TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Masa Lalu {4}



Masa Lalu {4}

2"Jadi, aku tidak mau untuk menyia-nyiakan istirahatku yang indah ini, Selir Cheng," kata Chen Liao Xuan. Tak berapa lama, Lim Jingmi pun mendekat, dia memandang Cheng Wan Nian dan Chen Liao Xuan secara bersamaan. Ada banyak hal yang ingin dia lakukan, ada banyak hal yang begitu dia inginkan, sebuah hal yang tidak akan pernah dilupakan sama sekali. ya, dia tidak akan pernah melupakan hari ini,"     

"Ehm, Yang Mulia Raja, dan Selir Cheng, adakah hal yang ingin hamba siapkan untuk kalian berdua?" tanya Lim Jingmi.     

Chen Liao Xuan tampak mengulum senyum, untuk kemudian dia menarik sebelah alisnya dan memandang Lim Jingmi dengan mimik wajah yang tak terbaca itu, dia benar-benar sangat penasaran dengan apa yang terjadi setelah ini, namun yang lebih membuat sebuah hal yang lebih mengerikan lagi.     

"Siapkan sebuah malam yang paling indah dan romantis untukku dan Selir Cheng, sebab malam ini, aku berencana untuk menghabiskan malamku yang indah bersama dengan Selir Cheng, malam yang panjang dan mungkin akan sedikit panas," kata Chen Liao Xuan. Mendengar hal itu, Lim Jingmi langsung mengangguk patuh, dan hal itu membuat semua orang kaget bukan main. Pun dengan Cheng Wan Nian, dia merasa jika semua hal yang ada di dalam hidupnya telah berputar dengan sangat membingungkan sama sekali.     

Cheng Wan Nian tanpa ragu langsung merengkuh tubuh Chen Liao Xuan. Namun, Chen Liao Xuan langsung bergegas untuk mundur dengan sempurna. Namun dia tampak mengherlingkan matanya dengan nakal.     

"Tunggulah, aku ingin menyiapkan diriku dulu untuk bersama denganmu, Selir Cheng. Malam ini kau tidak akan pernah bisa berkutik lagi," katanya.     

Setelah mengatakan itu, Chen Liao Xuan langsung mundur dan bersembunyi, membuat Lim Jingmi yang sudah ada di sana pun tampak kaget bukan main.     

"Yang Mulia, apa selanjutnya yang harus hamba lakukan?" tanya Lim Jingmi dengan patuh.     

Chen Liao Xuan kemudian memandang Lim Jingmi dengan mimik wajah penuh minatnya kemudian dia tersenyum penuh arti.     

"Aku akan mengubahmu menyerupaiku, dan malam ini, kau harus melayani tuanmu itu sampai semampumu. Seminta dia sampai kapan pun itu kau harus melayaninya dengan baik dan benar,"     

"Tapi, Yang Mulia. Hamba adalah wanita, bagaimana bisa hamba harus melayani Selri Cheng? Hamba benar-benar tak bisa melakukannya, Yang Mulia!" kata Lim Jingmi dengan mimik wajah begidik karena ucapan dari Chen Liao Xuan.     

"Tenanglah, aku akan memberimu tubuh yang seperti manusia paling sempurna di muka bumi, dan wajah yang menyerupaiku. Bukankah itu sudah sangat cukup pantas untukmu dalam melakukannya? Kau memiliki semua sisi yang dimiliki laki-laki. Jadi kau jangan pernah risau apalagi berpikir jika mungkin kau tak bisa melakukannya dengan baik dan benar,"     

"Tapi—"     

Ucapan Lim Jingmi pun terhenti saat dia melihat tubuhnya sendiri tiba-tiba berubah menjadi laki-laki, wajahnya pun langsung berubah menjadi mirip sekali dengan Chen Liao Xuan, untuk kemudian dia memandang pantulan dirinya sendiri dengan mimik wajah ketakutan dan bingung luar biasa.     

"Yang Mulia, bagaimana jika Selir Cheng mengetahui jika hamba bukanlah Yang Mulia Raja?" tanya Lim Jingmi pada akhirnya.     

Chen Liao Xuan lantas menepuk bahu Lim Jingmi kemudian dia kembali tersenyum penuh arti.     

