Lembah Api Iblis
Lembah Api Iblis
"Bocah, jika kau tidak ingin kehilangan nyawamu, kau sebaiknya memimpin orang-orangmu pergi. Jika tidak…" Suara pemimpin orang-orang berbaju hitam itu kelam dan dingin saat ia berbicara.
Xiao Yan benar-benar tak menghiraukan ancaman ini. Ia berbalik, menyipitkan matanya, dan mengamati pria dan wanita muda berbaju ungu. Suaranya terdengar sedikit terkejut saat ia bertanya.
"Kalian berdua adalah orang-orang dari Akademi Jia Nan?"
Pria yang dipanggil sebagai Mai Di dan wanita muda berbaju ungu itu terkejut ketika mereka melihat perubahan mendadak di sikap Xiao Yan. Mai Di lanjut berbicara dengan berhati-hati, "Aku adalah instruktur dari Akademi Jia Nan. Ia adalah muridku, Mo Ling."
Xiao Yan mengangguk sedikit ketika mendengar hal ini. Ia seketika berkata dengan sebuah senyuman, "jika begitu, mohon ikutlah denganku."
Mai Di dan wanita muda berbaju ungu itu melongo ketika mereka melihat wajah tersenyum Xiao Yan. Mereka tak dapat pulih dari keterkejutan mereka. Hal ini berlanjut cukup lama, sebelum pria itu menarik wanita berbaju ungu dengan agak merasa ragu. Mereka dengan cepat mempercepat langkah mereka saat menuju ke regu tiga orang Xiao Yan.
"Bocah, kau cari mati!" Kilauan dingin melintas di mata pemimpin berbaju hitam saat ia berteriak dingin.
"Bunuh mereka semua! Jangan biarkan kabar apapun bocor."
Belasan orang berbaju hitam seketika menjawab dengan suara yang dalam. Mereka seketika mengacungkan pedang panjang tajam di tangan mereka saat tubuh mereka bergerak dan bergegas menuju kelompok Xiao Yan. Niat membunuh pekat yang ada menyebabkan udara di bagian hutan ini menjadi dingin.
Raut wajah Mai Di mendadak berubah ketika ia merasakan hawa membunuh pekat yang mendadak menggelora. Ia seketika menarik wanita muda berbaju ungu itu lebih dekat kepadanya saat ia berlari menuju regu Xiao Yan sekuat tenaga.
Namun, kecepatan mereka berdua sudah jelas bukan tandingan orang-orang berbaju hitam itu. Jadi, dua pedang panjang yang mengandung kilauan-kilauan dingin dengan cepat muncul di belakang mereka berdua dalam beberapa kedipan. Mereka seketika melesat maju layaknya dua ular berbisa.
Hawa dingin pekat yang muncul di belakang mereka juga diketahui oleh Mai Di dan wanita muda berbaju ungu itu. Wajah mereka berubah drastis. Mengingat kondisi mereka sekarang, mereka tidak punya kemampuan untuk menghindari serangan ganas semacam ini.
Kepanikan bangkit di hati dua orang ini, saat aura membunuh pekat mendekat. Namun, tepat ketika mereka hanya bisa menutup mata mereka dengan erat dan menunggu kematian, suara raungan bergemuruh mendadak beresonansi dengan hutan. Dua orang itu seketika merasakan tubuh mereka melonjak. Seluruh proses yang ada berlanjut dalam sekejap singkat. Ketika mereka tersadar, mereka terkejut saat mendapati bahwa mereka sudah berada di antara regu tiga orang Xiao Yan, dan terdapat sebuah tangan di setiap pundak mereka.
Mata mereka berdua berkedip. Mereka seketika menoleh dan wajah tampan dan muda yang tersenyum muncul di penglihatan mereka.
