Perjuangan Menembus Surga

Bersiap Bertarung Melawan Yao Sheng



Bersiap Bertarung Melawan Yao Sheng

2Babak kedua kompetisi membawa tingkat kehebohan yang melebihi pertarungan eliminasi di hari pertama. Kebanyakan orang yang dapat mencapai titik ini mempunyai kekuatan yang amat dahsyat. Akan tetapi, meski menggunakan kekuatan dahsyat, mereka benar - benar harus berjuang sekuat tenaga jika mereka ini mendapatkan kemenangan. Beberapa dari mereka bahkan bertarung hingga kedua petarung mengalami cedera serius sebelum satu dari mereka dapat mendapatkan kemenangan mudah dengan beruntung.     

Setelah perkembangan keseluruhan dari babak kedua kompetisi, para pesaing di stadion tampil satu persatu. Setelah akhir dari sebuah pertarungan yang amat ganas, terdapat seseorang yang tampak gembira sementara yang satunya berakhir dengan kesedihan.     

Xiao Yan memandang Wu Hao yang berada dalam tekanan musuhnya hingga ia terjerat dalam situasi yang tidak menguntungkan dan ia tak hentinya menghela nafas di dalam arena. Musuh yang ia dapat dari undian sebenarnya adalah seorang petarung handal yang berada dalam sepuluh besar 'Peringkat Kuat'. Dengan perbedaan yang hampir mendekati satu kelas semacam ini, Wu Hao berangsur - angsur terjatuh pada situasi yang tidak menguntungkan meski ia telah mengeluarkan semua kekuatannya. Pada saat ini, kendali situasi sepenuhnya berada di tangan musuhnya.     

"Tidaklah buruk Wu Hao dapat mencapai titik ini. Jika ia menemui seorang musuh berperingkat dua puluh besar, ia mungkin dapat memenangkan pertarungan itu. Akan tetapi, ia benar - benar tak beruntung karena ia bertemu seorang lawan yang berada dalam sepuluh besar 'Peringkat Kekuatan'. Namun, aku pikir, dengan watak Wu Hao, ia tak akan menyesal meskipun ia dikalahkan oleh musuhnya." Xun Er menggelengkan kepalanya dengan perlahan dan tersenyum saat ia berucap.     

"Ya." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Dari awal, Wu Hao tidak berjuang untuk berada dalam sepuluh besar. Tujuan utamanya dari mengikuti Kompetisi Besar adalah berlatih melawan petarung handal yang sebenarnya di Akademi Dalam. Saat ini, musuhnya benar - benar telah memuaskan harapannya. Maka dari itu, ia tak akan patah semangat meskipun ia kalah.     

"Di sisi lain, Xiao Yan ge - ge, kau perlu was - was akan Yao Sheng. Orang ini juga cukup menyulitkan. Kau perlu berhati - hati ketika kau melawannya." Xun Er memperingatkan dengan suara pelan.     

"Kau tak perlu khawatir." Xiao Yan sedikit tersenyum. Ia dulu pernah melawan Yao Sheng. Ditambah lagi, Lin Xiuya telah memberinya beberapa petunjuk. Oleh karena itu, Xiao Yan cukup mengerti Yao Sheng dan tentu saja, ia tak akan meremehkannya.     

"Ada dua puluh empat pesaing di dalam arena. Dengan kata lain, akan tersisa dua belas orang setelah pertarungan hari ini. Berdasarkan dari peraturan khusus Kompetisi Besar, enam orang akan dipilih secara acak untuk memilih nama dari sepuluh besar yang akan bertemu satu sama lain. Pemenang akan memiliki keberuntungan untuk memasuki sepuluh besar bersama enam orang beruntung lainnya." Xun Er berkata dengan perlahan.     

"Hah? Dengan cara seperti ini, tidakkah enam orang lain yang tidak dipilih akan dapat memasuki sepuluh besar tanpa bertarung?" Xiao Yan seketika terkejut ketika ia mendengar ucapan itu. Ia berkata, "Tidakkah ini akan menjadi sedikit tidak adil untuk enam orang yang dipilih dan harus bertanding?"     

"He he, di manakah hal yang benar - benar adil dapat berada? Ditambah lagi, siapa dari mereka yang dapat memasuki babak final, yang tidak memiliki kekuatan untuk memasuki sepuluh besar? Ketika seseorang memiliki kekuatan, ia tentu saja membutuhkan keberuntungan." Xun Er membalas dengan senyuman manis.     

