Perjuangan Menembus Surga

Xue Mei



Xue Mei

1Xiao Yan bersama Hai Bo Dong perlahan berjalan ke dalam Asosiasi Ahli Kimia yang menduduki sepetak tanah raksasa,. Kebisingan di belakangnya berangsur - angsur lenyap, dan aroma obat samar menyebar dari tempat itu, membuat orang merasa rileks dan bahagia.     

Asosiasi Ahli Kima kini jauh lebih kuat dan makmur dalam hal kekuatan dan jumlah, dibandingkan tiga tahun lalu, setelah para ahli kimia terus bergabung dengan mereka selama tiga tahun ini. Setidaknya, jarang ada lalu lintas manusia sebesar ini di dalam asosiasi kala itu.     

Hai Bo Dong harus melakukan beberapa persiapan, setelah mereka memasuki asosiasi tersebut. Karena itu, ia hanya memberitahu Xiao Yan tentang lokasi pertemuannya, sebelum pergi sendirian.     

Xiao Yan masih memiliki perasaan terhadap Asosiasi Ahli Kimia yang telah ia tinggalkan tiga tahun lalu ini. Kala itu, ia berpartisipasi dalam kompetisi memurnikan obat yang dahsyat yang sangatlah sulit baginya. Akan tetapi, ia hanya dianggap sebagai seorang ahli kimia tingkat 3 yang dapat memurnikan sebuah pil obat tingkat 4 ketika ia berpartisipasi dalam kompetisi itu kala itu. Namun, kini ia adalah seorang ahli kimia tingkat 6 yang bisa disandingkan dengan Raja - Pil Gu He! Peningkatan ini bukanlah peningkatan yang kecil…     

Tatapan mata Xiao Yan memandang ke segala arah, sebelum ia menarik Zi Yan yang wajahnya penuh dengan rasa penasaran, saat mereka perlahan berjalan ke area perdagangan. Jika seseorang memiliki wawasan yang bagus dan beruntung, ia mungkin bisa menemukan hal yang cukup bagus di tempat seperti ini. 'Tiga Perubahaan Misterius Api Langit' Xiao Yan secara beruntung Xiao Yan temukan di tempat ini.     

Xiao Yan berjalan ke dalam area perdagangan dengan Zi Yan. Para penjual yang ada tampak tak ada habisnya dan kerumunan hitam kepala manusia membuat Xiao Yan berseru. Seiring pertumbuhan Asosiasi Ahli Kimia selama tiga tahun ini, ukuran area perdagangan itu telah meluas dengan pesat.     

Tatapan mata Xiao Yan mendadak terhenti tepat setelah ia memasuki area perdagangan itu. Ia agak tertegun saat melihat sesosok yang seputih salju, berada tidak jauh.     

Sosok itu sedang mengenakan gaun putih, seraya rambut panjangnya memancarkan hawa sedingin es yang seperti kepingan es. Sosok yang tak asing ini membuat Xiao Yan mengingat murid Frank yang ia temui di Kota Batu Hitam, ketika ia berlatih di Kekaisaran Jia Ma tiga tahun lalu, Xue Mei.     

Xiao Yan memiliki kesan yang cukup baik kepada Fu Lan Ke kala itu. Pria tua itu cukup banyak membantunya. Meskipun ini karena dirinya ingin membujuk Xiao Yan untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Besar Ahli Kimia, ia tidak memiliki niat buruk. Gadis ini, yang memiliki watak dingin seperti salju, juga memberikan kesan yang cukup baik kepada Xiao Yan.     

"Aku penasaran bagaimana kabar mereka tiga tahun ini?" Pemikiran ini melintas di benak Xiao Yan, tetapi ia tidak berinisiatif untuk mendekat dan memulai sebuah percakapan. Setelah memandangnya dari jauh, ia berpaling dari sosok seputih salju itu. Ia menarik Zi Yan bersamanya saat ia perlahan berjalan melintasi area perdagangan ini dengan arus manusia yang sangat ramai.     

Tidak lama setelah Xiao Yan bergabung ke dalam aliran manusia itu, Xue Mei yang membungkukkan badan untuk mengamati sebuah bahan obat, memutar kepalanya. Ia tampaknya telah merasakan sesuatu. Wajah luar biasa indah yang seperti pegunungan salju itu menunjukkan ketidakpastian, membuat lalu lintas manusia di sekitar yang berlalu lalang, secara refleks melambatkan langkah kaki mereka, saat mereka memandangnya dengan tamak.     

Xue Mei mengernyitkan alisnya sedikit di hadapan tatapan mata di sekitar. Ia seketika perlahan memasuki kerumunan manusia itu, sebelum menghilang.     

