Pasangan Wanita (6)
Pasangan Wanita (6)
Pembantu masih belum sempat menjawabnya, namun Leng Sicheng sudah lebih dulu melihat pintu kamar tidur di lantai 2 tidak tertutup rapat. Pembantu ingin maju, tapi Leng Sicheng menggelengkan kepala dan mengusirnya. Lalu ia perlahan-lahan melangkah ke depan dan membuka pintu, melihat Gu Qingqing berbaring telungkup di tempat tidur, tampak sedikit lucu.
Leng Sicheng menutup pintu, menarik ke kiri dan kanan tanpa tergesa-gesa, melepaskan dasinya, jasnya, kemudian membuka kancing kemejanya satu per satu, dan membuka ikat pinggang serta mengganti celana jasnya. Kini di tubuhnya hanya ada sebuah celana kecil. Ia masih belum ganti pakaian dan hanya melihat Gu Qingqing berbaring telungkup sambil memeluk bantal, paling hanya menggerakkan kepalanya untuk menguburkan kepalanya lebih dalam.
Leng Sicheng mendekat ke arahnya dengan lembut dan menciumnya, "Harum sekali."
Ini adalah aroma bunga mawar. 233 bunga mawar itu, Gu Qingqing selalu memegangnya, tapi Leng Sicheng tidak akan tahu jika tidak menciumnya dengan cermat. Ketika menciumnya saat ini, baru terasa ada aroma yang elegan.
Gu Qingqing tidak bergerak dan tidak menjawab, ia terus menguburkan kepalanya di bantal, seolah-olah mati karena tidur. Leng Sicheng juga sengaja tidak membangunkannya. Ia menundukkan kepala dan melihat Gu Qingqing masih mengenakan kemeja putih, rok, dan stoking yang memiliki warna yang hampir sama dengan kulit. Kakinya yang menarik perhatian itu tampak lebih ramping. Leng Sicheng menyipitkan matanya, jari-jarinya yang ramping bergerak ke atas dari pergelangan kakinya yang halus, menyentuh kaki indahnya yang melengkung, dan tidak memiliki selulit, kemudian melewati lututnya, dan naik lagi ….
Jari-jarinya meluncur di kakinya, kemudian ke dalam. Sebelum melewati ujung rok, Gu Qingqing akhirnya bereaksi. Gu Qingqing tiba-tiba menoleh, "Leng Sicheng!"
Begitu ia menoleh, ia langsung dipeluk oleh Leng Sicheng. Seolah-olah tahu bahwa Gu Qingqing akan menoleh, pria itu segera menekannya dan langsung mencium bibirnya.
"Wu … wu …." Tubuh Gu Qingqing masih terpelintir karena ditekan seperti ini, seluruh tubuhnya merasa sangat tidak nyaman. Tetapi saatvLeng Sicheng melihat tubuh Gu Qingqing terpelintir, ia malah merasa lebih tertarik. Meskipun tidak menekannya dengan kuat, tetapi ia juga tidak membiarkan Gu Qingqing meluruskan tubuhnya. Hanya terus memegang kepalanya agar dirinya bisa menciumnya.
Gu Qingqing bekerja keras untuk meluruskan tubuhnya di bawah tekanan Leng Sicheng, namun pria itu mengabaikannya. Ketika Gu Qingqing berubah dari berbaring telungkup menjadi berbaring telentang, Leng Sicheng bahkan lebih tidak ragu-ragu untuk menekan seluruh tubuhnya ke bawah. Apalagi Gu Qingqing masih mengenakan kemeja dan rok, stokingnya juga terlihat unik. Terutama ketika tangan besarnya meluncur dengan lembut, tekstur stoking lembut itu memisahkan sentuhan garis telapak tangan dan kulit Gu Qingqing, setengah tersembunyi dan setengah terbuka, membiarkannya semakin memiliki dorongan untuk mendekat.
Tetapi Leng Sicheng tidak menyangka, Gu Qingqing berjuang dengan lumayan keras. Mungkin wanita itu sedang tidak ingin memiliki hubungan fisik dengan Leng Sicheng, karena itu lah Gu Qingqing berjuang keras. Meskipun ia tidak mengatakannya, tetapi seluruh tangan dan kakinya bekerja keras untuk melawan, dan dengan tegas tidak ingin membiarkan Leng Sicheng menciumnya.
Awalnya Leng Sicheng tidak berencana untuk menidurinya dan hanya ingin bermain dengannya saja. Tetapi ketika melihat Gu Qingqing berjuang keras seperti cosplay. Hal itu malah merangsang suasana hatinya. Didorong oleh Gu Qingqing, Leng Sicheng malah tersenyum. "Direktur Gu, kenapa kamu begitu bekerja keras … lebih baik patuh padaku, aku pasti akan mempromosikan posisimu!"
"Aku tidak menginginkannya." Gu Qingqing berjuang keras, kaki kecilnya menendang dengan lebih kuat. Ia meletakkan punggung kakinya di dada Leng Sicheng, bekerja keras untuk menendangnya.
"Direktur Gu benar-benar kejam. Sayangnya, pacarmu telah menjualmu padaku!." Leng Sicheng menangkap pergelangan kakinya, kemudian memiringkan kepalanya dan mencium betisnya, "Harum sekali."