Xiao Yan tersenyum kecut dan mengangguk. Ia mendadak mengangkat alisnya dan berkata, "Dengan enam pertandingan, hanya akan ada enam pemenang. Ditambah dengan enam pertandingan yang belum dimulai, tampaknya masih ada satu orang lagi, kan?"     

Xun Er sedikit tertawa ketika ia berkata, "Kau telah melupakan Zi Yan yang terus berkata bahwa ia akan melindungimu? Dengan kekuatannya, kemungkinan, tak ada satupun yang dapat menyentuh posisi nomor satunya."     

Xiao Yan terkejut. Ia mendadak tersenyum dan mengangguk. Ia benar - benar telah melupakan orang penting ini.     

Xiao Yan menolehkan kepalanya dan memandang arena kembali. Ia tanpa sadar tertawa kecut. Saat ini, Wu Hao benar - benar tertekan oleh musuhnya hingga ia tak memiliki sedikitpun kekuatan tersisa untuk melawan. Dalam satu dari beberapa tabrakan antara Dou Qi, Dou Qi penuh kekuatan yang membungkus badannya hancur dalam sekejap. Serangan dari lawannya tidak begitu ganas dan lawannya hanya menampilkan sedikit upaya yang cukup untuk menendang Wu Hao keluar dari arena.     

Wu Hao bersikap terus terang setelah tubuhnya terpental keluar dari arena. Ia menangkupkan tangannya ke arah pemenang di atas arena bertanding sebelum ia mengelus bagian memar di tangannya. Ia membuka mulutnya, lalu tertawa ketika ia kembali ke panggung tinggi.     

"Orang itu sangatlah kuat. Ia memang pantas berada di sepuluh besar 'Peringkat Kekuatan'. Aku menggunakan seluruh taktik milikku, tetapi hanya bisa menahan tiga puluh serangan orang itu. Bahkan, hal ini adalah hasil setelah lawanku berbelas kasihan." Wu Hao berseru kepada Xiao Yan dan yang lain di panggung tinggi.     

"Kau baik - baik saja?" Xiao Yan tak dapat menahan diri untuk menggelengkan kepalanya ketika memandang raut wajah tenang orang itu. Orang ini benar - benar sangat gembira terlepas dari kekalahannya dengan cara seperti itu.     

"Hee hee, hanya cedera fisik. Aku akan baik - baik saja setelah istirahat beberapa hari. Wu Hao mengayunkan tangannya dengan penuh ketidak pedulian. Ia baru hendak berkata ketika ia mendadak mendengar suara orang tua dari kursi juri, "Pertandingan berikutnya, nomor tujuh!"     

"Hah? Tampaknya ini adalah giliranmu untuk bertarung?" Wu Hao terkejut ketika ia mendengar kata - kata yang berasal dari panggung tinggi. Seketika, ia mendorong Xiao Yan ketika ia berbicara sambil tertawa.     

Xiao Yan juga mendengar suara itu. Ia agak terkejut. Tak disangka gilirannya sebentar lagi. Ia menolehkan kepalanya dengan perlahan dan menatap ke arah platform tinggi di sisi yang lain. Yao Sheng pun juga terkejut. Wajahnya yang feminim mendadak dipenuhi dengan senyuman gelap.     

"Orang itu sangat sombong." Wu Hao mengerutkan mulutnya, menepuk bahu Xiao Yan, dan berkata, "Kau sebaiknya tidak kalah. Jika tidak, orang itu kemungkinan besar akan mempermalukanmu dilihat dari wataknya."     

"Tenang, ia tak akan mendapatkan kesempatannya." Mata Xiao Yan memandang tatapan dingin dan gelap yang ditampilkan Yao Sheng ketika ia berbicara sambil tersenyum dingin.     

"Xiao Yan, kau sebaiknya tidak kalah." Suara tawa pelan terdengar dari sebuah tempat yang tidak terlalu jauh. Xiao Yan berbalik dan mendapati bahwa suara itu berasal dari Lin Xiuya dan yang lain.     

Sebagai pusat perhatian, kata - kata Lin Xiuya tentu membuat banyak mata di panggung tinggi mengarah ke tubuh Xiao Yan. Dari ucapannya tersebut, sudah terlihat bahwa orang selanjutnya yang akan muncul adalah Xiao Yan!     

Xiao Yan mengepalkan tangannya memberi hormat ke arah Lin Xiu Ya dan yang lain. Jempol kakinya menekan tanah dengan perlahan, lalu sebuah pancaran cahaya perak muncul di bawah kakinya. Teriakan bergemuruh yang rendah dan dalam terdengar ketika sebuah bayangan hitam mendadak muncul di arena.     

