Menjaga
Menjaga
Orang yang telah mengikuti Xiao Yan ke dalam Akademi Dalam, masihlah Medusa, yang telah mengikuti dengan dekat di samping Xiao Yan. Dua orang ini sedang berdiri di jalan utama, di mana orang - orang datang dan pergi tanpa kekuatiran sedikitpun. Tentu saja, mereka menarik perhatian banyak sekali tatapan mata yang terkejut dan penasaran. Dengan penampilan cantik Medusa yang seperti iblis, ia tentu saja memiliki daya pikat yang tidak biasa, yang sulit dijelaskan dengan kata - kata, kepada para murid muda yang sedari dulu tinggal di menara yang tinggi dan mewah. Beberapa dari remaja yang lebih muda, ataupun pria - pria muda merasa sangat tertarik kepada wanita dewasa. Inilah yang disebut sebagai perasaan ketertarikan kepada seorang kakak perempuan.
Medusa tampak telah benar - benar tak menghiraukan banyaknya tatapan mata yang takjub dari sekitarnya. Wajah cantiknya yang menyihir, masih terlihat sedingin es. Aura dingin yang di sekujur tubuhnya, benar - benar membuat orang lain berbalik badan, juga membuat beberapa orang yang berani, yang berpikir untuk memulai perbincangan dengannya, menyingkirkan pemikirannya itu.
Meskipun Medusa dapat mengabaikan tatapan mata di sekitarnya, Xiao Yan masih merasa agak tak berdaya. Karena Medusa telah mengikutinya dengan ketat, tatapan mata itu tidak bisa menahan untuk terarah padanya juga. Namun, tatapan mata yang berpaling kepadanya tentu saja bukanlah ketakjuban, tetapi iri hati yang sangat murni dan semacam kecemburuan di dalam hati seorang pria.
Seseorang yang dapat memiliki kecantikan semacam itu, yang dapat meruntuhkan sebuah negara, kebanyakan adalah musuh bersama di hati para pria.
TL: Kecantikan yang dapat meruntuhkan sebuah negara – kiasan yang berarti sangat cantik hingga ia bisa memanipulasi raja - raja dan membawa kehancuran karena keputusan yang buruk
Xiao Yan hanya bisa dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya di hadapan tatapan mata itu yang membawa jejak - jejak kebencian. Ia tentu saja tidak akan menyalahkan para murid itu yang lebih muda darinya. Oleh karena itu, setelah ia mengetahui arah perginya, ia melambai kepada Meudsa, sebelum cahaya perak mengkilat di bawah kakinya. Dalam sekejap, ia menghilang di hadapan banyak pandangan yang tertegun di sekitarnya.
Baru setelah dua orang itu menghilang, suasana di sekitar yang hening dipecahkan oleh banyak perbincangan yang diredam.
"Orang itu sungguh cepat. Dua orang ini sepertinya bukanlah para murid dari Akademi Dalam kan?"
"Namun, pria itu terlihat sedikit tidak asing?" Sebagian orang berkedip tidak yakin, saat mereka mencoba untuk mengingat sekuat tenaga.
"Oh ya, aku ingat. Bukankah ia adalah pemimpin dari 'Gerbang Pan', Xiao Yan?" Sebuah teriakan terkejut mendadak terdengar. Seketika, banyak orang menunjukkan wajah yang mendadak paham di wajah mereka. Semua orang memandang satu sama lain, saat kegirangan melonjak di dalam mata mereka. Banyak orang menyimpan semacam kekaguman kepada orang misterius yang legendaris ini, yang biasanya tidak bisa dilihat. Dalam pertempuran besar untuk keberlangsungan Akademi Dalam kala itu, pemuda ini pada dasarnya membalikan situasi yang ada. Hasil dari pertempuran mempesona semacam itu membuat para murid ini merasakan darah panas mereka mendidih hanya dengan mendengarnya saja.
"Ck ck, tak heran ia dapat membuat kecantikan semacam itu untuk mengikutinya. Ia ternyata adalah kakak tingkat Xiao Yan…" Cukup banyak orang diam - diam berdecak, setelah mengetahui identitas Xiao Yan. Mereka seketika diam - diam merasa lega di hatinya. Sepertinya, hanya para pahlawan yang ditemani oleh sosok - sosok cantik.
Xiao Yan tentu saja tidak mendengarkan berbagai macam perbincangan para murid itu. Setelah meninggalkan tempat di mana semuanya terjadi, ia bergerak secepat kilat ke area jauh di dalam Akademi Dalam, di mana Tetua Kepala, Su Qian, berada.
Ketika Xiao Yan masuk ke ruang belajar yang biasa digunakan Su Qian, Su Qian pun mendengar langkah kakinya. Ia mendongak untuk melihat Xiao Yan yang masuk, dan ia pun langsung tersenyum. Ia hendak berdiri ketika tatapan matanya terarah kepada Medusa yang berada di belakang Xiao Yan.
