Perjuangan Menembus Surga

Kemenangan!



Kemenangan!

1Teratai api hijau keunguan dengan cepat meluas di mata Luo Hou. Energi panas yang mengerikan, yang menyebar di udara dan menyapu ke arahnya, membuat keringat dingin yang muncul di keningnya, dalam sekejap menguap.     

Di atas tanah, rumput hijau gelap dengan cepat layu dimanapun teratai api itu melesat. Akhirnya, rerumputan itu berubah menjadi abu berwarna hitam yang menyebar diterpa angin.     

Sebuah perasaan ngeri, karena tak berdaya untuk melawan energi yang sangat besar itu, diam - diam muncul di hati Luo Hou, ketika ia merasakannya melesat secepat kilat ke arahnya. Energi seperti ini memang terlalu besar. Ia bahkan memiliki intuisi samar, bahkan jika ia dihantam langsung oleh teratai api yang menawan itu, kemungkinan ia akan berubah menjadi debu, seperti rerumputan hijau tadi.     

Gigi Luo Hou dengan kuat menggigit bibirnya dan bercak darah mengalir turun dari mulutnya. Rasa sakit di bibirnya membuat Luo Hou tersadar dari keadaan tak berdaya tadi dan menjadi sedikit lebih waspada. Tangannya menggenggam tongkat logamnya yang dingin dengan erat, sementara matanya memandang dengan khidmat ke arah teratai api itu, yang semakin mendekat ke arahnya. Api yang melesat secepat kilat itu tidak memberikan ruang untuk bersembunyi baginya.     

Udara dingin dengan cepat merembes keluar dari tongkat itu. Namun, ketika udara dingin muncul, udara itu dibakar oleh suhu tinggi yang bergerak ke arahnya, hingga mengeluarkan suara 'chi chi'. Akhirnya, kedua hal itu menyebabkan kabut putih melingkupi area yang berceceran dengan batu, membuat semua pandangan orang terhalangi.     

Luo Hou menghirup napas dalam - dalam. Sebuah suara berderak, terdengar dari tongkat logam dingin yang ia genggam kuat di tangannya, karena besarnya kekuatan yang ia gunakan. Setetes keringat dingin bergerak di sepanjang keningnya dan menetes ke dalam matanya. Perasaan bergejolak membuat amarah, seketika menjalar ke dalam hati Luo Hou. Seorang Dou Ling terhormat, sungguh - sungguh hampir menyerah hanya karena serangan dari seorang Da Dou Shi? Situasi seperti ini membuatnya yang memiliki watak angkuh, merasa malu.     

"Majulah! Aku ingin melihat seberapa kuat dirimu, Xiao Yan?!" Sebuah auman bernada rendah menggema di hatinya. Tangan Luo Hou bergetar. Seketika, tongkat logamnya bergetar dan membentuk dua bayangan. Dou Qi di dalam tubuhnya mengalir deras, ketika Dou Qi itu tumpah tanpa henti ke dalam tongkat tersebut.     

Saat Dou Qi itu dengan cepat terkumpul masuk, dapat dilihat lapisan embun beku mulai muncul di permukaan tongkat logam yang seperti es itu. Terlebih lagi, suhu di sekitar badan tongkat itu juga mulai turun dengan cepat, saat ini. Akhirnya, hal ia hampir tidak dapat menahan panas dari teratai api.     

Dou Qi di dalam tubuhnya dengan cepat mengalir hingga habis. Embun beku pada tongkat logam dingin menjadi semakin banyak. Dalam beberapa kejapan mata, tongkat logam yang tadinya hanya setebal sebuah lengan, mendadak bertambah tebal lima belas sentimeter. Benda itu sekarang tampak seperti sebuah pilar besar.     

Tangan Luo Hou memeluk tongkat logam dingin itu, yang telah berubah menjadi sebuah pilar es. Warna kemerahan menjalar ke wajah Luo Hou, saat ia mengeluarkan raungan keras bernada rendah dari mulutnya dan mengangkat pilar es raksasa itu tinggi - tinggi, sebelum seketika menghantamkan benda itu ke bawah dengan penuh amarah!     

