Ledakan Teratai Api
Ledakan Teratai Api
"Bagaimana bisa keparat ini menggunakan jurus sekuat itu dengan kekuatannya?" Yun Shan dengan murka meraung di dalam hatinya. Sosoknya yang sedang menerjang maju seketika terhenti, sebelum tubuhnya dengan cepat bergegas mundur. Sebuah Dou Qi agung berwarna hijau tua mendadak menggelora keluar dari tubuhnya terlihat seperti sebuah semburan, ketika ia bergegas menjauh. Rambutnya berdiri tegap, tampak seperti ia telah disetrum. Hanya dalam sekejap, Dou Qi kuat itu membentuk sebuah angin topan berwarna hijau yang besarnya lebih dari tiga puluh meter di langit. Tubuhnya benar - benar terselubung oleh angin topan itu.
Banyak tatapan mata di tanah lapang terbuka memandang ke arah Yun Shan yang berhasil menggunakan pada Dou Qi kuatnya sendiri untuk membentuk angin topan sebesar itu dalam kurun waktu yang singkat. Mereka pun seketika bersiul memuji. Ia memang pantas disebut sebagai seorang ahli di kelas Dou Zong. Keterampilan ini saja bukanlah sesuatu yang bisa ditunjukkan satupun Dou Huang elit yang ada.
Angin topan raksasa berwarna hijau itu menyelimuti seluruh tubuh Yun Shan, mendesing saat angin itu berputar dengan cepat. Angin liar mengamuk dan mendorong cukup banyak orang di bawah hingga mereka terpental ke segala arah. Beberapa orang yang lebih lemah akhirnya terus menerus bergerak mundur, sebelum akhirnya dihempaskan ke tanah. Wajah mereka penuh dengan keterkejutan, saat mereka memandang angin topan besar yang pada dasarnya menutupi seluruh langit. Kekuatan mengerikan yang seperti kekuatan alam ini dikeluarkan menggunakan kekuatan YunShan sendiri. Hal itu memang mengerikan.
Angin liar yang bersiul itu mengamuk di angkasa di atas Gunung Misty Cloud. Lautan pepohonan di pegunungan tiba - tiba mulai bergoyang seiring angin bertiup. Gelombang - gelombang pohon berwarna hijau muncul dari tengah, sebelum membentuk sebuah bentuk melingkar yang menyapu ke segala arah.
Xiao Yan pun terkejut ketika ia melihat Yun Shan tiba - tiba menciptakan kegaduhan sebesar itu. Sebuah senyum dingin seketika muncul di wajahnya yang pucat pasi. Ia menundukkan kepalanya dan melirik tiga teratai api berbeda warna yang melayang di tangannya. 'Api Teratai Buddha Marah' semacam ini, yang terbentuk dari peleburan tiga jenis 'Api Surgawi' tidak mencapai tahap sempurna selama kurun waktu yang singkat ini. Akan tetapi, dengan bantuan Kekuatan Spiritualnya, ia bisa mempertahankan sebuah keadaan yang seimbang di antara ketiga api itu. Energi liar dan ganas yang terkandung di dalamnya tentu saja berlipat kali lebih kuat dibandingkan dua teratai 'Api Surgawi' di masa lalu.
Meleburkan tiga jenis api surgawi sudah nyaris menguras seluruh Dou Qi Xiao Yan, hingga titik dimana bahkan kekuatan spiritualnya mulai sedikit mengering. Tiga teratai api berbeda warna itu mungkin memiliki jumlah kekuatan yang mengesankan, tetapi hal itu membutuhkan jumlah energi yang menakutkan untuk bisa dibentuk. Karena itu, bahkan dengan kekuatan Xiao Yan sekarang, ia hanya bisa sedikit mempertahankan tiga tipe api surgawi di sebuah keadaan seimbang dengan seluruh kekuatannya.
Mata Xiao Yan menatap saksama angin topan raksasa yang telah menyebar ke seluruh langit. Tenaga yang terpancar dari dalam topan itu masih menyebabkan tubuh Xiao Yan sedikit bergoyang, meskipun ia berada cukup jauh. Tentu saja, ini juga karena tubuhnya sangat letih setelah dengan paksa meleburkan tiga jenis 'Api Surgawi'.