"He he, Tetua Kepala tidak perlu khawatir. Aku telah menyelesaikan masalah di antara kami berdua." Xiao Yan memandang wajah Su Qian yang mendadak terpaku dan bergegas tertawa. Ia tahu bahwa Su Qian sangat takut kepada Medusa di dalam hatinya. Lagipula, wanita ini sungguh membuatnya merasakan bahaya.
Tubuh kaku Su Qian baru diam - diam menjadi sedikit rileks setelah mendengar hal ini. Meskipun sebagian besar perhatiannya masih terpaku pada Medusa, ia masih bisa menunjukkan senyum di wajahnya saat ia berbicara, "Kau telah pergi beberapa bulan sekaligus. Jika bukan karena aku percaya padamu, aku sungguh sudah berpikir bahwa kau diam - diam telah dihabisi oleh orang - orang itu di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'."
Xiao Yan tersenyum dan perlahan berjalan ke dalam ruang belajar itu. Setelah itu, ia duduk di kursi di depan Su Qian dan berbicara dengan tersenyum, "Tetua Kepala tidak perlu berbohong kepadaku. Bagaimana bisa Akademi Dalam tidak merasakannya ketika aku membuat kegaduhan besar di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'?"
Su Qian terkejut. Ia seketika tidak dapat menahan tawanya, saat menggeleng kepala. Ia berkata, "Anak muda, kau memang bukanlah orang biasa. Kau kini telah menduduki Kota Feng, menggelar sebuah pelelangan pil obat raksasa dan menarik perhatian lebih dari setengah bagian 'Daerah Pelosok Hitam'. Akademi Dalam tentu saja harus memperhatikan."
Xiao Yan mengangguk. Menjadi dua makhluk raksasa yang berjejeran satu dengan yang lainnya, Akademi Dalam tentu saja perlu mempertahankan kewaspadaan yang luar biasa terhadap wilayah yang kacau itu. Awalnya, menurut rencana Akademi Dalam, Kota Feng terletak terlalu dekat dengan Akademi Dalam dan tidak akan membiarkan faksi apapun di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' mendudukinya. Ini untuk menghindari masalah yang tak diperlukan yang mungkin muncul kedepannya. Akan tetapi, karena hubungan Xaio Yan, Kota Feng itu berakhir menjadi milik 'Gerbnag Xiao'. Meskipun begini, beberapa taktik pengawasan yang penting, memang tak bisa dihindari. Lagipula, Su Qian dan yang lain harus memikirkan keamanan seluruh akademi.
"Apa rencanamu sekarang setelah kau kembali? Sebenarnya, kau masih tetap seorang murid dari Akademi Dalam kami. Dilihat dari tanggalnya, kau belum lulus. Namun, kau belakangan ini belum berlatih di dalam Akademi Dalam. Sikap seperti ini cukup untuk memberimu nama seorang 'murid yang buruk." Su Qian pertama - tama bertanya dahulu, sebelum seketika memutar matanya ke arah Xiao Yan.
Xiao Yan tersenyum malu. Ia pun agak tak berdaya saat ia berbicara dengan senyum yang kecut, "Tetua Kepala seharusnya tahu bahwa Akademi Dalam tak lagi memberikan banyak manfaat bagiku."
Su Qian mengerutkan mulutnya. Kekuatan Xiao Yan sekarang tidak dapat meningkat banyak di dalam Akademi Dalam. Bahkan berlatih seharian penuh di dasar 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' tidak akan begitu menarik bagi Xiao Yan yang memiliki 'Api Hati Gugur' yang asli. Namun, ia masih merasa sedikit tidak puas ketika ia memikirkannya. Orang ini sungguh tidak berusaha secara adil.
"Tetua Kepala, aku mungkin akan kembali ke Kekasiaran Jia Ma dalam dua bulan ini." Mata Xiao Yan memandang Su Qian, saat ia berbicara dengan raut wajah yang semakin serius.
Su Qian sedikit terkejut. Ia sedikit mengernyitkan alisnya saat ia menyuarakan pemikirannya, "Kau sudah akan kembali ke Kekaisaran Jia Ma? Secepat itu?"
Xiao Yan menghela nafas pelan dan berbicara dengan suara yang samar, "Aku telah pergi selama tiga tahun. Beberapa dendam pada akhirnya harus diselesaikan."
"Ugh, aku tentu saja tidak benar - benar bisa mengatakan apapun untuk menghentikanmu mengenai masalah seperti ini. Meskipun kekuatanmu saat ini telah melonjak, kau juga masih harus bertindak dengan hati - hati. Sekte Misty Cloud memiliki pondasi yang sangat dalam di dalam Kekaisaran Jia Ma dan kekuatannya jauh terlalu besar. Bahkan, Yun Shan itu merupakan seorang Dou Zong elit. Jika kau bertindak sembrono, kemungkinan besar, kau tak akan punya kesempatan untuk membalas. Aku tahu, kau sepertinya telah berpikir untuk meningkatkan kekuatanmu dan membalaskan dendam ketika kau tiba di Akademi Jia Nan kala itu. Setelah tiga tahun ini, kau bukan lagi pemuda yang penuh dengan semangat." Su Qian merenung sesaat sebelum berbicara dengan sungguh - sungguh.
