Terpaksa Kawin

MENJADI BINTANG



MENJADI BINTANG

3"Aku tlah tau kita memang tak mungkin..     

Tapi mengapa kita selalu bertemu?     

Aku tlah tau hati ini harus menghindar..     

Namun kenyataan ku tak bisa...     

Maafkan aku, terlanjur mencinta..."     

Lenny tersenyum pada seluruh penontonnya. Dress selutut berlengan panjang berwarna hijau army, rambutnya yang dibiarkan tergerai kebelakang, anting dengan model yang agak panjang, serta riasan yang natural, membuat cewek itu terlihat shinning pagi ini. Ini bukan pertama kalinya Lenny diundang untuk menyanyi di Mall seperti sekarang. Sebagai seorang selebgram, tentu tawaran itu selalu datang silih berganti. Bedanya setelah menikah, cewek itu lebih selektif memilih pekerjaan. Jangan sampai nanti dia dinilai aji mumpung. Seperti halnya sekarang, dia di dapuk menjadi bintang tamu untuk salah satu acara talkshow pagi di salah satu stasiun televisi kenamaan tanah air.     

"Senyuman itu.. hanyalah me..nun..da..     

Luka... yang tak pernah kuduga..     

Dan bila akhirnya.. kau harus dengannya,     

Mengapa.. kau dekati aku?"     

Sorot kamera semakin fokus pada gadis itu. Meskipun Mall ini ramai, namun entah kenapa pihak stasiun tivi memilih lokasi ini untuk syuting. Tema acaranya sih "Bincang-bincang santuy". Tapi menurut Lenny, sebenernya lokasinya kurang santuy nih. Harusnya syutingnya di kebon kek biar sejuk dan sepi. Ya, mungkin biar sekalian menarik penonton kalik ya kalau di Mall. Who knows?     

"Kau membuat semuanya indah...     

Seolah takkan terpisah..     

Aku tlah tau kita memang tak mungkin..     

Tapi mengapa kita.. selalu bertemu?     

Aku tlah tau hati ini harus menghindar..     

Namun kenyataan ku tak bisaa...     

Maafkan aku, terlanjur mencinta..."     

Gadis itu selalu menguasai panggung. Bernyanyi dengan sepenuh hati memang menjadi passionnya sejak terjun ke dunia tarik suara.     

"Bila memang, hatimu untuk aku...     

Salahkah ku berharap..     

Berharap kau memilih di..ri..kuu..... Cintaaaaaaaa... haaaa...."     

Tepuk tangan penonton mulai memenuhi lantai dasar Mall. Malahan mereka sampai siul-siul saking kerennya Lenny bernyanyi di nada tinggi.     

"Aku tlah tau kita memang tak mungkin..     

Tapi mengapa kita selalu bertemu..     

Aku tlah tau hati ini harus menghindar..     

Namun kenyataan ku tak bisa...     

Maafkan aku, terlanjur mencinta...     

Ternyata hati, tak sanggup... me..lupaa..."     

Lagi-lagi, penonton bersorak-sorak dan bertepuk tangan. Gadis itu membungkukkan badannya tanda hormat ke penonton. Dan kemudian segera bergabung dengan pembawa acara. Lagu Terlanjur Mencinta milik Lyodra, Tiara, dan Ziva tadi telah selesai dia bawakan dengan apik.     

Ternyata selain dirinya, ada bintang tamu lain yaitu Gheo Marvelo. Masih pada ingat gak nih? Itu loh, penyanyi solois cowok terkenal idolanya si Sarah. Tempo hari Gheo ini yang menjadi bintang tamu waktu acara pertunangan Reyhan sama Lenny. Surprise banget ketemu penyanyi muda itu lagi disini, mana sekarang mereka sama-sama jadi bintang tamu pula.     

Setelah opening lagu Terlanjur Mencinta yang tadi dibawakan, plus cuap-cuap antar host dan bintang tamu. Pada acara kali ini, mereka tiba di sesi yang namanya "Jujur-jujuran". Di sesi ini, bintang tamu harus menjawab dengan jujur pertanyaan dari para host.     