Xiao Yan menarik Zi Yan dan berjalan di sepanjang jalan kecil yang penuh dengan penjual. Tatapan matanya berulangkali menatap para penjual itu. Mungkin, karena pengetahuannya telah menjadi semakin luas, tetapi ia tidak bisa menemukan satupun hal yang bisa membuatnya tertarik, setelah menghabiskan waktu lebih dari sepuluh menit.     

"Semuanya adalah barang - barang rusak yang jelek…" Zi Yan berdecak dan menggumam. Yaowan yang biasa ia makan, semuanya dimurnikan dari bahan obat yang cukup langka di mata orang biasa. Sebuah bahan obat biasa tidaklah berbeda daripada sampah di matanya, bahkan jika hal itu agak tidak biasa di pasar ini.     

Xiao Yan juga tak berdaya menghadapi hal ini. Sepertinya, mencari harta karun seperti 'Tiga Perubahaan Misterius Langit Api' di tempat ini memang benar - benar harus bergantung pada keberuntungan.     

Karena tak mendapatkan apapun, Xiao Yan akhirnya berhenti berharap setelah berkeliaran sedikit lebih lama lagi. Ia dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya ke arah Zi Yan. Tepat ketika ia hendak pergi, sebuah kegaduhan terjadi tidak jauh di depannya. Terkadang, bahkan ada tawa lantang yang membuat orang penasaran.     

Xiao Yan biasanya tak tertarik menjadi penonton hal semacam itu. Jadi, ia hanya mengangkat wajahnya, sebelum berbalik dan bersiap untuk pergi. Namun, tepat ketika ia berbalik, sebuah suara murka yang keras, terdengar dari kerumunan tersebut dan membuatnya berhenti.     

Tatapan mata Xiao Yan menembus celah - celah di kerumunan dan samar - samar melihat sebuah sosok seputih salju. Ia melambaikan tangannya ke arah Zi Yan dan berkata, "Sepertinya, aku tidak bisa menjauhinya begitu saja…"     

Setelah ia mengatakan hal ini, ia menarik tangan Zi Yan dan dengan cepat berjalan menuju area dimana kegaduhan tadi terletak. Sesaat kemudian, ia mendesak masuk ke dalam kerumunan itu dan menatap keributan yang ada di dalamnya.     

Pada saat ini, Xue Mei tanpa suara berdiri di tengah keramaian orang. Namun, wajah indahnya yang biasanya agak terlalu putih penuh dengan amarah. Terdapat beberapa pria yang mengenakan jubah ahli kimia, yang berdiri tak jauh di depannya, tertawa saat mereka memandang wajah merahnya yang cukup murka. Mereka berulangkali tertawa terbahak - bahak.     

"Aoba, jangan keterlaluan! Jangan pikir kau bisa seangkuh ini hanya karena gurumu adalah seorang Tetua dari asosiasi!" Jari lembut Xue Mei menunjuk pria yang merupakan pemimpin dari kelompok itu, dan berteriak penuh amarah.     

"Hee hee, Xue Mei, orang dengan penawaran tertinggi lah yang mendapatkan barang di area perdagangan ini. Karena aku bisa menawarkan harga yang lebih tinggi darimu, tentu saja benda ini milikku. Bahkan jika kau menyampaikan masalah ini kepada kepala asosiasi, ia tak akan bisa melakukan apapun kepadaku." Pria itu, yang sedang mengenakan lencana ahli kimia tingkat 2 di dadanya, hanya tertawa di hadapan bantahan Xue Mei. Setelah mengatakan hal ini, ia menoleh ke pemilik toko dan berteriak, "Aku akan menawarkan lima puluh ribu koin emas untuk 'Buah Sisik Ular Api Es' ini. Apakah kau akan menjualnya?"     

Pemilik toko itu terkejut ketika ia mendengar teriakan Aoba. Ia seketika bergembira di dalam hatinya. Meskipun 'Buah Sisik Ular Api Es' agak langka, benda itu biasanya hanya berharga dua puluh ribu koin emas. Tak terduga bahwa orang yang boros ini ternyata bersedia membelinya dua kali lipat dari harganya. Tentu saja, tidak ada alasan baginya untuk tidak menyetujuinya.     

Wajah cantik Xue Mei pucat saat ia memandang Aoba yang melempar - lemparkan 'Buah Sisik Ular Api Es' di tangannya dengan tampang yang bangga. Ia menggertakan gigi peraknya, tetapi benar - benar tidak berdaya. Ia baru - baru ini menjalani pertapaan untuk kurun waktu tertentu, dan baru saja meninggalkan pertapaannya hari ini. Secara kebetulan, ia melihat bahan obat ini, yang ia perlukan untuk memurnikan sebuah pil obat. Ia baru saja menyetujui harga dengan pemilik kios, ketika orang yang menyebalkan ini muncul layaknya hantu.     

