Perjuangan Menembus Surga

Sosok Hitam Misterius



Sosok Hitam Misterius

2Sebuah sosok hitam muncul dengan misterius di dinding di mana rerumputan liar tumbuh. Tubuh sosok itu seutuhnya dibungkus di dalam sebuah mantel hitam. Orang biasa bahkan tidak bisa membedakan apakah sosok itu lelaki atau perempuan. Hanya sebuah tatapan mata yang acuh yang melesat keluar dari mantel itu, dan menatap tiga orang di lembah tersebut tanpa emosi apapun.     

Xiao Yan pun sedikit dikejutkan oleh sosok hitam yang tiba - tiba muncul itu. Tak terduga bahwa benar - benar ada seseorang di lembah gunung ini.     

Xiao Yan menyipitkan matanya dan menatap sosok hitam itu. Kekuatan Spiritualnya menyebar secepat kilat, tetapi ia akhirnya mengerutkan dahi sesaat kemudian. Ia terkejut saat mendapati Kekuatan Spiritualnya kesulitan menyebar bahkan sedikit lebih jauh lagi, ketika kekuatannya itu berada beberapa meter dari sosok hitam tersebut. Keadaan tidak biasa semacam ini adalah sesuatu yang baru pertama kali ia temui selama bertahun - tahun lamanya.     

"Tetap tinggal selamanya? Belum ada seorangpun yang layak mengatakan hal seperti itu kepada Ratu ini!" Medusa pun dengan cepat tersadar. Sebuah senyum dingin seketika muncul di wajahnya. Niat membunuh diam - diam digodok di dalam matanya. Sesaat kemudian, ia tiba - tiba menjentikkan jari dan pilar energi tujuh warna melesat keluar. Akhirnya, pilar energi itu terbang menembus udara kosong secepat kilat, saat melesat menuju sosok hitam tadi.     

Mata cuek di bawah mantel itu menatap pilar tujuh warna tadi. Jubahnya bergerak secara sendirinya tanpa adanya angin, dan kabut abu - abu pekat menggelora keluar dari tubuh sosok hitam tersebut. Setelah kemunculan kabut abu - abu itu, rerumputan liar di sekitar sosok manusia hitam itu tiba - tiba terlihat mulai layu dengan cepat. Dalam sekejap, rerumputan itu benar - benar layu, tak ada tanda - tanda kehidupan sedikitpun.     

Perubahan rerumputan liar itu tak terlepas dari penglihatan Xiao Yan. Matanya mendadak menyusut. Orang ini sepertinya benar - benar mahir dalam serangan racun. Tak terduga bahkan Dou Qi sosok ini memiliki racun seampuh itu.     

Kabut abu - abu tersebut menggelora keluar dan berdiam di depan sosok manusia hitam tadi. Pilar tujuh warna tadi dalam sekejap bergegas melesat ke dalamnya. Namun, serangan ini, yang cukup untuk menyebabkan seorang ahli Dou Wang biasa tidak berani melawan, dengan aneh telah mulai berhamburan setelah memasuki kabut abu - abu itu. Hanya dalam sekali hembusan nafas, energi tujuh warna itu ternyata benar - benar dipecahkan dan lenyap.     

"Keluarlah dari lembah gunung dalam sepuluh kali hembusan nafas. Jika tidak, matilah!"     

Keterkejutan melintas di mata Medusa setelah lenyapnya energi tujuh warna itu. Seketika, ia mendengar suara sosok hitam itu, dan hawa dingin di wajahnya menjadi lebih pekat. Sebuah tenaga agung perlahan menggelora keluar dari tubuhnya.     

"Hari ini, terlepas kau pergi atau tinggal, Ratu ini akan mengambil nyawamu!" Medusa tertawa dingin sebelum ia menoleh kepada kepada Xiao Yan dan Zi Yan, dan berbisik, "Kalian berdua sebaiknya bergeraklah sedikit menjauh. Tubuh orang ini dipenuhi dengan racun mematikan. Akan merepotkan jika kalian bersentuhan dengannya."     