Semua orang di balkon penonton terkejut ketika mereka memandang Xiao Yan yang telah berada di dalam arena. Wajah mereka dipenuhi dengan rasa terkejut yang bercampur rasa puas. Setelah pertarungan sengit dengan Bai Cheng kemarin, tak ada satupun orang yang memandang rendah kekuatan Xiao Yan. Saat ini, mereka merasa bahwa mata mereka akan dipuaskan ketika mereka melihat Xiao Yan tampil.     

"Hmm, dia lumayan cepat saat turun ke arena." Liu Fei menampilkan senyuman dingin ketika ia berdiri di panggung yang ada di sisi lain sambil melihat ke arah Xiao Yan yang baru saja tampil di arena. Ia mengerutkan mulutnya dengan penuh penghinaan dan menolehkan kepalanya ke arah Yao Sheng yang sedang mengasah sarung pedangnya. Ia berkata, "Jika kau kalah melawan orang itu, jangan pernah berada di sampingku lagi."     

Ujung mulut Yao Sheng terangkat. Keganasan muncul di wajah feminimnya, "Yue - er, kau tak perlu khawatir, aku akan mengalahkan orang itu hingga ia berlutut memohon ampun di depan semua orang."     

Liu Fei tersenyum puas ketika ia mendengar Yao Sheng mengatakan hal itu. Ia tak mempunyai keraguan pada kekuatan Yao Sheng. Mata cantiknya mengarah kepada perempuan muda berbaju hijau di sisi lain dan ia berbicara di dalam dengan penuh amarah, "Perempuan jalang, aku ingin melihat bagaimana kau bisa menyombongkan diri setelah Xiao Yan terkalahkan!"     

"Hati - hati. Xiao Yan bukanlah orang sembarangan." Liu Qing, yang baru saja tiduran dengan mata tertutup sedikit mengerutkan dahinya. Ia membuka matanya, memandang Yao Sheng yang hendak masuk ke arena, dan berkata dengan nada dalam.     

"Ketua, kau tak perlu khawatir. Sampah semacam ini tak berhak mendapatkan perhatianmu. Aku sendiri sudah cukup." Senyuman dingin dan gelap tampak di ujung mulut Yao Sheng. Ia menaruh amarah dalam benaknya sehubungan dengan bagaimana Liu Qing menilai Xiao Yan begitu tinggi. Akhirnya, mereka sekarang bisa bertemu langsung, ia ingin memberi tahu kepada Liu Qing bahwa orang ini bukanlah apa - apa melainkan sebuah harimau kertas yang akan hancur dengan satu colekan. Tak ada yang perlu ditakuti dari dirinya…     

Ketika ucapannya terhenti, Yao Sheng melompat ke bawah dari panggung tinggi. Di saat ia hendak mendarat di arena, Dou Qi berwarna kehitaman menggelora keluar di kakinya dan menurunkan kecepatannya dengan besar. Akhirnya, kedua kakinya mendarat dengan perlahan di tanah tanpa mengangkat debu sedikitpun.     

"Apakah itu benar - benar Yao Sheng? Dengar - dengar, kekuatannya sekarang cukup untuk diberi peringkat lima belas besar di 'Peringkat Kekuatan'. Dia benar - benar adalah petarung yang hebat."     

"Benar. Yao Sheng lebih kuat daripada Bai Cheng. Pertarungan ini tampaknya akan menjadi sebuah tontonan menarik. Aku ingin tahu apakah Xiao Yan dapat berlanjut maju…"     

"Aku tak tahu. Dou Qi Yao Sheng adalah sesuatu yang bahkan ditakuti para petarung ahli di sepuluh besar 'Peringkat Kekuatan'. Sangatlah sulit untuk mengetahui siapa yang akan kalah saat ini…"     

Gelombang suara percakapan pribadi mendadak terdengar di balkon penonton setelah kemunculan Yao Sheng. Sudah jelas bahwa mereka merasa agak terkejut dengan pertarungan antara kedua orang ini.     

Ketika percakapan pribadi terdengar kembali di sekitarnya, tangan Xiao Yan dengan perlahan menggenggam gagang Pedang Berat Penguasa Xuan di bahunya. Ia seketika mengayunkan pedangnya itu dengan tiba - tiba. Pedang penguasa berat melintas di udara, membawa suara gelombang angin kencang ketika sebuah kekuatan kasat mata terayun ke tanah. Goresan samar terlihat.     

