Perjuangan Menembus Surga

Tombak Penganiaya Liu Qing



Tombak Penganiaya Liu Qing

2Xiao Yan memandang warna hijau subur di luar ketika ia berjalan keluar dari pintu menara. Ia merasakan hangatnya sinar matahari yang menyinari turun dari langit dan tanpa sadar merasa mawas diri. Ia merentangkan kedua lengannya sebelum mendadak tertawa kecut. Sungguh tidak terduga bahwa pertapaan ini, yang bahkan belum satu bulan, hampir membuat pikirannya terlalu peka.     

Karena Pedang Penguasa Xuan Berat pada dasarnya telah menjadi benda ciri khas Xiao Yan saat ini, ia tidak sering membawanya agar terhindar dari masalah. Meskipun dengan begini hal ini akan mempengaruhi pelatihannya, hal itu juga membuat Xiao Yan tidak perlu terlalu khawatir.     

Xiao Yan mengikuti jalan dan berjalan hampir setengah jam sebelum ia kembali ke 'Gerbang Pan' di area perumahan para murid baru. Ia memandang penjaga yang berdiri setegap pena pada pintu masuk dan secara refleks memuji diam-diam. Hal itu memang seperti yang dikatakan Xun Er. 'Gerbang Pan' sedang mengalami perubahaan siang dan malam. Dengan mengamati aura beberapa penjaga 'Gerbang Pan' ini, kemungkinan mereka semua berada di puncak kelas Dou Shi. Jelas, sejumlah anggota 'Gerbang Pan' sedang berlatih di dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' selama satu bulan ini. Terlebih lagi, sepertinya efek dari menara itu cukup bermanfaat.     

Xiao Yan berjalan perlahan ke arah pintu masuk. Beberapa penjaga yang bertugas mengawasi ternyata masih mengingat wajah Xiao Yan. Setelah awalnya terkejut, perasaan girang menjalar ke wajah mereka dalam sekejap. Ketika Xiao Yan berjalan mendekat, beberapa dari mereka menarik tenggorokkan mereka saat berteriak bersamaan, "Ketua!"     

Suara yang keras dan jelas menarik perhatian mata dari beberapa orang yang berlalu-lalang. Xiao Yan membuka mulutnya, dan tersenyum dungu pada sebagian dari mereka dan menggelengkan kepalanya tak berdaya. Ia berjalan maju, menepuk satu orang di pundaknya sebelum bergoyang dengan santai saat ia berjalan ke dalam area para murid baru. Ia meninggalkan para penjaga di belakang yang wajahnya terlihat terkaget karena diistimewakan oleh aksi Xiao Yan tadi.     

"Hee hee, setelah tidak melihatnya selama sebulan, kekuatan Ketua tampaknya telah meningkat besar. Sepertinya Dou Ling tingkat tinggi akan segera muncul di 'Gerbang Pan'. Saat itu, kita tidak perlu melihat raut wajah orang lain untuk melakukan sesuatu." Penjaga yang pundaknya ditepuk oleh Xiao Yan tadi, tidak bisa menahan untuk berbicara dengan tersenyum saat ia memandang punggung Xiao Yan yang terlihat sebagian.     

"Che, siapa yang ditakuti Ketua sekarang? Kalian semua juga baru-baru ini telah sering berlatih di dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Jangan bilang kalian belum mendengar insiden itu? Hee hee, mengejutkan Dou Ling bintang empat hingga ia kehilangan kekuatan bertarungnya hanya dalam satu serangan. Berapa banyak orang di Akademi Dalam ini yang bisa melakukan hal seperti ini?"     

"Aku juga telah mendengar kejadian itu. Ha ha. Kini, tidak ada fraksi lainnya yang meremehkan kita, seperti di masa lalu, setelah mendengar bahwa kita adalah anggota dari 'Gerbang Pan' saat kita berlatih di menara. Ini sebagian besar berkat Ketua!"     

