Perjuangan Menembus Surga

Bunuh



Bunuh

3Yun Fan menghirup udara dalam - dalam saat ia memandang pemuda berjubah hitam yang sedang berjalan mendekat dengan senyuman yang semakin dingin. Ia menggenggam pedang biru tua-nya dengan erat di tangannya dan Dou Qi di dalam tubuhnya bergolak tanpa henti, tampak seperti banjir. Keterkejutan di hatinya telah berkurang pesat saat matanya menatap Xiao Yan dengan saksama. Namun, sebuah pemikiran telahbangkit di benaknya.     

"Sekarang, setelah anak ini kembali ke Kekaisaran Jia Ma, ia pasti akan mencari Sekte Misty Cloud untuk membalaskan dendam. Sepertinya, aku harus mengirimkan informasi ini ke sekte. Jika tidak, kita mungkin akan lengah di masa depan."     

Mata Yun Fan berkedip. Ia menoleh ke arah Meng Li yang juga berwajah pucat dan berkata dengan lirih dan cepat, "Aku akan menghambatnya. Ambil kesempatan ini untuk pergi. Setelah itu, beritahu pemimpin sekte mengenai kembalinya Xiao Yan!" Ia tidak menunggu jawaban Meng Li setelah kata - katanya ini terdengar. Pundaknya berguncang dan sepasang sayap Dou Qi biru pucat menggelora keluar. Kakinya dengan lembut menekan tanah dan tubuhnya berubah menjadi sebuah bayangan samar. Tubuhnya bersatu dengan angin saat ia melesat menuju Xiao Yan.     

"Berhati - hatilah!"     

Hati Mu Tie mengencang ketika ia melihat Yun Fan mendadak menyerang dan ia pun bergegas berteriak mengingatkan. Namun, ia baru saja sadar ketika peringatannya terdengar. Pemuda yang saat ini berada di depannya bukan lagi pemuda yang diusir layaknya seekor anjing yang kehilangan rumahnya kala itu.     

Xiao Yan menoleh dan tersenyum kepada Mu Tie. Sebuah gumpalan api hijau giok mendadak muncul di tangannya. Ia melirik sedikit ke atas dan melihat seorang pria dan sebuah pedang yang dengan cepat membesar di pantulan matanya. Sudut mulutnya bergerak. Cahaya perak samar melesat dan muncul di bawah kakinya.     

"Chi!"     

Pedang biru tua itu membawa angin kencang dan aura tajam saat pedang itu merobek udara dan melesat menuju dada Xiao Yan. Ketika tatapan mata semua orang terpusat padanya, Yun Fan mendadak berteriak keras, "Pergi!"     

Meng Li, yang sudah siap di sampingnya, menginjakkan kakinya dengan keras di atas tanah. Tubuhnya seperti bola Meriam saat ia bergegas keluar dari rumah besar gubernur kota secepat kilat.     

"Kau ingin pergi?" Xiao Yan dengan dingin tersenyum saat ia mendengar suara angin kencang yang muncul ketika Meng Li kabur. Tangan kirinya menjulur, sebelum dengan cepat mengepal. Tenaga penghisap kuat seketika meletus dari telapak tangannya.     

Angin liar seketika muncul dari kekuatan penghisap yang kuat itu. Bahkan, bebatuan raksasa di pekarangan itu mulai bergetar dengan hebat. Beberapa batang pohon hancur. Tubuh Meng Li, yang sedang kabur, mendadak berhenti di udara. Tubuhnya dengan cepat terseret mundur. Seluruh usahanya sia - sia.     

"Hah!"     

Pedang panjang di tangan Yun Fan mendadak terlepas dari tangannya, tepat ketika Xiao Yan menghisap Meng Li ke arahnya. Pedang itu berubah menjadi kilauan biru yang menusuk keras menuju dada Xiao Yan, yang berada tidak jauh. Ketika pedang itu meninggalkan tangannya, sepasang sayap di punggung Yun Fan mengepak dengan cepat dan ia bergegas melesat ke angkasa dalam sekejap mata, sebelum berbalik untuk kabur.     

