Botol Teratai Api
Botol Teratai Api
"Chi!"
Emas Perak Bersaudara adalah yang pertama bergerak. Dou Qi terjalin menjadi satu dan dua sosok manusia tampak telah bergabung, saat mereka berubah menjadi seberkas cahaya yang melesat secara eksplosif menuju Su Qian. Tubuh mereka melintasi langit saat ledakan - ledakan gelombang suara yang dalam dan rendah terpancar. Dua orang tua ini adalah yang paling kuat di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' yang kisruh ini. Tentu saja, mereka punya kemampuan yang tak dapat ditandingi oleh orang biasa. Daya gerak semacam itu hanya dapat disandingkan dengan seorang Dou Zong biasa.
Su Qian tertawa dingin saat ia melihat Emas Perak Bersaudara memiliki sasaran yang jelas. Selama dua tahun ini, ia telah bertarung dengan dua orang ini tak kurang dari sepuluh kali. Meskipun mereka berdua dapat bergantung pada kerjasama mereka yang luar biasa hebat untuk bertarung dengannya, ini hanyalah keadaan yang sementara. Ia percaya diri bahwa selama tidak ada yang ikut campur di tengah - tengah pertarungannya, ia pasti akan dapat menghabisi dua orang tua ini.
Tangan Su Qian yang agak keriput menjulur keluar dari lengan bajunya. Tatapannya kembali terlontar menuju Xiao Yan saat ia berbicara dengan suara yang dalam, "Aku akan serahkan Han Feng kepadamu…" Setelah mengatakan kata - kata itu, tubuhnya berguncang dan berubah menjadi cahaya yang melesat. Akhirnya, cahaya itu bertabrakan dengan Emas Perak Bersaudara di depan banyak sekali tatapan mata. Riak yang penuh kekuatan, dalam sekejap meletus berubah menjadi sebuah gelombang yang dengan cepat menyebar dari titik sentuh.
Tiga sosok manusia baru saja memotong satu sama lain ketika mereka berubah menjadi sosok samar, di tengah suara - suara angin kencang yang muncul satu per satu. Ledakan Dou Qi intens meletus dengan cepat, tampak seperti kembang api yang indah, tetapi penuh dengan bahaya.
Aura para ahli dari kedua belah pihak benar - benar ditarik keluar ketika Su Qian bertabrakan dengan Emas Perak Bersaudara. Dalam sekejap kemudian, banyak sosok yang dibungkus di bawah Dou Qi kuat, berubah menjadi berkas cahaya yang melesat di hadapan raungan amarah yang tiba - tiba meledak. Akhirnya, mereka berubah menjadi hujan meteor yang bertumbukan sambil meledak, di hadapan tatapan mata membara di bawah yang tak terhitung jumlahnya.
Terdapat beberapa Dou Huang ahli di antara para ahli 'Daerah Pelosok Hitam'. Di sisi lain, terdapat lebih sedikit Dou Huang di kubu Akademi Dalam. Untuk bisa menghadapi kelebihan Dou Huang elit itu, tiga Dou Wang ahli diperlukan untuk menahan setiap Dou Huang mereka. Pemahaman dan kerjasama di antara para Tetua dari Akademi Dalam ini cukup bagus. Karena itu, dengan bekerjasama, mereka setikdaknya dapat menahan para Dou Huang hingga mereka tidak dapat bergerak bebas, meskipun mereka tak dapat mengalahkan para Dou Huang itu.
"Kakak kedua, berhati - hatilah!" Xiao Yan perlahan menghembuskan nafas saat ia memandang kembang api energi yang dipancarkan dari segala arah. Ia berpaling untuk menghadap Xiao Li yang dari tadi terdiam dan berbicara pelan.
Xiao Li sedikit mendongak saat tatapan matanya menyapu ke medan pertempuran raksasa yang tak jauh dengan tatapan mata ganas seperti serigala. Ia seketika mengangguk dan tertawa dengan agak licik, "Tenang, aku tidak akan menantang seorang Dou Huang. Selama aku tidak bertemu seseorang yang tak normal sepertimu, aku percaya diri dalam menghadapi Dou Wang manapun yang lain."
