Perjuangan Menembus Surga

Terpisah



Terpisah

0"Ling Quan, tutup mulutmu! Klan Xiao dan klan kita memiliki sebuah perjanjian aliansi. Bagaimana bisa kita membiarkanmu menghina mereka?" Xun Er berteriak dengan tegas ke arah Ling Quan. Hatinya menjadi gelisah saat ia meraskan raut muka Xiao Yan menjadi lebih kelam dan dingin.     

"He he, xiao - jie kau tidak perlu marah. Aku hanya sedikit terus terang." Ling Quan tersenyum. Ia mengubah kata - katanya untuk kemudian langsung berkata, "Namun, kepala klan memerintahkanku sebelum perjalananku, bahwa aku harus bertanya mengenai lokasi dari kunci milik klan Xiao jika aku bertemu Tuan Muda Xiao Yan."     

Ketika ia berbicara sampai titik ini, Ling Quan tersenyum dan memalingkan pandangannya ke arah Xiao Yan, "Bolehkah saya bertanya apakah Tuan Muda Xiao Yan bisa memberitahu saya?"     

Hati Xun Er terguncang ketika ia mendengar hal ini, takut bahwa Xiao Yan akan mengungkapkan beberapa petunjuk. Ia hendak menyela ketika Xiao Yan di sampingnya mengernyitkan alisnya dan berkata kebingungan, "Kunci?"     

Ling Quan mengerutkan dahinya ketika ia memandang raut muka ragu Xiao Yan. Ia diam - diam berbicara di dalam hatinya, "Jangan bilang ia tidak tahu? Kini, setelah klan Xiao terpecah belah, tidak ada yang tahu apakah 'Aula Jiwa' telah merenggut kuncinya. Akan merepotkan jika mereka telah mendapatkannya."     

"Aku belum memperoleh berita apapun mengenai 'kunci' itu, setelah tinggal di klan Xiao selama bertahun - tahun. Tidakkah kau bermimpi jika kau pikir kau bisa mendapatkannya semudah itu?" Xun Er menghela napas lega di dalam hatinya saat ia berbicara dengan cuek.     

"He he, aku hanya bertanya secara acak. Tujuan utama perjalananku kemari adalah untuk membawa Nona Muda kembali. Hal lainnya hanyalah masalah sampingan.: Ling Quan tersenyum dan seketika, membungkuk kepada Xun Er dan berkata, "Nona Muda, kumohon! Kepala klan sungguh merindukanmu."     

Xun Er mengernyitkan alisnya. Ia menggelengkan kepalanya sedikit dan hendak menggerakkan kakinya, ketika Xiao Yan di sampingnya menggenggam tangannya. Ia bertanya dengan suara rendah, "Apakah kau akan pergi?"     

"Xiao Yan ge - ge, aku telah meninggalkan klan selama bertahun - tahun dan aku telah menunda waktu kembaliku beberapa kali. Kali ini, sepertinya, aku tidak bisa mendorongnya mundur. Xiao Yan ge - ge, ingat kata - kata yang aku katakan kepadamu tadi. Jangan sampai kau mengungkapkan berita bahwa 'Batu Giok Dewa Kuno Tou She' berada di tanganmu. Di masa depan, kau juga akan tahu siapa sebenarnya faksi di belakang Xun Er. Namun, Xiao Yan ge - ge jangan datang dan mencari Xun Er, sebelum kau memiliki kekuatan untuk melindungi giok kuno itu. Jika tidak, beberapa orang dari klan pasti akan menahanmu di sana. Batu giok kuno di tanganmu memiliki nilai yang terlalu besar." Xun Er menundukan kepalanya sedikit, sembari bibirnya bergerak lembut. Kelembutan yang membawa suara memohon terpancar ke dalam telinga Xiao Yan.     

Raut muka Xiao Yan berubah memburuk. Tangan yang menggenggam lengan Xun Er sedikit gemetar.     

