Kisah Istri Bayaran

Kebenaran dan Palsu (3)



Kebenaran dan Palsu (3)

0Gu Qingqing hanya menanggapinya dengan deheman, tidak maju dan tidak mengangkat kepalanya, matanya terus melihat ke jari kaki.     

Masih mending jika tidak ada orang luar, tapi di luar ada banyak orang, ia sama sekali tidak berani mengatakan apa pun pada Leng Sicheng karena malu.     

"Aku akan pergi!" Leng Sicheng masih menunggu, namun Gu Qingqing tidak kunjung maju untuk menciumnya, juga tidak ada kata-kata manis darinya. Leng Sicheng langsung menunjukkan ekspresi tidak senang dan ingin pergi.     

"Tunggu." Leng Sicheng berbalik, ia dihentikan oleh Gu Qingqing ketika baru saja berjalan 2 langkah, hati Leng Sicheng merasa gembira. Apakah Gu Qingqing akhirnya patuh kali ini?     

Tapi siapa yang menggira, ketika ia berbalik, Gu Qingqing memasukkan sekotak madu ke tangannya.     

Selain itu, madu itu masih dikemas dengan sederhana, hanya ada deretan huruf bahasa Inggris.     

"Aku dengar bahwa madu Manuka Selandia Baru ini sangat bagus untuk penyakit lambung. Kamu sering melewatkan makan karena sibuk bekerja, dan masih minum alkohol. Meskipun kamu tidak memiliki penyakit lambung sekarang, tapi hal itu juga harus dicegah. Minum sedikit madu untuk melembabkan tubuh, itu sangat baik untuk kesehatan."     

Leng Sicheng tidak pernah menyangka bahwa suatu hari ia akan menerima barang seperti ini. Ia tidak suka makan makanan manis, dan juga tidak suka makan gula, secara alami juga tidak suka minum madu. Tetapi entah mengapa, meski sekarang ia masih belum mencicipi madu di tangannya, tapi sudah ada perasaan manis yang menyerbunya.      

"Em." Leng Sicheng mengambil madu itu, namun tidak ada ekspresi khusus di wajahnya. Akan tetapi, matanya malah terus melihat Gu Qingqing, "Apakah ada lagi yang ingin kamu katakan?"     

"Semoga urusanmu berjalan lancar hari ini."     

"Selain itu?" Leng Sicheng sedikit mengernyit, mengapa wanita ini tidak segera menciumnya!     

Masih ada yang lain?     

Gu Qingqing memikirkannya, sebelum berbicara wajahnya memerah. Beberapa waktu kemudian ia baru berbisik, "Kembalilah lebih awal malam ini."     

Rasa kegembiraan besar melandanya, hingga ketika Leng Sicheng berbalik dan berjalan sampai di mobil, ia baru menyadari.     

Leng Sicheng berbalik, melihat Gu Qingqing masih melihatnya di dekat pintu, bahkan jika tidak ada ciuman perpisahan, Leng Sicheng juga sangat bahagia di dalam hatinya.     

Ia tidak menyangka, hanya memperlakukannya dan keluarganya sedikit lebih baik, selain itu juga berjanji padanya bahwa ia tidak akan "selingkuh" lagi, Gu Qingqing akan bersikap begitu lembut padanya! Itu benar-benar di luar dugaannya!     

Jika mengetahui itu lebih awal, apa yang ia lakukan selama 3 tahun sebelumnya, mengapa ia bisa begitu bodoh hingga menundanya selama 3 tahun, dan juga menyakitinya selama 3 tahun?     

Sebelum pergi, Leng Sicheng menutup jendela pintu mobil dengan tidak rela. Ketika sama sekali tidak bisa melihat Gu Qingqing, ia baru menutup jendela mobil dengan rapat.     

"Lin Zhouyi, pada dasarnya telah selesai bernegosiasi dengan pihak lain, harganya sebesar 3,4 milyar, tapi masih belum menandatangani kontrak. Mungkin mereka akan melakukannya dalam 1 atau 2 hari ini." Begitu naik mobil, Sekretaris Cheng langsung melapor.     

Leng Sicheng memegang toples madu di satu tangan, melipatkan kaki rampingnya dengan nyaman, dan siku tangan lainnya bertumpu pada lututnya. Ia memiringkan kepalanya dan sedikit mengangkat sudut bibirnya, mendengar laporan untuk beberapa saat. Lalu ia hanya mengangguk dengan tenang, "Kalau begitu di rapat dewan direktur hari ini, aku akan bekerja keras untuk mendapatkan 3,4 milyar."     

Dari 3 milyar hingga 3,4 milyar, dewan direktur awalnya memang tidak terlalu puas dengan akuisisi ini, apalagi Leng Sicheng datang untuk menaikkan harga!     

Leng Sicheng tiba-tiba teringat sesuatu, ia berbalik dan melihatnya, "Ngomong-ngomong, bagaimana dengan situasi keluarga Nyonya? Dan bagaimana dengan orang bermarga Liu?"     

Dari awal Leng Sicheng sudah menyuruh Sekretaris Cheng untuk menyelidiki urusan keluarga Liu, Sekretaris Cheng menjawab, "Putaran modalnya sudah putus, katanya ada pemilik proyek yang sedang menuntut mereka menunda serah terima rumah. Mereka sudah menerima panggilan pengadilan, bank juga bermaksud untuk menarik uang pinjaman, sekarang mereka sedang cemas."     

Leng Sicheng mengangguk dengan acuh tak acuh.     

"Saya mendengar bahwa meskipun keluarga Nyonya tidak menerima gelang giok yang mereka berikan, tapi keluarga Liu juga memberi mereka banyak barang secara pribadi, jadi ...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.