Menyingkirkan
Menyingkirkan
Ledakan tubuh bersuara rendah dan dalam berulangkali bergema di dalam rumah mewah raksasa itu. Suara ini seperti sabit dewa kematian. Tanpa pengecualian, seorang murid Sekte Misty Cloud akan berubah menjadi abu, setiap kali suara itu terdengar.
Para murid Sekte Misty Cloud menyerbu menuju lapisan terdalam rumah mewah itu layaknya banjir. Orang - orang yang berada di belakang benar - benar tak menyadari perubahan tak terduga yang telah terjadi di depan, karena penglihatan mereka terhalang. Karena itu, ketika daya gerak serbuan mereka lambat laun masuk ke batas tertentu, sabit dari dewa kematian menyayat mendekat…
Kengerian dan kerusuhan akhirnya menyebar ke segala arah, saat jumlah tubuh para murid Sekte Misty Cloud, yang terbakar secara sendirinya dengan aneh, semakin bertambah. Karena itu, semangat para penyerang di sana terjun dengan pesat akibat kengerian itu. Akhirnya, mereka tidak bisa menahannya lagi dan mulai mundur dengan liar…
Semburan berwarna putih itu, yang baru saja menggelora mendekat seperti banjir, sesaat kemudian berhamburan dengan menyedihkan ke segala arah. Sikap mereka yang panik menunjukkan bahwa mereka ketakutan jika pembakaran yang terjadi dengan tiba - tiba itu akan menimpa mereka.
Karena itu, serangan raksasa dari Sekte Misty Cloud mulai hancur sendiri, tanpa harus diserang balik, di hadapan pembakaran otomatis ini. Ketakutan dan keterkejutan terpancar di wajah semua orang. Sesuatu yang dapat membunuh orang tanpa bentuk dan warna, lebih mudah menggerus keberanian seseorang dibandingkan belati dan pedang - pedang yang tajam.
Ketika para murid Sekte Misty Cloud kabur demi nyawa mereka dan keluar dari bagian paling luar rumah mewah itu, fenomena pembakaran tubuh tadi berangsur - angsur mulai lenyap. Akan tetapi, pada saat ini, para murid Sekte Misty Cloud telah menderita kekalahan yang serius. Selama pembakaran otomatis yang mengerikan tadi, setidaknya setengah dari orang yang ada diubah menjadi abu dengan cara yang sangat aneh…
Rumah mewah itu diselimuti dengan semacam bubuk putih keabu - abuan, saat para murid Sekte Misty Cloud mundur layaknya semburan air. Karena terlalu banyak jumlahnya, hal itu menyebabkan sebuah lapisan setebal sebuah jari terbentuk di udara. Bubuk itu menari - nari ketika angin berhembus mendekat. Seluruh langit penuh dengan kengerian yang membuat orang merinding.
Baik di dalam maupun di luar, suasana di seluruh rumah mewah itu berubah menjadi kesunyian senyap di dalam keadaan yang menakutkan ini. Tepat sesaat sebelumnya, setengah murid Sekte Misty Cloud telah diubah menjadi bubuk abu dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Terlepas apakah itu anggota klan Primer, para murid Sekte Misty Cloud, ataupun pengamat di sekitar, mereka semua merasakan hawa dingin di tubuh mereka, layaknya berada di dalam jurang yang dalam…
Pemandangan ini sungguh terlalu mengerikan bagi mereka.
Setelah keheningan itu berlanjut sesaat, banyak tatapan mata akhirnya mulai berpaling kepada pemuda berjubah hitam yang sedang membawa sebuah pedang berat di angkasa. Pada saat ini, pemuda itu perlahan merentangkan kedua tangannya. Jika tangannya dilihat dengan cermat, secara samar dapat terlihat gumpalan - gumpalan api tak kasat mata yang dengan ganas membara di atasnya. Dilihat dari situasi yang ada, jelas bahwa pembakaran mengerikan yang menggila tadi disebabkan olehnya!
Para murid Sekte Misty Cloud yang mundur dari rumah mewah itu menunjukkan wajah - wajah yang terkejut dan ketakutan saat mereka memandang Xiao Yan yang berada di udara. Sikap itu menunjukkan bahwa mereka seperti sedang menatap sesosok iblis ganas yang haus darah. Keganasan di taktiknya tadi cukup untuk meninggalkan rasa takut yang mendalam di hati mereka, sebuah rasa takut yang sulit untuk dihilangkan. Sosok manusia yang seperti iblis ini akan mengikuti mereka seperti bayangan mereka sendiri, terkadang muncul di dalam hati mereka. Hal itu membuat hati mereka penuh dengan rasa takut.
