Penyembuhan
Penyembuhan
Di masa lalu, terdapat beberapa orang di Akademi Dalam yang diam - diam mencemoohnya sebagai sebuah vas bunga karena penampilannya. Akan tetapi, setelah kejadian ini, semua orang akhirnya paham bahwa orang yang paling menakutkan di dalam 'Gerbang Pan' bukanlah Xiao Yan. Alih - alih, dia adalah wanita muda cantik ini, yang selalu menurut di belakang Xiao Yan.
Menggunakan momentum yang telah didirikan Xun Er dan Xiao Yan, reputasi dan status 'Gerbang Pan' pada dasarnya telah meningkat terus - menerus dalam dua atau tiga hari singkat setelahnya. Setiap anggota 'Gerbang Pan' mengangkat wajahnya tinggi - tinggi dengan aura yang kuat, saat mereka berjalan di dalam Akademi Dalam. Sikap hati - hati dari beberapa waktu sebelumnya, sudah tidak lagi ada. Ketika orang yang lewat melihat para anggota 'Gerbang Pan' ini, wajah mereka menunjukkan tampang yang iri. Dengan adanya Xiao Yan dan Xun Er, dua ahli dengan kekuatan hebat menyokong 'Gerbang Pan', dapat diantisipasi hari dimana kekuatan 'Gerbang Pan' akan melampaui faksi - faksi milik Lin Xiuya dan Liu Qing.
Akan tetapi, saat berbagai rumor berbeda disebarkan dengan liar di dalam Akademi Dalam, dua karakter utama yang terlibat, Xiao Yan dan Xun Er, telah menghilang…
Beberapa sosok manusia sedang berdiri di dalam sebuah ruang rahasia di dalam rumah paviliun kecil dari 'Gerbang Pan'. Mata mereka tertuju pada Xiao Yan yang sedang duduk bersila di atas kasur dengan mata tertutup. Saat ini, raut muka Xiao Yan tidak lagi menunjukkan kepucatan sebelumnya. Dari kilauan merah pucat yang ada, tampaknya, cedera dalamnya telah benar - benar sembuh. Bahkan, nafasnya telah memulihkan kekuatan dari masa lalu. Jika dirasakan dengan cermat, dapat diketahui bahwa aura ini tampak memiliki tanda, bahwa nafasnya itu tidak terlalu stabil. Napas tidak stabil sejenis ini tidak asing bagi Xiao Yan dan yang lainnya di sampingnya. Hal ini karena situasi semacam itu akan terjadi setiap kali kekuatan mereka meningkat.
"Xiao Yan telah berlatih selama tiga hari, kenapa ia belum selesai? Bahkan, jika ia sedang meningkatkan kekuatannya, hal itu sepertinya tidak akan memakan waktu lama, benar bukan?" Wu Hao mengerutkan dahinya ke arah Xiao Yan yang menutup matanya rapat - rapat, saat ia membuka mulutnya untuk berbicara.
"Sebuah peningkatan biasa tentu saja tidak membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu, jelas bahwa ia tidak sedang mengalami sebuah peningkat biasa, bodoh." Suara bergumam jernih terdengar, saat Zi Yan, yang berambut ekor kuda ungu pucat, memutar biji matanya ke arah Wu Hao sembari dengan sengaja berbicara dengan suara yang dewasa. Namun, penjelasannya ini membuat Xun Er dan yang lain secara spontan tertawa.
"Apa yang bisa ditertawakan? Jika orang ini terus tidak sadarkan diri, aku akan harus memakan makanan yang tidak enak itu." Zi Yan memberengut saat ia berbicara dengan nada yang menderita.
Xun Er mengusap kepala kecil Zi Yan dan tersenyum saat melontarkan tatapan matanya kepada Xiao Yan yang matanya tertutup rapat. Ia berkata, "Kali ini, Xiao Yan ge - ge mengalami cedera serius. Dou Qi di dalam tubuhnya pada dasarnya telah benar - benar dikuras selama pertarungan dengan Liu Qing. Akan tetapi, karena pertarungan tingkat tinggi inilah ia mampu mengambil keuntungan dari kemalangan ini dan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kekuatannya. Bahkan, seperti yang Zi Yan katakan, peningkatan kekuatan Xiao Yan ge - ge bukanlah sesuatu yang biasa. Jika aku menduga dengan benar, kekuatan Xiao Yan ge - ge kemungkinan akan meningkat lebih dari satu bintang jika peningkatannya ini berhasil."
