Perjuangan Menembus Surga

Cakar Raksasa Pembelah Kubur



Cakar Raksasa Pembelah Kubur

2Seluruh stadion benar - benar hening ketika mereka memandang Liu Qing yang berdiri setegap tongkat tombak di dalam arena. Situasi ini adalah sesuatu yang bahkan Zi Yan tidak nikmati ketika ia muncul tadi. Meskipun ia mungkin adalah posisi pertama sejati pada 'Peringkat Kekuatan', reputasinya di dalam Akademi Dalam tak bisa dibandingkan dengan Liu Qing, Lin Xiuya, dan yang lainnya karena ia jarang menunjukkan dirinya.     

Liu Qing berdiri dengan diam di arena. Ia tak menghiraukan berbagai macam tatapan mata di sekitarnya. Matanya tetap tertutup saat ia bersedekap, menunggu lawannya muncul.     

"Chi!"     

Sesosok manusia biru pucat mendadak melesat ke atas panggung di hadapan perhatian semua orang. Orang yang datang ke depan adalah seorang pemuda berbaju biru. Ia berumur sekitar dua puluh empat hingga dua puluh lima tahun dan wajahnya bisa dianggap tampan. Akan tapi, saat ini wajahnya diselimuti dengan kepahitan. Selain beberapa orang yang dapat dihitung jumlahnya, di Akademi Dalam ini, kemungkinan orang lain yang memilih Liu Qing sebagai lawannya juga akan seputus asa ini.     

Dengan bertemu dengan Liu Qing pada babak pertama penarikan undian, dapat dikatakan bahwa ia telah benar - benar kehilangan kesempatan untuk memasuki posisi sepuluh besar. Kekuatan pemuda berbaju biru ini juga tidak lemah, karena ia berperingkat di tengah 'Peringkat Kekuatan'. Akan tetapi, kesempatan menangnya melawan Liu Qing, yang sedang memasuki kelas Dou Wang, tentu saja sangat kecil hingga dapat tidak dihiraukan. Tidak hanya para murid di luar arena jelas menyadari fakta ini, tetapi bahkan pemuda berbaju biru itu sendiri juga tahu bahwa kemungkinan besar, ia akan kalah dalam pertandingan ini.     

"Semua peserta telah tiba. Pertandingan dimulai." Su Qian memandang dua orang yang saling berhadapan di arena saat ia melambaikan tangannya dan berkata pelan.     

Setelah suara Su Qian terdengar, tatapan mata semua orang dalam sekejap menjadi merah membara. Seluruh mata penuh dengan antisipasi.     

Meskipun pemuda berbaju biru itu tidak terlalu berharap menang, ia masih merupakan seorang ahli yang bisa berperingkat di 'Peringkat Kekuatan' bagaimanapun juga. Ia masih memiliki ketabahan hati yang cukup baik. Karena itu, setelah Su Qian mengumumkan permulaan pertandingan itu, ia perlahan menekan kepanikan di dalam hatinya. Matanya dengan serius memandang Liu Qing di depannya. Dengan satu ayunan tangannya, sebuah pedang panjang biru pucat muncul. Badan dari pedang itu memiliki garis - garis air yang samar. Garis air itu tampak seperti bergerak ketika benda itu berguncang, menunjukkan penampilan yang aneh.     

Dengan pedang panjang di tangannya, aura pemuda berbaju biru itu telah menjadi jauh lebih terasa. Gelombang - gelombang Dou Qi biru pucat dengan cepat menggelora keluar dari tubuhnya. Akhirnya, hal itu bergerak di sepanjang tangannya, membungkus pedang panjang di dalamnya. Dalam sekejap, pedang panjang itu memancarkan suara samar gelombang air laut yang berguling.     

Tampak telah merasakan aura lawannya yang berangsur - angsur menggumpal, Liu Qing akhirnya perlahan membuka matanya dan menatap lawannya itu dengan acuh. Ia mengangguk pelan. Untungnya, keberanian lawannya tidak serendah yang ia pikirkan sebelumnya.     

