Kisah Istri Bayaran

Harmonis (1)



Harmonis (1)

1Gu Qingqing tercengang.     

Ia hanya merasa, jari-jarinya dibungkus dengan lembut oleh Leng Sicheng, ujung lidahnya sedikit bergulung dengan sedikit rasa sakit terbakar, jari-jarinya seperti dikelilingi oleh kehangatan, seolah ada seorang ibu yang dengan lembut memegang tangannya.     

Gu Qingqing sedikit tercengang, ia mengangkat kepalanya dan melihat mata Leng Sicheng yang dingin. Pandangan Leng Sicheng sangat tenang, ekspresinya juga sangat dingin, tetapi mulutnya malah sangat hangat.     

Gu Qingqing juga tidak tahu apa yang terjadi, ia merasa jantungnya berdetak kencang untuk beberapa saat, seperti drum, dong dong, dong dong. Saat jari-jarinya masuk ke dalam mulut Leng Sicheng, rasanya seolah terhubung dengan lidahnya, kemudian terhubung ke hatinya, membuat seluruh tangannya, seluruh tubuh dan hatinya seperti layang-layang yang ditarik oleh tali, dipegang dengan erat oleh pria itu. Ketika Leng Sicheng menginginkannya, dan jika ingin membiarkannya turun, maka ia harus turun dari udara.     

Terutama, ketika ia mengangkat pandangannya sesekali dan melihat mata Leng Sicheng. Pria itu seperti menatapnya dengan serius dan juga seperti sedang menertawainya. Di dalam bola mata kuning Leng Sicheng seolah ada kumpulan api yang membuat jantungnya seperti mengalami pukulan berat, dan dadanya seperti air mancur. Sensasi kulit yang halus dan padat berubah menjadi benang tak terlihat, kemudian menenun menjadi jaring, dan menjeratnya di dalam jaring dengan erat.     

Gu Qingqing tiba-tiba merasa sedikit malu, dan ingin menarik kembali tangannya. Namun Leng Sicheng malah membungkus jari-jarinya dengan erat dan tidak membiarkannya bergerak. Gu Qingqing menatap Leng Sicheng dengan sedikit terkejut, tapi malah menyadari bahwa Leng Sicheng mengulurkan tangannya dan memeluk pinggang rampingnya, lalu membawanya mundur hingga dekat meja masak. Ketika tidak bisa mundur lagi, Leng Sicheng tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menyapu bahan makanan yang sudah dibersihkan di meja masak ke lantai. Setelah itu, tangan besarnya seperti penjepit besi yang memeluk pinggang ramping Gu Qingqing dan mengangkatnya ke atas meja masak dalam sekejap!     

"Itu bahan makanan yang baru saja aku bersihkan!" Teriak Gu Qingqing yang hendak turun untuk mengambilnya. Namun, ia baru saja menyentuh meja marmer dingin, dan secara refleks ingin melarikan diri.     

Tapi Leng Sicheng malah tiba-tiba maju, kakinya yang ramping meremas di antara tubuhnya, menahan Gu Qingqing dengan erat di meja. Gu Qingqing ingin menarik kembali tangannya, tetapi malah digigit erat oleh Leng Sicheng, gigi pria itu menggigit jari-jarinya dengan erat, tapi tidak terlalu kuat. Pada saat yang sama, ujung lidah pria itu menyapu bagian yang baru saja ia gigit, seperti sedang menghiburnya.     

"Leng Sicheng!" Gu Qingqing merasa sedikit aneh, tetapi ia juga tidak bisa menjelaskan perasaan di dalam hatinya. Seolah ada anak kucing yang menyapu jantungnya dengan ekor yang berbulu, membuatnya merasa sedikit gatal. "Aku sedang memasak."     

"Aku tahu." Leng Sicheng masih membungkus jari Gu Qingqing di dalam mulutnya, suaranya terdengar sedikit tidak jelas, seperti bergumam. Tindakannya seolah meremas suaranya dari dalam tenggorokannya. Nada bicaranya sedikit serak dan tidak jelas d bawah cahaya kuning dan redup Hal itu terlihat aneh hingga membuat orang malu dan wajahnya memerah.     

"Aku akan memasakkan makanan yang ingin kamu makan." Gu Qingqing tidak berani melihat mukanya, juga tidak berani melihat matanya, jadi ia menundukkan kepalanya dengan sedikit panik.     

"Aku ... aku ingin memakanmu." Leng Sicheng akhirnya melepaskan jarinya, bibirnya jatuh ke belakang lehernya. Dengan lembut menghembuskan napasnya pada rambut lembut di belakang telinga istrinya, seperti menyalakan api yang kemudian terbakar!     

Tangannya kembali memeluk pinggang istrinya dengan erat, membuat Gu Qingqing tidak bisa melarikan diri dengan mudah.     

"Ini, ini di dapur …."     

Gu Qingqing menolak dengan sedikit kesulitan. Ia mendorong bahu suaminya dengan tangan kecilnya, agar Leng Sicheng tidak bisa mendekatinya. Tetapi Leng Sicheng malah meraih tangannya, membawa tangan Gu Qingqing melingkari lehernya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.