Xiao Yan tentu saja tidak bisa mendengar percakapan para penjaga ini. Namun, sejak ia memasiki area para murid baru hingga sekarang, beberapa anggota 'Gerbang Pan' yang datang dan pergi awalnya akan terkejut saat melihatnya sebelum mereka seketika memberi jalan. Mata mereka penuh dengan rasa hormat dan rasa takut saat mereka memandnag Xiao Yan yang berjalan malewati mereka dengan perasaan ragu.     

Xiao Yan berjalan kembali ke rumah paviliun kecil. Setelah ia memasuki pintunya, ia mendapati Xun Er, Hu Jia, dan Wu Hao di sana. Bahkan Lin Yan juga tak terduga berada di aula.     

Xun Er menjadi yang pertama di antara empat orang di aula untuk melihat Xiao Yan di ambang pintu. Tetapi, yang paling bereaksi hebat adalah Lin Yan. Dapat terlihat dirinya melompat dari kursi seperti seekor kelinci saat tubuhnya bergerak ke arah sisi Xiao Yan secepat kilat. Setelah itu, ia menggenggam lengan baju Xiao Yan di hadapan mata Xiao Yan yang tertegun dan menegur dengan panik, "Kau, anak muda, akhirnya kembali. Cepatlah. 'Pil Roh Es' dan 'Cairan Roh Dingin Pembasuh Sumsum' telah digunakan semuanya. Aku telah menunggumu selama tiga, mungkin empat hari. Jika kau tidak kembali besok, aku ingin pergi ke 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' untuk mencarimu."     

Xiao Yan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menarik kembali lengan bajunya yang ditarik oleh Lin Yan. Ia memutar matanya dan berkata, "Kenapa kau tergesa-gesa? Kau tidak akan mati karena racun itu tidak dikeluarkan untuk satu atau dua hari lagi…"     

Xiao Yan tak menghiraukan Lin Yan setelah ia mengatakan hal ini. Ia berjalan ke dalam aula dan duduk pada sebuah bangku sebelum berbicara dengan tersenyum ke arah Xun Er dan dua lainnya, "Bagaimana? Apakah telah terjadi masalah di 'Gerbang Pan' akhir-akhir ini? 'Geng Putih' itu tidak melakukan pergerakkan apapun, kan?"     

"Ah, awalnya masih ada anggota yang berkata bahwa mereka telah bertemu beberapa orang dari 'Geng Putih' yang datang untuk mencari masalah ketika mereka berlatih di menara pada hari pertama hingga kedua kau bertapa. Namun, berkat gengsimu baru-baru ini di dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara', setelah itu 'Geng Putih' tidak berani terlalu lancang. Mereka mengurangi tindakkan-tindakkan kecil itu. Aku rasa pencegahan yang kau timbulkan berpengaruh."     

"Terlebih lagi, saat ini ada sejumlah murid senior tanpa fraksi yang ingin bergabung dengan 'Gerbang Pan' kita. Setelah melewati penilaian, 'Gerbang Pan' saat ini sekitar seperempat lebih besar dibanding sebelum perapaanmu. Terlebih lagi, kekuatan para murid senior itu tidak buruk. Kebanyakan dari mereka memiliki kekuatan kelas Da Dou Shi." Xun Er menuang secangkir tah hangat untuk Xiao Yan saat ia mengerutkan mulutnya dan tersenyum.     

"Oh?"     

Xiao Yan terkejut ketika mendengar hal ini. Ia seketika tersenyum dengan tertegun dan berkata, "Aku hanya menggunakan permasalahan dengan Lei Na sebagai peringatan karena aku ingin membuat tidak ada seorangpun yang mengangguku selama aku bertapa. Sungguh tidak terduga akan ada manfaat semacam ini…"     

