Mempesona
Mempesona
Keheningan itu berlanjut sesaat sebelum sebuah suara tepuk tangan yang keras mendadak mulai terdengar. Seketika, efek berantai tampak telah terjadi, saat tepuk tangan teratur datang meraung dari stadion dan melonjak ke angkasa.
Xiao Yan mendongak saat ia mendengar tepuk tangan yang memenuhi stadion. Ia melihat suatu tempat di mana Xun Er berada. Saat ini, gadis ini sedang tersenyum dengan manisnya. Tangannya yang lembut dengan begitu menawan bertepuk tangan yang menggerakkan hati. Tepukan tangan pertama yang berbunyi tadi datang dari tempat ini.
Xiao Yan tersenyum kepada Xun Er, sebelum kembali berpaling. Matanya terlontar ke arah di mana Liu Qing dan yang lainnya berada. Setelah melihat Xiao Yan memandang ke arahnya, mata Liu Qing bertemu dengan tatapan itu. Dagunya sedikit mengangguk tanpa meninggalkan jejak, sebelum dengan samar berpaling. Liu Fei, yang sedang menggertakkan gigirnya dan berulang kali mengumpat di sebelahnya, secara otomatis tidak diharukan Xiao Yan.
"Xiao Yan memenangkan pertandingan ini!"
Su Qian di kursi para juri juga tersenyum dan berdiri. Matanya memandang ke seluruh arena saat ia berbicara perlahan.
Saat keputusan Su Qian terdengar, tepuk tangan yang menggema di seluruh arena kembali menjadi lebih kencang. Tatapan - tatapan mata yang digunakan untuk memandang pemuda berjubah hitam di arena menunjukkan rasa hormat dan takut yang tidak bisa disembunyikan. Kekuatan yang Xiao Yan telah tunjukkan dalam pertandingan tadi benar - benar menundukkan mereka.
Xiao Yan kembali melirik wajah Yao Sheng yang kelabu. Sayap Awan Ungu di punggungnya dengan lembut mengepak dan tubuhnya terangkat, sebelum seketika terbang ke panggung tinggi. Dengan guncangan pundaknya, Sayap Awan Ungu dengan cepat ditarik sebelum akhirnya menghilang di hadapan tatapan mata yang iri di sekitarnya.
"Xiao Yan, kau sangat hebat. Sekarang, aku ingin melihat bagaimana orang itu akan memprovokasimu." Wu Hao menunjukkan keterkejutan di wajahnya saat ia tersenyum dan berbicara sembari meninju Xiao Yan dengan keras. Pertarungan tadi bisa dikatakan penuh dengan lika - liku. Ia tidak tahu seberapa banyak hatinya telah mengerat.
"Sungguh tidak terduga bahwa kau ternyata memiliki Teknik Dou Terbang langka sejenis ini." Suara penasaran Hu Jia terpancar dari punggung Xiao Yan, ketika ia juga berbicara dengan wajah yang iri.
Xiao Yan tersenyum saat ia mengarahkan pandangannya kepada wanita muda berbaju biru di depannya. Mata cantiknya juga mengandung senyum tipis dan kelembutan.
"He he, Xiao Yan, selamat. Dengan mengalahkan Yao Sheng, bisa dikatakan bahwa kau mampu masuk ke sepuluh besar." Sebuah tawa hangat terdengar dari belakang Xiao Yan. Xiao Yan berbalik untuk melihatnya dan mendapati suara itu dari kelompok Lin Xiuya.
"Aku hanya beruntung. Jika aku tidak secara kebetulan dapat mengatasi 'Dunia Air Hitam', kemungkinan, pertandingan tadi tidak begitu mudah untuk dimenangkan." Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan menjawab sambil tersenyum.
"Kau memiliki sebuah Teknik Dou Terbang, jadi 'Dunia Air Hitam' itu bagaimanapun juga tidak memiliki imbas yang berarti padamu." Mata Lin Xiuya melayang ke arah punggung Xiao Yan tanpa meninggalkan jejak, ketika ia berdecak dan memuji.
"Akan tetapi, kini, setelah kau mengalahkan Yao Sheng, kau telah mengurangi kekuatan kelompok Liu Qing. Kemungkinan, tidak ada lagi orang yang akan meremehkanmu kedepannya." Mata Lin Xiuya dilayangkan kepada tempat di mana kelompok Liu Qing berada, saat ia berbicara dengan senyum menggoda.
"Aku hanya ingin masuk sepuluh besar. Tidak begitu masalah bagiku apakah yang pertama atau yang kesepuluh di dalam sepuluh besar." Xiao Yan tersenyum saat ia menjawab. Ia tidak ingin bersaing dengan faksi Lin Xiuya dan Liu Qing. Tujuan di balik partisipasinya pada Kompetisi Besar hanyalah untuk mendapatkan tempat sepuluh besar dan mendapatkan hak untuk masuk ke lantai bawah 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Karena peringkat pertama dan ke-sepuluh dua - duanya memiliki hak untuk melakukan hal tersebut, hal itu tak masalah selama ia bisa mendapatkan sebuah tempat di sepuluh besar.