Xiao Yan mengangkat kepalanya. Matanya memandang sekilas pada wajah feminin Yao Sheng yang menampilkan sebuah senyuman dingin yang dipenuhi dengan kekejaman yang ditujukan kepada dirinya. Hawa dingin pekat dengan perlahan muncul di wajah Xiao Yan. Ejekan berulang - ulang dari Yao Sheng telah membuat Xiao Yan tersinggung. Dahulu, ia juga berkata bahwa mereka akan melihat kekuatan asli mereka di Kompetisi Besar. Sekarang, mereka benar - benar bertarung, tentu saja Xiao Yan tak akan mundur sedikitpun.     

"Benar - benar orang yang beruntung. Kau sangatlah beruntung dalam perjalananmu menuju ke sini. Akan tetapi, biarlah aku mengakhiri keberuntunganmu." Cahaya dingin dan hitam mendadak muncul pada mata Yao Sheng yang kecil dan pekat. Dua belati hitam gelap muncul dengan cepat. Belatinya berukuran setengah kaki. Terdapat beberapa torehan aneh pada tubuh belati itu. Warna merah gelap samar terlihat di dalam torehan itu. Warna itu seperti darah mengental yang masih berbau. Cahaya dingin yang menyilaukan juga terpantul di belati itu. Jika seseorang melihatnya dengan hati - hati, ia akan mendapati bahwa ujung belati itu memiliki warna ungu muda. Dari penampilannya tersebut, sudah jelas bahwa racun berbahaya terdapat pada belati itu.     

Kedua belati itu berputar cepat membentuk berbagai lekukan di tangan Yao Sheng yang membuat orang lain terpesona. Belati itu tampak seperti dua ular beracun yang tampak sangat bersemangat dan amat jahat.     

Wajah Xiao Yan tak menampilkan banyak gejolak karena ucapan Yao Sheng. Ia hanya memandang sekilas Yao Sheng sebelum matanya mengarah pada tempat duduk para juri, ia menunggu pertandingan ini untuk dimulai.     

Melihat sikap acuh Xiao Yan yang ia benci, raut wajah Yao Sheng menjadi lebih serius dan gelap. Kedua belatinya perlahan disilangkan dan saling bertemu dengan perlahan. Percikan samar membawa kilauan pekat keluar belati itu…     

Terdapat beberapa murid di 'Peringkat Kekuatan' yang sadar akan masalah antara Xiao Yan dan Yao Sheng di 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Oleh karena itu, mereka sekarang sangat gembira karena kedua orang ini sedang berhadapan satu sama lain. Mata mereka mengarah pada dua orang penuh amarah di dalam arena.     

Su Qian perlahan berdiri. Matanya melihat kedua orang di arena. Beberapa saat kemudian, tangannya berayun dengan lembut. Lalu, sebuah suara samar terdengar kembali di tengah tatapan penuh antisipasi dari semua orang yang hadir.     

"Pertarungan...dimulai!"     

Suasana di setiap penjuru stadion mendadak pecah pada saat itu juga!     

...     

Suara Su Qian seperti percikan api yang menyalakan sebuah tong mesiu, benar - benar memecah suasana tegang dari kemunculan belati di dalam arena itu!     

"Chi!"     

Yao Sheng tentu saja adalah orang pertama yang mengeluarkan serangan di dalam arena. Dou Qi kehitaman di tubuhnya seketika membara dan tubuhnya berubah menjadi sesosok bayangan samar yang melintas secepat kilat ke arah Xiao Yan.     

Meskipun Yao Sheng adalah seseorang yang sombong, harus dikatakan bahwa orang ini punya modal untuk berhak merasa sombong. Hanya kecepatannya saja sudah membuat Xiao Yan sedikit terkejut.     

Puluhan meter terlampaui hanya sekejap mata. Dalam waktu yang dibutuhkan oleh semua orang untuk melakukan beberapa tarikan nafas, bayangan hitam samar menuju mendekat tubuh Xiao Yan dengan penuh kekuatan. Tiba - tiba, semua orang merasakan keringat dingin di hati mereka. Dengan melihat senjata Yao Sheng, mereka tahu bahwa ia sangatlah handal dalam pertarungan jarak dekat. Meskipun pedang penguasa Xiao Yan memiliki kekuatan besar, pedang itu masih memerlukan ruang untuk beraksi. Jika jarak mereka terlalu dekat, musuhnya akan mengunci pedang itu dengan erat.     

Memang, Xiao Yan jelas sudah memikirkannya seketika itu juga. Oleh karena itu, ketika Yao Sheng memasuki jarak tiga meter dari tubuhnya, ia telah menghindar. Siapapun hanya dapat melihat cahaya perak di bawah kakinya. Lalu, tubuhnya mengambil beberapa langkah mundur, seolah - olah telah berteleportasi. Pedang penguasa berat di tangannya dengan cepat diayunkan secara horizontal. Kekuatan dahsyatnya membentuk lekukan bundar yang mengkilap di tubuh pedang penguasa. Suara tajam dari angin kencang yang memekakkan telinga terdengar tanpa henti.     

