Perjuangan Menembus Surga

Melawan Fan Lao



Melawan Fan Lao

1Raungan seperti guntur yang mendadak muncul dari ufuk langit juga membuat sekujur tubuh Xiao Yan gemetar. Ia bergegas berbalik dan mendapati sesosok manusia merah darah dengan cepat membesar di penglihatannya.     

"Ini gawat. Bagaimana orang tua ini menemukanku?" Xiao Yan jelas mendengar teriakan Fan Lao.     

"Siu!"     

Tubuh Xiao Yan baru saja berbalik ketika angin tajam melesat ke arahnya. Perasaan dingin muncul di dalam hatinya, saat ia dengan paksa memutar tubuhnya dan dengan tipis menghindari energi merah darah itu. Tubuhnya melesat ke belakang saat ia mencaci penuh amarah di dalam hatinya, "Anjing tua, kau sungguh ganas."     

Wajah Fan Lao pucat dan tampangnya memberikan kesan beracun. Matanya menatap Xiao Yan dengan saksama, saat sayap berwarna darah di punggungnya mengepak. Tubuhnya berubah menjadi sebuah sosok darah yang melesat secara eksplosif ke arah Xiao Yan. Sebuah Dou Qi ganas berwarna darah dengan cepat terkumpul di tangannya.     

Meskipun Xiao Yan juga memiliki bantuan sebuah Teknik Dou terbang, kecepatan terbangnya tidak bisa menandingi sayap Dou Qi sejati. Karena itu, hanya dalam sekejap mata, Fan Lao melesat muncul di atas kepala Xiao Yan. Warna darah di tangannya menghantam keras ke bawah. Pada titik itu, bahkan udara berguncang dengan hebat. Jelas, Fan Lao tidak menunjukkan belas kasihan sedikitpun dalam serangannya. Ia benar - benar menggunakan gerakan mematikan!     

"Kembalikan nyawa putraku!" Raut muka Lao Fan ganas saat ia menyeringai dan berkata. Ia dapat merasakan kekuatan Xiao Yan. Ia hanyalah seorang Dou Ling kecil, sudah pasti membunuhnya semudah membalikan telapak tangan.     

"Chi!"     

Saat cahaya berdarah datang berputar dari segala arah, sebuah suara guntur samar tiba - tiba terdengar. Tubuh Xiao Yan, yang berdiri diam di udara, tiba - tiba gemetar sedikit. Sekujur tubuhnya juga menjadi samar pada saat ini.     

"Bum!"     

Cahaya darah itu menggelora turun secara eksplosif dan dengan kuat menghantam tubuh Xiao Yan. Akan tetapi, Xiao Yan tidak menyemburkan darah dan mengalami cedera serius seperti yang ia telah kira. Cahaya berdarah itu menembus tubuh Xiao Yan tanpa halangan. Setelah itu, badan itu… perlahan menghilang.     

Tubuh ini ternyata sebuah bayangan!     

Xiao Yan terengah - engah saat ia mendadak melesat dan muncul sekitar belasan meter dari di mana cahaya darah itu menggelora. Ia tertawa dingin pada wajah terkejut Fan Lao saat ia berkata, "Tidak begitu mudah untuk membunuhku, anjing tua!"     

Fan Lao mengayunkan tangannya dan menyebarkan cahaya darah yang telah melengkung keluar. Tatapannya memandang Xiao Yan kelam dan serius, saat suaranya berkata dengan nada yang gelap dan jahat, "Gerakan Tiga Ribu Petir'? Sepertinya yang membunuh putraku memanglah dirimu!"     

Mata Xiao Yan menatap Fan Lao. Bagaimanapun juga, lawannya itu adalah seorang Dou Huang tingkat tinggi. Jika ia tidak menunjukkan 'Gerakan Tiga Ribu Petir' dan memanfaatkan kelengahan lawannya, kemungkinan, ia akan langsung mati di tempat. Lagipula, celah di antara dirinya dan lawannya sungguh terlalu besar.     