Xiao Yan mengernyitkan alisnya dengan erat. Sebuah pemikiran dengan cepat melintas di benaknya. Sebenarnya siapa sosok manusia hitam misterius ini? Mustahil jika sosok hitam ini bukanlah siapa - siapa, mengingat ia memiliki kekuatan sebesar itu. Mengapa tidak ada yang menyebutkannya sebelumnya?     

Sepuluh hembusan telah berlalu ketika Xiao Yan berpikir keras. Mata sosok hitam di dinding gunung itu seketika berubah menjadi dingin. Sosok itu mengibaskan lengan bajunya, dan kabut abu - abu pekat menggelora keluar ke segala arah. Akhirnya, hal itu bergerak ke dalam lembah gunung, menggerus semuanya saat lewat.     

"Kau cari mati!" Sebuah kilauan dingin muncul di mata Medusa ketika ia melihat hal ini. Tubuhnya bergerak dan ia tiba - tiba muncul di udara. Ia mengepalkan tinjunya dan sebuah pedang ular energi tujuh warna pun terbentuk. Dengan jari kakinya menekan ke udara, ia berubah menjadi sebuah garis tipis yang melesat menuju sosok manusia hitam itu.     

Sosok manusia hitam misterius itu sudah merasakan kekuatan Medusa ketika mereka bersentuhan singkat tadi. Namun, sosok itu masih tidak menunjukkan niat untuk mundur. Tatapan matanya cuek saat ia memandang sosok Medusa yang sedang bergegas mendekat. Dengan gerakan mendadak lengan bajunya, sepasang tangan yang luar biasa pucat namun panjang muncul. Kabut abu - abu itu dengan cepat bergejolak di telapak tangannya, sebelum dengan cepat menyusut. Dalam sekejap mata, warna abu - abu tua itu berubah menjadi abu - abu keunguan. Bau amis yang aneh menyebar darinya.     

Sosok manusia hitam itu menjentikkan jarinya ketika kabut abu - abu keunguan itu muncul. Kabut itu tanpa suara melesat menuju Medusa.     

Bau tajam menyebar dari kabut itu. Ketika Medusa baru menghirupnya sedikit, wajahnya sedikit berubah. Segel di tangannya berubah, dan energi tujuh warna dengan cepat menggumpal di depannya. Akhirnya, hal tersebut berubah menjadi seekor ular energi selebar sekitar dua puluh meter. Ular raksasa itu membuka mulutnya dan menelan gumpalan kabut racun abu - abu keunguan itu ke dalam mulutnya.     

Ketika kabut racun itu ditelan, sebuah letusan terjadi. Kedua belah pihak saling menggerus dan ular energi raksasa bersamaan dengan kabut racun abu - abu keunguan itu dimusnahkan bersamaan.     

"Racun yang begitu ampuh…" Medusa menyipitkan matanya yang panjang. Sebuah keseriusan perlahan muncul di wajah dingin Medusa. Bukannya ia belum pernah bertemu seseorang yang menggunakan racun. Namun, ini adalah pertama kalinya selama hidupnya ia bertemu seseorang yang begitu luar biasa dalam menggunakan racun.     

Pikiran Medusa bergerak dan sebuah lapisan selaput energi tujuh warna perlahan merembes keluar dari tubuhnya. Akhirnya hal itu membungkus di sekitar tubuhnya saat tubuhnya melesat. Ketika ia muncul kembali, ia berada di atas dinding gunung. Dengan senyum dingin, pedang ular di tangannya membawa angin tajam yang melesat ke tenggorokan sosok hitam itu.     

Sosok hitam itu pun bergerak ketika berhadapan dengan serangan ganas dan liar Medusa. Dengan langkah kaki lembut, sosok itu menghindari pedang Medusa yang terus - menerus mengkilat. Setelah itu, sosok itu mengencangkan tangannya dan kabut berwarna abu - abu menggumpal di telapak tangannya. Akhirnya, kabut itu berubah menjadi sebuah pedang panjang abu - abu. Aroma amis samar terpancar dari pedang panjang itu. Jelas, terdapat racun yang ampuh di pedang tersebut.     