"Oke, buat Gheo Marvelo nih..." host cewek mulai membuka satu amplop pertanyaan, "Jawab jujur, pernah gak kamu ditinggal pas lagi sayang-sayangnya? Hayoo, ngakuuuu..."     

Gheo tertawa, ekspresinya mencoba mengingat-ingat kejadian masa lalu, "Pernah sih. Dan sumpah itu nyakitin banget."     

Duo host dan Lenny tertawa melihat ekspresi Gheo yang seolah-olah telah teraniaya. Ternyata penyanyi seterkenal dan setampan itu adalah mantan sadboi juga. Perih!     

"Kalau Addara sendiri, pernah gak ngalamin hal begitu?" kini, gantian host Cowok yang melempar pertanyaan ke Lenny. Kontan saja gadis itu menggeleng. Lah boro-boro ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, pacaran juga kagak pernah.     

"Kalau aku gak pernah sih. Soalnya dulu kakakku itu protective banget, sampe-sampe semua cowok yang deketin aku jadi gak berani maju.."     

"Eh serius? Kenapa?" sahut si host cewek kepo.     

"Mungkin dia pengen melindungi perasaan adeknya dari fucekboi kalik ya.." jawab Lenny dengan tersenyum. Duo host dan Gheo bertepuk tangan. Memang sejatinya seorang kakak cowok pasti begitu ke adik perempuannya. Gak pengen adiknya tersakiti sama mahluk-mahluk jahat diluar sana.     

"Oke pertanyaan selanjutnya ya..." kini giliran host cowok yang mengambil amplop berisi pertanyaan untuk para bintang tamu, "Pernah gak kalian pacaran lama tapi ujung-ujungnya gak jadi nikah? Wah.. gila ini pertanyaan kenapa pada begini sih?" sang host geleng-geleng kepala ke team creative.     

"Kayaknya team creative kita lagi patah hati akut ya, sampe tema lagu sama pertanyaannya sinkron betul..." timpal host cewek. Sementara itu disudut panggung, team creative stasiun tivi itu hanya tertawa terbahak-bahak sambil mengacungkan dua jari tanda peace.     

"Oke silahkan Addara duluan deh yang menjawab..." host Cowok mempersilahkan. Lenny menghela nafas sebentar, jelas saja gadis itu sebelumnya gak pernah galau urusan percintaan.     

"Aku jawab jujur nih ya, aku tuh gak pernah pacaran. Jadi aku gak pernah mengalami kayak gitu.."     

"Wah yang bener? Terus sama suami kamu kemaren gimana? Langsung nikah gitu?" Duo host mulai menggali-gali informasi. Lenny mengangguk.     

"Iya, jadi dia yang langsung dateng ke rumah orang tua aku di Jambi sana. Aku malah gak pernah berfikir sih bakalan nikah sama dia.."     

"Wadidaww... jadi kisah cinta Addara ini kayak di dongeng gitu ya?!" host cewek mulai tertarik dengan kisah cinta mereka. Jarang banget ada kisah begini yang terjadi kan.     

"Tapi serius, suami kamu tuh keren banget loh, Ra! Aku pernah beberapa kali satu acara sama dia dan orangnya welcome, down to earth gitu.."     

Lenny hanya terkekeh, bisa ae nih si host cowok muji-muji Reyhan. Belom tahu aja kalo si Reyhan udah pasang tampang serius, apalagi urusan kerjaan yang berantakan. Wah, keluar dah tu tabiat aslinya dari kucing manis menjadi kucing garong.     

"Eh kenapa nih? Durasi mo iklan ya?" host cewek melirik ke arah team creative yang memberikan kode. "Oke deh, sesi jujur-jujurannya stop dulu ya. Sekarang kita lihat dulu Gheo Marvelo dan Addara duet nih!"     

"Yups bener banget. Mereka berdua bakalan bawain lagu galau lagi, dari Arsy Widianto feat Brisia Jodie.. judulnya Rindu dalam hati. Langsung kita saksikan penampilan Gheo dan Addara..cekidottt!"     

Dan intro music pun mulai mengalun. Jujur saja Lenny gak pernah latihan nyanyi bareng Gheo, tapi pas dihubungi pihak stasiun tivi dua hari lalu, dia diminta duet sama Gheo Marvelo. Sebenernya gadis itu gak siap dan gugup, tapi mau gak mau dia harus menerima. Lagian itung-itung tantangan baru lah. Gheo juga orangnya asik kok.     