Gelombang - gelombang Dou Qi kuat mengalir tanpa henti dari Kristal Dou di dalam tubuh Xiao Yan. Akhirnya, hal itu mulai melompat - lompat di dalam Jalur Qi - nya seperti banjir. Perasaan dipenuhi energi yang dibawahnya membuat Xiao Yan diam - diam mulai merasa berani di hatinya.     

"Bagus! Sangat bagus!" Fan Lao mengepakkan sayap Dou Qi berwarna darahnya sedikit. Kejahatan di tawanya membuat seluruh tubuh seseorang merasa dingin, "Setelah aku menangkapmu, kematianmu tidak akan begitu mudah. Aku akan memeliharamu sebagai budak darahku yang akan menyediakan darah tersegar siang dan malam. Jika tidak, aku tidak akan bisa menghadapi putraku yang mati!"     

"Anjing tua, kenapa kau tidak coba saja!" Biji mata hitam gelap itu memiliki hawa dingin gelap yang berangsur - angsur digodok di dalamnya, saat Xiao Yan perlahan berbicara.     

Mengingat status Fan Lao, dipanggil 'anjing tua' berulang kali oleh Xiao Yan juga membuatnya menjadi sangat murka. Ia seketika memutuskan untuk membuat Xiao Yan menderita nasib yang lebih buruk daripada kematian.     

Kedua telapak tangannya yang penuh kekuatan bergerak sedikit dan untaian Dou Qi berwarna darah mulai menggelora keluar seperti darah segar. Akhirnya, mereka membentuk puluhan ribu uliran darah yang mengelilingi tubuh Fan Lao, saat dirinya mulai terengah - engah.     

Wajah Xiao Yan juga menjadi sangat serius saat ia merasakan aura mengerikan yang berangsur - angsur muncul di dalam tubuh Fan Lao. Selama seseorang berbuat sedikitpun kesalahan ketika bertarung dengan seorang ahli sekelas ini, ia akan berakhir dengan kematian yang menyedihkan.     

Pertarungan di antara Xiao Yan dan Fan Lao di langit di dalam medan pertempuran yang sangat kisruh itu tentu saja membangkitkan perhatian banyak murid Akademi Dalam di kejauhan. Seluruh wajah murid ini seketika menjadi memburuk. Mereka tidak jelas mengenai situasinya, tetapi sepertinya, tampaknya Xiao Yan telah melangkah maju untuk membantu berkontribusi dengan cara bertarung dengan seorang lawan yang kuat! Karena itu, cukup banyak orang merasa hormat kepada Xiao Yan di dalam hati mereka. Setelah berlatih bertahun - tahun di Akademi Dalam, mereka memiliki perasaan terhadap tempat ini. Kini, saat ada musuh - musuh kuat yang menyerang mereka, wajar saja bahwa mereka merasakan perasaan bertarung melawan musuh yang sama. Akan tetapi, karena kekuatan mereka dan alasan lain, mereka hanya bisa berdiri di tempat ini dan menonton pertempuran yang ada, tidak berdaya untuk melakukan apapun.     

Xiao Yan, yang baru saja melangkah maju, tak dapat dipungkiri telah menjadi seseorang yang mereka percayai. Karena itu… banyak sekali suara mengancam memekakan telinga juga diteriakkan dengan lantang dan bersemangat dari banyak sekali murid di kejauhan. Pada saat ini, harus dikatakan bahwa reputasi Xiao Yan telah benar - benar melampaui Lin Xiu Ya, Liu Qing dan yang lainnya!     

Xiao Yan juga terkejut ketika ia mendadak mendengar suara mengancam yang bergema di udara. Tatapannya melayang ke arah di mana suara itu berasal dan seketika tertegun saat melihat keganasan dan hormat di wajah para murid ini. Jika ia tidak ditemukan oleh Fan Lao, ia sudah lama kabur jauh. Siapa yang mau mengambil resiko sebesar itu dan bertarung dengan seorang Dou Huang?     