"Pengalih perhatian ternyata…" Xiao Yan mengangkat alisnya terkejut ketika Yun Fan tiba - tiba meninggalkan serangannya, berbalik, dan kabur. Orang tua ini sungguh merupakan orang yang tak dapat dipercaya. Tadi, ia hanya meminta Meng Li untuk kabur duluan agar ia bisa memanfaatkan Meng Li untuk diam - diam kabur.     

Lin Yan, Zi Yan, dan yang lainnya, yang secara kebetulan dengan santai berada di samping hendak bergerak setelah melihat Yun Fan kabur, ketika tawa Xiao Yan menghentikan mereka, "Biarkan aku saja."     

Setelah tawa Xiao Yan terdengar, Meng Li, yang semula terbang ke arahnya di bawah pengaruh tenaga penghisap itu, mendadak berhenti di udara. Sesaat kemudian, tenaga mendorong yang kuat kembali menggelora dari telapak tangan Xiao Yan. Akhirnya, tenaga itu menghantam kuat di punggung Meng Li. Raut wajahnya mendadak menjadi pucat setelah diserang oleh dua tenaga ini. Seteguk darah segar merah terang seketika disemburkan.     

Xiao Yan mengayunkan tangannya dan langit berdesir. Sebuah tenaga tak kasat mata melontarkan Meng Li ke tembok. Akhirnya, ia mendarat keras di tanah dengan nasib yang tak diketahui.     

Tubuh Meng Li baru saja mendarat di tanah, ketika tubuh Xiao Yan, yang berada di pekarangan, menghilang dengan aneh. Bola mata Mu Tie dan yang lainnya hampir mencuat keluar ketika mereka melihat sosok yang seperti hantu ini. Tidakkah kecepatan sedikit terlalu mengerikan?     

Suara gemuruh guntur samar bergema di pekarangan saat tubuh Xiao Yan lenyap. Sesaat kemudian, suara angin kencang yang tajam mendadak muncul di langit, tepat ketika Mu Tie dan yang lainnya menatap satu sama lain. Sebuah tubuh manusia seketika terjatuh dari langit dengan menyedihkan. Akhirnya, tubuh itu menghantam keras ke tanah dan debu seketika menyebar di mana - mana.     

"Hanya seorang Dou Wang bintang tiga. Jika aku membiarkanmu kabur di hadapanku, bagaimana aku bisa berbicara mengenai mengakhiri dendam dengan Yun Shan?" Tawa pelan terdengar di langit. Semua orang mendongak dan melihat pemuda yang sedang membawa sebuah pedang berat, mengepakkan sayap api hijau gioknya saat ia perlahan melayang di udara. Matanya acuh saat ia memandang sosok manusia yang telah terjatuh ke tanah.     

Debu berangsur - angsur berhamburan di pekarangan dan sosok Yun Fan perlahan terlihat. Namun, pada saat ini, Tetua Sekte Misty Cloud itu, yang biasa menyendiri, menunjukkan wajah yang pucat. Masih terdapat jejak - jejak darah di sudut mulutnya. Kedua matanya membawa ketakutan dan ketidakpercayaan saat ia memandang pemuda berjubah hitam di angkasa. Mereka berdua bahkan belum saling serang lebih dari tiga kali, ketika ia kini mengalami cedera serius. Kekuatan lawannya ternyata semengerikan ini.     

"Xiao Yan, jika kau membunuhku, pemimpin sekte Yun Shan pasti tidak akan membiarkanmu pergi! Saat itu, kau bisa dengan beruntung kabur dengan nyawamu. Aku rasa, kau tidak akan seberuntung itu kali ini!" Yun Fan melirik Meng Li di sudut tembok, yang nasibnya tidak diketahui. Kelopak matanya berkedut saat ia berbicara dengan tampang yang berani.     