"Ini… tuan. Terima kasih banyak." Pada saat ini, Mai Di paham bahwa pemuda ini, yang tampak hanya sekitar dua puluh tahun, pasti memiliki kekuatan yang jauh melampaui perkiraannya, terlepas sebodoh apapun dirinya. Kegembiraan liar seketika menggelora di dalam hatinya saat ia berbicara dengan bersemangat.
Wanita muda berbaju ungu yang bernama Mo Ling di samping juga melebarkan mulut kecilnya. Mata besarnya yang berair terkejut saat ia memandang orang ini, yang baru saja ia anggap pengecut. Tak terduga bahwa orang ini, yang memberinya kesan pertama yang buruk, memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat daripada Instruktur Mai Di.
"Zi Yan, habisi mereka."
Xiao Yan samar-samar menatap orang-orang berbaju hitam yang bergegas mendekat, saat ia berbicara dengan suara yang tenang.
Zi Yan di samping mengerutkan mulutnya ketika ia mendengar hal ini. Ia menggumamkan sesuatu mengenai 'menganiaya pekerja anak kecil' sebelum perlahan berjalan keluar.
"Berhati-hatilah, mereka semua adalah Da Dou Shi. Pemimpinnya itu bahkan adalah seorang Dou Ling bintang tujuh… kau… ugh…" Mai Di seketika terkejut ketika ia melihat bahwa Xiao Yan ternyata meminta seorang gadis kecil untuk menyerang. Namun, ia baru saja berbicara, ketika tubuh Zi Yan berubah menjadi sebuah sosok cahaya yang bergegas maju. Seketika, ia mendengar suara banyak sekali tabrakan teredam dari tubuh yang saling bersentuhan. Segera setelah itu, sosok-sosok manusia terjatuh dari langit satu demi satu, dan dengan keras mendarat di tanah berlumpur di sekitar. Tidak ada yang tahu apakah mereka hidup atau mati.
"Prak prak"
Sosok menawan itu perlahan mendarat di tanah saat ia dengan lembut menepuk tangannya. Ia mengerutkan mulut kecilnya dan berkata, "Sekelompok Da Dou Shi biasa ternyata berani menghalangi kita."
Mai Di dan Mo Ling di samping menatap orang-orang berbaju hitam di atas tanah yang nasibnya tidak diketahui itu. Mereka tertegun. Baru kurang dari sepuluh detik, tetapi lebih dari sepuluh Da Dou Shi sudah berakhir seperti ini? Kekuatan gadis kecil ini ternyata semengerikan ini?
"Habisi orang itu juga." Mata Xiao Yan bergeser ke atas. Ia mengamati pemimpin berbaju hitam di atas sebuah cabang pohon sebelum berbicara dengan santai.
"Kau… sebenarnya siapa kalian semua? Kami adalah orang-orang dari Lembah Api Iblis!" Wajah pemimpin berbaju hitam berubah dengan cepat. Ia menunjukkan tampang yang berani saat ia berteriak.
Zi Yan menggelengkan kepalanya, merasa jengkel setelah suaranya terdengar. Tubuhnya melesat dan ia muncul di depan orang berbaju hitam ini. Tinju kecilnya mengencang sebelum diayunkan dengan kejam ke arah orang berbaju hitam itu.
Hati orang itu sangat terkejut ketika ia melihat kecepatan mengerikan Zi Yan. Ia bergegas menggerakkan Dou Qi di dalam tubuhnya untuk membentuk sebuah zirah Dou Qi kuat. Tinju kecil Zi Yan dengan cepat tiba ketika zirah itu terbentuk. Seketika, sebuah kekuatan mengerikan terbentuk dari segala arah. Zirah Dou Qi yang tampak kuat itu dalam sekejap retak terbelah. Tenaga yang tersisa dengan keras menghantam dada orang berbaju hitam itu. Seketika, seteguk darah segar yang mengandung sebagian organ dalam yang hancur, dengan liar disemburkan. Tubuhnya juga terjatuh dari cabang pohon tersebut.