Klang! Klang!     

Kedua pedang itu saling menyilang seperti petir. Sebuah bayangan yang tidak jelas melayang keluar dan pecahan batu yang hancur terlepas dari dinding gunung. Percikan - percikan api melesat ke sana kemari dan banyak garis retakan kecil dengan cepat menyebar di dinding yang keras itu.     

Mungkin ini karena Medusa takut akan racun mematikan sosok manusia hitam itu, tetapi ia masih kesulitan mengalahkan orang ini setelah menggunakan sebagian besar kekuatannya. Dilihat dari situasi yang ada, ternyata pertarungan itu berada pada kondisi imbang.     

"Siapa sebenarnya orang ini? Ia bahkan benar - benar bisa menandingi Medusa?" Sebuah raut wajah serius berangsur - angsur muncul di mata Xiao Yan, saat ia memandang dua sosok manusia yang melesat turun dari dinding gunung. Harus diketahui bahwa bahkan kekuatan Yun Shan kala itu lebih lemah daripada Medusa. Tak terduga bahwa sosok hitam misterius ini ternyata bisa menandinginya.     

"Orang ini benar - benar kuat… hingga ternyata bisa bertarung dengan Cai Lin jie untuk waktu yang begitu lama. Terlebih lagi, bau di tubuhnya menyebabkan orang merasa pusing." Zi Yan sedikit mengerutkan dahinya. Ia memegang keningnya dengan tangannya dan kepalanya merasa agak pusing.     

Xiao Yan terkejut ketika mendengar hal ini. Ia menghirup nafas dengan kekuatannya dan terkejut saat menyadari bahwa terdapat sebuah bau tidak biasa yang sangat samar, yang tanpa disadari muncul di udara.     

"Berhentilah bernafas untuk sementara waktu!" Raut wajah Xiao Yan muram. Ia dengan cepat mengeluarkan sebuah pil obat dari cincin penyimpanannya dan memasukkannya ke dalam mulut Zi Yan. Racun ini benar - benar mengerikan. Meskipun hanya hadir sesaat, hal itu bahkan bisa menyebabkan Zi Yan merasa pusing. Jika seseorang menghirupnya terlalu banyak, kemungkinan ia akan kehilangan nyawanya di sini.     

"Aku tidak bisa terus - terusan membiarkan orang itu mengeluarkan udara beracun. Jika tidak, semua makhluk hidup di lembah gunung ini akan keracunan sampai mati…" Xiao Yan merenung sesaat di dalam hatinya, sebelum ia seketika melambaikan lengan bajunya. Sebuah api hijau giok tiba - tiba muncul di atas telapak tangannya. Sebuah suhu yang tinggi dengan cepat menyebar.     

Setelah peningkatan cepat suhu di dalam lembah gunung, udara yang ada berubah menjadi sangat kering. Bau yang tidak biasa di dalamnya pun perlahan menghilang.     

"Zi Yan, tetaplah di sini dan jangan berkeliaran!" Xiao Yan mendongak untuk memandang pertempuran di langit setelah menghilangkan bau yang tidak biasa itu. Sebuah kilauan dingin mengkilat di matanya. Ia menolehkan kepalanya untuk memerintah Zi Yan, sebelum sayap api di punggungnya perlahan menjulur. Akhirnya, ia secara mendadak mengepakkan sayap itu dan tubuhnya tiba - tiba bergegas ke angkasa. Ia menerjang menuju medan pertempuran di sana.     

Dua sosok hitam melesat dan saling menyilang di langit. Energi tujuh warna dan kabut abu - abu aneh itu muncul dari segala arah. Keduanya seketika bertumbukan dan mengeluarkan sebuah suara teredam yang pelan. Di waktu yang bersamaan, aroma yang menusuk hidung meliputi daratan itu.      