"Senior Liu Qing, Lan Yan akan memohon bimbinganmu!" Pemuda berbaju biru mengarahkan pedang panjang itu lurus kepada Liu Qing saat ia berbicara dengan suara yang dalam.     

Liu Qing memutar kepalanya sedikit. Tubuhnya gemetar sedikit ketika sebuah gelombang suara gemeretak tulang seketika terdengar di dalam tubuhnya. Kedua tangannya merentang sama panjangnya. Telapak tangannya lebih besar dibanding tangan orang biasa. Tangan itu berputar perlahan, tepat seperti cakar yang tajam.     

Kedua tangan itu mencakar bergantian di depannya. Sepasang serangan tak kasat mata melesat di udara, sebelum akhirnya menerjang tanah, meninggalkan torehan yang dangkal.     

Biji mata Xiao Yan yang mengamati Liu Qing dengan saksama dari panggung tinggi sedikit melebar. Ia menyadari bahwa Liu Qing telah bertingkah secara acak tadi dan bahkan belum menggunakan seutas Dou Qi pun. Ia benar - benar telah bergantung hanya pada kekuatan fisiknya tadi…     

"Fisik orang ini ternyata sekuat ini. Ia memang seorang lawan yang kuat." Xiao Yan menghela nafas pelan. Tingkat kesulitan meningkatkan kekuatan fisik seseorang jauh lebih sulit daripada melatih Dou Qi. Jika Xiao Yan tidak menggunakan banyak bahan obat untuk menambah kekuatan tubuhnya, kemungkinan, ia akan kesulitan memiliki kekuatan fisiknya yang sekarang. Akan tetapi saat ini, kekuatan fisik yang ditunjukkan Liu Qing tidak tampak lebih lemah dari miliknya.     

Saat Xiao Yan berseru, pemuda di arena bernama Lan Yan, menyerang terlebih dahulu. Kekuatannya juga tidak lemah. Dari bagaimana Xiao Yan melihatnya, tampaknya ia setidaknya memiliki kekuatan seorang Dou Ling bintang empat. Pada tingkat ini, ia akan berada di antara murid - murid yang teratas, bahkan di dalam Akademi Dalam. Saat ini, ia menerkam dengan seluruh kekuatannya, saat Dou Qi kuat miliknya menggelora di sekujur tubuhnya, layaknya gelombang laut. Sebagai tambahan, suara pelan gelombang yang berguling perlahan menyebar dan terdengar oleh semua orang.     

Lan Yan jelas tahu seberapa merepotkan lawannya itu. Oleh karena itu, ia tidak menahan diri dari awal. Dou Qi dan kecepatannya dilepaskan hingga batasnya ketika tubuhnya bergerak.     

Lan Yan melesat dan melintas beberapa puluh meter dalam sekejap. Pedang panjang di tangannya dibungkus oleh Dou Qi berwarna biru yang kaya. Benda itu membawa udara lembab saat menusuk dengan hebat ke arah Liu Qing. Cahaya pedang tajam itu tampak luar biasa pekat dan dingin, setelah terjangkit oleh kabut itu.     

"Tiga Duri Hiu!"     

Sebuah teriakan rendah terpancar dari tenggorokan Lan Yan. Cahaya berwarna biru itu mendadak melonjak dan sebuah kepala hiu ganas samar muncul. Mulutnya yang besar memiliki bau amis yang membawa uap lembab, saat menerjang dengan hebat ke arah Liu Qing!     

Serangan Lan Yan ini tentu saja serangan terkuat yang ia dapat tunjukkan dalam kurun waktu yang singkat. Meskipun afinitas air tidak dikhususkan untuk menyerang, dengan koordinasi Dou Qi sekuat itu, hal itu mampu menciptakan tenaga penghancur sebuah peluru, meskipun air dikenal lemah lembut.     

