Perjuangan Menembus Surga

Tangan Nestapa Perobek Angin



Tangan Nestapa Perobek Angin

3Xiao Yan merasakan tekanan yang tidak biasa perlahan menyebar dari tubuhnya, setelah suara dingin Yun Shan perlahan terdengar. Di hadapan tekanan ini, Dou Qi yang mengalir kuat di dalam tubuhnya pun menunjukkan tanda - tanda diperlambat.     

Dou Qi hijau tua yang seperti cairan itu membungkus tubuh Yun Shan seutuhnya. Dou Qi yang terus mengalir tersebut memancarkan sinar samar. Beberapa gejolak bahkan muncul di udara di sekitar di hadapan sinar ini. Yun Shan memang pantas menjadi seorang Dou Zong elit sejati, auranya saja cukup untuk menciptakan kejadian semacam itu!     

Tekanan kuat yang perlahan menyebar dari tubuh Yun Shan, yang terlihat seperti semburan air juga menarik perhatian medan pertempuran kisruh di langit serta orang - orang di tanah lapang terbuka di bawah. Seketika, banyak tatapaan mata yang waspada dan bertanya - tanya terlontar.     

Meskipun mereka terpisah cukup jauh, sebagian besar orang yang ada bukanlah orang biasa. Penglihatan mereka tentu saja sangatlah tajam. Karena itu, mereka bisa melihat cap tinju merah terang di dada Yun Shan dalam sekilas. Mereka secara refleks sedikit terkejut. Tatapan yang mereka gunakan untuk memandang Xiao Yan pun menjadi berubah. Tak terduga bahwa anak ini bisa meninggalkan sebuah luka di tubuh Yun Shan dengan hanya dengan bergantung pada kekuatannya sendiri. Meskipun sepertinya tinju ini tidak benar - benar mencederai Yun Shan setelah mereka melihat auranya, bisa membuat seorang Dou Zong hingga seperti ini saja sudah cukup untuk membuat banyak orang tertegun.     

"Bum!"     

Hai Bo Dong memukul mundur seorang Dou Huang elit dari Sekte Misty Cloud di depannya dengan sekali pukulan, sebelum ia menyempatkan untuk memandang medan pertempuran itu. Ia merasakan niat membunuh yang merembes dari tubuh Yun Shan, dan raut wajahnya pun menjadi serius. Xiao Yan mungkin telah membuat Yun Shan menderita sedikit kekalahan tadi, tetapi ia juga telah membuat orang tua itu marah. Dilihat dari penampilannya sekarang, ia jelas berencana untuk menggunakan kemampuan aslinya untuk membunuh Xiao Yan.     

"Orang ini. Aku sudah memberitahunya, bahwa tak akan ada masalah selama ia bisa menghambat Yun Shan. Kami akan bisa membantunya setelah kami menghabisi lawan kami. Namun, mengapa ia harus membuat Yun Shan marah!" Kegelisahan melintas di wajah Hai Bo Dong. Ia hendak berbicara ketika angin tajam kembali menerkam ke arahnya, membuatnya hanya bisa berfokus dan menerima serangan lawannya. Lawannya itu juga seorang Dou Huang elit sejati. Pertukaran serangan semacam ini tidak memberinya kesempatan untuk membagi perhatiannya.     

"Ugh, aku hanya berharap anak ini bisa bertahan sedikit lebih lama lagi…" Hai Bo Dong menghela nafas di dalam hatinya. Ia bergegas memalingkan benaknya pada lawan di depannya.     

Jia Xing Tian dan yang lainnya pun paham bahaya yang dihadapi Xiao Yan. Namun, karena mereka diganggu oleh lawan di depan mereka, mereka tak bisa membebaskan diri mereka. Karena itu, mereka hanya bisa berdoa bahwa Xiao Yan bisa bertahan lebih lama di tangan Yun Shan, hingga mereka menghabisi lawan mereka…     

Raut wajah Xiao Yan menjadi semakin serius saat ia merasakan tekanan yang menyebar dari segala arah. Dilihat dari auranya, kemungkinan besar, kekuatan Yun Shan sedikit lebih kuat daripada Tetua Kepala, Su Qian dari Akademi Dalam. Kemungkinan, di antara orang - orang yang ia kenal, hanya kekuatan Medusa yang sebanding dengannya.     