Tenaga yang dibawa pilar es itu sangatlah kuat. Dalam jarak yang pendek, terdapat suara ledakan rendah yang terdengar berulang kali di udara, setiap kali pilar es itu lewat. Nyatanya, ketika pilar es itu masih berada beberapa meter dari tanah, serangan yang telah menghabiskan seluruh kekuatan Luo Hou bahkan berhasil menembus udara dan mengguncang bebatuan di atas tanah, hingga sejumlah garis retakan terbentuk. Dari sini, bisa dilihat bahwa teknik nekat Luo Hou, bukanlah serangan biasa.     

Teratai api hijau - ungu menembus udara dan menyerang ke arah Luo Hou. Ketika benda itu berada kurang dari dua hingga tiga meter jauhnya, sebuah bayangan hitam raksasa yang membawa angin dingin, turun dari langit. Akhirnya, bayangan itu dengan keras menghantam teratai api tadi. Seketika, ruang di sekitar tempat itu membeku dalam sekejap. Segera setelah itu, sebuah suara petir yang keras, seperti ledakan guntur, menggema di seluruh medan pertempuran. Beberapa orang yang tidak bisa bersiap tepat waktu, bahkan terguncang oleh suara keras ini hingga telinga mereka tertekan dengan kuat.     

Setelah suara petir ini, riak energi yang diperkirakan semua orang akan muncul dari tabrakan energi tadi, ternyata tidak muncul. Api dan es itu tampaknya telah dimusnahkan di dalam area yang dipenuhi puing - puing oleh sebuah kabut putih samar. Tidak ada riak merusak sedikitpun yang terpancar. Pemandangan yang agak aneh ini membuat banyak orang tertegun. Mereka saling melihat satu sama lain dengan wajah yang kebingungan.     

Saat itu, wajah Luo Hou memerah di dalam kabut putih yang tidak dapat ditembus mata orang - orang. Telapak tangannya dengan lemas dan bergetar berulang kali, menggenggam tongkat logam dinginnya. Saat ini, embun beku tebal di tubuh tongkat itu meleleh. Karena telapak tangannya menyentuh tongkat itu, Luo Hou dapat merasakan sebuah energi panas yang sangat mengerikan, yang terus menyerbu menembus tongkat itu dari kabut putih di depannya. Luo Hou dapat membayangkan setelah embun es yang terbentuk dari Dou Qi - nya telah benar - benar habis, energi panas mengerikan itu akan benar - benar meledak!     

Meskipun Luo Hou mengerti hal ini di dalam hatinya, ia tidak memiliki sedikitpun solusi. Karena itu, ia hanya bisa menyaksikan dengan matanya sendiri, saat pilar es raksasa, yang telah terbentuk dari tongkat logam dingin, dengan cepat meleleh. Panas yang dipancarkan dari ujung tongkat itu juga menjadi semakin hangat.     

Embun beku pada tongkat itu hanya bertahan selama sepuluh detik, sebelum akhirnya benar - benar meleleh. Setelah menghilangnya semua embun es tadi, dapat dilihat bahwa tongkat logam dingin itu, yang seluruh badannya seperti es, berubah warna dari seputih salju menjadi merah menyala, dengan sangat cepat.     

"Chi…"     

Titik dimana tangan Luo Hou menggenggam tongkat logam dingin itu mendadak menunjukkan kabut putih dan mengeluarkan berbagai suara yang aneh. Tepat setelah hal itu, dapat terdengar sebuah erangan yang mengandung rasa sakit dari Luo Hou. Ia dengan cepat melepaskan tangannya dan melemparkan tongkat logamnya, yang hampir menjadi arang membara.     

Saat tongkat logam dingin itu mendarat di atas tanah, benda itu menghantam keras bagian atas sebuah batu. Dalam sekejap, batu itu meledak menjadi berkeping - keping. Suhu tongkat merah membara itu dengan cepat menurun. Seketika, benda itu berubah menjadi tongkat logam biasa. Ditambah lagi, terdapat garis - garis retakan yang berulang kali menyebar di seluruh tongkat logam itu. Jelas, tongkat logam dingin ini, yang tampaknya sangat mahal, telah benar - benar berubah menjadi segumpal logam bekas yang tak berguna.     

