Bentrokan Antara Ledakan Oktan dan Cakar Raksasa Pembelah Kubur
Bentrokan Antara Ledakan Oktan dan Cakar Raksasa Pembelah Kubur
"Chi!"
Pedang penguasa berat di tangannya menebas udara seperti sebuah petir hitam. Benda itu membawa angin ganas yang membuat udara di sekitar piuh. Hal itu dengan ganas menebas ke bawah, ke arah Liu Qing yang tidak bergerak layaknya sebuah gunung yang mengesankan. Di hadapan tenaga yang kuat itu, bahkan udara di bawah pedang berat itu benar - benar terhempas. Ledakan suara rendah bergema, seperti sebuah ledakan di bawah tanah, menekan dan menakuti orang - orang.
Angin menekan yang kuat itu membuat pakaian Liu Qing menempel pada kulitnya. Akan tetapi, wajahnya tidak bergerak hanya karena pedang berat yang datang menebas dengan ganas itu. Matanya dengan acuh memandang pedang berat yang semakin mendekat. Ketika pedang itu hanya berada lima belas sentimeter dari kepalanya, Liu Qing akhirnya melangkah lembut sekali secara acak ke samping kiri.
Pedang berat itu mendarat dengan keras, tetapi hal itu melesat melewati lengan Liu Qing dengan tipis saat terjatuh. Hal itu tidak memiliki andil sedikitpun. Ketika serangan tadi meleset, tangan kiri Liu Qing sedikit menekuk. Tangan itu seketika menampar ke sisi kiri di depannya.
Tamparan yang tampak sembrono oleh cakar tangan itu menampar dengan sangat akurat pada badan pedang tadi, tepat ketika pedang berat itu terjatuh. Seketika, tenaga kuat menggelora keluar dan menghantam pedang berat tersebut hingga melayang lebih dari tiga puluh sentimeter jauhnya, yang secara kebetulan menghalangi niat Xiao Yan untuk langsung merubah sikap menyerangnya.
Saat gerakan menyerang berikutnya oleh pedang berat dihentikan, seluruh aura Xiao Yan juga terhambat dalam sekejap mata. Liu Qing benar - benar mengambil kesempatan jeda sementara ini, yang sangat sulit ditemukan. Telapak tangannya menghadap ke tanah dan menekuk menjadi sebuah lekukan tipis, yang seperti cakar binatang buas yang sangat tajam. Lengannya bergetar dan cakar tajam itu membawa angin dingin saat menghantam dengan keras ke arah dada Xiao Yan.
Xiao Yan juga bereaksi tepat ketika pedang berat didorong ke samping. Tangan kirinya bergerak ke samping secepat kilat. Dou Qi kuat dengan cepat menggumpal di atas tinjunya, saat ia mengepalkan kelima jarinya. Hal itu seketika dilontarkan keluar dengan keras dan secara kebetulan bertabrakan dengan cakar tangan yang sedang menjulur mendekat secara eksplosif.
"Bum!"
Sebuah tinju dan cakar bertabrakan dengan ganas, ketika ledakan dalam rendah mendadak terdengar. Sebuah tenaga riak yang membuat udara bergejolak terus menerus menggelora keluar, sebelum menyebar ke segala arah.
"Dug, dug…"
Tubuh Xiao Yan berguncang dengan hebat saat langkah kakinya menapak ke belakang dengan cepat. Tanah yang sangat keras penuh dengan garis - garis retakan setiap kali salah satu kakinya mendarat. Hal ini berlanjut untuk beberapa langkah kaki, sebelum dengusan teredam dengan pelan berbunyi dari tenggorokan Xiao Yan. Kaki kanannya seketika menginjak dengan keras. Tanah yang keras di mana kakinya tersebut mendarat dalam sekejap retak, membentuk pecahan - pecahan yang sangat kecil.
Xiao Yan benar - benar menghilangkan tenaga yang terpancar dari tangannya, sebelum mendongak dengan raut muka serius. Ia memandang Liu Qing yang hanya melangkah mundur satu kali. Kekuatan lawannya secara stabil menekannya dalam tumbukan langsung.