Karena itu, lawan yang ia hadapi kali ini akan menjadi orang yang paling kuat yang pernah Xiao Yan temui. Untuk alasan inilah Xiao Yan yang cukup percaya diri dalam menghadapi lawannya sebelumnya, benar - benar merasakan perasaan menekan yang tidak pasti kali ini. Menang dan kalah kali ini adalah sesuatu yang tak dapat ia kendalikan!     

Xiao Yan menghirup nafas dalam - dalam. Ia perlahan menutup matanya dan Api Inti Teratai Berlapis dengan cepat beredar di dalam pembuluhnya. Dalam sekejap kemudian, hal itu mendadak meletus dari pori - pori yang tak terhitung jumlahnya!     

Perasaan menekan yang tidak biasa ini perlahan berkurang, seiring meletusnya Api Inti Teratai Berlapis hijau giok. Sesaat kemudian, tekanan itu benar - benar lenyap. Di bawah Api Inti Teratai Berlapis yang merupakan peleburan di antara dua jenis 'Api Surgawi', aura menekan yang diberikan Yun Shan kepada Xiao Yan berkurang hingga titik terlemahnya.     

Keterkejutan melintas di mata Yun Shan saat ia memandang api hijau giok yang menyebar di sekujur tubuh Xiao Yan. Ia seketika tertawa dingin, "Api Surgawi? Sepertinya api itu sedikit berbeda dibanding sebelumnya. Jangan bilang bahwa ini adalah hal yang membuat kekuatanmuu melonjak? Jika begitu, kemungkinan besar, kau akan kecewa hari ini."     

Xiao Yan benar - benar mengabaikan suara Yun Shan. Ia hanya menggerakan Dou Qi di dalam tubuhnya dan menyebabkan perasaan penuh dengan kekuatan menyebar di setiap bagian ototnya.     

Wajah Yun Shan berkedut sedikit ketika Xiao Yan tak menghiraukannya. Ia seketika tersenyum dingin, saat tubuhnya mendadak bergerak. Sebuah bayangan muncul dan tubuhnya tiba - tiba muncul di hadapan Xiao Yan seperti hantu!     

Kemunculan mendadak Yun Shan di depannya juga membuat mata Xiao Yan sedikit menciut. Kecepatan seorang Dou Zong elit memang mengerikan. Dilihat dari gerakan sekejap Yun Shan itu, kemungkinan, ia bahkan lebih cepat dibandingkan Xiao Yan yang bergerak menggunakan seluruh kekuatannya.     

Pemikiran ini melintas di benak Xiao Yan, tetapi tangannya tidaklah lambat. Pedang penguasa berat bergerak seiring dengan benak Xiao Yan. Dengan suara 'chi', pedang itu menebas menembus udara dan membawa tenaga kuat, saat menghantam ke arah kepala Yun Shan yang berada di depannya dengan ganas.     

"Bum!"     

Pedang berat itu bergerak ke bawah, namun Yun Shan tidak menghindar. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi saat ia mengayunkan lengannya dan bertumbukan langsung dengan pedang berat tersebut. Sebuah suara jernih seketika terdengar.     

Pedang berat tersebut bersentuhan dengan lengan Yun Shan. Tenaga yang terkandung pada pedang itu tidak hanya gagal merobek lengan baju Yun Shan, tetapi mendadak telah ditahan oleh sebuah tenaga kuat yang tajam.     

Raut wajah Xiao Yan sedikit berubah ketika pedang penguasa berat itu memantul dari lengan Yun Shan. Akan tetapi, Yun Shan tidak menunggu Xiao Yan untuk membalas, ketika dirinya tertawa dingin. Tangannya membentuk sebuah bentuk cakar dan mencengkeram titik di mana jantung Xiao Yan berada dengan kecepatan seperti kilat. Dilihat dari daya geraknya, kemungkinan, serangannya ini akan menembus dada Xiao Yan dan Yun Shan dapat menggenggam jantungnya jika ia terkena serangan semacam itu.     