"Hei, memang ada manfaatnya. Namun, ada banyak kerugian juga. Kau membuat Lei Na menjadi botak. Kini, ia akan menggertakkan giginya saat menyebut namamu. Terlebih lagi, kau bahkan menyinggung Liu Fei, wanita itu bergantung pada dadanya dan tidak berotak. Awalnya, menyinggung dirinya bukanlah apa-apa. Namun, kau tidak seharusnya lupa orang seperti apa kakak sepupunya itu. Tombak Penganiaya Liu Qing. Nama ini bukanlah seseorang tanpa nama di Akademi Dalam. Hee hee, jika ia ingin berbicara untuk Liu Fei, mungkin bahkan teratai api hijau ungumu itu tidak bisa berimbas apa-apa pada 'Tombak Pembelah Gunung' miliknya." Melihat Xiao Yan kembali, Lin Yan juga menenangkan kegelisahannya. Ia melintasi aula dan tertawa dingin.     

"Seberapa kuat Liu Qing itu?" Xiao Yan tidak bisa menahan mengerutkan dahi saat ia bertanya setelah mendengar nama Liu Qing lagi.     

"Kau bisa Tanya Wu Hao. Baru-baru ini, dia sering berada di sekitar Arena Pertarungan dan seharusnya sedikit mengerti tentang Liu Qing." Lin Yan duduk kembali ke kursinya. Ia merasa bahwa menjelaskan hal seperti ini paling merepotkan. Karena itu, ia hanya melengkungkan bibirnya ke arah Wu Hao.     

Wu Hao menggelengkan kepalanya tak berdaya ketika ia melihat mata Xiao Yan terarah kepadanya. Ia merenung untuk sesaat sebelum berkata, "Tombak Penganiaya Liu Qing adalah seorang ahli tingkat tinggi di antara sepuluh besar 'Peringkat Kuat'. Dapat dihitung jumlah murid di Akademi Dalam dengan jari yang bisa mengalahkannya. Ditambah lagi, di Arena Pertarungan, ia adalah salah satu orang yang luar biasa kuat yang pernah mempertahankan delapan kali kemenangan berturut-turut. Ada banyak orang di Akademi Dalam yang melihat namanya dengan hormat."     

Xiao Yan meneguk teh dari cangkir di tangannya dan mengangguk pelan. Dengan kekuatan Wu hao, ia masih banyak kalah daripada menang di Arena Pertarungan di mana orang kuat ada sebanyak awan di langit. Karena itu, Xiao Yan hanya bisa dengan samar menebak seberapa sulit delapan kemenangan berturut-turut itu. Sepertinya… Liu Qing ini memang seorang yang sangat sulit untuk ditangani.     

"Tetapi, yakinlah orang itu tidak punya waktu untuk membantu membela Liu Fei saat ini. Dalam kurun waktu setengah tahun, akan ada Kompetisi Besar Akademi Dalam yang diadakan setiap lima tahun sekali. Ia kini sedang menghabiskan tiap hari di belakang pintu tertutup. Meskipun terkadang ia punya waktu untuk keluar dari menara, paling-paling untuk melatih Keterampilan Dou di Arena Pertarungan. Karena itu, ia tidak akan datang mencari masalah denganmu sebelum Kompetisi Besar itu berakhir. Namun setelah itu… hee hee, sepertinya susah untuk dikatakan." Lin Yan dengan menyombong berbicara sambil tersenyum.     

"Kompetisi Besar Akademi Dalam?" Alis Xiao Yan membentuk garis lurus saat ia bertanya merasa terkejut, "Ada Kompetisi semacam ini? Kenapa aku belum pernah mendengar berita tentang hal itu sebelumnya?"     

"Kompetisi Besar Akademi Dalam tidak ada hubungannya denganmu… ini adalah kompetisi di antara ahli di 'Peringkat Kuat'. Orang-orang biasa hanya bisa melihat pertunjukkan dari bawah. Karena itu, kalian semua tentu saja tidak mengetahui hal ini." Lin Yan melengkungkan bibirnya dan berkata, "Selama seseorang bisa memasuki sepuluh besar di kompetisi ini, ia akan mampu menjadi seseorang yang bisa dipilih menjadi seorang Tetua. Terlebih lagi, ia bahkan juga akan menerima kualifikasi untuk mendapat kesempatan memasuki lantai sembilan dan menerima tempaan bagi tubuhnya dengan sumber dari Api Jantung!"     