Xiao Yan menghirup udara yang agak sejuk dalam - dalam. Matanya menatap dengan saksama kepada Liu Qing yang tanpa ekspresi di sisi yang berlawanan. Di dalam hatinya ia jelas tahu bahwa semakin lama ia memperpanjang pertarungan ini dengan orang semacam ini, seorang dengan kekuatan besar dan pengalaman bertarung yang sangat banyak, semakin besar pula kemungkinan ia tidak diunggulkan. Karena itu, jika ia ingin dengan pesat meningkatkan kesempatan menangnya, ia harus mendapatkan efek menyerang yang paling hebat dengan waktu yang paling singkat.
Meskipun Xiao Yan tahu taktik bertarung semacam apa yang paling unggul di dalam hatinya, ia masih merasa agak pusing. Liu Qing bukanlah lawan yang biasa. Selama ia menunjukan sedikitpun celah, kemungkinan besar, ia akan berhadapan dengan badai serangan liar. Ia sedang menunggu kesempatan terbaik untuk menyerang dan begitu pula lawannya. Hal yang membuatnya paling tertekan adalah lawannya memiliki waktu yang cukup untuk menunggu habisnya kekuatan Xiao Yan dengan santai. Akan tetapi, di sisi lain, ia harus memperoleh efek serangan tertentu dalam sebuah kurun waktu tertentu. Xiao Yan tak dapat dipungkiri telah terjatuh dalam keadaan tidak diunggulkan di hadapan perbandingan mentalitas ini.
Xiao Yan tertawa kecut di dalam hatinya saat ia menyingkirkan pemikiran kacau itu dari benaknya. Ia dengan erat menggenggam gagang pedangnya, saat tatapannya menyipit dan memandang Liu Qing di sisi lain, yang juga menaruh seluruh perhatiannya kepadanya. Sesaat kemudian, tubuh Xiao Yan mendadak condong ke depan sedikit, saat kakinya secara mendadak menginjak tanah. Seketika, ia mengeluarkan suara angin kencang yang sangat tajam. Tekanan udara yang ada hebat, saat bayangan hitam samar mendobrak pertahanan udara secepat kilat dan melesat meledak - ledak ke arah Liu Qing.
Serangan lemparan pedang Xiao Yan yang mendadak membuat keterkejutan melintas di mata Liu Qing. Akan tetapi, raut mukanya tidak berubah banyak. Kedua tangannya mendadak menekuk menjadi sebuah bentuk seperti cakar dan langkah kakinya maju alih - alih mundur. Saat satu langkah kaki terjatuh mendadak, cakar tangannya yang agak besar terbungkus oleh Dou Qi emas pucat. Ia menjulurkan tangannya sedikit di bawah bayangan hitam samar yang tiba - tiba muncul di antara cakar tangannya!
Tangan cakar Liu Qing dibungkus oleh Dou Qi emas pucat ketika tangan itu secara mendadak menyambar bayangan hitam seperti petir yang mendadak berhenti di udara dengan tenaganya!
Walaupun cakar tangannya menggenggam pedang berat, tubuh Liu Qing terguncang oleh tenaga kuat ini hingga ia terus - menerus melangkah ke belakang. Baru setelah itu ia benar - benar memecahkan seluruh tenaga yang diciptakan oleh pedang berat tadi. Akan tetapi, dengan hanya bisa bergantung pada kekuatan sebuah cakar untuk dengan mudah menerima pedang berat Xiao Yan ini, dengan tenaga yang cukup untuk menghancurkan sebuah batu gunung, harus dikatakan bahwa kekuatan orang ini sungguh agak mengerikan.
Lima jari Liu Qing menekuk menjadi sebuah lekukan aneh dan seluruh jarinya secara kebetulan bersentuhan dengan pedang berat itu. Beberapa titik jalur dan Dou Qi kuat di tubuhnya adalah alasan ia mampu menerima serangan Xiao Yan dengan begitu mudahnya.
Saat cakar tangan Liu Qing mencengkeram pedang berat itu, berat mengerikan yang dibawa seketika membuat raut muka Liu Qing sedikit berubah. Meskipun ia telah menduga bahwa pedang penguasa ini akan cukup berat, ia agak terkejut saat mendapati pedang penguasa ini bahkan lebih berat daripada Tombak Pembelah Gunung yang sekarang ia miliki.
Keterkejutan baru saja bangkit di dalam hatinya, ketika perasaan takjub dengan cepat mengikuti muncul. Hal ini karena Liu Qing agak kaget saat menyadari bahwa Dou Qi yang awalnya mengalir dengan sangat lembut di dalam tubuhnya, mendadak telah menjadi sangat lamban setelah menggenggam pedang berat tersebut.