"Kadang hati     

Berharap kuterbangun.. dari sebuah mimpi..     

Ini bukan kenyataan..     

Namun adanya, tak ada di sini     

Kau meninggalkanku karena kesalahanku..     

Mungkin..     

Ingin bertemu masih ada     

Ingin memeluk masih ada     

Sayang kini tak bisa     

Kau telah memilihnya oo ooo..     

Mungkin.. saat hatiku masih sayang     

Salahku memutus cinta     

Dan kini kumenyesal     

Rindu hanya di dalam hati..."     

Gheo membuat eye-contact dengan Lenny. Cowok itu tersenyum dan mempersilahkan rekan duet dadakannya untuk mengambil bagian dalam lagu.     

"Andaikan aku..     

Tak tergesa.. memutuskanmu.. karena egoku..     

Hati ini... tak akan begini     

Setiap ingat dirimu, rasanya ingin kembali..     

Mungkin     

Ingin bertemu masih ada     

Ingin memeluk masih ada     

Sayang kini tak bisa     

Kau telah memilihnya o.. ho..     

Mungkin.. saat hatiku masih sayang,     

Salahku memutus cinta..     

Dan kini ku menyesal     

Rindu hanya di dalam hati.."     

Lenny menatap kearah Gheo, Mereka berdua saat ini saling berhadapan dengan mic ditangan masing-masing. Udah ala-ala penyanyi pro lagi konser aja.     

"Ingin memutar waktu..     

Ingin mengulang lagi..     

Aku tak bisa.. berpaling lagi.."     

"Begitu juga aku..     

Jauh di relung hati     

Sungguh tak mampu tuk berpindah cinta..     

Ho-oo..."     

Tepuk tangan penonton lagi-lagi memenuhi sekitaran panggung. Mereka terpesona dengan duet lagu antara Gheo dan Lenny. Suara mereka berdua sama-sama merdu. Bedanya, si Gheo ini penyanyi betulan yang udah malang melintang di dapur rekaman, sedangkan Lenny masih dilevel cover-cover lagu di Youtube.     

"Mungkin..     

Ingin bertemu masih ada     

Ingin memeluk masih ada     

Sayang kini tak bisa.. kau telah memilihnya ooo hoo...     

Mungkin..     

Saat hatiku masih sayang..     

Salahku memutus cinta..     

Dan kini ku menyesal,     

Rindu hanya di dalam hatiii...."     

"Di hati kau tetap terindah..." Kini Gheo memegang satu tangan Lenny. Dan disambut pula dengan genggaman cewek itu     

"Slalu dihati..."     

*******     

"GILA GILA GILAAA!!! PECAH BANGET DUET LO SAMA GHEOOO!!" Eriska berteriak-teriak setelah acara itu selesai. Lagi-lagi, gadis itu gemes sendiri sama sohibnya yang kini telah menjelma jadi bintang. Memang, Lenny itu cewek multitalenta banget. Disuruh kerja kantoran oke, jadi penyanyi juga oke.     

"Gheo yang bagus, gue sih biasa aja.." kata Lenny gak percaya diri. Jelaslah, jam terbang Gheo Marvelo itu kan diatas rata-rata. Mana masih muda, sangat berbakat pula. Mantep banget deh pokoknya.     

"Lo juga keren tauk! Bisa mengimbangi si Gheo.. Btw, kenapa lo gak kursus nyanyi aja sih? Pasti makin bagus deh suara lo ntar.." saran Eriska dengan penuh semangat. Lenny menggeleng.     

"Gak deh, gue mending kursus masak aja. Jadi istri dan ibu rumah tangga yang baik." jawab Lenny. Eriska terkekeh, wah dapat hidayah apa nih sahabatnya? Sepertinya saran sesat Eriska tentang tiga tugas istri itu meresap dengan baik diotak Lenny. Bagus juga nih. Besok-besok dia bakalan buka kelas motibasi buat pasangan-pasangan yang rumah tangganya gak jelas kayak sohibnya itu.     

