Sebuah Kesepakatan
Sebuah Kesepakatan
"Memang, baru pertama kali aku melihat Racun Api separah yang kau derita." Xiao Yan melirik wajah pria berbaju abu - abu itu, dimana amarah sekali lagi telah muncul. Ia melanjutkan dengan cuek, "Namun, apakah sekarang kau punya pilihan lain? Mungkin, dirimu sendiri telah merasakan, bahwa Racun Api saat ini diam - diam menggerus akal sehatmu. Jika hal itu berlanjut seperti ini untuk waktu yang lama, aku rasa kau akan menjadi tong bubuk mesiu, yang akan meledak dengan sedikit sentuhan saja."
Raut muka pria berbaju abu - abu itu berubah sedikit. Kata - kata Xiao Yan ini memang menghantam bagian terdalam hatinya. Pria itu ragu sejenak, sebelum mengepalkan tinjunya dan perlahan mengalihkannya dari hadapan Xiao Yan. Ia berkata dengan suara yang dalam, "Siapa sebenarnya kau? Jika kau memang percaya diri untuk bisa mengeluarkan Racun Api di dalam tubuhku, kau seharusnya bukanlah orang sembarangan."
"Xiao Yan si murid baru." Xiao Yan tersenyum dan menjawab, ketika ia mengepalkan tangannya memberi hormat pria berbaju abu - abu.
"Xiao Yan? Si pemimpin 'Gerbang Pan', Xiao Yan?" Ketika perkataan Xiao Yan terdengar, sebuah kegemparan, tentu saja muncul dari sekitarnya. Kebanyakan murid - murid Akademi Dalam telah mendengar tentang 'Gerbang Pan' dan Xiao Yan saat ini.
"Xiao Yan? Aku sepertinya pernah mendengar nama ini sebelumnya… Itu adalah orang yang mengalahkan para murid senior saat 'Kompetisi Berburu Energi Api', kan?" Pria berbaju abu - abu merenung untuk sesaat, sebelum keterkejutan seketika melintas di wajahnya, saat ia memandang Xiao Yan.
Xiao Yan tak menghiraukan sejumlah pandangan aneh di sekitarnya, ketika ia tersenyum dan mengangguk.
"Kebanyakan dari mereka yang berpartisipasi di 'Kompetisi Berburu Energi Api' adalah orang tidak berguna. Tidak heran, kau bisa mengalahkan mereka… kau adalah seorang ahli kimia?" Pria berbaju abu - abu itu tidak menunjukkan rasa hormat kepada para murid senior yang mengikuti Kompetisi Berburu itu. Pada akhirnya, ia masih terpaksa menggunakan nada yang agak ragu - ragu untuk bertanya kepada Xiao Yan.
"Ya." Xiao Yan menjentikkan jarinya. Sebuah gumpalan api berwarna hijau muncul di ujung jarinya. "Meskipun aku rasa, ini bukanlah sesuatu yang mutlak, tetapi dapat mengeluarkan sebuah api inti pada kelas Da Dou Shi, seharusnya bisa membuktikan statusku, kan? Jika kau tidak percaya padaku, aku bisa memperlihatkan jubah ahli kimiaku."
Pria berbaju abu - abu itu menatap gumpalan api berwarna hijau. Kekagetan melintas di matanya, saat ia merasakan suhu tinggi terpancarkan, sebelum ia berkata, "Apimu ini memang sedikit lebih kuat daripada orang - orang di Departemen Ahli Kimia. Aku percaya padamu. Tetapi… bahkan jika kau bisa mengeluarkan Racun Api di tubuhku, sepertinya menukar tanaman rambat hijau yang sudah jelas luar biasa itu, dengan sebuah pengobatan itu agak sedikit…"
Ketika ia berkata sampai titik ini, pria berbaju abu - abu tersenyum. "Kenapa tidak begini saja. Jika kau memang bisa mengeluarkan Racun Api di dalam tubuhku, tanaman rambat hijau ini akan menjadi milikmu, jika kau tambahkan seratus hari 'Energi Api'. Bagaimana menurutmu?"
Xiao Yan mengangkat alisnya. Ia memandang pria di depannya dan matanya menatap pada mata yang dipenuhi dengan cahaya merah itu. Sungguh tidak terduga, bahwa pria ini, yang tampak mudah marah, memiliki sisi lintah darat.