Para anggota klan Primer di dalam rumah mewah itu memandang bubuk di luar pelataran rumah. Mereka pun secara refleks menelan seteguk air liur. Mata mereka saling menatap satu sama lain, dengan penuh keterkejutan. Para murid Sekte Misty Cloud yang telah menghajar mereka hingga tak bisa membalas tadi, berubah menjadi petasan yang secara acak meletus di seluruh tempat. Setelah itu, lebih dari setengah dari mereka dibinasakan. Baru saat ini mereka benar - benar memahami bahwa di mata seseorang yang benar - benar kuat, sebuah nyawa manusia hanyalah kotoran biasa…
Ya Fei juga terkejut oleh pemandangan mengerikan ini. Wajah cantik mempesonanya agak pucat saat ia mendongak untuk memandang ke udara. Wajah acuh pemuda berjubah hitam itu menunjukkan tanda - tanda kekejaman, dan Ya Fei pun kembali menghela nafas. Kebencian yang Xiao Yan rasakan terhadap Sekte Misty Cloud telah benar - benar mencapai taraf dimana ia ingin menyantap daging mereka. Ya Fei cukup familiar dengan watak Xiao Yan. Biasanya, ia tidak akan melakukan hal seperti ini. Oleh karena itu, Sekte Misty Cloud hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri.
"He he, orang ini bukanlah pemuda berhati lembut yang saat itu… Namun, ini mungkin adalah hal yang baik untuknya." Xiao Ding tidak sedikitpun menentang Xiao Yan yang memulai pembantaian. Alih - alih, ia merasakan kegembiraan samar di dalam hatinya, saat ia tertawa dan perlahan berbicara. Suaranya terdengar puas dan penuh dengan kelegaan yang samar.
Ya Fei sedikit menganggukan kepalanya. Ia hendak berbicara ketika bunyi tapak kuda yang teratur mendadak terdengar di luar rumah mewah itu. Ia mengangkat wajahnya dan terkejut saat melihat sebuah semburan hitam gelap mendadak menyerbu dari seluruh kota. Sesaat kemudian, mereka benar - benar mengepung para murid Sekte Misty Cloud di luar rumah mewah tadi, bahkan tidak membiarkan air mengalir melewati mereka.
"Orang - orang ini… adalah tentara keluarga kekaisaran?" Ya Fei memandang para prajurit berzirah hitam yang menunggang kuda itu dengan terkejut. Ia merasa agak tertegun sebelum mengangkat alis matanya dan seketika tertawa pelan, "Taktik Yao Ye sungguh tidaklah buruk. Mereka tidak muncul ketika klan Primer menderita malapetaka tadi. Mereka akhirnya segera mengerahkan tentara mereka sekarang, setelah Xiao Yan kembali dan situasi yang ada berubah secara drastis. Kecepatan dimana mereka berganti arah ini sungguh cukup cepat…"
Xiao Ding tertawa pelan dan berkata, "Mereka tentu saja berusaha menjilat adik ketiga dengan cara mengerahkan balatentara mereka sekarang. Namun, sudah sewajarnya ini adalah tindakan yang terbaik jika ia ingin merayu kita. Ada cukup banyak keuntungan bagi klan Primer jika memiliki hubungan yang baik dengan keluarga kekaisaran. Terlebih lagi, semua orang memiliki musuh besar yang sama, yang dikenal sebagai Sekte Misty Cloud.
Ya Fei mengangguk. Tatapan matanya memandang barisan besi itu, dan melihat sebuah jalan yang terbuka. Seekor kuda yang kuat perlahan bergerak keluar. Di atasnya, terdapat seorang wanita yang mengenakan gaun hitam - keungungan dan sebuah mahkota phoenix duduk di atasnya. Wanita itu tinggi dan matanya mengandung martabat, saat mereka berkedip. Dari penampilannya, ia tentu saja adalah kaisar wanita masa depan, yang berangsur - angsur akan mengendalikan keluarga Kekaisaran Jia Ma, Yao Ye.
"Sekte Misty Cloud telah mengabaikan hukum yang ada dan mengerahkan pasukan untuk menyerbu ibukota. Singkirkan mereka semua!" Yao Ye melambaikan tangannya yang lembut dan meraung. Matanya dingin saat ia melirik para murid Sekte Misty Cloud yang sedang terkepung.
Mereka telah kehilangan seluruh keberanian mereka, karena telah dibantai oleh Xiao Yan tadi, atau mungkin karena ancaman tombak sepanjang dua hingga tiga meter di tangan para tentara kekaisaran, namun, para murid Sekte Misty Cloud ini tidak melawan kali ini. Alih - alih, mereka meletakan senjata mereka dengan rileks dan membiarkan para tentara kasar yang seperti harimau itu memasang belenggu yang menekan Dou Qi di tubuh mereka.
Yao Ye pun diam - diam menghela nafas ketika ia melihat para murid Sekte Misty Cloud tidak melawan. Orang - orang dari Sekte Misty Cloud ini memang cukup hebat. Kemungkinan, akan muncul masalah jika mereka melawan.
Yao Ye akkhirnya menyelesaikan masalah di tempat ini, sebelum tatapan matanya secara samar menatap rumah mewah itu. Tangan lembut di dalam lengan bajunya seketika mengencang, ketika tatapan matanya menatap bubuk di atas lantai. Ia melihat beberapa orang yang tiba - tiba terbakar secara sendirinya tadi. Karena itu, raut wajahnya saat ini agak gelisah. Kekuatan sejenis ini sungguh terlalu hebat. Apakah ada seseorang yang benar - benar sebegitu kuat dan semengerikan ini? Tidak heran kakek buyut selalu memilih untuk bertahan, sebelum ia yakin secara mutlak untuk menghadapi Yun Shan.