Xiao Yan mengangkat sudut mulutnya menjadi sebuah senyuman yang mencemooh. Ia menggelengkan kepalanya dan terlalu malas untuk bertele - tele. Sebuah gumpalan api hijau muncul dari telapak tangannya dengan satu jentikan jarinya. Suhu di sekitar dalam sekejap menjadi panas seiring kemunculan gumpalan api ini.     

"Sekte Misty Cloud telah menghancurkan klan Xiao - ku. Aku akan membuat kalian membayarnya berkali - kali lipat dengan pembalasan dendam ini. Di masa depan, aku akan membunuh setiap anggota Sekte Misty Cloud. Cepat atau lambat, akan menjadi giliran Yun Shan si anjing tua itu." Xiao Yan tertawa samar. Matanya memandang api hijau tua di tangannya dan seketika menggelengkan kepalanya. Dengan satu jentikan jarinya, gumpalan api itu meninggalkan tangannya dan seketika melesat dengan akurat menuju Yun Fan yang ketakutan.     

Api hijau giok baru saja bersentuhan dengan tubuh Yun Fan, ketika dirinya tersulut api. Yun Fan yang sudah cedera serius, tidak sempat menggerakkan Dou Qinya untuk menahan suhu yang sangat tinggi ini. Tubuhnya pun seketika hangus menjadi abu hitam.     

Seluruh pekarangan itu benar - benar hening ketika mereka memandang tumpukan abu hitam yang hangus di atas tanah. Meskipun matahari sedang tergantung tinggi di langit pada saat ini, Mu Tie dan yang lainnya tampak seperti mereka sedang berada di lubang yang dalam. Sekujur tubuh mereka sedingin es. Seorang Dou Wang elit yang baru saja masih melompat - lompat, penuh dengan kekuatan, telah berakhir, tanpa bahkan meninggalkan mayat di hadapan mata mereka.     

Xiao Yan mengibaskan lengan bajunya dan angin berhembus, menghamburkan abu hitam hangus di atas tanah tadi. Sayap api hijau giok di punggung Xiao Yan perlahan menghilang. Cahaya perak melesat di bawah kakinya dan tubuhnya kembali muncul di pekarangan itu seperti hantu.     

"Kakak Mu Tie, kita sudah tidak berjumpa selama tiga tahun. Apakah kau masih baik - baik saja?" Kaki Xiao Yan mendarat di atas tanah. Hawa dingin di wajahnya dalam sekejap menghilang saat senyuman sehangat matahari kembali memenuhi wajah pemuda itu. Akan tetapi, tidak ada yang berpikir bahwa pemuda ini adalah orang yang berhati lembut setelah kejadian tadi.     

Senyum kaku terlihat di wajah Mu Tie, ketika ia mendengar suara Xiao Yan. Ia juga tampak telah merasakan sesuatu ketika ia seketika mengusap wajahnya dengan keras. Baru setelah itu ia berbicara dengan senyum kecut, "Kau… kau sungguh adalah Xiao Yan?"     

Xiao Yan tercengang ketika mendengar hal ini. Ia meringis dan berkata, "Apakah ada orang lain di Kekaisaran Jia Ma yang berani memanggil dirinya dengan nama Xiao Yan?"     

Mu Tie menganggukkan kepala dengan malu. Memang benar, nama Xiao Yan pada dasarnya telah menjadi kata yang tabu di dalam Kekaisaran Jia Ma selama beberapa tahun ini. Ini semua karena sekte raksasa itu memiliki kebencian mendalam akan nama ini!     

"Kakak Mu Tie, terima kasih untuk bantuanmu dalam masalah kala itu." Xiao Yan perlahan berjalan menuju Mu Tie dan tersenyum saat ia berbicara. Para penjaga di sampingnya seketika menjadi tegang. Tangan mereka gemetar sedikit ketika mereka menggenggam senjata mereka. Mereka baru saja menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, seorang Dou Wang elit berakhir tanpa bahkan meninggalkan sebuah mayat karena pemuda ini.     

