Perjuangan Menembus Surga

Kalah!



Kalah!

2Xiao Yan melirik senyum dingin di wajah Gu He dan mendengar perbincangan - perbincangan yang telah terdengar. Ia secara acak melambaikan tangannya dan menyarungkan Pedang Berat Penguasa Xuan, sebelum tertawa dengan suara yang samar.     

"Masih ada dua gerakan lagi. Mengapa kau merayakannya terlalu awal? Dua gerakan sudah cukup untuk menghabisimu…"     

Gu He seketika tertawa dingin ketika ia mendengar kata - kata Xiao Yan. Pedang panjang berwarna ungu di tangannya berayun dan juga menghilang. Ia mendongak dan memandang Xiao Yan dengan tatapan mata dingin sembari berkata, "Aku ingin lihat bagaimana kau akan mengalahkanku dengan dua serangan tersisa!"     

Xiao Yan menyeringai. Dou Qi di dalam tubuhnya menggelora dan berguling dengan hebat layaknya sebuah banjir bandang. Gelombang - gelombang energi kuat memenuhi setiap bagian tubuhnya. Kondisi semacam itu pada dasarnya memungkinkan Xiao Yan untuk bisa melepaskan tenaga yang luar biasa mengerikan, hanya dengan mengangkat tangannya saja.     

Gu He pun merasakan Dou Qi yang bergejolak di dalam tubuh Xiao Yan. Raut wajahnya seketika menjadi serius saat ia mengalirkan Dou Qi di dalam tubuhnya sekuat tenaga. Jika ia benar - benar kalah kepada Xiao Yan dalam sepuluh kali serangan di hadapan perhatian para ahli dari seluruh Kekaisaran Jia Ma, tak dapat dipungkiri bahwa reputasinya akan tercoreng. Terlebih lagi, ia akan kehilangan banyak kehormatan di mata Yun Yun. Ini adalah sesuatu yang tak dapat ia hadapi. Karena itu, ia harus menerima seluruh sisa serangan Xiao Yan, meskipun ia harus menggunakan seluruh kekuatannya!     

Hati Gu He menjadi ganas, dan tampang galak melintas di matanya. Kelima jarinya melengkung, dan membentuk sebuah bentuk aneh yang seperti cakar. Api ungu di tangannya terlihat sebagian. Ia sepertinya berusaha mempersiapkan sesuatu.     

Dua orang di udara yang tiba - tiba menjadi hening menarik perhatian semua orang. Beberapa dari mereka yang cukup kuat dapat merasakan Dou Qi yang semakin kuat sedang dipersiapkan di dalam tubuh mereka. Jelas, pertukaran serangan berikutnya ini mungkin akan menjadi yang paling hebat. Pertukarangan serangan ini jelas menunjukkan apakah pada hari ini Xiao Yan yang angkuh dan bodoh, ataukah Gu He yang kekuatannya lebih lemah.     

Cukup banyak orang menjadi hening saat mereka merasakan gelombang gejolak - gejolak kuat yang menggelora keluar dari dua orang di angkasa. Raut wajah mereka serius dan penuh dengan pengharapan. Tidaklah biasa untuk melihat tumbukan sekuat itu di antara kelas Dou Huang di dalam Kekaisaran Jia Ma ini…     

Yun Shan duduk dengan tenang di atas panggung pernikahan. Jarinya yang keriput dengan lembut mengetuk sandaran tangan, saat matanya yang menyipit terkunci pada dua orang di langit. Dengan matanya yang tajam, ia tentu saja bisa mengetahui kelas Xiao Yan dari pertukaran serangan secepat kilat di antara mereka berdua tadi. Ia belum benar - benar mendobrak ke kelas Dou Huang. Mungkin ini karena Metode Qi Xiao Yan atau alasan yang lainnya, tetapi kekuatan bertarungnya sebanding dengan seorang Dou Huang elit. Namun, berusaha mengalahkan Gu He dalam sepuluh serangan hanya dengan bergantung pada hal ini tak dapat dipungkiri hanyalah khayalan semata. Alasan Xiao Yan bisa membunuh begitu banyak ahli dari Sekte Misty Cloud di ibu kota kala itu, kemungkinan karena ia memiliki bantuan dari roh Yao Chen di dalam tubuhnya…     

"Aku pikir, ia telah bertumbuh banyak dalam tiga tahun, tetapi ia masih hanya meminjam kekuatan orang lain. Aku telah terlalu menganggap tinggi dirinya…" Sudut mulut Yun Shan terangkat dengan penuh penghinaan. Hawa dingin melintas di matanya saat ia berbicara pelan, "Jika kau hanya punya kemampuan seperti ini, maka aku harus memberitahumu, bahwa akhirmu bahkan akan lebih buruk daripada tiga tahun lalu!"     

Xiao Yan tentu saja tak dapat mendengar gumaman Yun Shan. Ia perlahan membuka matanya yang tertutup, ketika Dou Qi di dalam tubuhnya bahkan menjadi lebih ribut. Matanya mengamati Gu He di depannya, yang sudah menunggunya dengan khidmat. Dengan senyum kecil, Xiao Yan melangkah maju dan sebuah lapisan sinar perak muncul.     