Tatapan mata Yao Ye terangkat dan ia memandang pemuda berjubah hitam di udara. Senyum yang agak menggerakan hati terungkap di wajah cantik Yao Ye. Suaranya yang lembut terpancar dari bibir merahnya, "He he, bolehkah aku tahu, apakah aku harus memanggilmu tuan Yan Xiao atau tuan Xiao Yan?"
Xiao Yan melirik wanita yang terlihat tidak asing ini. Ia mengernyitkan alisnya dan tak dapat mengingat identitasnya dalam kurun waktu yang singkat.
"Ini adalah putri Yao Ye. Kau bertemu dengannya kala itu." Tawa Ya Fei perlahan terpancar menuju Xiao Yan sembari ia mengerut dahi, membuatnya tiba - tiba menyadarinya.
Yao Ye tersenyum ke arah Ya Fei, saat dirinya melihat Ya Fei perlahan berjalan keluar dari rumah mewah itu. Ia seketika melompat turun dari kudanya dan menggenggam tangan Ya Fei dengan penuh kasih. Ia berkata, "Ya Fe jie, maafkan aku. Semula aku ingin datang secepat mungkin, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk mengerahkan tentara cukup lama."
Ya Fei tidak menunjukkan sedikitpun keterkejutan terhadap kehangatan Yao Ye yang muncul mendadak untuknya. Ia tersenyum. Hatinya sangat paham bahwa kemungkinan, keluarga kekaisaran berusaha sebaik mungkin untuk membentuk hubungan yang baik dengan Xiao Yan pada saat ini. Namun, beberapa masalah kala itu telah membuat Xiao Yan memiliki kesan yang buruk kepada faksi - faksi lain di dalam Kekaisaran Jia Ma. Karena itu, wanita cerdas di depannya ini telah memilih untuk berusaha merayu Ya Fei dan menggunakan kesempatan ini untuk berhubungan dengan Xiao Yan.
"Oh, putri Yao Ye…" Xiao Yan pun secara santai tersenyum setelah diingatkan oleh Ya Fei. Namun, ia tidak menunjukkan begitu banyak ketertarikan. Ia mendongak dan memandang medan perang yang kisruh di langit, sebelum bergumam, "Saat ini, tak ada waktu untuk berbincang dengan putri. Mari kita berbincang setelah aku mengurus semua orang ini."
Kaisar wanita masa depan dari Kekaisaran Jia Ma ini tidak menunjukkan ketidakpuasan terhadap kata - kata Xiao Yan yang agak dingin dan acuh ini. Ia hanya mengangguk dengan senyum yang lembut.
Xiao Yan secara acak melepaskan Yao Ye, sebelum sayap api hijau giok di punggungnya mengepak. Tubuhnya berangsur - angsur bergegas menuju medan pertempuran kacau di langit.
Karena kalah jumlah, beberapa Dou Wang ahli Sekte Misty Cloud sudah terdesak di pertarungan di langit itu. Mereka hanya bisa menangkis serangan dan tidak dapat membalas. Karena itu, pertarungan itu dalam sekejap menjadi sepihak, ketika beban berat seperti Xiao Yan bergabung.
"Grek!"
Sosok hitam itu hanya melintasi langit selama beberapa menit saja, ketika empat Dou Wang ahli menjadi cedera serius dan terjatuh dari langit. Darah segar yang mereka muntahkan di sepanjang jalan, terlihat seperti kabut merah yang perlahan melayang di udara.
Seluruh kota benar - benar hening saat mereka melihat para Dou Wang dari Sekte Misty Cloud yang berulangkali dikalahkan. Mereka menatap satu dengan yang lainnya. Siapapun dapat mengetahui bahwa Sekte Misty Cloud tidak sedikitpun punya kemampuan untuk membalikan keadaan.
"Bum!"
Tinju kejam lain menghantam punggung seorang Dou Wang elit yang terkejut. Tenaga kuat ganas yang ada membuatnya dalam sekejap kehilangan kekuatan bertarungnya. Akhirnya, orang itu jatuh tersungkur dari langit, tanpa ada orang yang tahu apakah ia masih hidup atau mati.
Xiao Yan perlahan menghembuskan udara dari dadanya. Tatapan matanya perlahan menatap menuju sebuah puncak gunung yang kabur, di kejauhan, di luar ibukota. Sebuah aura ganas mendadak menggelora dari tubuhnya dan seketika menyapu di seluruh angkasa.
Tepat ketika aura Xiao Yan meledak, Yun Shan, yang sedang berlatih dengan mata tertutup, dan juga wanita berjubah putih di 'Aula Terlarang' di Gunung Misty Cloud di kejauhan, mendadak membuka mata mereka. Mata mereka penuh dengan keterkejutan dan rasa tidak percaya…
"Aura ini… bagaimana mungkin?"