Xiao Yan tersenyum dan menggoyang tangannya, Botol giok tembus pandang seukuran telapak tangan muncul di tangannya, Terdapat api berwarna hijau yang tampak seperti hidup, melayang di dalam botol giok itu. Jari Xiao Yan menyentuh botol giok tersebut, sebelum menyerahkannya kepada Xiao Li tanpa disadari siapapun. Ia pun berkata lirih, "Kau bisa menuang Dou Qi ke dalam dan dengan cepat melemparkannya jika kau bertemu seorang lawan yang merepotkan."
"Apa ini?" Xiao Li menangkapnya dengan sangat cepat dan bertanya dengan wajah yang datar.
"Aku telah menggunakan 'Api Surgawi' setelah meleburkan mereka untuk menciptakan sebuah 'Api Teratai Buddha Marah' skala kecil. Aku menamainya, 'Botol Teratai Api'. Meskipun ledakan yang tercipta tak memiliki sejenis kekuatan dari sebuah 'Api Teratai Buddha Marah' sejati, hal itu pasti akan cukup berguna dalam saat - saat genting. Sayangnya, terlalu sulit untuk menciptakannya. Jika tidak sulit, jika aku memberimu seratus atau delapan puluh biji, kemungkinan kau akan bisa meledakan seorang Dou Huang hingga ia babak belur." Xiao Yan tertawa dengan kelam. Benda ini adalah sesuatu yang ia pikirkan secara kebetulan. Jika di masa lalu, kemungkinan, Xiao Yan tak akan bisa membuatnya, bahkan jika ia dihajar sampai mati. Terlebih lagi, benda ini paling lama hanya bisa dipertahankan selama tiga hari, karena kebutuhan energi untuk mempertahankannya. Jika tidak digunakan selama tiga hari, hal itu akan secara sendirinya menghilang. Namun secara keseluruhan, hal itu bukanlah alat yang buruk.
"Kau selalu saja suka menciptakan hal - hal seperti ini." Xiao Li tersenyum dan mengangguk. Ia berkata, "Baiklah, kau juga harus lebih berhati - hati. Han Feng si bajingan itu bukanlah orang biasa. Jika kau benar - benar tak sanggup menghadapinya, kau harus kabur. Ingat, klan Xiao hanya bisa bergantung padamu!"
Setelah ia mengatakan kata - kata ini, sayap berwarna perak yang seperti petir di punggungnya mengepak, saat gemuruh guntur samar - samar terdengar dan tubuhnya seketika menjadi seperti bilah yang melesat ke dalam medan pertempuran besar yang kisruh di langit.
Tatapan mata Xiao Yan menghantarkan Xiao Li pergi, saat ia bergegas ke dalam medan pertempuran yang semrawut itu. Ia tersenyum tipis. Baru setelah itu ia mengangkat wajahnya dan memandang menuju satu - satunya orang yang tersisa di langit, yang belum bergerak: Han Feng!
Han Feng tampak telah merasakan sesuatu ketika tatapan mata Xiao Yan melayang ke arahnya. Tatapan yang terhenti pada medan pertempuran kacau itu perlahan berpaling, sebelum akhirnya bertemu dengan tatapan mata Xiao Yan. Empat mata saling terjalin satu sama lain, saat percikan - percikan penuh dengan niat membunuh keluar dari sana.
Ledakan - ledakan energi bising diam - diam melemah saat mereka berdua berhadapan satu sama lain. Keheningan khidmat semacam ini berlanjut sesaat, sebelum dua sosok yang tenang dan tak bergerak itu, secara bersamaan menghilang dari titik awal mereka secepat hantu.
Karena menjadi dua orang yang paling diperhatikan di dalam medan pertempuran, menghilangnya Xiao Yan dan Han Feng menyebabkan banyak suara terkejut terpancar dari bawah.
"Chi!"