"Aku tidak menambah apapun…" Xiao Yan menggelengkan kepalanya dengan acuh. Ia berkata, seolah tidak ada yang terjadi, "Tidak masalah bagiku jika kau tidak setuju dengan kesepakatan ini. Meskipun aku membutuhkan hal ini, aku juga tidak harus mendapatkannya sekarang juga. Untuk Racun Api di tubuhmu, jika kau terus menunda pengobatannya, aku rasa, bahkan, seorang grandmaster ahli kimia akan tidak berdaya. Jika kau tidak mau, maka kita bisa lupakan saja…"
"Kau mengancamku?" Pria berbaju abu - abu itu memberengut dan berbicara dengan suara yang dalam.
"Kenyataanya memang seperti yang telah kukatakan. Aku bisa menanti, tetapi kau tidak. Karena itu, kau bisa lupakan mimpi mewahmu untuk menambahkan harganya. Ini karena kau berada di posisi yang tidak diuntungkan. Tentu saja, jika kau adalah salah satu orang - orang itu yang melihat kematian sebagai kepulangan ke rumah, aku hanya bisa mengakui, bahwa aku tidak beruntung. Namun, sepertinya, kau bukanlah orang seperti itu…" Xiao Yan mencemooh.
"Kau…" Pria berbaju abu - abu itu sedikit terpaku. Ia menggertakkan giginya dan dengan keras mengangguk sesaat kemudian. Ia berkata dengan ganas, "Baiklah, aku setuju dengan persyaratanmu. Selama kau bisa benar - benar mengeluarkan Racun Api dari tubuhku, tanaman rambat hijau ini akan menjadi milikmu. Namun, kau harus ingat, bahwa hal itu harus seluruhnya dikeluarkan! Jika aku merasakan masih ada sisa - sisa Racun Api saat itu, lupakan saja tanaman rambat hijau itu. Aku rasa bahwa kau masih harus menderita rasa sakit daging."
Xiao Yan tersenyum tipis. Ia menyingkapkan lengan bajunya, berbalik, dan berjalan keluar dari area perdagangan. Melihatnya berjalan mendekat, lautan manusia itu bergegas terbelah dan membentuk sebuah jalan.
Pria berbaju abu - abu di belakangnya berbalik dan memasukkan semua benda di atas meja batu ke dalam cincin penyimpanannya, seperti sedang membuat sampah. Setelah itu, ia dengan sigap mengikuti Xiao Yan.
.....
"Berapa lama Racun Api telah menumpuk di tubuhmu?" Xiao Yan mengerutkan dahi dan bertanya kepada pria berbaju abu - abu, yang duduk di depannya, dalam sebuah ruangan yang sepi. Sebelum ia membantunya mengeluarkan racun itu, ia jelas perlu tahu mengenai kondisinya.
"Sekitar satu setengah tahun…" Ketika ia menyebutkan hal itu, raut muka pria berbaju abu - abu menjadi buruk. Namun, ketika ia mengingat orang di depannya adalah ahli kimia yang akan membantunya mengeluarkan racun, ia segera menahan kejengkelan dihatinya, ketika ia menjawab, "Selama itu, aku benar - benar ingin meningkatkan kekuatanku. Karena itu, aku terus melakukan pertapaan di dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Terlebih lagi, pertapaanku berlangsung satu sampai dua bulan, dalam sekali jalan dan Racun Api terus menumpuk seperti ini. Pada akhirnya, ketika aku menyadarinya, Racun Api telah dengan kuat mengikat dirinya dengan Dou Qi milikku dan tidak bisa dipisahkan."
"Oh ya, namaku Lin Yan. Kau bisa panggil aku dengan namaku saja."
Xiao Yan mengangguk pelan. Ia memandang mata memerah Lin Yan. Beberapa saat kemudian, ia mengalihkan pandangannya. Setelah merenung selama tujuh hingga delapan menit, ia berkata perlahan, "Kedalaman tumpukkan Racun Api di tubuhmu agak melebihi dugaanku… jika kau tidak ingin mati, kau sebaiknya diam. Aku tidak bilang hal itu tidak bisa disembuhkan."