"Aku akan menghancurkan reputasimu di mata mereka hingga menjadi debu. Jangan bilang padaku bahwa hanya seorang Dou Ling kecil bisa membalikkan langit?" Fan Lao tertawa dingin. Ia seketika melambaikan tangannya mendadak. Benang - benang energi berwarna darah, yang menyelubungi sekitarnya, seketika melengkung keluar ke segala arah. Suara angin kencang tajam berulang kali mengeluarkan suara 'chi chi'.     

Uliran energi berwarna darah yang datang dari segala arah hampir menutupi seluruh ruang yang bisa digunakan Xiao Yan untuk menghindar. Fan Lao jelas menyadari seberapa luar biasa lincahnya orang di depannya, setelah menerapkan 'Gerakan Tiga Ribu Petir'. Karena itu, ia telah membatasi kecepatan lawannya ketika ia menyerang.     

Mata Xiao Yan terpusat saat ia memandang uliran energi berwarna darah yang mendekat dari segala arah. Ia menghembuskan nafas dalam - dalam dan mendadak berteriak rendah. Sebuah api berwarna hijau bergelora keluar secara eksplosif dan akhirnya membungkus badannya di dalamnya.     

Kemunculan api hijau ini seketika membuat raut muka Fan Lao berubah. Dengan pengalamannya, ia tentu saja dapat melihat latar belakang macam apa yang dimiliki api ini. Akan tetapi, serangannya telah diaktifkan. Ia hanya bisa melanjutkan, tak peduli jenis serangan apa yang digunakan lawannya. Bahkan, meskipun Xiao Yan benar - benar memiliki sebuah 'Api Surgawi', berusaha melepaskan kekuatannya akan bergantung pada kekuatannya sendiri. Karena itu, kemunculan api hijau itu mungkin sudah menyebabkan Fan Lao terkejut, tetapi ia tidak merasa sedikitpun panik.     

Untaian darah yang mendekat dari segala arah menembus langit secepat kilat, muncul di depan Xiao Yan hanya dalam sekejap mata. Akan tetapi, ketika uliran darah itu hendak berada tiga meter dari Xiao Yan, suhu panas mendadak meledak. Untaian darah, yang merupakan afinitas gelap dan dingin, seketika meleleh menjadi kehampaan!     

Walaupun api berwarna hijau memiliki kemampuan untuk mengekang untaian darah dingin gelap, uliran darah itu datang dari segala arah, dan tidak menunjukkan tanda - tanda kehabisan tenaga. Karena itu, api Xiao Yan berangsur - angsur menyusut saat diterkam tanpa henti oleh uliran darah tadi.     

Fan Lao dengan dingin tertawa saat ia memandang api Xiao Yan, yang berangsur - angsur menyusut. Ia melambaikan tangannya dan uliran darah di segala tempat berpilin dengan aneh. Mereka saling terjalin satu dengan lainnya sebelum menggulung menjadi sebuah jaring bola darah. Xiao Yan berada di dalam jaring itu, yang sedang melakukan perlawanan!     

"Memangnya kenapa jika kau memiliki sebuah 'Api Surgawi'? Dengan kekuatanmu, kau tidak bisa melepaskan potensi penuhnya." Fan Lao tertawa dengan kelam dan dingin. Ia memandang Xiao Yan yang melawan penggerusan untaian darah, dengan pahit. Ia mengepalkan tangannya dan energi berwarna darah menggumpal, sebelum akhirnya mengeras menjadi sebuah tombak panjang darah yang memancarkan kilauan dingin berpijar.     

"Keparat kecil, matilah!"     

Kebencian muncul di sudut mulutnya. Fan Lao tertawa dengan kelam saat tangannya berguncang mendadak. Seketika, tombak panjang berwarna darah itu merobek menembus udara secepat kilat, saat membawa angin tajam dan melesat secara eksplosif ke arah jala bola darah di mana Xiao Yan terjebak.     