"Seorang Dou Ling biasa berani menerima tinjuku? Hmm, kau cari mati…" Zi Yan melirik mayat yang terjatuh itu, saat jari-jari kakinya menekan sebuah cabang pohon. Tubuh kecilnya yang menawan itu berputar di udara, sebelum mendarat dengan mantap. Ia mendengus ke arah Xiao Yan, "Karena kau membuatku bertindak kali ini, kau harus mengembalikan 'Rumput Roh Darah' itu kepadaku."
Harga yang diminta Zi Yan hanya membuat Xiao Yan memutar matanya. Ia seketika membalikkan tatapan matanya kepada Mai Di dan Mo Ling.
Mai Di bergegas menangkupkan tangannya memberi hormat, dan mulai berbicara ketika ia melihat Xiao Yan memandang ke arahnya. "Tuan, terima kasih banyak karena telah membantu kami. Bolehkah aku tahu namamu?"
"He he, instruktur Mai Di, tidak perlu begitu sopan. Kau bisa panggil aku Xiao Yan saja. Kita semua adalah kawan…" Xiao Yan tertawa.
"Kawan?" Mai Di pun terkejut ketika mendengar hal ini. Sesaat kemudian, ia berbicara dengan terkejut, "Jangan bilang kau juga seseorang dari Akademi Jia Nan?"
Mo Ling di samping tertegun ketika ia mendengar perkataan Mai Di. Matanya seketika dengan sikap yang aneh menatap pemuda berjubah hitam yang memiliki kekuatan yang luar biasa mengerikan itu. Sesaat kemudian, alis mata lembutnya yang seperti pohon willow dengan erat menekan menjadi satu sembari ia menggumam pada dirinya sendiri, "Xiao Yan? Sepertinya cukup familiar?"
"Xiao Yan? Kau… kau adalah Xiao Yan yang itu dari Akademi Dalam?" Mai Di juga mengerutkan dahi. Ia merenung sesaat sebelum tiba-tiba mengingat sesuatu. Setelah itu, ia mendadak berteriak secara refleks.
Xiao Yan tersenyum saat ia memandang keterkejutan di wajah kedua orang itu. Ia berkata, "Jika tidak ada orang lain dengan nama yang sama di Akademi Dalam, aku rasa orang yang kau bicarakan seharusnya adalah diriku."
Raut wajah terkejut di wajah Mai Di dan Mo Ling bahkan lebih terkejut ketika ia melihat Xiao Yan menganggukan kepalanya. Nama Xiao Yan telah menjadi terkenal hingga semua orang di dalam Akademi Jia Nan mengetahuinya selama beberapa tahun ini. Semua orang tahu bahwa pemuda ini, yang hanya berlatih tiga tahun di dalam Akademi Dalam, sudah membunuh beberapa ahli yang sangat ganas dari 'Daerah Pelosok Hitam' dengan tangannya. Faksi 'Gerbang Pan' yang ia dirikan di dalam Akademi Dalam saat ini telah menjadi faksi terbesar di dalam Akademi Dalam. Hampir setiap murid baru yang masuk akan mendengar mengenai faksi terkemuka ini, hingga mereka sangat merasa familiar dengan faksi itu. Terlebih lagi, 'Gerbang Xiao' di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' telah menyediakan payung pelindung terdahsyat ketika banyak murid mendapatkan pengalaman di 'Daerah Pelosok Hitam'. Dan juga, pendiri faksi raksasa ini adalah seseorang yang dianggap sebagai idola dan bahkan legenda di dalam hati banyak sekali murid.