Sebelum Xiao Yan telah menyelesaikan bagian pertama kalimatnya, Lin Yan di depannya menghantam meja dengan mata memerah ketika ia menghardik dengan marah. Watak orang ini sungguh membuat kepala pening.
"Hmm. Jangan bertele - tele jika bicara denganku… bagaimanapun juga, aku tidak peduli. Setelah kau berhasil membantuku mengeluarkan Racun Api, aku akan memberimu tanaman rambat hijau." Meskipun ia duduk setelah mencaci Xiao Yan, Lin Yan mengusap hidungnya dan mendengus.
Xiao Yan menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit. Ia berkata, "Karena Racun Apinya terlalu dalam, ini jelas adalah tugas yang mustahil jika harus mengeluarkannya sekaligus. Oleh karena itu, aku hanya bisa mengambil metode bertahap."
"Seberapa lambat?"
"Ini adalah 'Pil Roh Es'. Pil ini untuk sementara waktu bisa menekan Racun Api di dalam tubuhmu dan menghalanginya menggerus akal sehatmu. Ingat, minum satu setiap hari. Seluruhnya ada lima belas, yang mana, cukup bagimu untuk mengonsumsinya selama setengah bulan…" Xiao Yan mengeluarkan sebuah botol giok dari cincin penyimpanannya dan menaruhnya di atas meja.
Lin Yan dengan cepat mengambil botol giok itu dan mengeluarkan satu pil dengan ragu. Pil obat bundar seputih salju itu memancarkan hawa dingin samar. Melihat hal ini, perasaan gembira melintas di wajah Lin Yan, saat ia menelan benda itu.
Saat 'Pil Roh Es' memasuki tubuhnya, benda itu berangsur - angsur berubah menjadi perasaan sesejuk es, membuat cahaya merah di mata Lin Yan, diam - diam sedikit melemah.
Melemahnya Racun Api tentu saja paling jelas dirasakan oleh Lin Yan. Seketika, terdapat keyakinan di matanya yang ia gunakan untuk menatap Xiao Yan.
"Tentu saja, 'Pil Roh Es' hanya bisa menekannya dan tidak bisa mengeluarkan seluruhnya…" Xiao Yan mengusap dagunya dan merenung untuk beberapa saat, sekali lagi. Tiba - tiba, ia mengayunkan tangannya dan sebuah pot obat muncul di atas meja. Ia menggumam, "Sepertinya aku harus sedikit berusaha…"
"Jagalah pintunya. Jangan biarkan siapapun masuk dan menggangguku. Aku harus memurnikan beberapa hal." Xiao Yan melambaikan tangannya kepada Lin Yan dan memerintahnya.
Lin Yan terkejut, ketika ia mendengar hal ini. Bahkan Lin Xiu Ya, Yan Hao, dan para orang yang sangat kuat itu tidak memiliki keberanian seperti ini untuk membuka mulutnya dan menyuruhnya menjaga sebuah pintu… Namun, setelah memikirkan Racun Api di dalam tubuhnya, Lin Yan mengecapkan mulutnya dan hanya bisa menganggukkan kepalanya tak berdaya. Ia dengan tulus berdiri dan keluar sebelum menutup pintu itu.
Melihat bahwa Lin Yan melakukan apa yang ia perintahkan dan pergi, Xiao Yan akhirnya memalingkan pandangannya ke kuali obat di depannya. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah gumpalan api hijau melesat ke dalamnya. Akhirnya, hal itu berubah menjadi api hebat yang bangkit di dalam kuali obat.
Ketika api itu meningkatkan suhu kuali obat, Xiao Yan mengeluarkan lebih dari sepuluh bahan obat dari cincin penyimpanannya. Akhirnya, ia mengeluarkan sebuah Inti Monster yang memancarkan udara dingin samar dan meletakkannya di antara bahan - bahan obat.
"Aku benar - benar harus memiliki modal jika aku ingin memperoleh Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau…" Xiao Yan mengerutkan bibirnya dan menggelengkan kepala ketika ia memandang Inti Monster Afinitas Es yang ia beli sebelumnya. Jumlah dari keseluruhan bahan obat itu setidaknya mencapai seratus lima puluh ribu koin emas. Namun, Xiao Yan hanya dapat menanggung kehilangannya ini demi Tanaman Rambat Surgawi Hutan Hijau.