"Pak tua, tidakkah kau malu bertarung melawan seorang Dou Ling sebagai seorang Dou Huang tingkat tinggi?" Sebuah suara lembut tiba - tiba berbunyi di udara, saat tombak panjang darah itu hendak melesat ke dalam jala bola darah tadi. Seketika, sesosok kecil yang cantik mendadak muncul di luar jala bola darah itu. Sebuah rambut ekor kuda ungu pucat terjuntai saat tinju kecil lembut dilontarkan ke depan dengan keras. Seketika, udara di depannya ditekan menjadi sebuah gelembung udara tak kasat mata yang bertabrakan dengan tombak panjang berwarna darah!     

"Bum!"     

Riak udara menyebar dengan cepat dengan sebuah ledakan rendah dalam yang mengguncang udara hingga sedikit bergejolak.     

Mata Fan Lao seperti ular berbisa yang dengan kuat terkunci pada gadis kecil cantik yang telah muncul di luar jala bola darah itu. Raut mukanya menyusut saat ia berteriak, "Apakah kau cari mati?"     

Zi Yan mengerutkan mulutnya. Tinju kecilnya meninju beberapa kali yang membentuk angin. Ledakan gelombang suara rendah dan dalam terbentuk di bawah tinjunya. Ia mendongak dan menghadap Fan Lao tanpa sedikitpun merasa takut, "Pak tua, siapa yang akan membantuku memurnikan Yaowan jika kau membunuh Xiao Yan?"     

Raut muka Fan Lao menyusut. Ia terlalu malas untuk beromong kosong. Mengingat wataknya, ia tidak akan menunjukkan sedikitpun belas kasihan ketika ia marah, meskipun orang di depannya adalah seorang bayi, apalagi seorang gadis kecil. Karena itu, energi berwarna darah kembali menggumpal dengan ganas saat telapak tangannya turun.     

Wajah kecil Zi Yan yang tampak terukir dari giok menjadi sedikit seriu setelah tampak merasakan niat membunuh yang bangkit di dalam tubuh Fan Lao. Tinju kecilnya juga perlahan mengencang.     

"Chi!"     

Dua suara angin kencang lain muncul saat Fan Lao hendak bertindak. Dua sosok melintas menembus langit dan muncul di samping tubuh Zi Yan. Sekilas, mereka berdua ternyata adalah Lin Xiu Ya dan Liu Qing. Pada saat ini, mereka berdua memiliki sepasang sayap Dou Qi yang agak tipis dan samar. Dengan pengecualian Zi Yan, kemungkinan, mereka berdua bisa terangkat ke angkasa untuk bertarung di antara seluruh populasi murid Akademi Dalam.     

"Bencana Akademi Dalam bukanlah masalahmu sendiri saja." Liu Qing berpaling dan memandang Xiao Yan, yang berusaha memecahkan penjara uliran darah itu. Terdapat untaian samar rasa hormat di tatapan mata Liu Qing.     

"He he, Liu Qing benar. Kau harus menyelesaikan masalahmu terlebih dahulu. Kami akan menghambatnya." Pedang panjang di tangan Lin Xiu Ya berguncang pelan saat ia menambahkan, "Namun sejujurnya, kau sungguh tidak memiliki rasa takut. Jika kau tidak memilih untuk mendahului dan melangkah maju, kemungkinan, bahkan diriku tidak akan berani ikut campur dalam situasi semacam ini."     

Xiao Yan memandang mereka bertiga dengan tertegun. Ia seketika tertawa kecut dan menggelengkan kepalanya. Ia tidak menonjol dengan sengaja …     

"Sepertinya… aku hanya bisa berusaha mati - matian…" Xiao Yan menggumam pelan saat ia menatap Fan Lao, yang matanya penuh dengan niat membunuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.