Lin Xiuya tertawa. Ia juga telah mendengar makna di dalam perkataan Xiao Yan dan tidak berlanjut berlama - lama dalam topik ini. Ia mengalihkan perbincangan itu saat ia berkata, "He he, kita mungkin akan melakukan perjalanan kembali ke pelosok pegunungan setelah Kompetisi Besar. Jika kau tertarik, kau bisa ikut bersama kami. Benda itu memiliki manfaat yang sangat besar untukmu."
Jantung Xiao Yan melompat ketika ia mendengar Lin Xiuya membahas masalah 'Salep Pengeras Tubuh'. Akan tetapi wajahnya, tidak menunjukkan perubahan raut muka saat ia dengan santai berbicara dengan sikap yang tak acuh, "Coba nanti kita lihat ketika waktunya tiba. Akan tetapi, kekuatan makhluk buas itu sedikit menakutkan. Kemungkinan tidak akan mudah untuk berhasil."
"Kita bisa coba saja. Lagipula, kau sudah tahu nilai benda itu." Lin Xiuya menghela nafasnya. Meskipun ia jelas tahu kesempatannya begitu kecil, ia masih enggan menyerah.
Xiao Yan mengangguk dengan samar. Ia dengan santai berbincang sebentar dengan Lin Xiuya sebelum matanya tertarik pada sebuah pertarungan sengit di dalam arena.
Pertandingan - pertandingan setelah Xiao Yan juga seru dan berbahaya. Sebuah pertarungan pada tingkat ini adalah sesuatu dengan penglihatan Xiao Yan tidak bisa menahan menganggukan kepala mereka tanda setuju. Murid - murid yang dapat mencapai tahap ini semuanya memiliki kekuatan yang pada dasarnya berada pada puncak Akademi Dalam. Sudah pantas bahwa mereka merasakan darah mendidih yang menyilaukan ketika mereka bertarung.
Xiao Yan juga telah menyaksikan Lin Yan bertarung setelahnya. Kekuatan orang itu jelas meningkat setelah racun api telah benar - benar dibuang dari tubuhnya. Menurut perhitungan Xiao Yan, jika menilai Lin Yan yang sekarang hanya berdasarkan kekuatannya, kemungkinan besar, ia akan bisa masuk ke lima besar. Di pertandingan ini, lawannya hanyalah seseorang yang berperingkat sembilan belas pada 'Peringkat Kekuatan'. Karena itu, Lin Yan tidak menghabiskan banyak kekuatannya dan berhasil membuat lawannya mengaku kalah setelah dua puluh serangan singkat.
Tidak lama setelah Lin Yan muncul, dua lawan lain yang diperhatikan Xiao Yan juga muncul satu per satu. Mereka adalah Liu Qing dan Lin Xiuya…
Masih ada jarak di antara reputasi Xiao Yan sekarang dan dua bintang mempesona ini di dalam Akademi Dalam.
Sebagai pusat perhatian di stadion, kemunculan mereka berdua dalam sekejap menarik tatapan semua orang. Seketika, teriakan penuh gairah bergema dengan memekakkan telinga di dalam stadion.
Yang muncul pertama kali adalah Liu Qing. Kali ini, lawannya adalah seseorang berperingkat sebelas, yang mana, kekuatannya telah mencapai kelas Dou Ling bintang delapan. Peringkat dan kekuatan sejenis ini sudah sangat dekat dengan bagian atas di dalam Akademi Dalam. Akan tetapi, dari gerak - gerik pahit yang ditunjukkan orang itu ketika ia muncul, sepertinya ia masih sangat tertekan karena mendapatkan Liu Qing sebagai lawannya.
Pertarungan yang terjadi berikutnya tidak melampaui perkiraan Xiao Yan. Ketika pertarungan itu dimulai, aura Liu Qing yang sangat mendominasi dengan kuat membungkus lawannya. Setiap kali tangannya yang seperti cakar menyerang, ia akan meninggalkan sejumlah bayangan di udara… Serangan tangan cakarnya tampak tidak terhalang dan tidak ada pola yang terlihat. Meskipun lawannya telah menggunakan segala kekuatannya, masih ada beberapa luka yang berulangkali muncul. Saat penekanan semacam ini berlanjut selama hampir sepuluh menit, Liu Qing akhirnya meledak. Kecepatannya yang mengerikan meletus dalam sekejap. Ketika semua orang tersadar, mereka hanya melihat tangan seperti cakar Liu Qing terhenti pada tenggorokan lawannya.