Saat pedang panjang Lan Yan menusuk keluar, seluruh arena diselimuti oleh udara lembab. Dua gumpalan air bahkan terbentuk di bawah kakinya.     

Raut muka Liu Qing masih tidak berubah banyak meskipun menghadapi serangan yang sangat ganas milik Lan Yan ini. Matanya memandang dengan saksama pedang panjang yang dengan cepat menjadi semakin besar di matanya. Akan tetapi, tangannya perlahan berputar menjadi sebuah lengkungan yang sangat aneh.     

"Hei!"     

Jarak serangan itu ditempuh dalam sekejap mata. Lan Yan berteriak dengan nada rendah saat pedang panjang di tangannya menusuk ke depan. Sebuah cahaya berwarna biru mendadak menggumpal menjadi sebuah bentuk hiu yang ganas. Hiu itu membuka mulutnya yang buas dan menggigit ke arah kepala Liu Qing.     

"Chi!"     

Liu Qing memandang cahya pedang hiu yang menyerbu mendekat secara eksplosif dengan cuek. Warna emas pucat tiba - tiba menggelora pada tangan melingkarnya yang berbentuk seperti cakar. Tangan kanannya secara mendadak menjulur dan bertabrakan dengan cahaya pedang hiu ganas itu secepat kilat!     

Tepat ketika keduanya bertabrakan, cakar tangan Liu Qing berubah menjadi sebuah lengkungan. Jarinya bengkok dan melingkar dan seketika menjepit dengan hebat. Cahaya pedang ganas itu dengan mantap terjepit di antara jari - jarinya.     

"Hancurlah!"     

Teriakan tegas terdengar. Cahaya emas pucat melonjak di telapak tangan Liu Qing dan cahaya pedang itu seketika tertumbuk hingga hancur dan menghilang.     

"Sshh, shh!"     

Ketika cahaya pedang pertama dihancurkan, raut muka Lan Yan seketika berubah. Ia bergegas mengguncangkan tangannya dan dua cahaya pedang lain melesat keluar secara eksplosif. Dua cahaya pedang itu berbentuk seekor hiu, tetapi kekuatan mereka semakin menguat, hingga cahaya pedang ketiga tiga kali lipat lebih kuat daripada yang pertama!     

Teknik Dou sejenis ini, di mana tiap serangan menjadi semakin kuat dari yang sebelumnya, kemungkinan bukanlah tingkat rendahan.     

"Cakar Raksasa Pembelah Kubur!"     

Liu Qing menyipitkan matanya. Tangannya yang melingkar menjadi sebuah lengkungan aneh dalam sekejap melesat keluar. Ketika dua tangan seperti cakar berputar dengan aneh, mereka sekali lagi dengan kuat menggenggam dua cahaya pedang ganas itu dan seketika menghancurkan mereka.     

Tiga cahaya pedang hiu ganas yang akan cukup untuk mengalahkan Dou Ling bintang empat biasa, dihancurkan oleh Liu Qing dengan begitu mudahnya. Bahkan dengan ketangguhan mental Lan Yan, ia dalam sekejap tercengang. Pertandingan semacam ini pada dasarnya adalah pertandingan beda kelas.     

"Pertandingan ini selesai." Ketika Lan Yan tercengan, suara samar mendadak dari mulut Liu Qing. Seluruh pori - pori Lan Yan berdiri tegak ketika ia merasakan angin yang dalam sekejap bergerak mendekati tubuhnya. Liu Qing sedikit mendorong ke depan, saat aura ganas yang tak tertandingi menggelora keluar, benar - benar menghancurkan Dou Qi yang melindungi tubuh Lan Yan.     

"Grek!"     

Wajah Lan Yan memucat. Seteguk darah segar dimuntahkan. Tubuhnya terseret di atas tanah dan dengan hebat terlontar keluar arena.     