Yao Sheng tentu agak terkejut bahwa Xiao Yan dapat menjauh dari jarak sedekat ini. Ia merasakan tekanan angin yang mendatanginya. Dengan tawa dingin, jempol kakinya menekan tanah dan tubuhnya seketika melayang. Kedua belati di tangannya menusuk ke bawah secepat kilat.     

"Ding!"     

Dua belati itu dengan kebetulan menusuk dengan keras pada pedang penguasa berat yang melayang di bawahnya. Percikan tersebar ke segala arah dan sebuah kekuatan dahsyat dengan mudah mendorong penguasa berat ke bawah.     

Meskipun belati itu tidak dikhususkan untuk serangan kuat secara langsung, kekuatan Yao Sheng benar - benar melebihi Xiao Yan. Karena itu, dengan Dou Qi yang diperkuat di tubuhnya, belati yang cepat dan keras itu dapat mendorong pedang penguasa berat yang memiliki kekuatan besar ke bawah. Hal demikian adalah keuntungan dari memiliki tingkat yang lebih tinggi.     

Ketika dua belati mendorong pedang berat itu, tangan Yao Sheng berputar. Ia memanfaatkan kekuatan dari pedangnya, lalu berjungkir balik di udara. Tiba - tiba, kakinya menapak ke arah langit dan tubuhnya tampak seperti seekor elang yang menangkap mangsanya, ketika tubuhnya mengarah ke kepala Xiao Yan secepat kilat. Kedua belati di tangannya membawa angin kencang dingin yang membuat kulit seseorang mati rasa.     

Xiao Yan mengangkat alisnya ketika ia berhadapan dengan variasi serangan cepat tiba - tiba Yao Sheng. Sebuah cahaya terpancar di bawah kakinya dan tubuhnya kembali mundur beberapa langkah dalam sekejap. Pedang berat di tangannya berayun dari bawah ke atas dengan cara yang sudah familiar saat pedang itu ditebaskan.     

Yao Sheng agak terkejut saat serangannya gagal. Tubuhnya terlihat seperti seekor ikan di dalam air ketika ia berada di udara. Dengan putaran yang aneh, pedang berat melewati tubuhnya dan hampir mengenainya.     

Ketika serangan Xiao Yan juga dihindari oleh lawannya, ia menarik pedang penguasanya, lalu mengambil langkah mundur. Ia mengangkat kepalanya dan memandang Yao Sheng yang baru saja mendarat di tanah, lalu berdiri tidak jauh di depannya dengan aman.     

Serangan antara mereka berdua tidak berlangsung lama, tapi serangan itu sangatlah berbahaya. Ketika kesalahan diperbuat oleh salah satu dari mereka, penguasa berat atau belati itu akan membuat salah satu dari mereka terluka parah.     

Kebanyakan orang di stadion tak dapat melihat tingkat bahayanya. Mereka hanya dapat melihat dua sosok orang yang saling berhadapan satu sama lain dalam pertarungan tersebut. Lalu, seseorang melompat di udara dan kemudian mendarat di tanah dengan sekejap. Pertarungan antara mereka kembali berlanjut.     

Semua peserta di atas panggung tinggi tentu melihat jelas pertarungan itu. Mereka tak dapat menahan diri untuk mengeluarkan teriakan bahagia ketika kedua orang itu berpisah.     

Di dalam arena, Yao Sheng mengusap dengan lembut kedua belati di tangannya. Tatapannya ke arah Xiao Yan memperlihatkan keseriusan lebih. Selama pertukaran serangan yang berlangsung sebelumnya, pengalaman bertarung Xiao Yan tidak membiarkan Yao Sheng untuk mendapatkan keuntungan sedikitpun.     

"Aku tak bisa berakhir dengan hasil seri. Jika demikian, Fei - er tak akan bergembira." Mata Yao Sheng berkedip ketika sesuatu muncul di benaknya, "Kecepatan dan pengalaman bertarungnya tidak lebih dari milikku. Saat ini, keunggulanku adalah kekuatanku yang sebenarnya lebih kuat dari miliknya. Karena itu, aku harus memanfaatkan tingkatanku untuk menekannya!"     