Ketika semua orang tertegun karena menghilangnya dua orang ini, dua sosok manusia dengan aneh kembali muncul pada suatu titik di langit. Namun, jarak antara keduanya kali ini tidak lebih dari beberapa puluh meter.
"Adik tingkat, tidakkah kau berencana untuk memanggil keluar pak tua itu untuk membantumu kali ini?" Han Feng memandang pemuda berjubah hitam di depannya jauh dari medan pertempuran yang semrawut. Sudut mulutnya terangkat menjadi sebuah senyuman yang mencemooh. Ia perlahan mengangkat tangannya dan api berwarna biru tua menggeliat. Suhu tingginya membuat suhu di sekitar naik. Namun, Xiao Yan yang berada tak jauh di depannya, tidak bergerak, meskipun suhu di sekitarnya bertambah tinggi. Ia telah mengalami lingkungan keji yang mana adalah dunia magma. Suhu rendah ini tidak sedikitpun mampu mengejutkannya.
"Bagaimana aku bisa meminta guru untuk melakukan sesuatu seperti membunuh pengkhianat?" Senyum Xiao Yan hangat. Namun, ia tidak menyembunyikan hawa dingin yang tersembunyi di dalam senyum itu.
Mata Han Feng menatap Xiao Yan dengan saksama. Setelah waktu yang agak lama, ia mendadak berkata dengan suara yang samar, "Aku sungguh tidak mengerti. Kenapa ia tidak mewariskan 'Mantra Api' kepadaku kala itu? Aku adalah muridnya yang paling luar biasa dan yang paling membuatnya puas. Jika ia menyerahkan 'Mantra Api' kepadaku, aku pasti akan menghormatinya seperti yang aku lakukan di masa lalu. Ia mencari kematiannya sendiri."
Raut muka Xiao Yan perlahan menjadi serius. Suaranya penuh dengan cemoohan dan hawa dingin, "Tanpa guru, kau hanya akan menjadi seorang anak yatim yang tak punya apa - apa. Guru menganggapmu layaknya putranya sendiri. Namun, kau mengkhianatinya hanya karena 'Mantra Api'? Memanggilmu sebagai binatang buas saja sudah merupakan pujian bagimu!"
"Karena ia menganggapku layaknya anaknya sendiri, mengapa ia tidak mewariskan 'Mantra Api' kepadaku? Aku sudah hidup dengannya bertahun - tahun lamanya, tetapi ia tidak pernah memberikannya kepadaku. Apa yang membuatmu berhak mendapatkannya?" Han Feng mendadak meraung marah. Wajahnya ganas dan menyeramkan.
"Kau telah mendapatkan 'Mantra Api'. Tentu saja kau bisa bertindak begitu baik. Jika dirimu sebagai muridnya, tahu bahwa ia memiliki sebuah Metode Qi yang tiada tandingannya, tetapi pada akhirnya menolak untuk mewariskannya kepadamu, apa yang akan kau lakukan? Aku rasa, kau akan sama denganku!"
Xiao Yan meliriknya acuh dan berbicara lirih, "Seekor hewan akan selalu menggunakan mata hewan untuk memandang dunia ini. Ini adalah sesuatu yang tak seorangpun bisa ubah."
Raut muka Han Feng menjadi buas. Tubuhnya gemetar berulang kali. Baru setelah waktu yang agak lama, ia berhasil menekan dorongan di hatinya untuk mengoyak Xiao Yan menjadi sepuluh ribu potongan. Sebuah senyum kaku terungkap di wajahnya saat ia berkata, "Adik tingkat, selama kau bersedia menyerahkan versi lengkap 'Mantra Api' itu, aku akan menyerahkan seluruh 'Aliansi Hitam' kepadamu. Tidakkah kau juga merupakan seorang ahli kimia? Aku juga bisa memberimu banyak resep obat tingkat tinggi. Selama kau setuju, aku akan menerima persyaratan apapun yang kau ajukan! Bagaimana menurutmu?"