Seiring kemunculan sinar perak itu, sosok Xiao Yan secara mendadak bergetar dan seketika menghilang dengan misterius, di tengah - tengah suara guntur yang bergemuruh!     

Menghilangnya Xiao Yan seketika menyebabkan seruan - seruan muncul di segala tempat itu. Banyak ahli menunjukkan wajah yang tertegun. Mereka menyadari bahwa mereka tidak merasakan apapun ketika sosok Xiao Yan menghilang. Kecepatan ini… sungguh begitu mengerikan dan sulit ditahan layaknya sesosok hantu.     

Alis Yun Shan sedikit terangkat pada saat ini. Kecepatan yang ditunjukkan Xiao Yan telah membuatnya agak terkejut.     

Orang yang paling gelisah melihat menghilangnya Xiao Yan tentu saja adalah Gu He. Akan tetapi, dirinya tidak kekurangan pengalaman bertarung. Karena itu, Kekuatan Spiritual-nya dengan cepat menyebar dari tengah alisnya, setelah agak merasa terkejut. Penglihatan Spiritual-nya menyelimuti seluruh langit layaknya sebuah jaring laba - laba.     

"Keluarlah!"     

Gu He tersenyum dingin setelah Penglihatan Spiritualnya baru saja dikeluarkan. Sayap di punggungnya mengepak dan tubuhnya bergegas secepat kilat menuju suatu titik tertentu, yang berada tidak jauh darinya. Angin tajam menunggu dilepaskan dari cakarnya yang melengkung.     

Cakar - cakar tajam itu dengan ganas menyerang suatu ruang tertentu. Akan tetapi, sebelum angin dari cakar itu bisa mendekat, terdapat sedikit gejolak di udara. Sebuah jubah hitam dengan aneh muncul.     

Orang berjubah hitam itu muncul dengan kedua tangannya telah membentuk sebuah segel tangan aneh. Mulutnya juga menggembung, tampak seperti seekor kodok. Kemunculan ini membuat Gu He terkejut. Ia baru saja menggerakan tubuhnya untuk mundur, ketika sebuah kilauan dingin melintas di mata Xiao Yan. Dou Qi kuat seketika secara mendadak meledak, beringan dengan teriakan dari tenggorokannya!     

Raungan Penghancur Harimau Singa Emas!     

"Aumm!"     

Raungan harimau yang terdengar seperti guntur itu yang berbunyi di langit cerah, bergema di seluruh langit. Gelombang suara mengerikan yang meletus dalam sekejap menyebabkan banyak sekali ahli yang sedari tadi tidak waspada merasa tuli. Beberapa murid Sekte Misty Cloud yang lemah merasa pening, dan mereka yang bahkan lebih lemah terguncang hingga pingsan.     

Gelombang suara ganas dan liar itu berdampak dengan luar biasa pada Gu He yang berada sangat dekat. Karena itu, meskipun dirinya kuat, ia dalam sejenak tetap saja linglung. Dou Qi di dalam tubuhnya pun terhenti!     

Keadaan linglung ini hanya berlangsung selama satu kali hembusan nafas, sebelum Gu He dengan cepat tersadar. Hal pertama yang ia lakukan setelah tersadar adalah menggerakkan Dou Qi di dalam tubuhnya dengan liar. Setelah itu, Dou Qi itu mengalir layaknya semburan air menuju kedua cakarnya. Ia jelas paham bahwa di dalam pertarungan di antara orang kuat, sekecil apapun pecahnya fokus seseorang akan menentukan pemenangnya. Dengan penglihatan Xiao Yan dan dirinya yang cerdik, tentu saja mustahil ia akan membiarkan celah semacam ini terlepas dengan mudah. Karena itu, hal pertama yang ia lakukan ketika ia tersadar adalah untuk mengerahkan segalanya!     

Karena ia tadi telah bersiap, proses pengeluaran Dou Qi-nya kali ini hanya berlangsung dalam sekejap. Setelah itu, telapak tangan Gu He diselimuti oleh api pekat berwarna ungu. Api itu menggeliat, sebelum akhirnya menggumpal menjadi sebuah bentuk elang ungu seukuran kepalan tangan. Hal itu bahkan samar - samar mengeluarkan teriakan seekor elang.     

Serangan terakhir Xiao Yan dengan cepat selesai, ketika api ungu tergumpal di telapak tangan Gu He. Api hijau giok berdiam di tubuhnya, ketika api ganas menyelubungi kedua tinjunya. Kekuatan Api Hati Teratai Berlapis benar - benar dilepaskan pada saat ini!     

"Elang Ungu Pembakar!"     

