Perjuangan Menembus Surga

Pertarungan Antar Murid



Pertarungan Antar Murid

2"Kau… kau mengganti 'Api Surgawi' - mu?"     

Mata Han Feng menatap api hijau yang menggeliat di tubuh Xiao Yan dengan saksama. Meskipun api sejenis itu tidak menunjukkan aura yang begitu dahsyat, Han Feng hanya bisa dengan samar merasakan seberapa mengerikan api hijau tua itu dengan bergantung pada Penglihatan Spiritual miliknya yang sangat tajam.     

Xiao Yan tersenyum di hadapan raut muka Han Feng yang terkejut. Sebuah gumpalan api hijau tua dengan nakal berlari - larian di ujung - ujung jarinya layaknya sebuah roh. Terkadang, ruang yang ada akan dengan samar menjadi piuh, ketika ekor dari gumpalan itu lewat.     

"Kakak tingkat, aku akan membantu guru membalaskan luka yang ia derita kala itu." Xiao Yan mengepalkan tangan kanannya dengan erat dan Pedang Berat Penguasa Xuan muncul. Dengan sekali ayun, pedang berat itu membawa angin yang menekan, sebelum diarahkan menuju Han Feng dari jauh.     

Raut muka Han Feng serius. Ia mengepalkan tangannya dengan erat, saat api biru - tua itu dengan cepat mengalir. Akhirnya, hal itu berubah menjadi sebuah pedang panjang api yang ia arahkan kepada Xiao Yan dari kejauhan. Ia berbicara dengan sikap yang mengancam, "Jangan gunakan nada mencerca seperti ini untuk bicara kepadaku. Aku tidak menyesal sedikitpun akan perbuatanku kala itu. Satu - satunya hal yang aku sesali adalah pada akhirnya, aku masih gagal memperoleh 'Mantra Api'. Akan tetapi, hal itu tak lagi menjadi masalah, karena kau telah datang untuk menyerahkannya kepadaku."     

"Kau memang seekor binatang…" Xiao Yan menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Ia akhirnya berhenti bertele - tele kepada binatang ini yang dibutakan oleh 'Mantra Api'. Sebuah cahaya perak terang muncul di bawah kakinya, sebelum suara gemuruh guntur samar bergema di langit. Tubuh Xiao Yan tiba - tiba gemetar ketika suara guntur itu terdengar.     

"Sebuah bayangan ya? Tak terduga kau memang menjadi jauh lebih kuat dalaam dua tahun ini. Kini, kau dapat mencapai tahap ini tanpa menggunakan kekuatan pak tua itu. Namun, apa kau pikir hal ini berpengaruh saat melawanku?" Han Feng tertawa dingin saat ia memandang sosok 'Xiao Yan' yang terdiam di udara. Sayap api biru tua di punggungya sedikit mengepak saat tubuhnya meluncur mundur beberapa meter. Sebuah sosok hitam mendadak muncul di depannya tepat ketika tubuhnya bergerak. Pedang berat raksasa itu membawa tekanan yang mengerikan dan suara yang mengoyak angin, saat benda itu dengan hebat dan ganas menebas ke bawah!     

Sosok itu sedikit berputar saat membentuk sebuah sikap yang agak aneh, sembari pedang berat itu bergerak di depan Han Feng, saat menebas ke bawah. Tenaga yang terkandung di dalamnya tidak begitu melukai Han Feng yang berada di dalam perlindungan 'Api Hati Laut'.     

"Adik tingkat, meskipun kekuatanmu saat ini telah meningkat pesat, jumlah pertarungan yang sudah dijalani kakak tingkatmu ini jauh melebihi milikmu!" Han Feng menghindari serangan Xiao Yan dan tersenyum dingin. Lengannya mendadak bergoyang dan pedang api di tangannya membentuk sebuah lengkungan yang sangat ganas, yang menembus pedang berat dan menusuk ke arah dada Xiao Yan.     

"Klang!"     

Raut muka Xiao Yan tidak berubah di hadapan serangan ganas Han Feng ini. Ia hanya sedikit memutar pergelangan tangannya dan pedang berat itu dengan cepat berputar dan melayang ke atas. Akhirnya, pedang itu bertindak sebagai sebuah tameng yang menahan serangan di depan Xiao Yan, benar - benar melindungi dirinya dari pedang api tadi.     

"Chi! Chi!"     

Reaksi gesit Xiao Yan ini membuat Han Feng mengangkat alisnya karena merasa heran. Lengannya seketika bergoyang dan pedang api di tangannya segera terbagi menjadi bayangan - bayangan pedang. Mereka semua berganti - ganti antara menjadi yang asli dan bayang - bayang, membawa angin panas yang melesat ke segala arah, benar - benar membungkus di sekitar Xiao Yan dengan tajam dan ganas.     