"Maksudmu… terus - menerus meningkat dua bintang? Situasi semacam ini sangatlah langka. Biasanya, kecuali seseorang mengonsumsi benda alami yang langka atau obat - obatan, sangat sulit hasil semacam itu akan terjadi ketika hanya mengalami sebuah peningkatan." Hu Jia kaget ketika ia menjawab dengan sikap yang agak tertegun, "Terlebih lagi, bahkan jika seseorang mengonsumsi sebuah obat yang menyebabkan tingkatnya meningkat satu per satu, maka, akan muncul ketidakmurnian dalam Qi nya. Kedepannya, ia akan harus mengerahkan usaha yang sangat besar untuk bisa mendirikan ulang fondasi yang kuat."
Xun Er menggelengkan kepalanya dan tertawa lembut, "Pertarungan kali ini bisa dianggap memiliki manfaat yang luar biasa besar bagi Xiao Yan ge - ge. Aku juga tidak terlalu yakin mengapa situasi semacam ini akan muncul, atau seberapa besar kekuatannya yang akan ditingkatkan. Akan tetapi, ada satu hal utama dan itu adalah kekuatan Xiao Yan ge - ge akan meningkat pesat setelah ini. Kalian semua tidak perlu khawatir. Hal ini tidak sedikitpun merugikan baginya."
"Baiklah, kalian semua masih punya hal yang harus dilakukan. Tak masalah hanya diriku di sini." Mata Xun Er yang cantik menatap wajah Xiao Yan, saat ia melambaikan tangannya ke arah Wu Hao dan yang lainnya.
Wu Hao dan yang lain hanya bisa mengangkat bahu mereka ketika mereka mendengar hal ini sebelum pergi.
"Oh, benar juga, Xun Er. Lin Xiuya telah datang ke 'Gerbag Pan' lagi, berkata bahwa ia ingin menjenguk Xiao Yan yang cedera." Langkah kaki Hu Jia mendadak terhenti, saat ia mengernyitkan alisnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Xun Er. "Aku tidak tahu obat apa yang dimakan orang ini beberapa hari ini, tetapi, ia terus datang kemari setiap saat. Aku tidak pernah melihatnya sesemangat ini sebelumnya. Jangan bilang kau membuatnya mengejarmu setelah kau mengalahkannya?"
Xun Er sedikit terkejut. Ia dengan cuek mengangguk dan seketika berkata dengan acuh, "Bilang saja aku tidak ada waktu. Kau bisa suruh dia pergi. Xiao Yan ge - ge sedang berada pada waktu kritis dalam peningkatannya dan tidak akan menerima tamu."
Hu Jia memutar matanya. Tiba - tiba, ia mencondongkan tubuhnya dekat kepada telinga Xun Er dan berkata pelan, "Aku rasa, sikap orang itu terhadapmu tampak sedikit aneh. Sepertinya, Bai Shan dahulu dan bahkan Wu Hao… semuanya sama."
Mata Xun Er melirik wajah aneh Hu Jia saat ia berbicara dengan acuh, "Jangan katakan kata - kata ini di depan Xiao Yan ge - ge kedepannya. Dan juga, bilang padanya bahwa Xiao Yan ge - ge tidak ada waktu beberapa hari ini dan ia tidak perlu datang. Jika tidak, tidak akan ada yang menjamunya."
"Orang yang menyedihkan." Hu Jia merentangkan tangannya dan merenung sesaat. Ia berkata, "Akan tetapi, hal itu tak tampak baik jika kau tidak menunjukkan wajahmu, bukan? Ia telah datang beberapa kali, tetapi kau selalu saja menghindari bertemu dengannya. Sekecil apapun, ia masih memiliki pertemanan dengan Xiao Yan…"
Xun Er mengernyitkan alisnya sedikit dan seketika, menganggukkan kepalanya tak berdaya. Ia berbalik dan berjalan keluar dari ruangan itu, "Ayo, aku akan menyuruhnya pergi."
Hu Jia menjulurkan lidahnya saat ia memandang Xun Er yang telah berbalik pergi. Pada waktu yang bersamaan, ia bergumam, "Ia dapat menyukai siapapun yang ia mau, tetapi jika ia menyukai gadis ini, yang menggantungkan seluruh hatinya pada anak muda ini… ia layak mendapatkannya… ia layak."
Lin Xiuya duduk pada sebuah kursi di ruang tamu. Jarinya perlahan mengetuk permukaan meja, saat tatapannya memandang ke sekitarnya. Untuk alasan tertentu, ia diam - diam merasa agak gelisah.
Sekelompok orang tiba - tiba datang menyerbu dari lantai atas, saat matanya memandang ke sekitarnya. Lin Xiuya bergegas berdiri. Sebuah perasaan bahagia samar melintas di wajahnya tanpa meninggalkan jejak, ketika matanya menatap wanita muda berbaju hijau yang perlahan turun itu."
"Senior Lin, Xiao Yan ge - ge sedang memulihkan diri dan tidak bisa keluar. Maafkan saya." Xun Er perlahan berjalan menuruni tangga dan datang ke aula itu. Ia tersenyum tipis pada Lin Xiuya dan juga Yan Hao di sampingnya saat ia berbicara.