Saat ini, Luo Hou tidak memiliki waktu untuk merasa sakit hati tentang senjatanya yang berubah menjadi logam bekas. Ini karena, ketika tongkat logam itu meninggalkan tangannya, ia dapat dengan jelas melihat sebuah cahaya api hijau - ungu, tiba - tiba melesat ke arahnya dari dalam kabut putih. Aura panas itu membakar kabut putih di sekitarnya hingga tak tersisa.     

Ketika kabut itu sedang terbakar, Luo Hou dapat melihat dengan jelas bentuk sejati dari benda hijau - ungu tersebut. Perasaan terkejut sontak melintas di matanya. Ia telah mendapati, bahwa serangan itu, yang telah ia keluarkan dengan sepenuh tenaganya, hanya membuat penampilan dari teratai api yang menawan itu menjadi sedikit lebih redup. Wujud benda itu sungguh tidak menunjukkan sedikitpun tanda - tanda kerusakan!     

"Sebenarnya kelas apa Teknik Dou ini? Teknik ini sungguh sekuat itu?" Selain terkejut di dalam hatinya, Luo Hou, yang tidak memiliki waktu untuk menghindar, hanya bisa menggertakkan giginya dan bergegas mengarahkan Dou Qi di dalam tubuhnya. Setelah itu, ia mengumpulkannya dan membentuk sebuah Baju Zirah Dou Qi sederhana yang tipis, di tubuhnya. Jika dilihat, sepertinya ia telah bersiap untuk langsung menahan serangan itu.     

Raut muka Xiao Yan juga sama pucatnya ketika ia berdiri di area bebatuan itu. Matanya memandang dingin area yang diselimuti oleh kabut putih. Ia mengangkat tangannya, terhenti sejenak, sebelum mendadak mengepalkannya. Seketika, wajahnya yang tadinya pucat menjadi semakin putih dan tanpa ia sadari, tubuhnya juga gemetar.     

Pada saat Xiao Yan menggertakkan tinjunya, raut wajah Tetua Su dan Tetua Qing pada pelataran batu akhirnya berubah secara drastis. Tetua Su mendadak berdiri. Tubuhnya berhenti, sebelum seketika menghilang dengan misterius dari pelataran batu.     

"Bum!"     

Ledakan bernada rendah terdengar dari wilayah yang penuh dengan bebatuan itu. Seketika, sebuah riak energi mengerikan berbentuk lingkaran, mulai menyebar seperti sebuah ombak. Batu - batu di sana benar - benar dihancurkan menjadi debu di setiap jalan yang dilewatinya. Kekuatan menghancurkan yang mengerikan ini membuat para murid senior di lereng gunung menjadi terpaku untuk beberapa saat. Seketika, saat mendengar teriakan panik yang keras, mereka mulai melompat ke sisi lain lereng gunung satu per satu dengan memalukan, seperti labu yang menggelinding. Dalam sekejap, seluruh tempat itu telah berubah menjadi benar - benar kacau.     

Riak energi itu tiba dengan cepat dan pergi dengan cepat pula. Ketika hal itu menyentuh lereng gunung, riak itu meninggalkan garis - garis retakan sepanjang dua sentimeter, sebelum berangsur - angsur menghilang. Setelah hal ini berlanjut untuk sementara waktu, orang - orang di belakang lereng gunung akhirnya dengan berhati - hati menunjukkan kepala mereka satu per satu, ketika mereka telah berhenti mendengar pergerakan apapun. Mereka memandang area yang telah berubah menjadi kacau balau dan tanpa sadar, menghirup dalam - dalam udara dingin tanpa bersuara.     

Saat ini, area bebatuan yang kacau, atau mungkin, area itu seharusnya tidak lagi disebut sebagai area yang penuh dengan bebatuan. Ini karena, tidak ada lagi satupun batu yang ada di tempat itu. Satu - satunya benda yang ada adalah debu batu yang menyelimuti tanah. Batu - batu besar tadi, tampak telah dihancurkan karena riak energi dengan kekuatan penghancur yang luar biasa tadi.     