Meskipun sudah lebih dari dua tahun sejak Xiao Yan meninggalkan Akademi Jia Nan, reputasinya tidak menjadi lebih lemah seiring mengalirnya waktu. Alih-alih, reputasinya digodok selama waktu ini hingga ia menjadi idola di dalam hati banyak orang. Bahkan ada banyak gadis muda di dalam akademi yang memiliki bayangan indah mengenai kakak tingkat ini, yang tidak pernah menunjukkan dirinya… Mo Ling di depan pernah mendengar teman baiknya menggunakan nada yang berlebihan ketika membicarakan cerita-cerita Xiao Yan. Meskipun wajahnya tetap tenang, kesan samar memang tertinggal di dalam hatinya…
Saat ini, orang yang dirumorkan sebagai orang sempurna yang dimitoskan di dalam Akademi Jia Nan ternyata telah muncul di depannya. Hal ini tak dapat dipungkiri menyebabkan dirinya merasakan sebuah momen yang terasa agak tidak nyata.
"Tak terduga ada seseorang yang masih mengingatku meskipun aku belum kembali selama dua tahun." Xiao Yan secara refleks tertawa saat ia mengamati raut wajah dua orang itu.
Mai Di akhirnya tersadar dari keterkejutannya setelah mendengar tawa Xiao Yan. Ia mendadak melangkah maju, menggenggam tangan Xiao Yan dan berbicara dengan gelisah, "Mereka selamat. Tetua Wu dan yang lainnya terselamatkan!"
"Tetua Wu? Ada masalah apa?" Xiao Yan sedikit mengerutkan dahi dan bertanya dengan suara yang dalam.
"Ceritanya panjang. Akademi pada dasarnya mengirimkan cukup banyak murid untuk berlatih setiap setengah tahun. Sebagian besar murid yang keluar untuk berlatih diam-diam diikuti oleh orang-orang dari Akademi Dalam atau oleh para Tetua." Mai Di tertawa kecut ketika ia berbicara sampai sini. Ia seketika menghela nafas, "Kali ini, Tetua Wu dari Akademi Dalam memimpin regunya. Semula, semuanya berjalan dengan mulus. Namun, pada akhirnya informasinya bocor. Ketika regu pelatihan kami ini sedang berburu Binatang Magic di gunung ini, Lembah Api Iblis meluncurkan serangan dadakan kepada kami. Dalam keadaan darurat ini, Tetua Wu berusaha matian-matian untuk menghentikan mereka. Akhirnya, ia telah memimpin cukup banyak murid, yang sedang keluar untuk berlatih, untuk bersembunyi di dalam sebuah lembah kecil. Namun, mereka benar-benar dikepung oleh orang-orang dari Lembah Api Iblis. Mo Ling dan diriku berusaha sekeras mungkin untuk melarikan diri. Semula, kami berharap akan menemukan bantuan, tetapi kami ditemukan oleh patroli Lembah Api Iblis. Jadi, mereka mulai mengejar kami…"
"Kakak tingkat Xiao Yan… ada lebih dari tiga puluh murid yang terperangkap di sana. Jika mereka terjatuh di tangan Lembah Api Iblis, kemungkinan besar, mereka tidak akan bisa lari dari kematian. Faksi terkutuk ini adalah musuh dari 'Gerbang Xiao'. Mereka dengan sengaja mengincar Akademi Jia Nan kita." Mo Ling di samping menggigit bibir bawahnya dengan gigi bagian belakangnya saat ia berbicara pelan.
Raut wajah Xiao Yan sedikit putus asa ketika ia mendengar kata-kata dua orang ini. Ia memiliki hubungan yang cukup dalam dengan Akademi Dalam. Terlepas dari apa yang ia pikirkan, ia pasti harus turut campur tangan dalam sebuah situasi semacam itu.
"Seperti apa kekuatan Tetua Wu? Aku sepertinya tidak mengingat seorang Tetua Akademi Dalam semacam itu." Xiao Yan sedikit mengangguk sebelum bertanya secara acak.
"Tetua Wu baru dipromosikan tahun lalu. Ia semula juga merupakan seorang murid dari Akademi Dalam. Ia bernama Wu Hao…" Mai Di bergegas menjawab.
"Wu Hao?"
Xiao Yan semula terkejut ketika ia mendengar nama ini. Setelah itu, wajahnya seketika menjadi benar-benar muram.