Ketika pikiran itu terhenti, tubuh Yao Sheng sedikit bergetar. Seketika, sebuah Dou Qi warna hitam yang berbau amis muncul dari dalam tubuhnya dan mengelilingi tubuhnya. Dou Qi warna hitam ini sangatlah aneh. Dilihat sekejap, Dou Qi itu tampak ganas. Sebuah bercak air berwarna hitam muncul dari Dou Qi itu dan mendarat di tanah, membentuk noda air kecil…     

Setelah Dou Qi Yao Sheng menggelora, sebuah aura yang memberikan tekanan seketika terbentuk dan memenuhi setengah dari arena. Dengan tekanan semacam ini, mereka yang tingkatannya lebih rendah darinya akan mengalami sedikit penurunan kecepatan dan pemulihan Dou Qi. Taktik semacam ini sudah biasa digunakan ketika seseorang dengan tingkat lebih tinggi melawan seseorang yang tingkatannya lebih rendah.     

Penekanan Dou Qi semacam ini tentu saja tidak memberikan dampak banyak pada Xiao Yan. Dou Qi yang telah ia gunakan setelah menelan 'Api Surgawi' dapat benar - benar melindungi dirinya dari tekanan semacam ini.     

Dou Qi berwarna hijau perlahan tersebar keluar dari tubuh Xiao Yan. Sebuah tekanan yang terbentuk dari Dou Qi ini juga menggelora, menyelimuti sebuah pojok dari arena. Area lain telah dikuasai keseluruhan oleh Dou Qi Yao Sheng yang bertekanan keras.     

Xiao Yan sungguh berada dalam kondisi yang tidak diunggulkan dalam perbandingan Dou Qi yang ada. Perbedaan ini adalah bukti dari kekuatan asli seseorang. Meskipun bakat bertarung Xiao Yan tidak lemah, bakatnya tersebut tidak berperan banyak dalam perbandingan semacam ini.     

"Tak peduli betapa kuatnya dirimu, ini adalah jarak antara tingkatan kita." Yao Sheng tak dapat menahan diri untuk tertawa puas ketika ia memandang Xiao Yang yang telah tertekan dalam pertukaran serangan Dou Qi hingga ia tak dapat melawan balik.     

Xiao Yan melirik sekilas pada Yao Sheng yang merasa bangga. Kedua tangannya perlahan membentuk segel aneh. Dalam sekejap, ia berteriak perlahan di hatinya, "Tiga Perubahan Misterius Api Langit, Perubahan Teratai Hijau!"     

Ketika teriakannya berhenti, api hijau seketika menggelora dari tubuh Xiao Yan dan mengaliri tubuhnya. Dalam sekejap, api itu menyusut ke tubuh Xiao Yan secepat kilat. Rambutnya bergerak dengan sendirinya terlepas dari kurangnya angin di tempat itu. Karena peningkatan Dou Qi di tubuhnya, auranya juga menjulang. Dalam sekejap, aura miliknya dan milik Yao Sheng berakhir menyelimuti bagian yang terpisah dari arena.     

"Teknik gila!" Raut wajah Yao Sheng sedikit berubah ketika Xiao Yan membuat serangan balik melawan auranya yang bertekanan. Namun, mulutnya tersenyum dingin penuh dengan hinaan.     

"Apapun yang dapat mengalahkanmu itu gila." Xiao Yan pun juga tersenyum dingin. Setelah memperlihatkan 'Tiga Perubahan Misterius Api Langit', tingkat kekuatan Dou Qinya tidak lebih lemah dari Yao Sheng. Saat ini, ia tak perlu khawatir tentang serangan kekuatan penuhnya digagalkan oleh belati musuhnya dengan mudah.     

"Yao Sheng, kau tak boleh kalah oleh orang caca… oleh dirinya!" Dari panggung tinggi, wajah cantik Liu Fei mendadak terlihat khawatir ketika ia memandang Xiao Yan yang auranya tiba - tiba menjulang. Ia tak peduli akan hal apapun ketika ia menapakkan kakinya dan berteriak dengan lantang. Akan tetapi, sebelum kata cacat terucap darinya, ia merasakan sebuah tatapan yang sedingin gunung mengarah ke dirinya dari sisi depannya. Matanya dengan cepat mengarah ke tatapan itu. Tatapan itu ternyata berasal dari perempuan muda berbaju hijau yang bernama Xun Er. Sebelumnya, dengan watak yang dimiliki Liu Fei, ia tentu akan mengabaikannya. Akan tetapi, ketika ia melihat api yang bergejolak samar di biji matanya yang dingin, sebuah hawa dingin muncul di benaknya. Kata cacat di mulutnya pun ia telan kembali.     

Tatapan dingin dari sisi lain itu perlahan beralih setelah melihat bahwa kata umpatan Liu Fei tidak diucapkan.     

