Ledakan Dahsyat dan Mengerikan
Ledakan Dahsyat dan Mengerikan
Tiga tangan keriput putih pucat seperti cakar dengan mendadak terdorong maju dan membentuk beberapa segel aneh secepat kilat. Dapat dilihat bahwa Dou Qi yang menggelora itu sedikit bergejolak, sebelum sebuah tombak darah merah gelap yang setebal dua lengan dengan cepat terbentuk dan muncul di hadapan mata semua orang.
Fan Lao menjulurkan cakar tangannya saat tombak darah itu terbentuk, menggenggam benda itu dengan kuat. Ia mendongak dan sedikit menggerakan mulutnya sembari menghadap Xiao Yan, menunjukkan giginya yang agak tajam dan putih pekat.
Sayap di punggungnya mengepak mendadak dan sebuah raungan marah yang tajam membawa niat membunuh yang sangat besar, ketika meletus dari mulut Fan Lao. Di hadapan gelombang suara yang keras ini, tubuhnya tampak melayang dengan angin saat tubuh itu berubah menjadi sesosok darah yang sangat samar, yang mendekat ke arah Xiao Yan secepat kilat. Tombak panjang di tangannya membawa angin yang pekat saat benda itu dengan ganas menusuk menuju jantung Xiao Yan.
Meskipun Dou Qi Fan Lao tidak sedikitpun menunjukkan tanda - tanda melonjak setelah menggunakan 'Perubahan Darah', kecepatannya telah meningkat pesat. Hal itu bahkan mencapai titik yang banyak orang hanya bisa melihat tubuhnya bergetar sedikit ketika ia bergerak. Ketika mereka kembali melirik, mereka terkejut saat mendapati bahwa sosok itu perlahan telah berubah samar. Jelas, hal ini adalah satu - satunya yang akan ditinggalkan ketika kecepatan seseorang telah mencapai tingkat tertentu.
Xiao Yan hampir tidak dapat meninggalkan sebuah bayangan di masa lalu, setelah menggunakan 'Gerakan Tiga Ribu Petir'. Akan tetapi, bayangan itu jelas tidak sebanding dengan yang telah diciptakan Fan Lao. Tentu saja, kondisi Xiao Yan hanya memiliki kekuatan dari kelas Dou Ling. Dengan bisa menciptakan sebuah bayangan yang bahkan seorang Dou Wang ahli kesulitan, cukup baginya untuk merasa bangga.
Kecepatan yang ditunjukkan Fan Lao menyebabkan banyak orang merasa benar - benar terkejut di dalam hati mereka. Akan tetapi, Xiao Yan, yang sedang menghadapinya, memiliki wajah yang terlihat tidak bergerak.
Mata hitam gelapnya memantulkan cahaya darah yang dengan cepat membesar. Dalam sekejap kemudian, cahaya darah itu mendadak berubah menjadi sebuah wajah yang beringas. Tombak energi yang luar biasa tajam itu menembus udara saat melesat mendekat, sembari membawa angin tebal dan dingin.
"Ting!"
Sebuah bayangan hitam besar tiba - tiba melesat muncul. Punggungnya yang tebal seperti sebuah perisai yang berdiri tegap di depan Xiao Yan. Tombak darah itu menekan keras ke punggung tersebut. Seketika, angin yang seperti badai berputar dengan liar. Kekuatan angin itu begitu besar hingga bahkan membawa suara samar guntur.
Sayap di punggung Xiao Yan mengepak saat ia melangkah mundur dua kali. Tangannya berguncang saat ia benar - benar menahan serangan Fan Lao yang membawa amarahnya.
Xiao Yan mengangkat matanya melewati Pedang Penguasa Xuan Berat dan memandang wajah buas Fan Lao. Mata Fan Lao memancarkan hawa membunuh dan haus darah yang tak tertandingi.
"Bajingan kecil. Aku ingin menciptakan banyak sekali lubang berdarah di tubuhmu!"
Fan Lao tertawa dengan buas dan menyeramkan. Tangan yang sedang menggenggam tombak darah itu tiba - tiba berputar dan menggerakkan tombak darah itu menjauh dari pedang berat tersebut. Tombak itu seketika membawa sebuah lengkungan bersinar berwarna merah darah, saat kembali menusuk ke depan.
"Kau yang sekarang tidaklah mampu." Xiao Yan tersenyum. Seutas cahaya perak mendadak melesat muncul secepat kilat. Tubuhnya bergerak dan seketika melompat menjauh dari tombak darah secepat hantu. Sebuah api hijau yang membawa panas tinggi, berdiam di atas tinjunya yang mengepal, saat menghantam ke arah wajah Fan Lao tanpa gerakan yang istimewa.
Fan Lao juga menjadi sangat murka ketika berhadapan dengan Xiao Yan yang licin seperti belut. Aura darah yang sama berdiam di atas tangan kanannya dan kuku tajam seperti bilah pedang itu dengan lembut menjentik. Hanya dapat didengar suara 'chi' pelan, layaknya ruang yang ada telah dirobek pada saat ini.