"Apakah kau tahu apa sumber Api Jantung itu? Sederhananya, jika seseorang menerima tempaan pada tubuhnya oleh sumber Api Jantung, ia akan mendapat ijin masuk yang membimbing dirinya untuk maju ke kelas Dou Wang, jika ia bukanlah sseseorang yang sangat tidak beruntung. Apakah kau paham jika kukatakan seperti ini?"     

"Ijin langsung ke kelas Dou Wang?" Ketika kata-kata ini masuk ke telinga mereka, mata Hu Jia dan Wu Hao menjadi panas dalam sekejap. Di dalam pelatihan Dou Qi, kelas Dou Wang pada dasarnya adalah kelas batas air yang hampir menandingi langit. Banyak sekali orang, yang memiliki bakat latihan yang cukup bagus, macet di ujung kelas Dou Ling dan tidak bisa mengambil satu langkah maju itu untuk waktu yang lama.     

"Sumber Api Jantung?"     

Dibanding dengan mereka berdua, Xiao Yan malah terfokus pada kosakata ini. Sumber… mungkinkah itu maksudnya… tubuh asli dari 'Api Jantung Gugur'?     

Cangkir the di tangannya bergetar pelan. Sebagain teh tumpah. Xiao Yan dengan paksa menekan keterkejutan di hatinya saat ia perlahan menaruh cangkir itu di atas meja. Ia mendongak dan bertanya kepada Lin Yan, "Persyaratan apa yang harus dimiliki untuk bisa masuk ke lantai sembilan?"     

"Lupakan saja memiliki harapan seperti itu." Lin Yan memutar matanya dan menjawab plean, "Sederhananya, mustahil bagi para murid untuk masuk ke dalam lantai sembilan atau sepuluh. Hanya para Tetua Akademi yang mampu ke sana. Oleh karena itu, kebanyakan murid yang bisa memilih lulus dan pergi, alih-alih tinggal di akademi dan berniat menjadi seorang Tetua. Ini karena hanya dengan menjadi Tetua, baru lahseseorang bisa memasuki lantai sembilan atau bahkan sepuluh untuk berlatih. Dengan begini… mereka bisa dengan cepat menyentuh penghalang kelas Dou Huang."     

"Seorang Dou Huang kuat…" Xiao Yan dengan lembut menghela napas. Ia bertukar pandang dengan Wu Hao di sampingnya dan melihat keterkejutan di matanya. Kelas ini bisa membuat seseorang memaksakan kuasa sebuah kelompok, bahkan jika berada di dalam seluruh benua. Sungguh tidak terduga bahwa beberapa orang di Akademi Dalam ternyata memiliki ambisi seperti itu.     

"'Kompetisi Besar' itu… apakah itu adalah sebuah kompetisi hanya bagi mereka yang telah masuk ke 'Peringkat Kuat' yang bisa berpartisipasi?" Xiao Yan dengan lembut mengetuk meja dengan jarinya dan bertanya pelan.     

"Ya. Lagi pula, bahkan jika seseorang menurunkan tingkat kemampuannya, apakah kau berharap bahwa beberapa murid baru itu, mereka yang baru masuk ke akademi, bisa memiliki kemampuan untuk berpotensi dipilih sebagai seorang tetua?" Perkataan Lin Yan masih tidak bertele-tele. Ia tampaknya telah melupakan bahwa keempat orang di depannya adalah pemula yang telah masuk ke Akademi Dalam kurang dari dua bulan lalu.     

Xiao Yan hanya bisa menggelengkan kepalanya tak berdaya karena lidah ganas orang ini. Ia mengangkat wajahnya sedikit dan memandang langit-langit. Cahaya di matanya mengkilat tanpa henti. Ini mungkin… sebuah kesempatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.