Perjuangan Menembus Surga

Transaksi



Transaksi

3"Kau ingin mendirikan sebuah faksi di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'?" Su Qian seketika mengernyitkan alisnya ketika ia mendengar kata - kata Xiao Yan di Ruang Pertemuan Tetua.     

"Tetua Kepala, aku pun sadar bahwa 'Daerah Pelosok Hitam' sedari dulu menjadi duri bagi Akademi Jia Nan. Namun, karena lingkungannya, tempat itu akan selalu memiliki kemampuan menyerang yang luar biasa kuat. Seperti kata pepatah, tentu saja kau tidak bisa melakukannya dengan cara yang paling memaksa. Jika kakak ke-duaku benar - benar berhasil mengembangkan faksinya di 'Daerah Pelosok Hitam', faksi itu akhirnya akan membantu Akademi Dalam dengan cara menghindarkan banyak sekali masalah. Bahkan, kita juga bisa membantu mengawasi beberapa faksi yang memiliki kebencian terhadap Akademi Dalam." Reaksi Su Qian tidak jauh berbeda dari dugaan Xiao Yan. Ia hanya tersenyum dan menjelaskan.     

Kerutan di alis Su Qian sedikit menjadi rileks. Ia bukanlah orang bodoh. Dengan pengalamannya, ia tentu saja dapat memahami apakah hal - hal akan bermanfaat baginya atau tidak.     

"Dan juga, Tetua Kepala tentunya telah cukup menyadari latar belakangku. Aku punya kebencian yang mendalam terhadap Sekte Misty Cloud. Untuk bisa balas dendam, aku membutuhkan sebuah faksi yang cukup kuat. 'Daerah Pelosok Hitam' bukanlah tempat yang buruk." Xiao Yan tersenyum samar saat ia berbicara, "Oleh karena itu, bahkan jika faksi itu akan berkembang kedepannya, kemungkinan besar, hal itu tidak akan menjadi ancaman besar bagi Akademi Dalam. Jika Tetua Kepala tidak percaya kakak keduaku dalam hal ini, kau setidaknya bisa mempercayaiku, benarkan?"     

Jari Su Qian mengetuk permukaan meja. Ia akhirnya mengangguk beberapa saat kemudian, saat ia berkata, "Apa yang kau katakan memang masuk akal. 'Daerah Pelosok Hitam' selalu menjadi kekhawatiran besar bagi Akademi Jia Nan. Jika sebuah faksi yang menjadi sekutu Akademi Dalam muncul, kemungkinan, hal itu akan memang memiliki pengaruh yang besarnya sulit untuk dihitung."     

"Dengan kata lain, Tetua Kepala menyetujuinya?" Xiao Yan sedikit senang saat ia menjawab sambil tersenyum.     

"Ugh, apa lagi yang bisa kulakukan selain setuju? Pada saat ini, 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' dari Akademi Dalam membutuhkanmu untuk mengisi kembali 'Api Hati Gugur' dalam jangka panjang." Su Qian tak berdaya menggelengkan kepalanya saat ia menjawab.     

"Tetua Kepala, kata - katamu ini terdengar seperti… Xiao Yan bukanlah seorang yang tidak tahu berterimakasih. Aku berhutang pada Akademi Dalam dengan memperoleh 'Api Hati Gugur'. Tidakkah aku akan benar - benar memalukan jika aku menggunakannya untuk mengancammu?" Xiao Yan berbicara dengan serius.     

"He he, kau tidak buruk dalam hal ini. Kau memandang persahabatan dengan cukup serius. Diriku yang tua ini menyukainya." Su Qian mengusap jenggotnya dan mengangguk, merasa puas. Ia selalu menyukai dan menghargai Xiao Yan. Ini bukan hanya karena kekuatannya dan bakatnya, tetapi juga wataknya.     

"Baiklah, biarkan saudara keduamu merasa nyaman dan melakukannya. 'Daerah Pelosok Hitam' terlalu kacau dan sedikit meluruskannya juga bermanfaat bagi Akademi Jia Nan kita." Su Qian melambaikan tangannya dan berbicara sambil tersenyum.     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk.     