"He he, tak apa." Lin Xiuya tersenyum. Harus dikatakan bahwa ia cukup tampan dan menarik. Baju hijaunya memberikan aura yang gagah dan suaranya juga hangat. Tidak heran mengapa banyak murid perempuan menyebutnya sebagai pria yang memiliki pesona terbesar di Akademi Dalam.
Akan tetapi, senyum murni ini tidak tampak memiliki banyak pengaruh pada wanita muda di depannya. Wanita itu duduk dengan anggun di kursinya, menata bulu matanya. Tatapannya tidak pernah berhenti pada pria itu.
Lin Xiuya tersenyum kecut di dalam hatinya ketika ia melihat sikap Xun Er ini. Ia akhirnya menghela nafas dengan putus asa, setelah banyak percakapan yang ia telah latih dibalas dengan sikap yang cuek tanpa meninggalkan kehangatan sedikitpun. Setelah itu, ia berdiri, mengambil sebuah kotak giok dari cincin penyimpanannya dan menaruh benda itu di atas meja. Ia tersenyum dan berkata, "Ini adalah sebuah obat yang memiliki efek penyembuhan cukup hebat. Aku rasa, hal itu akan sedikit berguna untuk saudara Xiao Yan. Adik tingkat Xun Er, tolong jangan tolak ini."
Xun Er ragu sesaat sebelum menganggukkan kepalanya pelan. Mata cerah itu terhenti pada wajah Lin Xiuya untuk pertama kalinya saat ia berkata lembut, "Jika begitu, Xun Er harus berterima kasih kepada Senior Lin atas nama Xiao Yan ge - ge."
"He he, tak masalah…" Lin Xiuya bergegas melambaikan tangannya. Lin Xiuya hanya merasa bahwa ia tidak bisa lagi mempertahankan raut mukanya yang cuek seperti angin, setelah wajahnya ditatap mata wanita itu. Ia mengepalkan tangan memberi hormat dan mengajak Yan Hao meninggalkan aula itu dengan gerak - gerik yang agak menyedihkan.
Xun Er tidak sedikitpun berniat menahannya ketika ia pergi. Ia dengan cuek meninggalkan kotak giok di atas meja dan perlahan berjalan ke lantai dua.
"Kasihan orang itu…" Hu Jia memandang punggung Lin Xiuya yang tidak lagi menunjukkan sikap cuek, sebelum menatap Xun Er yang tidak sedikitpun terpengaruh. Wajahnya seketika penuh dengan simpati, saat ia berdecak.
"Hey, kau ini… ia baru hanya mengalahkanmu sekali dan kau kepincut?" Yan Hao memandang aura Lin Xiuya di depannya di luar 'Gerbang Pan'. Ia secara refleks menepuk kepalanya saat ia berbicara dengan senyum kecut.
Lin Xiuya tersenyum malu - malu. Ia juga luar biasa tak berdaya dan tidak ada solusi lagi. Perasaan sejenis itu adalah sesuatu yang datang secara tiba - tiba. Seseorang tidak bisa menahannya, bahkan jika ia ingin.
"Uh, sepertinya kau memang ditakdirkan untuk menderita. Dilihat dari sikapnya, jelas bahwa ia tidak sedikitpun tertarik padamu. Ia berulang kali mengatakan 'Xiao Yan ge - ge' di sana - sini. Aku rasa, kau tidak memiliki kesempatan." Yan Hao menghela napasnya.
Lin Xiuya terdiam. Ia juga jelas paham apa yang Yan Hao katakan. Dilihat dari sikap yang ditunjukkan Xun Er kepadanya tadi, ia tahu bahwa sikap dan penampilannya, yang selalu berhasil di hadapan para wanita lain, tidak sedikitpun berpengaruh padanya. Xiao Yan tidak tampak lebih lemah daripadanya dalam hal bakat pelatihan, pencapaian, dan yang lainnya. Jika orang itu adalah dirinya dalam pertempuran yang mengguncang bumi kala itu, kemungkinan akhirnya tidak akan lebih baik daripada Liu Qing.
Bahkan, dari kecuekan anggun yang ditunjukkan Xun Er, ia pada dasarnya tidak memiliki ruang di hati Xun Er yang dapat ia tempati. Semua hal ini jelas mengarah kepada fakta bahwa dirinya, Lin Xiuya, tidak memiliki secuil pun kesempatan…
"Uh." Lin Xiuya menghadap ke langit dan menghela napas panjang. Ia menggelengkan kepalanya dengan seluruh kekuatannya. Sebuah umpatan meledak dari Lin Xiuya di hadapan tatapan tertegun Yan Hao, "Sialan. Aku sangat cemburu kepada Xiao Yan. Mengapa bocah itu sangat beruntung?"