"Xiao Yan akan mengingat ajaran Tetua Kepala jauh di lubuk hatiku… terima kasih banyak atas perhatianmu selama beberapa tahun belakangan ini." Xiao Yan merasa sedikit tersentuh ketika ia mendengar peringatan tulus Su Qian. Ia berdiri dan membungkuk ke arah Su Qian dengan raut wajah yang serius. Perhatian dan kebaikan hati yang Su Qian berikan kepadanya beberapa tahun ini ketika ia berada di akademi adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh siapapun. Kebaikan hati ini bukanlah sesuatu yang bisa ia remehkan.
"He he, mengapa kau mengatakan semua ini? Kau adalah seorang murid Akademi Dalam kami. Semua hal ini berada di dalam tanggung jawabku." Su Qian tersenyum dan melambaikan tangannya. Ia memandang wajah muda itu sebelum tiba - tiba menghela nafas, "Aku sungguh iri kepada Yao zun - zhe. Ia ternyata bisa menemukan seorang murid yang seluar biasa ini. He he, sejujurnya, aku pun memiliki niat seperti itu kala itu…"
Xiao Yan tertegun ketika ia mendegar hal ini. Ia seketika berbicara dengan tulus, "Tetua Kepala juga merupakan guru yang baik, Xiao Yan di dalam hati tidak dapat meminta lebih."
Su Qian tersenyum dan berkata, "Kau hendak pergi. Apakah ada yang bisa kubantu?"
Xiao Yan mengusap kepalanya dan berbicara dengan senyuman yang malu - malu, "Sebenarnya tidak banyak. Hanya saja aku harap Tetua Kepala bisa membantuku menjaga 'Gerbang Xiao' setelah aku pergi. Ini bukanlah tempat pengembangan yang buruk. Setelah aku menyelesaikan masalah di Kekaisaran Jia Ma, aku secara resmi akan mengirim seseorang untuk mengambil alih. Namun sebelum ini, Tetua Kepala mungkin perlu membantu untuk menjaganya. Lagipula, anda seharusnya juga tahu tempat seperti apa 'Daerah Pelosok Hitam' itu. Tanpa diriku berada di sana, kemungkinan, Kota Feng akan diduduki oleh faksi - faksi lain dalam kurun waktu singkat."
"Anak muda, kau sungguh menginginkanku, seseorang dari Akademi Dalam, untuk membantumu menjaga sebuah faksi di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'?" Su Qian tidak tahu entah harus tertawa atau menangis. Akan tetapi, ia akhirnya mengangguk sesaat kemudian. Ia mengutarakan pemikirannya, "Ini bukanlah masalah besar. 'Daerah Pelosok Hitam' punya banyak faksi besar dan kecil yang akan membentuk pasukan yang bahkan akan kesulitan dilawan oleh Akademi Jia Nan jika mereka bersatu, tetapi untungnya, masing - masing orang ini memiliki niat jahat dan sulit bekerja sama. Dengan kekuatan kami, mengurus 'Gerbang Xiao' seharusnya bukanlah masalah besar."
"Jika begitu, terima kasih banyak, Tetua Kepala!" Xiao Yan bergembira ketika ia melihat Su Qian menganggukan kepalanya dan ia mengepalkan tangannya memberi hormat untuk berterimakasih sambil menyeringai.
Su Qian tersenyum dan seketika berkata, "Meskipun aku tahu bahwa kembali ke Kekaisaran Jia Ma merupakan masalah yang sangat penting bagimu, kau sebaiknya jangan salahkan aku karena tidak memberikanmu banyak bantuan dalam masalah ini, karena Akademi Jia Nan memiliki status yang khusus di benua ini."
"Xiao Yan bukanlah orang yang keterlaluan. Tetua Kepala sudah memberiku bantuan yang cukup." Xiao Yan tertawa pelan. Ia tentu saja tidak berandai - andai bahwa Su Qian akan menggunakan kekuatan Akademi Jia Nan untuk membantunya balas dendam. Lagipula, akademi ini bukan miliknya sendiri saja.
Su Qian tersenyum dan mengangguk saat ia memandang senyum ruang di wajah muda yang tampan dan lembut itu. Jarinya dengan lembut mengetuk meja. Sesaat kemudian, ia tiba - tiba berkata, "Tentu saja, beberapa tetua, terutama seperti Lin Yan yang diangkat dari status murid, mungkin menyandang nama Tetua Akademi Dalam, tetapi mereka adalah orang - orang yang bebas. Apapun yang ingin mereka lakukan tidak banyak berhubungan dengan kami. Ini… apakah kau paham?"
Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar kata - kata Su Qian yang mengacu ke arah tertentu. Ia seketika tersenyum dan mengangguk.
"Jika begitu, terima kasih banyak, Tetua Kepala!"