"Ini… akibat Xiao Yan?" Mata semua orang memancarkan sedikit perasaan terpaku ketika mereka menatap area bebatuan tadi, yang penampilannya telah berubah secara drastis. Sha Tie, yang kepalanya telah terlihat dari belakang lereng gunung, hanya bisa menelan ludahnya dan bergumam.     

Su Xiao dan dua orang lainnya di sebelahnya menunjukkan wajah tegang, saat mereka mengangguk. Mata mereka menatap pemuda kurus berjubah hitam itu. Di dalam hati mereka, mereka langsung berpikir, bahwa jika orang ini melemparkan teratai api ungu - hijau itu ketika mereka bertarung di dalam hutan, berapa banyak orang di regu mereka yang akan selamat?     

Ketika mereka memikirkan hal ini, keringat dingin mulai muncul di seluruh tubuh mereka. Mata yang mereka gunakan untuk melihat Xiao Yan, terlihat seperti sedang menatap seekor monster. Apakah orang itu benar - benar hanyalah seorang Da Dou Shi?     

"Apakah orang ini benar - benar seorang Da Dou Shi? Kekuatan penghancur seperti ini cukup untuk menandingi Dou Ling bintang enam atau tujuh tingkat atas…" Sha Tie tersadar dari keterkejutannya. Ia tertawa kecut ketika ia perlahan menyuarakan apa yang dipikirkan Su Xiao dan dua lainnya.     

Mendengar hal ini, Su Xiao dan dua orang lainnya menganggukkan kepala mereka, merasakan hal yang sama.     

"Betul… Apa yang terjadi pada Luo Hou?"     

Sebuah suara, tiba - tiba terdengar dari lereng gunung. Seketika, semua pasang mata mendadak beralih ke arah area di tengah bebatuan kacau yang masih diselimuti oleh kabut putih.     

Saat semua orang memalingkan pandangan mereka, kebanyakan dari kabut putih di wilayah tersebut mulai menghilang. Akhirnya, sosok Luo Hou adalah yang pertama muncul di hadapan semua orang… Saat ini, Luo Hou sedang terduduk di atas tanah. Wajah dingin dan acuh itu, saat ini sedang berada dalam kondisi membeku. Namun, dilihat dari penampilannya, tampaknya ia tidak terluka?     

Melihat Luo Hou tidak terluka, sebuah gelombang bisikan pribadi orang - orang terdengar dari lereng gunung. Dari penampilan kekuatan riak energi yang telah menyebar, kekuatan Luo Hou seharusnya tidak cukup kuat untuk membuatnya benar - benar tidak terpengaruh oleh kekuatan tadi.     

Namun, ketika hati semua orang dipenuhi dengan keraguan, kabut berwarna putih akhirnya benar - benar menghilang. Setelah menghilangnya kabut itu, dapat dilihat tubuh Tetua Su berdiri di depan Luo Hou…     

"Tetua Su?" Orang - orang di lereng gunung seketika menghela napas, saat mereka memandang sosok Tetua Su.     

Sosok tua yang dipanggil dengan nama Tetua Su sedang menjulurkan tangannya ke depan. Dilihat dari lubang besar di depannya, tampaknya serangan teratai api tadi telah ia tahan. Tidak heran, Luo Hou tidak cedera sama sekali…     

Tetua Su berdiri dengan tegap di tempat, seperti sebuah batang pohon. Beberapa saat kemudian, ia perlahan menarik tangannya dengan wajah yang tenang. Setelah tangannya kembali ke bawah lengan bajunya, tangan itu langsung bergetar. Sebuah keseriusan melintas di matanya yang tua.     

Tetua Su mengangkat wajahnya di hadapan semua orang dan mengarahkan pandangannya ke arah Xiao Yan yang bermuka pucat. Ia terdiam untuk beberapa saat, sebelum suara lembutnya bergema di medan perang yang telah melewati sebuah pertempuran besar ini.     

"Anak muda, kalian, para murid baru, bisa dianggap sebagai pemenang dalam 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.