Meskipun Xiao Yan memiliki kecepatan sayap bertumpuk, ia tidak bisa menghindari serangan sedekat itu. Akan tetapi, untungnya, pengalamannya dalam pertarungan fisik jarak dekat sangatlah kaya. Ia seketika bertindak secara refleks, saat tangannya mengepal membentuk sebuah tinju dan dengan keras menghantam cakar tangan Yun Shan.     

"Chi!"     

Tangan Yun Shan hanya berguncang ketika keduanya bertabrakan. Kulit di lengannya berputar dengan aneh, memecahkan tenaga di tinju Xiao Yan. Cakar tangannya tampak seperti seekor ular berbisa yang membuka mulutnya, saat hal itu dengan ganas menggigit tinju tersebut. Kukunya yang tajam membawa bercak darah merah terang. Ini karena Xiao Yan memiliki tubuh yang kuat dari perlindungan Dou Qi. Jika ia adalah orang biasa, kemungkinan, seluruh tinjunya sudah terpotong.     

Rasa sakit yang terpancar dari tinju Xiao Yan menyebabkan matanya berkedut. Namun, ia tidak sedikit sedikitpun merasa panik. Ia memutar tinjunya dan kelima jarinya terbuka, berubah dari pukulan menjadi dorongan, saat tangannya menahan serangan yang ia terima dari Yun Shan.     

Bahkan,Yun Shan seketika mengeluarkan suara 'hah' terkejut ketika ia melihat kesadaran pertarungan jarak dekat yang cekatan dan terlatih ini. Ia seketika tersenyum dingin, saat kedua tinjunya menyerang. Di dalam serangan ini, ia terkadang akan menggunakan telapak tangannya, terkadang menggunakan tinjunya, atau terkadang menggunakan sebuah cakar… berbagai macam gaya menyerang berada di ujung jari Yun Shan. Dan juga, gaya - gaya itu memiliki dukungan dari Dou Qi yang sekuat samudra untuk membuat kekuatannya meledak. Bahkan dengan kemampuan Xiao Yan, ia berulangkali terpukul mundur di hadapan serangan liar dan ganas sejenis ini. Ia bahkan mengeluarkan erangan yang teredam saat terjadi beberapa jual beli serangan. Jelas, ia telah mendapatkan beberapa cedera selama sentuhan langsung ini.     

Xiao Yan dan Yun Shan saling menyerang secepat kilat lebih dari sepuluh kali dalam sepersekian detik. Tinju dan telapak tangan mereka saling menghantam dengan serangan mereka yang luar biasa tajam. Cedera yang cukup serius akan muncul jika salah satu dari mereka sembrono. Akan tetapi, secara keseluruhan, jelas Yun Shan lebih unggul di dalam pertarungan liar dan ganas ini, sementara Xiao Yan nyaris tidak bisa menahannya.     

"Bum!"     

Kedua tinju itu kembali menerjang satu sama lain. Sebuah Dou Qi kuat yang seperti semburan air itu ahkirnya membuat tubuh Xiao Yan mundur dengan kencang. Bercak darah perlahan mengalir turun dari sudut mulutnya dengan erangan yang teredam.     

Yun Shan tidak langsung mengejar setelah memukul mundur Xiao Yan. Ia menunggu dengan santai, sembari membetulkan jubahnya yang agak berantakan. Baru setelah itu ia tertawa dingin ke arah Xiao Yan, "Aku sudah bilang bahwa semua taktik itu tak berguna di hadapan seorang Dou Zong elit."     

Raut wajah Xiao Yan kelam dan serius saat tangannya berguncang. Sebuah Pedang Berat Penguasa Xuan melesat muncul. Dou Qi di dalam tubuhnya mengikuti pedang itu dan menjadi bergejolak hebat. Akhirnya, Dou Qi itu dituang ke dalam badan pedang itu layaknya banjir. Seiring dituangnya Dou Qi kuat ini, pedang berat berwarna hitam itu seketika berubah menjadi hijau giok, dan bahkan terdapat beberapa api hijau giok yang melompat - lompat dan berputar.     