Kelima jari itu menekan bersama, menjadi seperti sebuah pedang berdarah tajam yang menusuk menuju tinju Xiao Yan. Angin kencang tajam yang ada seperti sebuah bilah tajam. Suara bilah tajam memotong kertas tipis menyebabkan tubuh orang penuh dengan hawa dingin.
Xiao Yan sedikit mengerutkan dahinya saat ia merasakan kekuatan besar yang terkandung di dalam kuku Fan Lao yang agak aneh. Dari suaranya, tingkat ketajaman kuku ini kemungkinan tidak lebih lemah daripada tombak darah tersebut. Tabrakan langsung semacam itu di antara kuku dan tinju, sangatlah tidak menguntungkan baginya.
Pemikiran ini dengan cepat melintas di dalam hatinya. Dalam sepersekian detik, lengan Xiao Yan tiba - tiba bergetar dan api hijau yang membungkus tinjunya mendadak meninggalkan tangannya, berubah menjadi sebuah bola api hijau yang melesat menuju Fan Lao!
Bola api itu, yang meninggalkan tangannya, terlihat seperti sebuah bola Meriam yang baru saja meninggalkan pelurunya. Ketika hal itu terlepas, suhu yang menekan tadi benar - benar meletus. Warnanya seketika menjadi jauh lebih gelap. Beberapa lipatan bahkan muncul di ruang di mana bola api itu lewat, tampak seperti langit gurun. Hal itu menjadi samar karena getaran yang tercipta.
Perubahan di serangan Xiao Yan hanyalah terjadi dalam sepersekian detik. Karena itu, ketika Fan Lao merasakannya, api berwarna hijau gelap telah mencapainya. Suhu panas itu masih bisa membuat kulitnya merasakan gelombang rasa sakit membakar, meskipun ia dilindungi oleh selimut Dou Qi.
Hal itu sudah terlambat untuk dihindari dengan jarak sedekat itu. Oleh karena itu, Fan Lao tidak menyusut bahkan sedikit pun. Gelombang - gelombang Dou Qi berwarna merah kuat tertuang keluar dari pori - pori kulitnya. Seketika, sebuah selaput cahaya berwarna darah menggumpal dan terbentuk di telapak tangannya.
"Meledaklah!"
Tubuh Xiao Yan melesat mundur. Ia memandang bola api yang berada di dekat Fan Lao. Sebuah suara jernih tiba - tiba terpancar saat mulutnya bergerak.
Sebuah cahaya kuat meletus dari bola api saat suaranya itu terdengar. Seketika, suara kencang tiba - tiba bergema di seluruh langit. Api panas menggelora keluar ke segala arah dari titik ledakan!
Lengan baju Xiao Yan mengibas dan sebuah riak panas yang telah muncul di depannya menyebar. Matanya menyipit saat ia memandang gelombang api itu menyebar. Di dalam hatinya, ia jelas tahu bahwa serangan sekuat itu tidak akan bisa melukai orang kuat seperti Fan Lao.
Saat Xiao Yan melihat, sebuah pilar cahaya berwarna darah mendadak melesat dan menyebar dari gelombang api itu. Tubuh Fan Lao perlahan melayang dari dalam pilar cahaya tersebut. Pada saat ini, raut mukanya masih ganas. Tangan kanannya mengangkat tombak darah tajam tinggi - tinggi, saat tubuhnya setengah berbalik, menunjukkan sebuah sikap hendak melempar. Dou Qi berwarna darah yang menyebar di sekitar tubuhnya juga tampak telah menghadapi sebuah tenaga penghisap, saat hal itu tumpah tanpa henti ke dalam tombak darah tersebut.
Warna darah tombak darah itu menjadi semakin gelap, setelah Dou Qi berjumlah banyak tumpah ke dalamnya. Sesaat kemudian, hal itu tampak telah menjadi seperti darah segar yang mengeras. Warna amis darahnya menjadi semakin pekat dan lengkungan - lengkungan cahaya berwarna darah memancarkan gumpalan - gumpalan terang dimanapun hal itu lewat. Tombak panjang tersebut tampaknya memiliki kekuatan untuk menembus semua pertahanan!
Raut muka Xiao Yan berangsur - angsur menjadi serius saat tombak berwarna darah menggumpal. Ia dapat dengan jelas merasakan bahwa serangan Fan Lao kali ini telah benar - benar mencapai titik di mana ia mengeluarkan tenaga maksimalnya. Sebuah serangan yang mengandung kekuatan penuh seorang Dou Huang cukup untuk menghancurkan sebuah puncak gunung. Karena itu, bahkan dengan dukungan Yao Lao, Xiao Yan masih tidak berani sedikitpun meremehkannya.
Pedang Penguasa Xuan Berat di tangan Xiao Yan perlahan terangkat. Gelombang - gelombang Dou Qi api hijau kuat menggelora dari dalam tubuhnya, sebelum tumpah tanpa henti ke dalamnya.