"Xiao Yan ge - ge, Xun Er akan menunggumu. Aku akan menunggu hingga kau telah menjadi seorang ahli yang memandang rendah semua orang. Xun Er selalu percaya bahwa kau akan berdiri di puncak benua ini. Pada saat itu, klan Xiao yang merosot akan kembali berdiri di benua karenamu!"     

Lengan Xiao Yan gemetar berulang kali. Emosinya telah kacau balau karena perkataan Xun Er. Meskipun ia tidak lagi merupakan seorang pemuda yang impulsif seperti dulu, setelah pengalaman tiga tahun yang telah membawanya. Mengalami perpisahan semacam ini setelah mengalami pergolakan dalam klannya, sungguh membuatnya merasa tidak bisa bisa menerima situasi yang ada. Bahkan, hanya pada saat perpisahan ini, ia dengan jelas menyadari beban semacam apa yang wanita muda di depannya itu miliki di dalam hatinya…     

"Tuan Muda Xiao Yan, ini adalah misimu. Oleh karena itu, tolong lepaskan xiao - jie." Ekspresi di mata Ling Quan perlahan menjadi dingin saat ia memandang Xiao Yan yang sedang menggenggam lengan Xun Er. Akan tetapi, wajahnya masih menunjukkan kehangatan dan senyum yang menginspirasi.     

Xiao Yan benar - benar tak menghiraukan kata - kata Ling Quan. Matanya menatap Xun Er dengan serius. Sesaat kemudian, ia akhirnya perlahan melepaskan lengannya di hadapan tatapan penuh dengki Ling Quan. Akan tetapi, ketika Xiao Yan hendak melepaskan lengan Xun Er, tangannya mendadak menjulur dan melingkari pinggang lembut dan halus itu. Ia dengan keras menariknya ke dalam pelukannya dan kepalanya terpendam di dalam rambut hitam Xun Er, yang memancarkan aroma bersih samar. Ia bergumam, "Xun Er, tunggu aku. Aku akan pergi dan mencarimu! Aku tidak peduli seberapa besar ataupun mengerikan faksi yang ada di belakangmu. Kau adalah milikku. Jika aku perlu mencapai Dou Zun agar faksi itu menatapku lurus, aku akan berjuang menjadi seorang Dou Zun. Jika Dou Zun tidak cukup, maka Dou Sheng. Jika Dou Sheng tidak cukup, maka Dou Di! Nenek moyang klan Xiao mampu mencapai tingkat itu dahulu. Aku, Xiao Yan, pasti juga akan bisa!"     

Bagian belakang gigi Xun Er menggigit bibir bawahnya. Biji matanya yang seperti permata sedikit berkerlip. "Bodoh, jika kau benar - benar mencapai Dou Di, kau bisa memilih gadis manapun di benua ini."     

Senyum di wajah Ling Quan akhirnya sedikit memudar saat ia memandang Xiao Yan dengan berani menarik Xun Er ke dalam pelukannya. Matanya segelap dan sedingin bilah pisau saat terpaku pada tubuh Xiao Yan. Ia perlahan mengencangkan tinjunya. Sebuah api seperti zat samar menyembur keluar dari tinjunya.     

Xun Er dengan paksa lepas dari pelukan Xiao Yan setelah tampaknya merasakan gejolak energi alami. Ia dengan cepat berbicara dengan suara lembut di samping telinga Xiao Yan, "Ingat apa yang telah aku katakan. Setidaknya, jangan bersentuhan dengan klanku sebelum kau mencapai Dou Zong." Setelah ia mengatakan hal ini, Xun Er berbalik dan jari kakinya menekan lembut di atas tanah. Tubuhnya melesat ke udara, sebelum pundaknya sedikit bergetar. Sepasang sayap Dou Qi emas cemerlang muncul di punggungnya. Sepasang sayap itu mengepak dan ia mendarat di atas salah satu binatang buas bertanduk bersayap empat. Akhirnya, ia dibawa binatang itu di hadapan angin liar, dan terbang ke ufuk langit di kejauhan.     

Sembilan sosok manusia di belakang Ling Quan juga dengan cepat melintas ke atas binatang buas bertanduk bersayap empat, sebelum akhirnya menyusul secepat kilat dan dengan kuat melindungi Xun Er di tengah.     