Aoba ini pernah merayu Xue Mei karena penampilannya yang cantik. Namun, gadis itu saat ini adalah seorang ahli kimia tingkat 3. Karena itu, usahanya merayunya tentu saja berakhir gagal. Namun, sebuah kegagalan mungkin tetaplah kegagalan, tetapi penguntit ini akhirnya menjadi sangat tidak senang setelah ditolak di depan umum oleh Xue Mei beberapa kali. Ia berulangkali mengganti taktiknya untuk mencari masalah dengan Xue Mei, membuatnya sangat terganggu. Bahkan, gurunya memiliki kemampuan memurnikan yang cukup bagus dan sudah lama dipromosikan ke posisi seorang Tetua, meskipun baru bergabung ke asosiasi itu baru - baru ini. Posisinya di dalam asosiasi cukup tinggi, dan ia membentuk beberapa kelompok menggunakan status itu. Selain kepala asosiasi dan wakilnya, orang yang memiliki otoritas tertinggi di dalam asosiasi adalah guru Aoba. Karena itu, Xue Mei tidak berani menyerang atau melukai orang ini, meskipun merasa sangat terganggu.     

Namun, Xue Mei jelas telah meremehkan permen karet yang menjijikkan ini. Toleransinya telah membuat Aoba memanfaatkan celah apapun yang ia dapatkan. Ia akan mencari masalah di setiap kesempatan yang ada. Situasi hari ini bukanlah pertama kalinya yang pernah terjadi.     

Xue Mei menghirup udara dalam - dalam. Ia memandang wajah angkuh Aoba yang semakin membuatnya benci, sebelum menggertakan giginya. Mengingat situasi yang ada, ia hanya bisa merelakan 'Buah Sisik Ular Api Es' ini.     

Mata Xue Mei sedingin es saat ia menatap Aoba, sebelum ia kemudian berbalik untuk pergi. Tiba - tiba, sebuah tawa tiba - tiba terdengar di dalam kerumunan, tepat saat ia sedang berbalik, "Seratus ribu emas untuk 'Buah Sisik Ular Api Es' ini."     

Semua orang terkejut ketika tawa ini terdengar. Mereka seketika menoleh dan melihat seorang pemuda berjubah hitam yang menarik seorang gadis kecil berambut ungu di sebelahnya. Beberapa orang secara refleks memandangnya kasihan. Apakah ia orang baru? Ia benar-benar berani mempermalukan Aoba?     

Tawa ini pun membuat Xue Mei menoleh untuk melihat pemuda berjubah hitam itu. Wajah yang agak familiar itu membuatnya terkejut. Sesaat kemudian, ia akhirnya mengingat pemuda yang memiliki kesan mendalam baginya itu.     

"Kau… tidakkah kau…" Xue Mei tertegun saat ia memandang pemuda berjubah hitam itu. Ia terkesiap, namun, kata - kata yang mencapai mulutnya bergegas ditelan kembali saat melihat para penonton di sekitar.     

Xiao Yan tersenyum dan berjalan keluar dari kerumunan itu. Ia mengamati Xue Mei sesaat, sebelum tertawa, "Apakah grandmaster Frank baik - baik saja?"     

"Guru baik - baik saja…" Xue Mei mengangguk. Ia seketika menarik jubah Xiao Yan dan berkata lirih, "Bukankah kau meninggalkan Kekaisaran Jia Ma? Cepat pergilah, jangan menyinggung orang - orang ini…" Karena Xue Mei bertapa, ia benar - benar tak mengetahui masalah yang terjadi selama dua hari ini, yang telah menjadi kabar paling dahsyat di Kekaisaran Jia Ma. Ia hanya tahu bahwa Xiao Yan adalah sasaran Sekte Misty Cloud dan pasti akan berada dalam masalah besar jika ia ditemukan oleh Sekte Misty Cloud.     

"Oh, ya, kenapa? Kau ingin bertindak layaknya pahlawan yang menyelamatkan gadis yang kesusahan?" Wajah Aoba berangsur - angsur menjadi kelam setelah Xiao Yan mengatakan kata pertamanya. Ia tertawa aneh dan seketika mengencangkan pegangannya pada 'Buah Sisik Ular Api Es', saat ia tertawa dingin, "Tuan muda ini sudah membeli benda ini. Kau sebaiknya pergilah saja ke suatu sudut. Aku sarankan kau tak ikut campur dalam masalah orang lain. Jika tidak, kau mungkin bisa memasuki ibukota, tetapi, kau tidak akan bisa meninggalkannya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.