Ada sejumlah hal yang harus ia murnikan saat ini, tetapi semua itu tidak memerlukan pengendalian yang terlalu teliti. Karena itu, di tangan Xiao Yan, yang level pemurniannya telah mencapai ahli kimia tingkat empat, tidak akan ada banyak waktu terbuang.
Sembari api hijau itu menggeliat, bahan - bahan obat di atas meja dilemparkan ke dalam kuali satu per satu. Sekitar sepuluh menit kemudian, satu - satunya Inti Monster Afinitas Es di meja juga dilemparkan ke dalam kuali obat.
Ketika benda itu diselimuti oleh api yang hebat, cairan es seputih salju mengambang di atas api hijau. Saat hal itu mengguling, helaian udara dingin mulai muncul. Mereka saling terjalin dengan api dan berubah menjadi kabut putih besar yang bangkit dari dalam kuali obat.
Mata Xiao Yan menatap langsung cairan seputih salju yang memancarkan udara dingin itu. Setelah cairan itu dipanggang oleh api selama beberapa menit, wajah Xiao Yan perlahan menjadi rileks. Ia menjentikkan jarinya dan tutup kuali obat itu secara sendirinya jatuh. Dengan satu ayunan tangannya, sebuah tenaga penghisap menarik cairan seputih salju itu di dalam kuali, membentuk sebuah lengkungan yang anggun. Akhirnya, hal itu secara akurat tertuang ke dalam sebuah botol giok di permukaan meja.
Xiao Yan menghembuskan napas lega panjang, ketika ia menatap botol giok yang dipenuhi cairan dingin itu. Ia tersenyum, melambaikan tangannya, dan menyimpan kuali obat di atas meja. Baru setelah itu, ia menghadap ke arah pintu dan membuka mulutnya. Ia berkata dengan acuh tak acuh, "Masuklah."
Mendengar suara Xiao Yan, Lin Yan, yang mulai tidak sabar menunggu di depan pintu, bergegas membuka pintu dan masuk. Ia memandang Xiao Yan dengan wajah yang penuh pengharapan. "Apakah kau sudah selesai?"
"Ya."
Xiao Yan mengangguk. Ia melemparkan botol giok di meja tadi kepada Lin Yan. Lin Yan bergegas menangkapnya.
"Ini adalah 'Cairan Roh Dingin Pembasuh Sumsum'. Teteskan satu tetes ke dalam kolam besar dengan air jernih. Setelah itu, duduk dan berlatihlah dengan tenang di dalamnya selama setengah jam. Lakukan hal itu setiap hari hingga cairan itu habis. Saat itu, jika masih ada sisa Racun Api, aku akan membantumu memurnikannya lagi. Ingat, kau tidak boleh pergi ke 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' untuk berlatih dalam kurun waktu itu. Jika tidak, efek obat ini akan hilang." Xiao Yan mengingatkan.
"Baiklah."
Lin Yan agak bersemangat saat ia menggenggam botol giok itu. Ia menghadap Xiao Yan dan berkata dengan sebuah senyuman, "Selama kau bisa mengeluarkan Racun Api di dalam tubuhku, aku, Lin Yan akan berhutang budi padamu."
"Aku tidak terlalu tertarik dengan bantuanmu. Tak masalah, selama kau ingat untuk memberiku tanaman rambat ketika saatnya tiba." Xiao Yan melambaikan tangannya. Setelah itu, ia berjalan keluar pintu, "Aku sekarang akan pergi ke 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' untuk bertapa. Kemungkinan, akan sedikit lama. Kau tidak perlu mencariku selama aku bertapa."
"Hei, baiklah…" Lin Yan mengangguk. Ia memandang punggung Xiao Yan dan tiba - tiba berkata dengan tersenyum, "Anak muda, aku akan membantu mengurus 'Gerbang Pan' milikmu selama kau berlatih. Dengan adanya aku, Lin Yan, jangankan 'Geng Putih' sampah itu. Bahkan 'Taring Serigala' milik Lin Xiu Ya tidak akan berani melakukan apapun kepada 'Gerbang Pan'."
Xiao Yan menghentikan langkahnya. Sebuah senyuman terukir di sudut mulutnya ketika ia mengangguk pelan.
"Jika begitu, terima kasih banyak Kakak Tingkat Lin Yan…"