Hati Xiao Yan terasa sepi saat matanya dengan tegas memandang empat binatang buas itu, yang berangsur - angsur menjauh. Ia berpaling sebelum akhirnya berhenti pada tubuh Ling Quan yang masih berdiri di titik yang sama. Ia berbicara pelan, "Tidakkah wakil komandan Ling Quan akan pergi?"     

"Aku tidak tergesa - gesa." Ling Quan tersenyum. Senyumnya berangsur - angsur menjadi dingin saat tatapannya memandang Xiao Yan dengan sikap yang kelam dan dingin. Ia tertawa dingin, "Hanya saja, aku ingin memberitahumu sesuatu. Dengan pencapaianmu dan latar belakang klan Xiao yang telah menjadi seperti seekor anjing yang kehilangan rumahnya, kau tidak cukup baik bagi xiao - jie. Aku akan mengatakan dengan jujur. Kepala klan telah menduga bahwa xiao - jie mungkin punya perasaan terhadapmu. Oleh karena itu, ia telah menyuruhku untuk menyampaikan beberapa hal padamu. Lupakan xiao - jie. Sebaiknya, kau memperlakukan masalah di masa lalu itu layaknya hal itu tidak pernah terjadi. Xiao - jie memiliki posisi yang sangat penting di klan. Hanya orang - orang yang benar - benar kuat di benua yang cukup baik baginya. Kau… tidak layak!"     

Wajah Ling Quan menunjukkan kebencian di dalam tiga kata - kata terakhir itu. Xun Er dicari - cari oleh semua orang berbakat di klan. Ia tentu saja termasuk di dalamnya. Namun, ketika ia melihat bahwa Xiao Yan ternyata berani menarik Xun Er ke dalam pelukannya tadi, kemungkinan, ia tidak akan bisa mengendalikan dirinya dan membunuh Xiao Yan di tempat, jika ia tidak memperhitungkan keberadaan Xun Er. Kini, saat ia menyampaikan sebuah pesan, ia tentu saja perlu mengungkit kelemahan dan mencemooh Xiao Yan sebisanya. Menurut anggapannya, tentu saja hal itu akan menjadi hasil yang paling memuaskan, jika ia bisa menggunakan kata - kata untuk menghancurkan Xiao Yan.     

Akan tetapi, Xiao Yan di depannya secara tidak terduga tenang, setelah kata - kata ini terdengar. Biji mata hitamnya yang cuek menatap Ling Quan. Sesaat kemudian, ia tertawa pelan, menggelengkan kepalanya dan berbicara, "Bukan tergantung padamu untuk mencari kesalahan apakah aku cukup baik. Terlebih lagi… kau seharusnya cemburu padaku, kan?"     

Kekejaman di wajah Ling Quan perlahan menghilang, saat ia memandang Xiao Yan dengan tajam, "Apa kau cari mati? Jangan pikir kau bisa seangkuh ini karena xiao - jie melindungimu. Jika aku ingin membunuhmu, hal itu hanya akan seperti menginjak seekor semut."     

Xiao Yan dengan cuek mengamati Lin Quan yang wajahnya menyembunyikan niat membunuh. Sikap yang tidak menunjukkan sedikitpun ketakutan itu membuat niat membunuh di dalam hati Ling Quan menggeliat berulang kali. Ia membenci orang yang seperti semut ini, yang menunjukkan sikap acuh seperti itu.     

Tepat ketika niat membunuh Ling Quan perlahan menyebar, sebuah suara tua samar mendadak terdengar di padang rumput itu, "Wakil komandan, membiarkan kalian semua masuk ke Akademi Dalam adalah sebuah bentuk toleransi yang sudah cukup besar. Kini, kau sungguh berpikir bertindak melawan seorang murid dari akademi kami?"     

Sebuah sosok hitam dengan misterius muncul di udara saat suara tua itu terdengar. Secara mengejutkan, sosok itu adalah Tetua Kepala Su Qian.     