Mu Tie melambaikan tangannya dan menghamburkan penjaga di sekitarnya yang memalukan. Baru saat ini Mu Tie bisa benar - benar merasakan hal yang baru saja terjadi adalah kenyataan dan bukan merupakan ilusi… namun, kenyataan ini jauh terlalu tidak dapat dipercaya.     

"*Uhuk*… saudara Xiao Yan. He he, sebenarnya, aku telah menerima sebuah surat dari klan-ku kala itu untuk diam - diam menyediakan bantuan kepadamu jika mungkin. Namun aku rasa, tidak akan sulit bagimu untuk meninggalkan 'Gerbang Zhen Gui' dengan kekuatanmu kala itu. Bantuan kecilku itu bukanlah apa - apa." Mu Tie mengusap kepalanya. Badannya yang besar itu membuatnya menunjukkan sikap yang jujur dan terus terang ketika ia tersenyum.     

"He he, klan Mu ya. Xiao Yan akan mengingatnya." Xiao Yan tersenyum dan menunjuk ke arah bagian luar rumah besar gubernur kota. Ia berkata, "Aku meminta maaf karena seranganku terlalu kuat. Kau mungkin harus menunjukkan dirimu sendiri dan membersihkan tempat ini."     

Mu Tie mengendus bau darah yang menyebar mendekat dari luar. Ia seketika tertawa kecut. Orang ini memang bukan lagi pemuda sentimental dan lembut dari masa lalu. Kali ini, aku khawatir Sekte Misty Cloud akan benar - benar diporak - porandakan dengan lebih dahsyat lagi karena pemuda ini.     

"Saudara Xiao Yan, bagaimanapun juga, aku harus berterima kasih padamu karena sudah turut campur tangan hari ini. Jika tidak, kemungkinan, tipuan Meng Li sudah berhasil." Mu Tie berbicara dengan tulus saat ia mengepalkan tangannya memberi hormat menuju Xiao Yan dengan raut wajah yang serius.     

Xiao Yan tersenyum dan melambaikan tanganya. Setelah itu, ia menyilangkan jarinya dan berkata lembut, "Aku belum pergi ke Kekaisaran Jia Ma selama tiga tahun. Bisakah kakak Mu Tie memberitahuku mengenai situasi saat ini di dalam Kekaisaran Jia Ma?"     

"Ugh, Kekaisaran Jia Ma selama ini sangat penuh dengan kejadian selama beberapa tahun ini. Semua masalah ini disebabkan oleh Sekte Misty Cloud." Mu Tie mengernyitkan alisnya dan menghela nafsa. Ia seketika berkata kepada Xiao Yan, "Ini akan menjadi cerita yang panjang. Jika saudara Xiao Yan tidak tergesa - gesa untuk pergi, silakan masuklah ke rumah dan biarkan aku memberitahu rincinannya."     

Xiao Yan merenung sesaat setelah mendengar hal ini. Namun, ia tidak menolak tawaran itu. Kini, saat ia telah kembali di dalam kekaisaran, hal yang paling penting adalah memahami situasi yang ada di dalam kekaisaran. Jika tidak, akan menjadi tindakan yang paling bodoh jika ia hanya membabi buta."     

"Jika begitu, aku akan merepotkan kakak Mu Tie."     

Mu Tie seketika bergembira ketika ia melihat Xiao Yan tidak menolaknya. Ia bergegas mengundang Xiao Yan ke dalam aula. Ia jelas paham bahwa jika berita dimana Xiao Yan kembali ke Kekaisaran Jia Ma menyebar, hal itu akan menjadi sebuah fenomena besar yang paling menggemparkan di Kekaisaran Jia Ma.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.