"Pedang penguasa ini sedikit aneh!" Sebuah pemikiran melintas di benaknya secepat kilat. Cakar tangan Liu Qing pada dasarnya rileks pada saat itu juga. Pedang penguasa berat itu tanpa tenaga terjatuh, setelah berhenti dijepit.
Suara guntur berguling yang agak rendah mendadak berbunyi tepat saat pedang berat itu menggelinding jatuh. Liu Qing sedikit mengerutkan dahinya. Ia dalam sekejap mendongak dan sebuah bayangan samar muncul di dekatnya dengan gerakan aneh yang seperti hantu.
Bayangan hitam samar itu meminjam momen ketika pikiran Liu Qing kosong karena Pedang Penguasa Xuan Berat dan mendekatinya dalam sekejap. Lima jari itu dengan cepat mengepal kencang, saat Dou Qi di dalam tubuhnya dengan liar beredar saat ini juga.
"Ledakan Oktan!"
Teriakan bernada rendah mendadak terdengar saat tinju Xiao Yan dengan keras menghantam langsung ke arah Liu Qing. Di sepanjang jalan, angin pada tinjunya melonjak beberapa kali saat suara ledakan rendah yang terus berlanjut, seperti petasan, bergema di telinga semua orang.
Sebuah serangan yang lebih liar dan ganas dibanding yang lainnya, membuat mata Liu Qing sedikit menyipit. Ia dapat merasakan bahwa serangan yang luar biasa ganas oleh Xiao Yan ini, adalah serangan jarak dekat kuat yang telah mengalahkan Bai Cheng dan Yao Sheng.
"Masih kurang jika kau ingin bergantung pada jurus ini untuk mengalahkanku. Akan tetapi, aku ingin melihat apakah serangan jarak dekat milikmu ini bisa bersaing dengan 'Cakar Raksasa Pembelah Kubur' milikku."
Sebuah senyuman muncul di wajahnya, saat cakar tangan Liu Qing tiba - tiba menekuk menjadi sebuah lekukan aneh. Dou Qi emas pucat berdiam di ujung jemarinya. Hal itu melebar dan menyusut, membawa hawa dingin pekat.
"Cakar Raksasa Pembelah Kubur!"
Cakar itu berhadapan dengan serangan tadi dan senyum di wajah Liu Qing seketika menghilang sesaat kemudian. Lengannya menjulur saat cakar tenaganya melesat dengan meledak - ledak. Angin tak berbentuk membentuk sebuah lekukan berkilau yang terlihat sebagian di depan cakar itu. Auranya sangat mengejutkan dan tidak sedikitpun lebih lemah daripada 'Ledakan Oktan' milik Xiao Yan.
Gelombang - gelombang seruan berbunyi dari balkon penonton ketika merak melihat dua orang di arena yang ternyata telah memilih pertarungan fisik yang paling berbenturan langsung. Semua orang mampu menilai bahwa dua orang ini cukup ulung dalam hal pertarungan jarak dekat. Akan tetapi, mereka sama - sama jelas menyadari bahwa pertempuran fisik jarak dekat semacam ini agak lebih berdarah - darah dan lebih ganas ketika dibanding dengan pertarungan antar senjata. Tentu saja, para pria tidak sedikitpun membedakan masalah hal ini. Hal ini bisa dilihat dari wajah para murid yang mendadak penuh dengan warna merah.
Wu Hao dan yang lainnya juga mengencangkan tubuhnya saat ini juga. Pertempuran fisik sejenis ini, tindakan sembrono apapun pada dasarnya akan menyebabkan seseorang berakhir kalah dengan cedera serius. Meskipun mereka memahami dengan baik serangan jarak dekat Xiao Yan, Liu Qing itu juga merupakan seorang ahli dalam gaya bertarung ini.
"Serangan jarak dekat Xiao Yan ini kemungkinan berada pada kelas yang tidak lebih rendah daripada 'Cakar Raksasa Pembelah Kubur'. Akan tetapi, aku tidak tahu apakah aku akan mengalahkannya dalam sebuah bentrokan langsung." Yan Hao memandang angin yang dibawa Xiao Yan dengan agak serius, saat ia membuka mulutnya untuk berbicara.