Gu He mendahului berteriak setelah ia tampaknya telah merasakan energi mengerikan yang tergumpal di tinju Xiao Yan. Elang ungu di cakarnya dalam sekejap mengembang. Hal itu berubah ukuran menjadi belasan meter dalam sekejap mata, sebelum membungkus tubuhnya. Sebuah seruan elang seketika terdengar dan sayap raksasanya dikepakkan. Cakar Gu He menari - nari dengan ganas dan merobek ke arah Xiao Yan.     

Kedua cakar itu memotong menembus udara dan sebuah distorsi hebat yang sangat kuat, membesar layaknya sebuah gelombang air. Tekanan mengerikan kepakan sayap elang ungu itu seketika membuat semua orang secara refleks mengganti raut wajah mereka, meskipun kedua sayap itu berada tinggi di atas tanah lapang tersebut. Serangan Gu He ini bahkan membuat seorang ahli seperti Hai Bo Dong menunjukkan raut wajah yang serius.     

Elang api raksasa itu dengan cepat mengembang di mata Xiao Yan. Dalam sekejap kemudian, tubuh Xiao Yan akhirnya bergerak. Di hadapan serangan yang datang dari depan, Xiao Yan bahkan tidak melangkah mundur sedikitpun. Ia meringkuk sedikit dan api hijau tua di tinjunya tiba - tiba mulai menekan dirinya sendiri dengan cepat. Hanya dalam beberapa hembusan nafas, api hijau tua yang semula terang telah menyusut menjadi sebuah lapisan yang seperti lendir. Hal itu bahkan agak mirip dengan selaput padat yang aneh.     

Xiao Yan melirik lendir aneh yang terbentuk dari Api Inti Teratai Berlapis yang dipadatkan. Ini adalah sebuah benda spesial yang telah ia temukan secara kebetulan. Zat semacam itu yang terbentuk dari Api Inti Teratai Berlapis, dapat melepaskan semua kekuatannya dalam sekejap!     

Akan tetapi, menciptakan kekuatan semacam ini tidaklah mudah. Bahkan dengan kekuatan Xiao Yan yang sekarang, ia hanya bisa sedikit menyelimuti tinjunya dengan hal tersebut. Ia benar - benar tidak tahu sebenarnya, sejauh apa ia harus mencoba, jika ia ingin membungkus seluruh tubuhnya. Jika ia benar - benar bisa mencapai tahap ini, kemungkinan besar, serangan acak apapun dari Xiao Yan, akan memiliki kekuatan penghancur yang mengerikan!     

Xiao Yan mendongak dan memandang elang ungu raksasa itu yang berada di dekatnya. Ia menghadap ke arah Gu He yang berwajah dingin di dalam elang api dan tersenyum. Setelah itu, ia mengepalkan tinjunya yang dibungkus oleh lendir hijau tua. Sesaat kemudian, ia menghantam keras elang ungu raksasa itu tanpa gerakan yang berlebihan.     

Pukulan ini tidak sedikitpun memiliki gaya yang pantas dibicarakan. Di mata banyak orang orang di bawah, hal itu seperti Xiao Yan mengangkat tinjunya dan melayangkannya kepada elang ungu raksasa yang telah diciptakan Gu He secara langsung, tanpa sedikitpun rasa takut akan kematian.     

Tumbukan yang tidak seimbang semacam ini menyebabkan banyak sekali orang menggelengkan kepala mereka tanpa suara. Seorang pemuda bagaimanapun juga tetaplah seorang pemuda. Ia terlalu sembrono…     

Yun Yun secara refleks menggigit bibir mewah bagian bawahnya di hadapan tumbukan semacam itu. Tangan lembut di dalam lengan bajunya dengan pelan gemetar. Serangan oleh Gu He ini, bahkan membuatnya merasakan tekanan yang sulit untuk digambarkan.     

Dibandingkan dengan tatapan mata kasihan orang lain, tatapan mata Yun Shan, yang pada akhirnya mempertahankan sebuah senyum dingin, sedang memandang ke arah lapisan tipis lendir hijau tua itu. Keseriusan muncul di dalam matanya. Ia tidak menyangka Xiao Yan bisa memadatkan energi dengan kekuatannya yang bahkan belum mencapai tingkat Dou Huang…     

Tinju Xiao Yan yang tampak lemah itu bertabrakan dengan elang raksasa yang telah diciptakan Gu He di hadapan mata semua orang. Seluruh angkasa terdiam dalam sekejap!     

"Gerakan terakhir!"     

Gu He melihat mulut Xiao Yan terbuka dan menutup, serta senyum dingin tampak di sudut mulutnya, tepat ketika tinju dan cakar itu bertumbukan. Ia dapat mendengar dengan samar kata - kata yang terpancar dari mulut lawannya itu.     

Gu He tidak sempat bereaksi setelah kata - kata itu terdengar, ketika sebuah energi yang membuatnya takut hingga jiwanya hampir lepas, mendadak meletus dari tinju Xiao Yan di depannya, meletus maju layaknya semburan banjir bandang!     

Kekuatan ini sangat mengerikan. Mata Gu He menciut, bahkan dengan kekuatan besarnya!     

"Bum!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.