"Apakah cederamu sudah baik - baik saja?" Su Qian mengganti topik pembicaraan. Ia tersenyum dan bertanya kepada Xiao Yan, ketika ia menyadari pembahasannya telah habis.     

"Ya, aku baik - baik saja."     

"Anak muda, tubuhmu sungguh merupakan sumber iri hati. Kau bisa melompat - lompat penuh tenaga hanya setelah memulihkan diri beberapa hari, meskipun menderita cedera serius seperti itu." Su Qian berdecak dan menunjukkan wajah yang penuh dengan iri hati. Jenis tubuh yang hampir tak dapat dikalahkan ini memanglah sesuatu yang didambakan oleh orang lain.     

Xiao Yan tersenyum. Tubuhnya sekuat ini, karena telah ditempa oleh penderitaan yang tak terhitung jumlahnya. Dunia ini tidak memberinya begitu saja. Orang dapat melupakan imbalan apapun, jika tanpa usaha.     

"Apa yang akan kau lakukan berikutnya? Jangan bilang kau ingin pergi ke 'Daerah Pelosok Hitam' untuk membantu saudara keduamu?" Jari Su Qian mengetuk meja dengan lembut saat ia bertanya.     

"Ia dapat mengurus masalah 'Daerah Pelosok Hitam' sendirian dan aku akan mengirim orang untuk memberitahuku jika ia benar - benar membutuhkanku untuk campur tangan." Xiao Yan menggelengkan kepala dan merenung, "Aku masih akan tinggal di akademi untuk beberapa saat, hingga aku menyelesaikan masalah mengenai dirinya."     

Tentu saja, masih ada satu hal lagi. Yaitu untuk diam - diam berlatih 'Segel Gunung Terbuka' dari 'Teknik Segel Dewa' yang Xun Er tinggalkan. Teknik Dou kelas Di tingkat Tinggi. Sebuah Teknik Dou sekelas ini kemungkinan akan memiliki kekuatan yang luar biasa besar. Jika ia berhasil menerapkannya, hal itu tak dapat dipungkiri akan menjadi kartu as Xiao Yan yang lain. Hal itu juga akan meningkatkan kemungkinan menang di pertarungan dengan Yun Shan di masa depan. Akan tetapi, ia perlu merahasiakan hal ini. Oleh karena itu, tentu saja Xiao Yan tidak menyebutkannya.     

"Dirinya? Apakah kau berbicara mengenai wanita kelas Dou Zong itu?" Su Qian mengangkat alisnya dan seketika bertanya agak penasaran, "Sebenarnya dari mana wanita ini datang? Mengapa aku tidak pernah mendengar seorang ahli seperti itu di sekitar tempat ini?"     

Xiao Yan agak ragu saat mendengar hal ini. Ketika ia memikirkan bahwa ini tidaklah dianggap sebagai sebuah rahasia, ia mengangkat pundaknya dan memberikan penjelasan singkat tentang asal mula Ratu Medusa.     

"Ck ck, sungguh tak terduga. Ia ternyata adalah Ratu Medusa yang legendaris. Bahkan, ia adalah seorang Medusa setelah berevolusi. Tidak heran…" Wajah Su Qian penuh dengan keterkejutan saat ia berdecak. Ia segera berkata dengan menggoda kepada Xiao Yan, "Tetapi, anak muda, kau cukup kuat. Kau bahkan berani memprovokasi wanita seperti ini. Aku dengar penerus Ratu - Ratu Medusa semuanya merupakan orang - orang yang sangat berdarah dingin, yang membunuh manusia seperti membunuh ayam. Tak terduga bahwa ia ikut campur untuk menyelamatkanmu. Itu sungguh tak dapat dipercaya… kala itu, seorang Ratu Medusa yang berevolusi telah muncul di benua ini di masa lalu. Secara kebetulan, ia dilecehkan oleh seorang tuan muda dari faksi tingkat atas. Akhirnya, wanita itu menerjang ke dalam faksi dan melakukan pembantaian, membinasakan faksi itu. Sejak itu, para pria di benua bergerak menyingkir ketika mereka melihat Ratu Medusa. Mereka semua takut bahwa mereka akhirnya akan membuat faksi mereka hancur jika mereka sembrono. Hee hee, apakah kau tahu seberapa beruntungnya dirimu sekarang?"     