Tatapan Lin Xiuya tidak berkedip saat ia memandang arena. Akan tetapi, ia perlahan menggelengkan kepalanya ketika ia mendengar kata - kata Yan Hao. "Aku khawatir, tidak akan seperti itu. Aku telah melihat Xiao Yan menunjukan Teknik Dou sejenis ini beberapa kali. Meskipun tenaga ledakannya luar biasa kuat, letusan yang terjadi setelahnya tidak bisa dibandingkan dengan 'Cakar Raksasa Pembelah Kubur'. Lagipula, Liu Qing telah melatih hal ini hingga ia benar - benar mencapai tingkat puncak. Jika Liu Qing menjatuhkan serangan Xiao Yan, pembalasan yang terjadi berikutnya akan menyebabkan Xiao Yan terancam untuk menderita kekalahan."
Wu Hao, Han Yue, dan beberapa orang lainnya di sampingnya mengangguk ketika mereka mendengar hal ini. Mata mereka seketika terlihat khawatir saat mereka memandang tumbukan yang dalam sekejap telah meledak di arena.
Di hadapan tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya, tinju dan cakar, yang masing - masing membawa tenaga penghancur yang sangat kuat, akhirnya bertabrakan dengan mengeluarkan suara ledakan!
"Bum!"
Suara tenaga ledakan yang jernih tiba - tiba berbunyi di arena. Sebuah riak yang bisa disebut sebagai sebuah badai tiba - tiba meledak di titik sentuhan di antara keduanya. Tanahnya berulang kali memancarkan suara retakan dahsyat di manapun riak itu lewat. Banyak sekali garis retakan mulai dengan cepat menyebar dari bawah tubuh mereka berdua seperti jaring laba - laba.
Kekuatan penghancur yang diciptakan oleh badai penuh tenaga itu membuat suara air liur yang ditelan dari balkon penonton terdengar satu per satu. Kekuatan fisik yang sangat murni ini ternyata memiliki tenaga penghancur yang semengerikan itu.
Sebuah tinju dan cakar tampak telah ditempelkan bersama di dalam arena, saat tenaga tak kasat mata berulang kali menyebar dari kaki kedua orang. Setelah itu, semua orang melihat tanah yang sangat kuat dengan cepat retak terpisah, berubah menjadi pecahan - pecahan yang sangat kecil, sebelum pecahan itu akhirnya terguncang menjadi bubuk pada akhirnya!
Mata Xiao Yan menatap dengan kuat ke arah Liu Qing yang tanpa ekspresi. Lengannya sedikit bergetar pada saat ini juga. Tenaga yang dihasilkan dari tabrakan langsung di antara keduanya hampir membuat lengannya menjadi mati rasa. Ia sedikit berkecil hati. Kali ini, 'Ledakan Oktan' yang tidak pernah gagal di masa lalu, tidak berdampak besar. Xiao Yan dapat merasakan, saat energi tersembunyi 'Ledakan Oktan' masuk ke tubuh Liu Qing, hal itu dipecahkan oleh energi yang bahkan lebih ganas.
Energi yang diciptakan oleh Ledakan Oktan dengan cepat dikurangi. Di sisi lain, cakar tangan besar yang dengan erat menggenggam tangannya tidak sedikitpun menunjukan tanda - tanda mengendur.
"Energi ledakan itu cukup baik, tetapi energi yang berikutnya tidak cukup!" Pada saat tertentu, Liu Qing yang seperti patung baru mendadak membuka mulutnya perlahan dan tersenyum ke arah Xiao Yan. Ia berbicara pelan, "Aku khawatir ini selesai!"
Suara Liu Qing baru saja terdengar, ketika cakar tangannya mendadak menekan turun dengan gerakan yang aneh. Seketika, tangan itu mendobrak halangan lengan Xiao Yan dan melesat kea rah dadanya. Angin cakar itu tajam tiada banding. Kekalahan Xiao Yan pada dasarnya sudah pasti jika ia terkena serangan itu!
Namun, tangan kiri Xiao Yan yang sedari tadi teruntai, sudah bersiap saat tangan itu dengan cepat membentuk beberapa segel. Ia tersenyum tipis saat api hijau panas menggelora keluar dari dalam tubuhnya. Saat api itu muncul, baju zirah api kuat, yang tidak bisa dihancurkan, tiba - tiba menyelimuti tubuh Xiao Yan.
"Mungkin, tidak begitu!"