"Hmm, apa yang bisa dibanggakan? Tunggulah bagaimana aku akan mempermalukan dirinya ketika sampah itu dikalahkan oleh Yao Sheng! Dengan kakak sepupu yang melindungiku, aku tak akan takut denganmu, wanita jalang!" Liu Fei berbicara dengan penuh amarah. Raut wajahnya memucat ketika ia kembali duduk di kursinya setelah ditakuti oleh mata yang berasal dari Xun Er hingga ia harus menelan kembali ucapannya.     

Mendengar suara Liu Fei dari panggung tinggi, mata Yao Sheng yang sedang menatap Xiao Yan menjadi semakin gelap dan dingin. Jari kakinya sedikit bergerak, lalu cahaya gelap terkumpul di bawah kakinya tanpa meninggalkan sebuah jejak. Seketika, jempol kakinya dengan cepat menekan ke tanah saat tubuhnya mengeluarkan suara 'suo' dan dengan sekejap ia mendekati Xiao Yan.     

"Chi, chi…"     

Yao Sheng tak meragu sedikitpun ketika ia memasuki jarak serangan. Tangannya bergerak dengan cepat ketika dua belati yang seperti ular berbisa mengeluarkan bayangan - bayangan ketika belati itu menusuk ke arah tubuh Xiao Yan dengan keras.     

"Klang, klang, klang…"     

Cahaya perak di bawah kaki Xiao Yan bergerak cepat ketika ia memanfaatkan kemisteriusan dari 'Gerakan Tiga Ribu Petir'. Kakinya bergerak dengan gesit di sebuah area kecil saat pedang penguasa berat di tangannya menjadi sebuah perisai yang melindungi seluruh tubuh Xiao Yan yang berada di belakangnya. Belati dengan jumlah tak terhitung yang menusuk secara eksplosif itu tanpa henti bertabrakan dengan pedang penguasa. Suara 'clang' berulangkali terdengar.     

Xiao Yan menggenggam penguasa berat dengan erat di tangannya. Urat hijau di tangannya berdenyut. Belati itu mungkin ringan dan praktis, tetapi belati itu hanya terlihat seperti batu berat yang bertabrakan ketika mendarat pada penguasa berat. Ditambah dengan serangan yang amat intensif, Xiao Yan mendapati tangannya sedikit mati rasa, bahkan dengan kekuatannya yang sudah meningkat.     

Beruntungnya, serangan intensif semacam ini juga menghabiskan kekuatan Yao Sheng. Serangan angin seperti badai ini berlanjut selama lima menit sebelum serangan itu perlahan - lahan melambat. Beberapa saat kemudian, bayangan - bayangan belati itu mendadak menghilang. Tekanan pada penguasa berat juga sedikit berkurang.     

Xiao Yan memikul pedang penguasa dengan keras secara horizontal ketika ia mengambil beberapa langkah ke belakang. Dadanya kembang kempis ketika ia memandang Yao Sheng yang berulang kali terengah - engah di sisi yang berlawanan. Ia kembali menurunkan kepalanya dan memandang sekilas pada pedangnya. Bahkan, kepalanya juga sedikit mati rasa. Serangan semacam ini terlalu hebat dan kuat. Jika ia tidak memanfaatkan tubuh lebar dari pedang Penguasa Xuan Berat, kemungkinan ia hanya dapat menahan satu serangan...     

"Orang ini memang mempunyai bakat…" Xiao Yan perlahan menghembuskan nafas. Matanya sekilas menatap Yao Sheng di sisi yang berlawanan. Setelah perseturuan ini, ia jelas mempunyai sedikit pengetahuan tentang taktik Yao Sheng.     

"Yao Sheng, gunakan seluruh kekuatanmu. Jangan menunda - nunda melawannya!"     

Yao Sheng sedikit mengernyitkan alisnya ketika ia mendengar kembali suara seorang wanita yang mendesak dari panggung tinggi. Ia mendadak menghela nafas tak berdaya. Matanya gelap dan serius ketika ia melihat Xiao Yan. Ketika tangannya membentuk sebuah segel, semua orang dapat melihat Dou Qi berwarna hitam pekat menggelora keluar secara eksplosif di tubuhnya sebelum menyelimuti tubuhnya.     

Dou Qi berwarna hitam itu tersebar keluar berulang kali. Akhirnya, Dou Qi itu tampak seperti kumpulan Dou Qi yang mulai menciut lalu mengembang dengan ritme. Sepertinya, Dou Qi itu sedang menggodok sesuatu.     