Ketika ia merasakan angin dingin pekat yang terpancar dari tenggorokanya, ahli yang berperingkat sebelas itu berakal sehat untuk mengaku kalah…
Saat semua orang di balkon penonton melihat bahwa pemenang dari pertarungan itu ditentukan kurang dari sepuluh menit, semuanya menghela napas mereka dan menggelengkan kepala. Ia memang pantas berada di tiga besar pada peringkat kekuatan. Meskipun kekuatan lawan Liu Qing telah mencapai peringkat Dou Ling bintang delapan dan tampak dekat dengan Liu Qing yang berada di puncak kelas Dou Ling, jarak ketika mereka bertarung masih sangat besar. Bahkan, seorang yang sedikit lebih lemah mampu melihat celah itu sekilas saja.
Xiao Yan memandang Liu Qing di arena dari panggung tinggi dan tidak bisa menahan untuk menghela nafasnya. Kompetisi Besar ini telah mencapai babak kedua, tetapi Liu Qing masih belum menggunakan Tombak Pembelah Gunung di punggungnya itu. Dengan hanya bergantung pada tangannya, ia mampu membuat banyak ahli menyerah. Kekuatan semacam itu memang mengerikan.
"Liu Qing ini tampak sedang memasuki kelas Dou Wang. Meskipun ia masih tidak bisa bersaing dengan seorang Dou Wang sejati, ia jauh lebih kuat dibanding Dou Ling biasa." Xun Er di samping Xiao Yan menundukkan mata cantiknya sedikit ketika ia berbicara lembut, "Bahkan, kemungkinan juga bahwa Lin Xiuya memiliki kekuatan yang mirip."
Xiao Yan mengangguk pelan dan menghela nafasnya, "Mereka memang dua orang yang sangat kuat. Di Akademi Dalam ini, kemungkinan, tidak ada orang lain selain Zi Yan yang mampu menekan mereka." Xiao Yan mendadak berpaling ketika ia berbicara hingga titik ini. Matanya menatap Xun Er dan ia tersenyum dengan licik ketika bertanya, "Bisakah Xun Er melakukannya?"
Alis tipis panjang Xun Er sedikit gemetar ketika ia membalas pertanyaan itu dengan menggoda, "Bagaimana menurut Xiao Yan ge - ge?"
Mata Xiao Yan menatap wanita muda itu, yang tertawa dengan cantik dan benaknya mendadak melamun. Sudah berapa lama semenjak ia melihat sisi mempesonanya? Ia punya kemampuan dan kekuatan, tetapi bersedia diam - diam tetap berada di belakangnya untuk melakukan hal - hal kecil yang tidak begitu berarti.
Tangan Xiao Yan perlahan mengusap wajah memerah Xun Er sedikit ketika ia berkata pelan, "Kekasihku, aku tahu bahwa bakat pelatihanmu sangat hebat. Sudah lama sekali… meskipun aku jarang melihatmu benar - benar menyerah, aku masih dapat merasakan, kemungkinan, kekuatanmu sekarang jauh lebih kuat dariku. Kau tampaknya telah benar - benar menarik pesonamu di Akademi Jia Nan, terutama setelah aku tiba… Aku tidak berharap bahwa kau menekan dirimu sendiri karenaku. Alih - alih, aku suka sikapmu yang mempesona. Dengan begitu, aku akan memiliki motivasi untuk mengejarmu."
Mata cantik itu terkejut ketika mengamati Xiao Yan yang meratapinya. Sesaat kemudian, senyum Xun Er pecah. Senyumanya yang cantik dan sempurna membuat mata di sekitar penuh dengan perasaan terkejut. Napas mereka juga terasa sesak.
"Xiao Yan ge - ge ingin melihat sisi mempesona Xun Er?" Wanita muda berbaju hijau itu berdiri dengan menawan. Rambutnya yang hitam secara acak ditekan oleh sebuah pita ungu. Saat ini, raut muka bermartabat dan bangga muncul di wajah dimana senyum tipis telah tergantung. Kebanggaan ini benar - benar berbeda daripada Liu Fei yang bersenang - senang di dalam kejayaan orang lain. Alih - alih, hal itu adalah perasaan percaya diri! Percaya diri pada kekuatannya sendiri.
Seorang pria yang penuh dengan percaya diri memiliki pesona besar, sementara seorang wanita yang penuh dengan percaya diri juga memiliki daya tarik unik yang tiada bandingnya. Hal ini bisa dengan jelas dirasakan dari tatapan mata di sekitar yang mendadak telah menjadi panas.
Xiao Yan mengamati emosi di wajah Xun Er yang jarang ia temui dan sebuah senyuman muncul di wajahnya ketika ia mengangguk.
"Setelah kompetisi ini berakhir, aku akan membuat Xiao Yan ge - ge melihat seorang Xun Er yang paling mempesona." Gadis muda itu tersenyum manis dan lembut saat ia memandang wajah bahagia Xiao Yan. Seketika, ia menambahkan, "dan juga sebelum kita berpisah…"