"Apakah kau akan bertarung dengan serius? Sekalian saja. Jika aku menghabisimu dengan cepat, orang - orang itu juga akan berhenti melawan." Yun Shan mengangkat alisnya ketika ia melihat tindakan Xiao Yan ini. Tangan keriputnya yang besar terarah kepada Xiao Yan, dan Dou Qi hijau tua dengan liar tergumpal di dalam telapak tangannya.     

Xiao Yan pun berhenti mengalirkan lebih banyak Dou Qi, setelah pedang berat hitam itu berubah menjadi sebuah pedang zamrud. Tangannya dengan kencang menggenggam Pedang Berat Penguasa Xuan yang gemetar, dan ia mendongak untuk memandang ganas Yun Shan yang mengangkat tangannya. Kedua tangan Xiao Yan perlahan diangkat tinggi - tinggi di atas kepalanya. Dalam sekejap kemudian, ia tiba - tiba menebas ke bawah dengan tenaga yang dahsyat.     

"Tsunami Pembelah Api!"     

Sebuah cahaya pedang giok hijau yang lebarnya lebih dari tiga puluh meter, tiba - tiba meletus dari ujung pedang berat itu, setelah bergemanya teriakan di seluruh langit. Akhirnya, hal itu memotong menembus udara dan bergegas ke arah Yun Shan.     

"Tangan Nestapa Perobek Angin!"     

Mata Yun Shan menyipit sedikit saat ia memandang cahaya pedang penguasa giok hijau yang dengan cepat membesar di dalam matanya, sebelum ia berteriak dengan nada yang dalam.     

Ketika teriakan Yun Shan terdengar, cahaya di telapak tangannya mendadak membesar dan sebuah tangan besar, selebar belasan meter, seketika muncul. Akhirnya, tangan itu membawa angin ganas saat menghantam dengan ganas dan penuh amarah menuju cahaya pedang tadi.     

"Bum!"     

Dua serangan yang membawa tenaga yang luar biasa mengerikan itu bertabrakan secara mendadak di hadapan perhatian tatapan - tatapan di tanah terbuka. Pada saat ini, ledakan energi yang memekakkan telinga seketika bergema di seluruh langit layaknya guntur, membuat mereka merasa tuli untuk sejenak.     

Riak energi menyebar ke segala arah dari titik tumbukan. Yun Shan menyipitkan matanya dan memandang ruang yang sedikit piuh yang disebabkan oleh penyebaran riak energi tersebut. Ketika ia hendak merasakan posisi Xiao Yan, raut wajahnya mendadak berubah.     

Sebuah sosok hitam tiba - tiba bergegas keluar dari titik di mana riak energi itu menyebar, ketika wajah Yun Shan berubah. Sosok itu muncul di depannya dalam sekejap. Sebuah tinju yang mengandung energi kuat menghantam ke wajah Yun Shan.     

"Kau cari mati!"     

Yun Shan seketika tertawa marah ketika ia melihat lawannya ternyata berani menyerang dari depan. Ia seketika menjulurkan tangannya secepat kilat dan dengan mudah menggenggam tinju lawannya. Namun, ia hanya melihat cemoohan ketika tatapan matanya menyapu ke mata pemuda di depannya…     

Tepat ketika Yun Shan linglung karena hal ini, sebuah angin sedingin es yang mengandung hawa panas tiba - tiba muncul di belakangnya.     

Keterkejutan seketika menggelora di dalam hati Yun Shan ketika ia merasakan kekuatan dari angin di punggungnya. Ia ingin mundur dan bertahan, tetapi Xiao Yan di depannya dalam sekejap mengubah tinjunya menjadi sebuah cakar, dengan kuat mencengkeram lengannya.     

Di dalam hambatan yang terjadi dalam sekejap ini, serangan ganas itu tiba layaknya petir. Yun Shan berusaha sebaik mungkin untuk berbalik di saat - saat terakhir, dan melihat sebuah sosok manusia tua yang agak samar…     

"Ini adalah Tubuh Roh di dalam Xiao Yan?"     

Pemikiran ini baru saja melintas di dalam hatinya ketika serangan ganas itu dengan kuat menerjang punggung Yun Shan. Seteguk darah segar seketika disemburkan dengan liar di hadapan banyak sekali tatapan mata yang terkejut di bawah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.