Mereka berdua berjalan beriringan menuju luar Mall. Seperti halnya yang sudah direncanakan kemarin, hari ini Eriska bakalan nemenin Lenny buat ketemu dokter psikiater kenalannya. Ketakutan-ketakutan Lenny soal hubungan suami istri harus segera dituntaskan. Soalnya, Eriska gak mau sohibnya itu nanti dicempakkan sama Reyhan akibat gak becus jadi istri. Padahal sebetulnya jauh dilubuk hati Reyhan sendiri juga gak pernah ada niat begitu sih, dasar negatif aja pikiran mereka berdua sama Reyhan.     

Sedang asik berbincang sambil jalan, tiba-tiba mata Eriska terbelalak melihat disalah satu sudut Mall ada satu booth dengan spanduk bertuliskan "Kelas memasak bersama chef Junet".     

"Len.. lihat deh!" Eriska menunjuk ke arah booth itu, "Daftar yuk!"     

"Memasak bersama chef Junet?!" Lenny memicingkan matanya. Wah chef Junet inikan Chef ganteng yang sering warawiri di tivi. Ternyata buka kelas memasak juga ya?     

"Ayok kita daftar! Inget pesan gue kan? Sebagai istri, elo musti jago di kasur dan di dapur. Nah, urusan dikasur nanti kita konsultasi ke dokter dulu. Kalo di chef Junet, ini memperbaiki citra lo di dapur. Gimana, oke punya kan?!" Eriska menaikkan satu alisnya.     

"Eh tapi Ris.."     

"Udah, ayooo!"     

Langsung saja gadis itu menyeret-nyeret Lenny untuk daftar. Menurut Eriska, ini momen yang langka dan pas banget untuk memperbaiki citra sahabatnya. Wah, cocok banget kan?! Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui!     

"Eh tapi.. chef Junet itu idolanya si Reyhan tau!" Lenny setengah hati berjalan kearah spanduk itu. Eriska mencoba meyakinkan,     

"Ya justru baguslah, elo bakalan dibimbing langsung sama Chef Junet! Reyhan pasti bangga sama lo ntar terus bilang 'wah jago banget nih istriku masak, rasa masakannya udah sekelas masakan chef' begitu nanti!"     

Lenny bergidik. Geli banget dia ngeliat Eriska mempraktekkan gaya omongan Reyhan.     

"Yaudah oke, coba kita daftar!"     

Mereka berdua dengan segera menghampiri booth itu dan ikut mengantri. Ternyata cukup ramai juga yang mendaftar kelas memasak bersama chef Junet. Lenny sendiri juga sebetulnya belum pernah lihat Chef Junet secara langsung. Selama ini sih, dia cuma ngeliat sang chef dari televisi doang. Dan di booth ini, ternyata banyak banget dipajang hasil kreasi cake dari sang chef. Wah, keren-keren semua hasil cakenya!     

Kini, tiba giliran Lenny dan Eriska untuk mendaftarkan diri mereka menjadi peserta kelas memasak. Staff Junet pun segera mendata mereka berdua.     

"Ini satu kelasnya berapa orang ya mbak?" tanya Eriska penasaran. Soalnya kalau terlalu rame banget begini, takutnya nanti mereka malah gak fokus belajar masaknya.     

"Satu kelasnya sepuluh orang, kak. Nanti selain Chef Junet juga ada satu orang chef lagi yang membantu."     

"Oh gitu ya.." Eriska manggut-manggut, "Tapi kalau bisa, kami berdua di kelas Chef Junet terus ya. Gak usah pake Chef lain, cukup Chef Junet aja!" timpal Eriska. Lenny langsung meyenggol lengan sahabatnya itu.     

Staff junet itu menjawab sambil tersenyum, "Setiap kelas ada Chef Junet dan partnernya kak. Kalau cuma Chef Junet, biasanya peserta memasak jadi gak terhandle karna gagal fokus. Makanya dibantu sama Chef kita satu lagi, namanya Chef Jihan.."     

Sesaat Lenny dan Eriska saling pandang. Chef Jihan itu siapa sih? Kok kayak gak familiar banget ya namanya?     