"Kau tak usah banyak berpikir, Dayang Lim. Cukup kau menjadi seperti ini dan Selir Cheng tidak akan pernah sekalipun tahu tentang siapa dirimu. Percayalah, Selir Cheng tidak akan peduli dengan bentuk tubuh dan gelagatmu yang aneh yang dia pedulikan adalah dirimu yang menyerupaiku. Karena pada kenyataannya adalah wajahku tidak bisa diserupai oleh siapa pun juga. aku tidak bisa dimiripi oleh siapa pun juga. jadi kau tak perlu takut tentang hal itu," kata Chen Liao Xuan kemudian.     

Lim Jungmi semakin tak bisa berkata apa pun juga, selai menundukkan wajahnya kemudian dia mengangguk dengan patuh.     

"Baiklah, Yang Mulia. Hamba akan melakukan apa pun yang Yang Mulia perintahkan kepada hamba," kata Lim Jingmi kemudian,     

Mendengar hal itu, Chen Liao Xuan pun mengangguk kemudian dia memandang Lim Jingmi dengan mimik wajah seriusnya.     

"Dayang Lim, kalau kau bisa melakukan semua perintah yang aku suruh. Dan kau telah lolos dengan semua hal itu, aku akan menaikkan pangkatmu untuk menjadi seorang Kepala Dayang dapur istana. Bukankah menjadi seorang Kepala Dayang dan bisa menetap di istana adalah merupakan keinginanmu? Terlebih lagi, kau akan hidup sangat bahagia tanpa takut jika trauma masa lalumu akan datang unttuk menghantui lagi. Percayalah, aku tak sepicik itu, Dayang Lim. Kau pasti akan aku berikan imbalan yang setimpal atas apa yang telah kau lakukan, sebab aku tahu jika masa lalumu tak semudah yang orang lain pikirkan dan aku sangat berharap jika kau menjadi manusia yang lebih baik lagi di sini, sebab akan sangat rugi sekali, jika di alam manusia kau menderita dan di akam iblis kau menjadi jahat. Apa yang telah kau perjuangkan hanya menjadi sia-siaa belaka yang tidak akan pernah ada gunanya. Oleh demikian sebelum semuanya terlambat aku mengharapkan jika hargai dirimu. Tak peduli siapa yang menjadi tuanmu, tapi kau harus bisa mengamankan dirimu sendiri dari berbagai hal yang mungkin tidak bisa kau hindari. Kau orang baik, tak peduli dari siapa kau dilahirkan dan dari laki-laki mana yang memberikan ibumu benih sepertimu. Tapi kau pantas mendapatkan penghargaan atas kebaikanmu itu, Dayang Lim. Perjuanganmu tidak mudah dan apa yang kau lalui juga tidak mudah, semua kemalangan jangan pernah kau buat menjadikan kisah hidupmu menjadi semalang seperti apa yang telah kau alami ini. hidupmu terlalu berharga untuk itu, dan ketika kau sudah menjadi sosok yang lebih baik lagi nanti, tetap tunduklah pada kebenaran, jangan pernah kau berpikir jika kai akan mengalami banyak hal yang membuat kebaikanmu goyah hingga suatu saat tiba kau akan tahu dan mengerti bagaimana nikmatnya menjadi baik itu, dan bagaimana nikmatnya bisa menjadi dirimu sendiri tanpa kau peduli dan tanpa kau harus berpikir jika kau akan menjadi penjilat untuk mendapatkan apa yang kau inginkan. Kau hanya butuh menjadi dirimu sendiri untuk mendapatkan apa yang kau inginkan."     

Air mata Lim Jingmi langsung menetes begitu saja, dia sama sekali tak menyangka jika ucapan dari Chen Liao Xuan benar-benar menyentuhnya. Dia memandang Chen Liao Xuan sekilas, lalu dia berlutut tepat di depan Chen Liao Xuan. Mencium Chen Liao Xuan dengan tangisan terpecah yang membuat Chen Liao Xuan tersenyum dengan hal itu.     

"Yang Mulia Raja, maafkan hamba! Maafkan hamba Yang Mulia Raja! Selama ini hamba banyak melakukan hal tercela yang tak bisa dimaafkan sama sekali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.