Xiao Yan setengah tersenyum saat ia mengamati orang di depannya, yang raut mukanya mendadak telah berubah. Ia seperti melihat seorang badut. Beberapa saat kemudian, Xiao Yan ternyata menganggukkan kepalanya di hadapan tatapan mata Han Feng yang terkejut itu. Ia tertawa dan berkata, "Ya, kau bisa gunakan nyawamu untuk menukarnya."
Keterkejutan di mata Han Feng perlahan lenyap. Ia menghirup udara dalam - dalam dan kebuasan di wajahnya perlahan menghilang. Pada saat ini, ia tampak telah kembali memulihkan sikap dari Kaisar Obat di 'Daerah Pelosok Hitam'. Tatapan matanya kelam dan pekat saat ia memandang pemuda berjubah hitam yang sedang tersenyum di hadapannya. Ia berkata, "Jika begini, aku hanya bisa menangkapmu. He he, yakinlah aku punya banyak taktik. Pada saat itu, aku tak akan khawatir jika kau tidak menyerahkan 'Mantra Api' kepadaku. Bahkan, aku pun akan mengambil 'Api Inti Teratai Hijau' di dalam hatimu dan membuatmu menjadi seseorang yang benar - benar tidak berguna."
Xiao Yan hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya di hadapan perkataan Han Feng yang terdengar mengancam. "Sejujurnya, aku juga sangat menginginkan 'Api Hati Laut' yang ada di dalam tubuhmu itu. Aku rasa, api itu mungkin akan memungkinkan 'Mantra Api' milikku untuk berevolusi ke tingkat yang sangat tinggi."
"Jika begitu, aku akan lihat apakah kekuatanmu sekuat mulutmu!" Han Feng tersenyum dengan kelam. Dou Qi mengalir liar dari dalam tubuhnya sebelum api biru gelap menggelora ke langit dari tangannya. Hal itu tepat seperti sebuah tirai air yang terjatuh dari langit dan memiliki aura yang sangat agung.
Tirai api biru yang mendadak meletus, seketika menarik perhatian banyak tatapan mata dari kota. Suara - suara terkejut secara refleks terdengar dari dalam kota, ketika mereka melihat api berskala besar ini.
"Selama dua tahun ini, aku juga berangsur - angsur telah menyentuh puncak kelas Dou Zong elit. Diriku yang sekarang jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Saat itu, aku kau cederai dengan serius karena aku telah meremehkan api teratai milikmu itu. Kau tidak akan seberuntung itu sekarang." Tubuh Han Feng melayang di dalam tirai api biru yang jatuh dari langit. Ia memandang ke bawah ke arah Xiao Yan dari atas, saat ia berbicara dengan senyum dingin.
Xiao Yan dengan lembut mengibaskan lengan bajunya, saat ia mendongak untuk memandang tirai api biru tua yang besar itu. Sebuah api hijau - giok mulai muncul dari tubuhnya, sebelum membungkus sekujur tubuhnya.
"Api hijau - giok tua?" Mata Han Feng mendadak menyusut ketika ia melihat api hijau tua itu muncul. Ia jelas mengingat bahwa 'Api Inti Teratai Hijau' kala itu tidak berwarna seperti ini…
Raut muka Han Feng berubah mendadak saat ia merenung, sembari merasa kebingungan di dalam benaknya. Ia tiba - tiba mendongak dan terkejut. Ia melihat tirai api biru tuanya yang terjatuh dari langit, tampak telah merasakan semacam keberadaan kuat, saat api itu dengan cepat menjadi lambat.
Han Feng tertegun saat ia merasakan 'Api Hati Laut' menjadi agak melambat. Ia dapat merasakan dengan jelas ketakutan terpancar dari api itu!
Xiao Yan tersenyum ketika ia memandang tirai api yang mendadak menjadi lambat. Segumpal api hijau tua dengan lembut bangkit dari jarinya, saat ia berkata dengan tawa lirih.
"Kakak tingkat, sepertinya 'Api Surgawi' milikmu sedikit ketakutan akan 'Api Surgawi' - ku…"