Xiao Yan tidak merasa panik di hadapan serangan Han Feng ini. Meskipun ia baru saja kehilangan sokongan kekuatan Yao Lao, kekuatan aslinya tidak lagi lebih lemah daripada dirinya yang meminjam kekuatan Yao Lao kala itu. Bahkan, kekuatan ini benar - benar menjadi miliknya sekarang. Karena itu, kekuatan itu sangat mulus untuk dikendalikan.     

Sebuah cahaya perak mengkilat di bawah kaki Xiao Yan, saat ia melakukan beberapa gerakan kaki yang aneh. Tubuhnya bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan aneh, saat ia menghindari semua bayangan pedang yang datang dari segala arah. Pedang beratnya terkadang diayunkan, dan benar - benar menghalau beberapa cahaya itu. Percikan yang terpancar menerangi wajah muda itu yang tampak sangat tenang.     

Tubuh Xiao Yan mendadak berhenti saat melesat kesana kemari. Sebuah cahaya menjadi semakin terang pada saat ini, saat teriakan rendah terpancar dari tenggorokannya. Seketika, pedang berat di tangannya membawa api hijau tua saat menusuk ke depan. Segera, pedang itu membentuk sebuah bayangan pedang yang tampak nyata di tengah - tengah banyaknya bayangan di angkasa.     

"Klang!"     

Suara jernih perlahan bergema saat sosok - sosok pedang yang memenuhi langit mendadak menghilang. Hanya pedang api yang bertumbukan keras dengan pedang berat!     

"Heh!"     

Xiao Yan mendadak berteriak saat ia merasakan tenaga liar dan ganas yang menggelora mendekat dari ujung pedang itu. Dou Qi kuat mengalir keluar dari setiap bagian tubuhnya, sebelum mengikuti pembuluhnya dan dengan cepat dituang ke dalam tangannya. Lengan Xiao Yan diam - diam menjadi sedikit lebih kuat dengan aliran Dou Qi ini.     

Lengan Xiao Yan sedikit gemetar. Sebuah kekuatan ledakan menggelora keluar dari 'Pedang Berat Penguasa Xuan', sebelum pedang besar itu menerjang ke dalam bagian dalam pedang api dengan begitu menekan.     

"Bum!"     

Kekuatan dituang ke dalam pedang besar itu dengan begitu ganasnya. Dapat lihat bahwa pedang api yang telah terbentuk dari 'Api Hati Laut', mulai menunjukkan tanda - tanda garis - garis retakan. Raut muka Han Feng sedikit terlihat putus asa, ketika ia melihat perubahan ini, jadi, ia dengan cepat melepaskan gagang dari pedang itu.     

Ketika tangan kirinya melepaskan gagang pedang tersebut, pedang itu seketika pecah dengan suara jernih, setelah kehilangan sokongan energinya.     

"'Api Surgawi' ini sedikit aneh!" Sebuah kilauan dengan cepat berkerlip di mata Han Feng ketika pedang api itu pecah. Ketika kekuatan lawannya menjalar ke dalam pedang api tadi, ia dengan jelas merasakan bahwa 'Api Surgawi' lawannya… membelah 'Api Hati Laut'!     

Setelah mendapatkan keunggulan dengan serangannya, Xiao Yan tak lagi ragu. Tangannya menyambar gagang pedang itu dengan keras dan pedang beratnya seketika dibungkus dengan api hijau giok. Pedang itu menjadi seperti petir hijau tua saat menerjang menuju Han Feng yang berada di dekatnya!     

Bahkan dengan kecepatan Han Feng, ia agak kesulitan mengelak dengan jarak yang sedekat itu. Oleh karena itu, ia hanya bisa membungkus tangannya dengan 'Api Hati Laut' dan menghantamkannya dengan keras ke arah pedang berat itu.     

"Klang!"     

Suara logam yang jernih seketika terdengar ketika tangannya menghantam pedang berat itu. Tenaganya menggelora dengan liar, sebelum melontarkan pedang berat itu menjauh. Namun, ketika tangan Han Feng bersentuhan dengan pedang berat itu, api hijau tua menempel dengan cepat pada tangannya seperti sebuah cairan lengket. Seraya dibakar oleh api hijau, 'Api Hati Laut' ternyata mulai menipis!     

Kegelisahan akhirnya muncul di dalam hati Han Feng saat ia memandang 'Api Hati Laut' yang menjadi semakin tipis. Dengan sentuhan sedekat itu, ia sudah bisa yakin bahwa 'Api Surgawi' yang Xiao Yan gunakan kali ini pasti bukanlah 'Api Inti Teratai Hijau' yang saat itu!     

Dou Qi yang menggelora mendadak disemburkan dari tangan Han Feng. Setelah keadaan berimbang itu, api hijau tua yang menempel pada tubuhnya dipadamkan. Han Feng dalam sekejap melangkah mundur. Raut wajahnya serius saat ia menatap senyum hangat dari pemuda berjubah hitam itu. Orang ini bahkan telah menjadi lebih kuat dan sulit untuk dihadapi setelah tidak bertemu selama dua tahun.     