Dua pedang itu menghantam satu sama lain sekali lagi dan percikan api beterbangan ke segala arah. Medusa dan sosok manusia hitam itu baru saja mundur, ketika sebuah sosok manusia tiba - tiba bergegas mendekat dari bawah. Sosok itu membawa sebuah tinju dengan angin panas saat menghantam menuju sosok manusia hitam.     

Angin yang tiba - tiba datang tidak menyebabkan sosok manusia hitam itu panik sedikitpun. Tubuhnya berputar dengan aneh dan tinju Xiao Yan bergesekan di sepanjang bajunya saat lewat.     

Xiao Yan mundur secepat kilat setelah pukulannya sia - sia. Dalam sekejap kemudian, ia muncul di sebelah Medusa. Matanya menunjukkan tampang yang kelam dan serius saat ia mengamati sosok hitam di depannya. Ia perlahan bertanya, "Siapa sebenarnya dirimu?"     

"Tinggalkan tempat ini!"      

"Kawan, aku adalah Xiao Yan. tempat ini ditemukan olehku dan seorang teman baikku bertahun - tahun lalu. Pemilik dari tempat ini bukanlah dirimu!" Xiao Yan tertawa dingin.     

"Xiao Yan… teman baik…" Cahaya redup kembali muncul di dalam mata di dalam mantel itu. Kabut abu - abu yang menyebar di tubuh sosok itu sedikit melemah.     

"Mengapa kau mengatakan omong kosong seperti itu kepada orang ini? Racun ini mungkin aneh tetapi tidak akan sulit bagi Ratu ini untuk membunuhnya!" Medusa berbicara dingin. Hawa membunuh di matanya sangat pekat.     

Xiao Yan tidak terpengaruh oleh kata - katanya. Ia mengernyitkan alisnya sedikit saat ia mengamati sosok manusia hitam itu yang tiba - tiba telah berubah menjadi sedikit aneh. Ia mengepalkan tangannya memberi salam sekali lagi, dan berbicara dengan suara yang sopan, "Bolehkah aku tahu namamu? Mungkin Xiao Yan pernah mendengarmu."     

Mata di bawah mantel itu hanya menatap wajah Xiao Yan. Sesaat kemudian, ia perlahan menutup matanya. Sosok itu perlahan mundur.     

Xiao Yan mengerutkan dahi saat ia memandang sosok manusia hitam itu, yang tiba - tiba mulai bertindak dengan tidak masuk akal. Ia diam - diam menjadi waspada di dalam hatinya.     

Sosok manusia hitam itu berangsur - angsur mundur dari lembah gunung. Sosok itu mendadak berhenti dan sesuatu melayang mendekat dengan satu kali ayunan tangannya.     

Raut wajah Xiao Yan sedikit berubah ketika ia melihat hal ini. Tubuhnya bergegas mundur dan sebuah tenaga lembut dilepaskan, sebelum membungkus benda yang melayang mendekat. Ia memandangnya dan menyadari bahwa itu ternyata adalah sebuah botol giok.     

"Meskipun kalian berdua kuat dan mungkin tidak takut terhadap kabut racun, gadis kecil di bawah itu tidak bisa menahannya. Ini adalah penawar yang dapat menyingkirkan racun di dalam tubuhnya…" Sebuah suara yang begitu parau perlahan terpancar dari mantel hitam itu setelah ia melemparkan botol giok tadi.     

Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia saling menatap dengan Medusa. Ia menghisap botol giok itu ke arahnya, tetapi tidak menggunakan tangannya untuk menyentuhnya.     

"Karena tempat ini ditemukan oleh dirimu dan temanmu, aku akan mengembalikannya kepadamu…" Sosok hitam itu perlahan berbalik. Sosoknya melesat dan bergegas menuju pegunungan.     

Xiao Yan terkejut saat ia menatap sosok manusia hitam yang pergi begitu saja. Ia agak tertegun. Ia mengerutkan dahinya dengan erat ketika matanya bersinar. Sesaat kemudian, sebuah sinar muncul di dalam hatinya. Ia tiba - tiba mendongak dan berteriak kepada sosok hitam yang hendak menghilang, "Dokter Peri Kecil? Apakah itu kau?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.