Tapi, bodo amatlah. Yang penting niat mereka berdua kan belajar memasak sama chef Junet langsung. Pokoknya mereka team Chef Junet forever together deh.     

"Chef Jihan itu siapa? Terus dia keren juga gak kayak Chef Junet?" Iseng, Eriska bertanya. Kembali, Lenny menyikut lengan sahabatnya itu. Apa-apaan sih Eriska ini, kayak gak ada rem aja kalo ngomong. Blong!     

"Chef Jihan adalah teman chef Junet, kak. Kakak gak perlu khawatir, kredibilitas Chef Jihan juga sangat baik. Lulusan sekolah memasak di Amerika sana. Pokoknya nanti begitu masuk, pasti diperkenalkan.." terang staff Junet dengan ramah. "Tapi berhubung kakak penasaran, saya kasih tunjuk orangnya. Nah itu dia yang pake apron disana.."     

Kontan saja, Lenny dan Eriska menoleh kearah jari telunjuk staff Junet yang menunjuk seorang wanita berambut lurus sebahu di dekat kitchen. Wanita itu nampaknya sedang sibuk berkutat dengan ponselnya.     

Wanita bertubuh kurus tinggi semampai, kulit putih tanpa pakai pemutih, badannya udah ala-ala model. Cewek itu memakai kacamata hitam andalan, plus rambut berponi. Wah, cantik banget terntata chef Jihan ini.     

Eriska lagi-lagi mengangguk, "Oh yaudah deh. Mulai kapan nih kelas masaknya dimulai?"     

"Mulai minggu depan kak. Nah, silahkan tinggalkan nomor ponsel yang bisa dihubungi ya!"     

Kedua gadis itu segera menyelesaikan urusan administrasi dan langsung pamit undur diri. Begitu Lenny dan Eriska pergi, Amora yang sedaritadi sadar dirinya diperhatikan dua mahluk tak dikenal itu, langsung menghampiri staff Junet yang sedang mendata para peserta.     

"Kenapa tadi mereka nunjuk-nunjuk saya?" tanya Amora dingin. Rupanya gadis itu sadar tadi pura-pura tidak ngeh saja. Gerah dia diperhatikan sampai sebegitunya.     

"Maaf chef, kakak yang berdua tadi penasaran sama chef Jihan.. makanya saya tunjukin.." terang sang staff. Amora mengambil formulir pendaftaran dua mahluk tadi. Dia membolak-balik halamannya dan membaca dengan detail. Satu makhluk bersama Eriska, satu lagi atas nama Lenny Addara.     

Tunggu dulu..     

Lenny Addara?     

Amora mengerutkan dahi. Ini kan bukannya bintang tamu yang tadi nyanyi di panggung sana?     

Sejujurnya, Amora sudah lama berada di booth milik Junet's bakery ini. Sudah sejak pagi-pagi tadi dia ikut terjun kesini. Gadis itu juga sempat mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan bintang tamu yang disebut-sebut bernama Addara pada acara pagi, dan dirinya ikut terbawa suasana. Entah kenapa lagu-lagu yang dibawakan Addara itu related banget dengan kehidupannya sekarang. Seperti dalam lirik lagu "Terlanjur Mencinta", meskipun tahu dia dan Reyhan adalah ketidakmungkinan, tapi entah mengapa mereka berdua akhir-akhir ini selalu bertemu. Amora juga pusing sendiri, rasa ingin memilikinya jadi tinggi kalau mereka ketemu terus.     

Dan lagu "Rindu dalam hati", ada lirik yang menyatakan menyesal karena tergesa-gesa memutuskan pasangan, nah seperti itupula ungkapan perasaan Amora untuk Reyhan. Andaikan saja dulu dirinya bisa lebih sabar sedikit, tidak asal memutuskan Reyhan. Tentu tidak akan ada perasaan menyesal dan rindu yang menggebu seperti sekarang.     

Suara Addara yang merdu, plus duet nya dengan solois Gheo Marvelo tadi benar-benar apik. Membuat Amora kagum pada dua sosok itu. Dalam hati, Amora merasa senang karena ternyata Addara ini ikut kelas memasaknya. Dengan begitu, dia bisa lebih dekat mengenal penyanyi itu.     

******     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.