Arena itu benar - benar hening ketika semua orang memandang Lan Yan yang memuntahkan darah dan menggelinding keluar dari arena. Banyak sekali suara orang menghirup udara dingin. Banyak orang hanya melihat serangan awal Lan Yan telah benar - benar membungkus Liu Qing. Sungguh tidak terduga bahwa dalam sekejap mata, serangan ganas itu telah benar - benar dimusnahkan. Lan Yan dikalahkan secara mutlak…banyak orang kebingungan di hadapan akhir yang semacam itu.     

"Teknik cakar yang aneh." Raut muka Xiao Yan benar - benar serius saat ia memandang sepasang telapak tangan besar dari panggung tinggi. Bahkan, ia harus katakan bahwa serangan Lan Yan tadi tidaklah buruk. Akan tetapi, tiga cahaya pedang itu, yang datang satu per satu dengan kekuatan yang semakin besar, benar - benar diterima oleh Liu Qing dengan tangan kosong. Bahkan dihancurkan. Teknik ini sungguh membuat orang terkejut.     

"Liu Qing memiliki dua jurus pamungkas. Yang pertama adalah 'Tombak Pembelah Gunung', dan yang satunya adalah 'Cakar Raksasa Pembelah Kubur'. Teknik cakar ini adalah sebuah Teknik Dou Xuan Tinggi. Akan tetapi, di tangan Liu Qing, hal itu bahkan memiliki kekuatan yang bisa disandingkan dengan sebuah Teknik Dou kelas Di. Hal ini dikarenakan, ia telah mengasah Teknik Dou ini selama hampir dua puluh tahun. Tidak akan mengejutkan ia telah melatihnya hingga mencapai puncak." Tawa pelan mendadak terdengar di samping Xiao Yan. Ia berbalik dan menyadari bahwa suara itu adalah Lin Xiuya yang tanpa disadari telah tiba.     

"Ia memang sangat kuat." Xiao Yan merasa takjub ketika ia mengangguk. Ia memandang Liu Qing jauh lebih tinggi di hatinya. Orang ini memang sangat merepotkan.     

"He he, Senior Lin mampu mengalahkan Liu Qing yang memiliki dua jurus pamungkas. Aku rasa, kekuatanmu seharusnya bahkan lebih besar." Xiao Yan menoleh dan tersenyum saat ia berbicara kepada Lin Xiuya.     

Lin Xiuya tersenyum dan menggelengkan kepalanya saat ia berkata, "Dahulu, aku hanya beruntung telah mengalahkannya. Aku penasaran apakah aku akan masih memiliki keberuntungan itu kali ini. Ketangguhan dan bakat orang ini adalah sesuatu yang bahkan membuatku takjub." Saat ia membicarakan hal ini, matanya teralih kepada Xiao Yan, ia lalu melanjutkan sambil tersenyum, "Jika kau menggunakan seluruh taktik mu, aku rasa, bahkan Liu Qing ataupun diriku kemungkinan akan kesulitan menang, jika kita bertarung."     

"Senior Lin terlalu melebih - lebihkan."     

Xiao Yan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Alis matanya mendadak terangkat. Matanya perlahan kembali ke arena, hanya untuk mendapati bahwa mata tajam dewa perang seperti pagoda besi itu dengan kuat terkunci pada matanya. Saat mata orang itu bergerak, tatapan di seluruh stadion mengikuti dan dalam sekejap, berhenti pada Xiao Yan dan Lin Xiuya.     

Semua orang di balkon penonton merasa tidak yakin ketika mereka mendapati bahwa mata Liu Qing telah terfokus Xiao Yan. Bukan apa - apa jika Lin Xiuya ditatap seserius ini, mengingat kekuatannya. Di sisi lain, Xiao Yan mungkin dianggap sebagai kuda hitam paling kuat di Akademi Dalam, tetapi seharusnya, masih ada jarak di antara dirinya dan orang - orang seperti Lin Xiuya, yang memiliki kekuatan sejati.     

Tiga pasang mata tak menghiraukan sekitarnya saat mereka bertemu satu sama lain dari kejauhan. Sebuah niat bertarung seketika itu juga mendidih dan menggelora di dalam dada mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.