya makan saja, jadi tidak akan lama. Nanti setelah ia pulang, mereka sudah bisa bersantai di pantai!
"Tapi sekarang aku sangat bosan dan lapar. Aku juga tidak begitu suka makanan di sini, aku mau makan enak di luar, ayo temani aku."
Gu Qingqing jarang-jarang manja kepadanya, apalagi tiga kata terakhir itu, "Ayo temani aku", merupakan kata paling lembut yang pernah Gu Qingqing ucapkan padanya dalam beberapa tahun ini.
Mendengar ucapan manja Gu Qingqing, Leng Sicheng pun lemas, ia hampir menyuruh supirnya putar balik untuk menjemputnya, namun ia tahu kali ini bukan hanya sekedar pertemuan biasa, ia pun hanya bisa bilang, "Nanti aku akan ke sana bersamamu setelah aku pulang."
Gu Qingqing pun kecewa.
"Kalau begitu kalian di mana? Bagaimana kalau aku sendiri yang ke sana? Aku janji, aku pasti tidak akan mengganggu kalian saat kerja, aku akan melihat dari samping saja, kalian bisa terus bekerja, aku tidak akan mengganggu."
Leng Sicheng terdiam sejenak, beberapa saat kemudian baru ia bilang, "Aku tidak bisa mengatakannya."
Meskipun suara Leng Sicheng terdengar lembut, namun Gu Qingqing tetap merasa pria itu tidak ingin membawanya, karena Xu Zipei ada di sampingnya!
Leng Sicheng bersikap semakin lembut, namun hati Gu Qingqing malah semakin sakit.
"Apa saja yang kamu lakukan hari ini? Kenapa tidak boleh bilang? Bukannya kamu bilang setelah dari rumah sakit, pekerjaanmu sudah selesai? Bukannya kamu juga bilang mau bersantai di pantai?"
Leng Sicheng terdiam sesaat, pertemuan kali ini bersifat rahasia, jadi tidak boleh mengatakannya kepada siapapun. Ditambah lagi, Gu Qingqing juga tidak mengerti masalah lapangan, hanya akan membuatnya khawatir jika memberitahunya.
Leng Sicheng berpikir sebentar kemudian menggelengkan kepalanya, "Aku akan pulang secepat mungkin, nanti aku akan menyuruh sekretaris Cheng mencarikan satu dua orang untuk menemanimu jalan-jalan. Kamu harus makan siang, kalau restoran di wisma tidak enak, pesanlah yang lain, kondisi lambungmu tidak baik, jangan sampai kelaparan."