Niat membunuh di tubuh Ling Quan dalam sekejap menghilang ketika ia melihat Su Qian muncul. Ia mengepalkan tangannya memberi hormat ke arahnya dan tertawa, "Tetua Kepala bicara apa. Saya hanya sedang berbincang dari hati ke hati dengan Tuan Muda Xiao Yan."     

"Baiklah, jangan bertele - tele di depanku. Aku telah memberikan kehormatan besar bagi klanmu, dengan cara membiarkanmu datang dan mencari seseorang. Kau harus pergi sekarang juga setelah kini kau menemukannya." Su Qian mengernyitkan alisnya dan berbicara dengan suara yang dalam.     

Ling Quan tersenyum ketika ia mendengar Su Qian memberi perintah dan mengusirnya, tetapi tidak membantah. Ia membungkuk memberi hormat ke arah Su Qian, sebelum kembali berpaling ke arah Xiao Yan. Ia tersenyum palsu dan berkata, "Sepertinya kau belum menyerah. Baiklah, jika kau mampu, kau bisa datang mencari Nona Muda (xiao - jie) di markas klan kapanpun saja. Pada saat itu, wakil komandan ini akan membiarkanmu menyaksikan perbedaan sejati di antara kita."     

Pundak Ling Quan bergetar saat mengatakan hal ini. Sepasang Dou Qi merah gelap melesat keluar. Sepasang sayap dikepakkan sedikit, sebelum tubuhnya dengan cepat naik ke udara. Ia akhirnya terbang secepat kilat ke kaki langit, menghilang dari ujung langit dalam waktu singkat.     

Tubuh Su Qian perlahan turun, saat ia memandang Ling Quan pergi. Ia mendarat di samping Xiao Yan dan menepuk pundaknya. Ia menghela nafas, "Anak muda, jangan biarkan orang itu menyerangmu. Jika tidak, kau akan sungguh melakukan apa yang ia mau. Klan mereka sedikit berbeda dari orang - orang biasa. Mereka agak lebih diberkati dalam bakat dan latihan mereka, tetapi, jika benar - benar dibahas bakat pelatihannya, ia tidak akan bisa menandingimu."     

Xiao Yan tersenyum sedikit dan dengan diam mengangguk. Ia berbicara pelan, "Jika ia bertindak tadi, aku akan membiarkannya meninggalkan sesuatu, bahkan jika aku harus bertarung mati - matian hingga berakhir cedera serius."     

Su Qian sedikit terkejut saat ia mendengar kata - kata Xiao Yan yang diucapkan pelan itu. Ia jelas tahu bahwa Xiao Yan tidak hanya berusaha berani… ia mengangguk dan tersenyum saat ia berkata, "Aku percaya, bahwa tidak mengejutkan bagi seseorang yang mampu bergantung pada kekuatannya sendiri untuk memporak - porandakan Sekte Misty Cloud, mampu melakukan hal ini."     

"He he, baiklah. Anak muda, besok adalah waktu untuk masuk ke 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara', untuk menerima pemurnian tubuh oleh 'Api Hati'. Jika kau bisa menahannya, hal itu akan membuka jalan untuk peningkatan ke kelas Dou Wang. Tidak berguna jika dikatakan sekarang. Hanya dengan menjadi seorang yang benar - benar kuat kau akan bisa ke klan itu dan mencari kekasih kecilmu itu." Su Qian menepuk pundak Xiao Yan dan menghiburnya. Ia seketika berbalik dan berjalan perlahan ke hutan.     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia memandang punggung Su Qian yang telah menghilang ke dalam hutan. Baru setelah itu ia berbalik dan melayangkan pandangannya ke kaki langit utara di kejauhan. Ia menggumam, "Xun Er… tunggu aku. Bahkan…" Tinju Xiao Yan perlahan menjulur keluar dari lengan bajunya. Tetes - tetesan darah merembes keluar dari sela - sela jarinya. Kekejaman dan kebencian Ling Quan tadi tidak berpengaruh pada Xiao Yan.     

"Ling Qian… Aku akan mengingat hutang dan penghinaan ini…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.