Kewaspadaan meningkat di dalam benak Xiao Yan ketika ia memandang aksi Yao Sheng yang agak aneh ini. Dou Qi di tubuhnya meningkat dan siap untuk dikeluarkan.     

"Dunia Air Hitam!"     

Teriakan pelan mendadak terdengar dari dalam Dou Qi berwarna hitam itu. Tiba - tiba, kumpulan Dou Qi berwarna hitam itu berputar dengan kencang. Suara gemuruh menggema di setiap seluruh arena.     

Saat perputaran itu terjadi, Xiao Yan terkejut saat mendapati bahwa cairan hitam yang jumlahnya tak terhitung terlempar keluar dari dalam Dou Qi itu. Saat Dou Qi itu berputar, Dou Qi itu telah menyelimuti seluruh arena di dalamnya.     

Ketika Xiao Yan tak yakin dengan apa benda itu sebenarnya, ia tak berani untuk membiarkan benda itu menyentuh tubuhnya. Karena itu, tubuhnya dengan cepat mundur ke belakang dan menghindari cairan hitam yang menuju ke arahnya.     

Gerakan menghindarinya berlanjut beberapa saat sebelum tubuh Xiao Yan mendadak terhenti. Ia tergesa - gesa menurunkan kepalanya untuk mendapati bahwa kedua kakinya telah masuk ke dalam kolam air hitam tanpa ia sadari.     

Xiao Yan menggunakan segala kekuatannya untuk menarik kakinya. Ia terkejut saat mengetahui bahwa air hitam itu ternyata memiliki kekuatan tarikan yang besar. Selain itu, air hitam ini juga mempunyai kekuatan korosif yang dahsyat. Dengan sekejap mata, satu lapisan dari sepatu Xiao Yan telah meleleh. Jika bukan karena reaksi cepat tanggapnya pada Dou Qi untuk membungkus kakinya, kemungkinan, sepatunya akan meleleh dengan sekejap.     

"Seluruh arena adalah wilayahku. Bagaimana bisa kau mendaratkan kakimu? Kau telah kalah dalam pertarungan ini!" Tawa dingin seketika terdengar. Mata Xiao Yan sedikit menciut, untuk melihat air hitam yang berpercikan secara eksplosif di depannya. Tubuh Yao Sheng keluar dari dari wilayah itu dengan cara yang aneh. Belati tajam di tangannya dengan keras menusuk ke arah tangan Xiao Yan.     

Mereka yang berada di atas panggung tinggi seketika berteriak satu persatu ketika mereka memandang Xiao Yan yang tak dapat bergerak kerena ia terjebak dalam genangan air hitam. Ia hanya dapat menerima serangan Yao Sheng secara langsung.     

Rasa bangga di ujung mulut Yao Sheng makin menjadi - jadi ketika mendengar teriakan dari panggung. Kecepatan belati di tangannya mendadak meningkat. Akan tetapi, ketika ia hendak menyerang targetnya, sebuah angin kencang tiba - tiba berhembus ke arahnya. Titik di mana belatinya mendarat menjadi kosong...     

Yao Cheng dengan cepat menurunkan tubuhnya ketika serangannya meleset. Ia membuat beberapa putaran aneh ketika ia mendekat ke air, lalu tubuhnya dengan cepat mundur sepuluh langkah. Pada saat itu, ia menaikkan tatapannya lalu terkejut dan menyadari bahwa tubuh Xiao Yan tidak berada di arena…     

"Di mana dirinya?     

Penonton di balkon penonton juga tak pasti saat banyak mata melihat ke seluruh arah.     

Wajah Yao Sheng menjadi gelap dan serius. Matanya sedikit mengarah ke bawah untuk seketika melihat sebuah bayangan terbalik di dalam kumpulan air hitam. Tubuhnya dengan cepat menjadi kaku ketika ia dengan segera mendongakkan kepalanya dengan tiba - tiba.     

Hal yang ia lihat adalah seorang pemuda berjubah hitam melayang di udara. Di punggungnya terdapat sepasang sayap ungu kehitaman. Kedua sayap itu dikepakkan dengan perlahan. Ia tampak seperti seorang dewa.     

Ketika Yao Sheng mengangkat kepalanya, semua orang di balkon penonton juga mengangkat mata mereka dalam waktu yang bersamaan. Mereka terkejut ketika mereka melihat sepasang sayap di punggung Xiao Yan…     

"Dou...Dou Qi berubah menjadi sayap?"     

Selain penonton di balkon penonton, mereka yang berada pada panggung tinggi dan bahkan di tempat duduk para juri mengeluarkan suara helaan nafas satu per satu. Tatapan semua orang dipenuhi dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.