Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (6)



Pengalaman Hidup (6)

2"Eh?" Padahal mereka sedang menelpon, namun kenapa Gu Qingqing merasa ia bisa mendengar langsung suara pria itu ada di dekatnya? Selain itu, dari ucapan Leng Sicheng tadi, apakah pria itu bisa melihatnya sekarang? Gu Qingqing segera mundur satu langkah dan menoleh ke kanan kiri, "Kamu di mana? Apa kamu ada di sekitar sini     

Leng Sicheng segera menggelengkan kepalanya, "Tidak." Ia bahkan sengaja memelankan suaranya agar Gu Qingqing tidak dapat menyadari keberadaannya. "Tapi, tadi aku jelas-jelas mendengar suaramu."      

Gu Qingqing tidak sebodoh itu! Tadi ia jelas-jelas mendengar suara Leng Si Cheng, dan ia yakin pria itu pasti ada di dekat sini.     

"Kamu dimana?" Gu Qingqing menoleh ke sekelilingnya lagi, namun tetap tidak bisa menemukan sosok Leng Sicheng. Kemudian tiba-tiba ia pun terpikirkan sesuatu dan mengangkat kepalanya. Tidak jauh dari dirinya ada sebuah jembatan layang, Gu Qingqing pun segera bertanya, "Kamu di lantai dua?"     

Leng Sicheng yang di belakangnya pun merasa takjub dan berkata, "Kamu akhirnya menyadarinya. Coba angkat kepalamu lagi."     

Gu Qingqing benar-benar melihat ke atas jembatan layang itu, di atas sana ada banyak orang yang jalan ke sana kemari, ia lalu bertanya, "Kamu di atas sana? Di mana?"     

"Mundurlah, mundur lagi, nanti kamu akan melihatku." Leng Sicheng melihat Gu Qingqing dengan polosnya mengangkat kepalanya sambil mundur selangkah demi selangkah untuk mencari dirinya. "Aku sedang mundur, tapi di mana dirimu? Kenapa aku tidak bisa melihatmu?"     

Ia masih belum selesai berbicara, tapi punggungnya seperti menabrak seseorang, dan ia pun mengucapkan maaf, "Maaf."     

Lalu ia bahkan berkata kepada Leng Sicheng lewat telepon, "Maaf, tadi aku menabrak seseorang."     

"Kalau mau minta maaf, kenapa tidak langsung saja?" Ujar Leng Sicheng, kali ini suaranya terdengar sangat jelas, selain suara dari ponsel, juga suara dari belakang Gu Qingqing, tepat dari atas kepalanya.     

Kali ini Gu Qingqing juga merasakannya, dari belakangnya tercium bau, suara, dan juga tubuh seseorang yang familiar, jika bukan Leng Sicheng, siapa lagi?     

Gu Qingqing pun menolehkan kepalanya, dan orang di belakangnya benar-benar adalah Leng Sicheng, ia pun tertegun di tempat, "Kamu …"     

Leng Sicheng sengaja menyuramkan tatapannya, "Di dalam tasmu, ada barangku."     

"Aku …" Awalnya Gu Qingqing memiliki banyak harapan indah yang didambakannya, tapi sekarang semua itu langsung lenyap karena ucapan Leng Sicheng barusan.     

Ternyata, Leng Sicheng bisa mengejarnya dengan sekuat tenaga hingga ke sini hanya untuk barang yang ada di dalam tasnya!     

"Barang apa?" Gu Qingqing menundukkan kepalanya, perasaannya yang tadi masih senang dan bahagia pun segera memudar.     

"Kita bicarakan nanti." Leng Sicheng meraih tangan Gu Qingqing dan menariknya keluar, "Kenapa kamu bisa ada di sini? Kalau bukan karena pesawatmu delay, berarti kamu tidak jadi naik pesawat? Sekarang sudah terlambat untuk naik ke pesawat, kalau begitu, aku akan membelikanmu tiket lagi, kan sudah ambil cuti juga."     

"Kamu mencegahku pulang karena barangmu ada di dalam tasku?" Gu Qingqing sedikit menolak untuk mengikutinya, "Coba kamu cari dulu barangnya."     

Cari? Mau cari apa? Yang Leng Sicheng cari-cari adalah Gu Qingqing! Dan kini sudah ketemu.     

"Pokoknya kamu batalkan penerbangan ini, dari sini ke Yancheng hanya ada dua penerbangan sehari. Kamu tidak jadi naik penerbangan ini, dan penerbangan selanjutnya jam enam sore, masih lama."     

Karena itulah, Leng Sicheng juga tidak khawatir. Selisih waktu penerbangan selanjutnya masih begitu lama, tak mungkin Gu Qingqing akan menunggu di sini kan?     

Gu Qingqing tidak menyangka, Leng Sicheng bahkan sudah mencari tahu tentang jadwal penerbangan hari ini. "Tapi untuk apa aku ikut denganmu? Aku tetap di bandara saja, kamu kalau mau ambil barangmu, ambil saja dulu."     

Leng Sicheng mengerutkan alisnya, ia pun dengan kuat menarik tangan Gu Qingqing, "Ikut aku."     

Gu Qingqing tidak mau bergerak, ia segera menarik tasnya dan mulai mencari, "Kamu coba cari dulu."     

Ketika mereka masih berdebat, sebuah suara wanita yang terengah-engah pun terdengar di antara mereka berdua, "Akhirnya aku menemukanmu, Sicheng."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.