Keterkejutan melintas di wajah Xiao Yan ketika ia melihat tidak menggunakan banyak tenaga untuk melarikan diri dari api hijau gelap. Orang ini memang tepat seperti yang digambarkan oleh Yao Lao. Meskipun Xiao Yan telah bertumbuh menjadi jauh lebih kuat selama dua tahun ini, jelas bahwa kekuatan orang ini melonjak cukup banyak. Bahkan, hal itu mungkin seperti yang ia katakan. Han Feng yang sekarang telah menyentuh batasan puncak kelas Dou Zong elit. Mungkin, ia dapat melangkah ke dalam kelas yang luar biasa kuat itu suatu saat nanti.     

"Seseorang yang dapat dijadikan murid oleh pak tua itu memanglah tidak biasa… aku meremehkanmu tadi." Han Feng menundukkan kepalanya untuk mengamati tangannya, tangan hitamnya yang hangus. Ia menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, sebelum dengan lembut menghirup nafas. Ia mendongak dan tatapanya menatap ganas ke arah Xiao Yan. Dengan senyum dingin, ia berkata, "Meskipun kekuatanmu telah meningkat besar selama dua tahun ini, aku pun tidak menyia - nyiakan waktu kali ini…"     

Segel di tangan Han Feng berubah saat suaranya terdengar. Seketika, Dou Qi agung menggelora keluar secara eksplosif dari tubuhnya. Kekuatan Dou Qi ini jauh melampaui seorang Dou Huang puncak elit biasa. Hal itu bahkan… mencapai taraf di mana seseorang sudah mulai menapakkan satu kaki ke dalam kelas Dou Zong!     

Kemunculan mendadak Dou Qi sekuat itu menyebabkan medan pertempuran yang semrawut yang berada tidak jauh menjadi tenang. Banyak tatapan terkejut terlontar ke sana. Bahkan, tatapan - tatapan mata ini seketika menjadi girang ketika mereka berhenti pada tubuh Han Feng.     

"Orang ini… ternyata sudah mulai menyentuh kelas Dou Zong ya…"     

Terlepas maupun itu adalah ahli Akademi Dalam ataupun seorang ahli dari 'Daerah Pelosok Hitam', semua orang merasakan hati mereka penuh dengan keterkejutan saat mereka memandang rambut acak - acakan Han Feng yang berhamburan, ketika aura agungnya menyembur keluar. Nyaris tak ada seorangpun yang telah melihat Han Feng bertarung selama beberapa tahun ini. Karena itu, tidak ada yang tahu bahwa orang ini tanpa disadari telah mencapai tahap ini!     

Dou Qi yang mengguncang bumi yang mendadak meledak menyebabkan Su Qian dan juga Emas Perak Bersaudara menjadi terpaku. Tiga pasang mata mengikuti sumber dari ledakan Dou Qi dan memandang ke arahnya. Masing - masing dari mata mereka seketika penuh dengan perasaan yang berbeda - beda.     

"Orang ini sungguh sangat licik. Bahkan, kita tak sadar ia telah mencapai tahap itu…" Emas Perak Bersaudara saling menatap satu sama lain. Terdapat perasaan iri hati yang secara refleks muncul di mata mereka. Mereka berdua telah berhenti pada puncak kelas Dou Huang hampir selama sepuluh tahun, tetapi mereka bahkan tidak meningkat sedikitpun sejak itu. Han Feng di sisi lain, ternyata menunjukkan tanda - tanda melangkah ke tingkat yang lebih tinggi kurang dari lima tahun. Kecepatan itu membuat mereka secara refleks merasa iri di dalam hati mereka.     

Hati Su Qian berangsur - angsur terasa putus asa ketika ia mendapati sumber dari Dou Qi itu adalah Han Feng. Jika Han Feng telah benar - benar mulai menyentuh kelas Dou Zong, kekuatan bertarungnya… kemungkinan akan melonjak beberapa kali lipat. Jika ia menggunakan 'Api Surgawi' - nya, bahkan Su Qian harus mengakui bahwa ia mungkin kesulitan mengalahkannya, apalagi Xiao Yan.     

Semula, Su Qian berharap bahwa Xiao Yan akan bisa menahan Han Feng. Dilihat dari situasinya sekarang, semuanya kemungkinan akan kandas. Setelah Han Feng berhasil membebaskan dirinya dan bergabung dengan Emas Perak Bersaudara, bahkan dirinya akan dikalahkan. Jika begitu, Akademi Dalam mungkin akan benar - benar menderita cedera dan kematian besar kali ini.     

Su Qian menghela nafas putus asa yang lirih. Ia seketika memaksa dirinya untuk menjadi waspada. Kini, ia hanya bisa berharap pada anak muda yang sering menciptakan keajaiban itu. Seluruh kekhawatiran miliknya yang lain mungkin tak akan membantu…     

'Anak muda, apakah kau masih bisa menahan Han Feng kali ini?"     

Su Qian memalingkan tatapan matanya dan bergumam lirih seraya melihat pemuda berjubah hitam yang raut wajahnya tak terlihat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.