Xiao Yan mengusap keringat dingin di keningnya. Ratu Medusa yang sebelumnya memang mengerikan. Tidak perlu alasan apapun untuk membunuh seseorang. Semoga saja, Ratu Medusa ini bisa sedikit lebih masuk akal…     

"Aku akan lebih berhati - hati. Terima kasih Tetua Kepala akan peringatannya." Xiao Yan tersenyum kecut saat ia mengepalkan tangannya memberi hormat ke arah Su Qian. Setelah itu, ia berjalan keluar dari Ruang Pertemuan di hadapan senyum yang digodok di mata Su Qian.     

Su Qian memandang punggung Xiao Yan yang menghilang. Baru setelah itu ia dengan menggoda bergumam seraya tersenyum, "Akan tetapi, anak ini sepertinya tidak tahu, meskipun memiliki sifat alami membunuh yang begitu intens, Medusa benar - benar mencintai seseorang hingga akhir setelah ia ditundukkan olehnya. Anak ini… ck ck, keberuntungannya dengan wanita memang cukup besar…"     

…..     

Xiao Yan kembali bergegas ke 'Gerbang Pan' setelah meninggalkan Ruang Pertemuan. Ia memberitahu Xiao Li kabar baiknya itu. Xiao Li pun cukup senang saat mendengar bahwa Akademi Dalam tidak akan menentang rencana itu. Ia seketika mengingatkan Xiao Yan tentang sesuatu, sebelum bergegas kembali ke Akademi Dalam dan pergi ke Kota Jia Nan untuk memanggil para anak buahnya. Setelah itu, mereka menuju 'Daerah Pelosok Hitam' untuk menggunakan kesempatan yang ada untuk mengembangkan faksi mereka.     

Xiao Yan tak berdaya di hadapan Xiao Li yang tak sabaran. Ia hanya bisa membiarkannya pergi. Akan tetapi, Xiao Yan berulang kali mengingatkan Xiao Li bahwa ia harus mengirimkan seseorang untuk berhubungan dengannya secepat mungkin jika ada masalah apapun. Saat ini, Han Feng dari 'Daerah Pelosok Hitam' telah mati dan Emas Perak Bersaudara tidak berani mencolok. Mengingat kekuatan Xiao Yan, hal itu sudah cukup untuk menyingkirkan semua orang itu yang disebut 'Peringkat Hitam'.     

Kehidupan Xiao Yan menjadi tenang setelah Xiao Li meninggalkan Akademi Dalam. Ia berdiam di 'Gerbang Pan' selama dua hari lagi, sebelum akhirnya tak bisa menahan rasa penasarannya terhadap 'Keterampilan Segel Dewa'. Sekali lagi, ia menemukan alasan untuk memasuki pedalaman pegunungan yang luas.     

…..     

Pedalaman pegunungan itu luas dan tak berujung. Warna hijau lebat terus menyebar hingga sudut penglihatan orang. Angin liar berhembus dan seluruh pegunungan itu memancarkan suara 'hua hua'.     

Xiao Yan duduk bersila di atas sebuah batu besar, di sebuah puncak gunung yang agak kosong. Akan tetapi, ia tidak langsung melatih 'Teknik Segel Dewa'. Alih - alih, ia mendongak dan memandang langit yang kosong. Sesaat kemudian, ia dengan tak berdaya membuka mulutnya dan berkata, "Tunjukkan dirimu. Aku tahu kau dari tadi mengikutiku."     

Suara Xiao Yan baru saja terdengar ketika sebuah titik di langit mulai sedikit bergejolak. Sebuah sosok cantik anggun proporsional muncul entah dari mana. Tatapan terang sedingin es melesat menuju tubuh Xiao Yan.     

"Apa kau cari mati?" Medusa melangkah lembut di langit kosong, tepat seperti peri yang sedang mengendarai ombak. Namun, hawa membunuh peri ini sedikit terlalu pekat. Dalam sekejap mata, ia muncul di depan Xiao Yan dan berbicara dingin.     

"Jangan menyuruhku untuk 'mati' terus menerus. Aku juga sadar kau tidak bisa membunuhku sekarang." Xiao Yan melambaikan tangannya dan tertawa kecut.     