Dua orang ini di langit, yang berada kurang dari seratus meter antara satu sama lain, telah menjadi penuh dengan keheningan yang tidak biasa pada saat ini. Akan tetapi, semua orang tahu bahwa di bawah keheningan ini terdapat badai mengerikan yang sedang digodok.
Dan juga, pelepasan badai ini terjadi sesaat kemudian!
Tombak darah di tangan Fan Lao akhirnya berhenti menyerap Dou Qi di hadapan banyak tatapan terkejut orang - orang. Saat ini, tombak darah itu sedikit berputar dan mampu menciptakan berbagai distorsi di langit. Energi yang terkandung di dalamnya telah mencapai sebuah tingkat yang mengerikan.
Tangan Fan Lao dengan kuat menggenggam tombak darah yang berulang kali gemetar. Kepucatan muncul di wajahnya yang terlihat ganas pada saat ini juga. Mata merah darah itu menatap Xiao Yan dengan saksama, sembari tawa aneh terdengar di langit, "Keparat kecil. Semuanya sudah berakhir!"
Tawa aneh itu baru saja berbunyi ketika Fan Lao berhenti untuk menyediakan waktu bagi Xiao Yan untuk mengumpulkan Dou Qi. Lengannya tiba - tiba gemetar dan tombak darah yang mengandung seluruh kekuatannya meninggalkan lengan itu.
"Bodhisattva Agung Pemangsa Darah!"
Banyak orang di bawah mendadak merasakan bau darah yang sangat pekat menerkam mendekat ketika tombak darah itu terlepas dari tangannya. Semua orang merasa seperti mereka berada di sebuah jurang yang sangat dalam, meskipun mereka sedang berada di dalam cahaya dari matahari yang terang. Tubuh mereka merasakan hawa dingin dan langit yang awalnya cerah juga diselimuti oleh udara darah yang tidak jelas. Seluruh tempat itu menjadi sunyi dan kelam.
Perubahan mendadak di sekitar menyebabkan pertarungan di medan pertempuran di langit diam - diam menjadi semakin terpaku. Banyak tatapan mata menunjukkan keterkejutan saat dilontarkan menuju tempat di mana Fan Lao dan Xiao Yan berada. Hal ini terlebih lagi ketika semua orang melihat tombak panjang berwarna darah yang telah terlepas dari tangan Fan Lao. Cukup banyak ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam' seketika berteriak dengan terkejut.
"Ternyata 'Bodhisattva Agung Pemangsa Darah'?"
"Fan Lao ternyata dipaksa oleh pemuda itu, hingga ke titik dimana ia harus menggunakan Teknik Dou sejenis ini?"
"Pak tua ini pasti sudah kehilangan akalnya dalam kemarahannya. Ia ternyata bahkan menggunakan sebuah Teknik Dou kelas Di. Sepertinya, pemuda berjubah hitam itu berada di dalam situasi yang mengerikan. Kebanyakan Dou Huang ahli yang mati di tangan Fan Lao, kalah oleh teknik ini…"
Ketika teriakan - teriakan terkejut itu terpancar di langit, sebuah petir berwarna darah tiba - tiba mendobrak penghalang di langit pada saat itu. Hal itu tampak telah berteleportasi dan dalam sekejap mata, hal itu membawa bau amis darah yang menjijikkan, saat muncul di penglihatan Xiao Yan.
Udara panas yang membakar dihirup dalam - dalam ke dalam paru - paru Xiao Yan saat Pedang Penguasa Xuan Berat besar hitam gelap diangkat tinggi - tinggi di atas kepalanya. Pada saat ini, warna hitamnya telah berubah menjadi warna gelap, tepat seperti sebuah pedang yang mengandung api.
Angin mengerikan yang dibawa oleh petir warna darah menyebabkan pori - pori di sekujur tubuh Xiao Yan menjadi tegang. Matanya menatap ke arah warna darah yang telah mendobrak udara. Sekejap kemudian, teriakan tajam dan tegas terpancar dan pedang berat itu seketika menebas ke bawah dengan keras. Sikap itu seperti ia ingin membelah daratan!
"Api Pembelah Tsunami!"
Pilar energi berwarna hijau yang panjangnya lebih dari sepuluh meter, dalam sekejap melesat keluar dari Pedang Penguasa, saat teriakan tajam yang ganas terdengar. Udara di sana berulangkali berguncang dan pecah, membentuk piuhan dimanapun hal itu lewat, tepat seperti kaca yang sedang dipecahkan!
Di hadapan banyak tatapan mata yang menunjukkan berbagai macam perasaan, pilar energi hijau itu tampak dalam sekejap, sebelum bertumbukan dengan benda seperti meteor berwarna darah tadi. Tabrakan itu menyebabkan warna langit berubah.
Pada saat ini, sebuah ledakan yang benar - benar dahsyat dan mengerikan tiba - tiba terjadi!