"Kau bilang apa?" Alis Ratu Medusa tegak lurus ketika ia mendengar perkataan Xiao Yan ini. Mata indahnya penuh dengan hawa membunuh yang dingin dan pekat.     

"Kau pasti jelas paham apa yang aku katakan. Meskipun kau telah melebur dengan roh 'Python Penelan Surga', kau juga dipengaruhi olehnya. Oleh karena itu, kau belum bisa membunuhku dan bahkan sering mengikuti di sebelahku." Xiao Yan menghela nafas saat ia mengamati Ratu Medusa yang wajahnya menjadi memburuk setelah perkataannya itu.     

"Jangan pikir bahwa 'Python Penelan Surga' dapat memengaruhiku selamanya. Aku akan bisa membunuhmu cepat atau lambat!" Suara Ratu Medusa seperti sungai es. Suaranya hampa akan emosi berlebihan apapun.     

"Kita bisa melakukan sebuah transaksi. Bagaimana menurutmu?" Xiao Yan mengusap kepalanya yang agak sakit dan dengan tak berdaya berbicara.     

Ratu Medusa tidak sedikitpun bereaksi terhadap usul Xiao Yan. Beberapa tahun ini, karena berbagai macam transaksi inilah ia akhirnya terjerat dengan orang ini.     

"Aku bisa membantumu benar - benar menghilangkan pengaruh 'Python Penelan Surga' dan membiarkanmu menjadi seorang Ratu Medusa sejati." Meskipun sudah menentukan di dalam hatinya bahwa ia akan mengabaikan kata - kata manis Xiao Yan, hati Ratu Medusa masih berdegup kencang ketika Xiao Yan mengatakan hal ini.     

"Mengapa aku harus percaya padamu?" Mata panjang cantik Ratu Medusa menyipit menjadi sebuah lengkungan malas saat ia tersenyum dingin.     

Xiao Yan melambaikan tangannya dan sebuah bayangan melesat dari lengan bajunya. Akhirnya, hal itu didorong ke dalam tangan Ratu Medusa. Ia melihat dengan dekat dan mendapati hal itu adalah sebuah gulungan. Beberapa kata - kata tercetak ke dalam matanya ketika ia perlahan membukanya. Ini adalah sebuah resep obat. Pil obat yang bisa dimurnikan, yang akan mengobati pengaruh roh lain, sesuatu yang sedang dihadapi Ratu Medusa.     

"Ini adalah pil obat tingkat enam, 'Pil Pemulihan Jiwa'. Bahan obat dan hal lainnya yang diperlukan untuk memurnikan pil obat ini tidak berada di gulungan ini. Jika kau setuju dengan persyaratanku, aku akan membantumu memurnikannya di masa depan. Bagaimana?" Xiao Yan berbicara dengan tak acuh.     

Raut muka Medusa berubah ketika ia melipat gulungan itu. Suaranya masih sedingin es ketika ia bertanya, "Apa permintaanmu?"     

Lalu akan mengikuti di sampingku selama satu tahun. Kau tidak diperbolehkan memiliki niat membunuh terhadapku. Jika aku memintamu untuk ikut campur ketika dibutuhkan, kau tidak boleh menolakku." Xiao Yan tersenyum dan melanjutkan, "Setelah satu tahun ini berakhir, aku akan membantumu memurnikan pil obat. Pada saat itu, kau bisa melakukan sesuka hatimu, jika kau masih ingin membunuhku? Bagaimana?"     

Mata Ratu Meudsa berkerlip. Hatinya terjun dalam perjuangan yang bertentangan.     

"He he, selama kau mendapatkan 'Pil Pemulihan Jiwa', kau akan menjadi seorang Ratu Medusa yang murni kedepannya. Kau tidak akan dipengaruhi oleh apapun. Kebebasan semacam ini memiliki harga yang mahal." Tawa Xiao Yan bergema di sebelah telinga Ratu Medusa. Tawa itu penuh dengan daya pikat.     

Tangan lembut Medusa mendadak mengencang. Tatapan sedingin esnya menatap Xiao Yan saat saura jernih dinginnya menyebabkan sebuah senyuman girang terangkat di sudut mulut Xiao Yan.     

"Baiklah, aku akan melakukan yang kau katakan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.