Sayap hijau kehitam - hitaman di punggung Xiao Yan telah menjadi jauh lebih tipis pada saat ini. Semua ini membuktikan bahwa pada saat ini, Xiao Yan benar - benar kehabisan tenaga!
Meskipun begini, teratai api yang digenggam di tangannya, yang mengandung energi yang luar biasa mengerikan, bahkan membuat seorang ahli seperti Yun Shan takut untuk menyerang dahulu. Alih - alih, ia bergegas mengeluarkan pertahanan terkuatnya. Ia takut jika teratai api itu menyerang, ia akan menjadi orang pertama yang lenyap akibat api tersebut.
Tiga teratai api berbeda warna perlahan berputar di atas tangan Xiao Yan. Meminjam waktu singkat untuk beristirahat ini, Metode Qi 'Mantra Api' di dalam tubuh Xiao Yan pun mulai bergegas menyerap sebagian energi alam. Setelah itu, hal itu bertindak bersamaan dengan kekuatan obat yang belum benar - benar dicerna di dalam tubuhnya. Energi dengan cepat dimurnikan, sebelum akhirnya berubah menjadi Dou Qi murni yang mengalir di dalam Jalur Qi-nya yang kosong.
Xiao Yan menggunakan jeda dimana Dou Qi di dalam tubuhnya sedang terpulihkan, saat ia menatap dengan pemikiran dalam dan memandang medan pertempuran dimana Yao Lao dan Pelindung Wu terletak. Ini adalah pertama kalinya Xiao Yan menyaksikan Yao Lao benar - benar menggunakan tubuh rohnya untuk bertarung dengan seseorang. Meskipun sebuah tubuh roh tidak bisa menggunakan Dou Qi, Kekuatan Spiritual agung miliknya itu tidak sedikitpun lebih lemah daripada kekuatan Dou Qi. Terlebih lagi, hal itu tak berbentuk ataupun berwarna, dan serangannya aneh dan tak dapat diprediksi.
Tentu saja, sebuah serangan Kekuatan Spiritual biasa kekuatannya akan sangat berkurang untuk alasan tertentu, ketika digunakan melawan seorang ahli dari 'Aula Jiwa'. Namun, Yao Lao bukanlah sebuah tubuh spiritual biasa. Karena memiliki 'Api Pembeku Tulang', tidak hanya dirinya tidak perlu takut akan serangan rantai dari Pelindung Wu, tetapi efek khusus 'Api Surgawi' juga menyebabkan Pelindung Wu tampak cukup kesulitan ketika berhadapan dengannya. Kabut hitam yang menyebar di sekujur tubuhnya berulangkali bergejolak di hadapan suhu yang tidak biasa itu, yang terasa panas sekaligus dingin.
Pelindung Wu jelas nampak layaknya ia salah memperhitungkan kekuatan Yao Lao. Setelah mengejar tubuh - tubuh roh selama bertahun - tahun, ia jarang gagal. Karena itu, terlepas seberapa kuat tubuh roh itu ketika mereka hidup, setelah mereka kehilangan tubuh fisik mereka, mereka akan tampak seperti harimau ganas yang telah kehilangan taring mereka di mata 'Aula Jiwa'. Tubuh - tubuh roh ini seluruhnya berada di bawah kendali mereka. Setelah hal ini berlanjut untuk waktu yang lama, tak terhindari bahwa mereka tidak akan menganggap tubuh roh dengan serius. Kali ini, ia akhirnya membayar harga mahal karena telah meremehkan.
Serangan - serangan yang digunakan Yao Lao semuanya adalah gerakan mematikan. Serangannya terampil dan ganas. Di hadapan pengendalian yang nyaris sempurna ini, 'Api Pembeku Tulang' menyebabkan Pelindung Wu kesulitan mengikutinya. Bahkan, ada beberapa kesempatan ketika 'Api Surgawi' itu mendekatinya. Jika bukan karena kekuatannya yang besar, kemungkinan, api itu sudah menyerbu tubuhnya dan dengan dahsyat menghancurkannya tadi.
Namun, meskipun ia terkadang bisa menghindari serangan itu, Pelindung Wu menjadi jauh lebih terdesak seiring serangan Yao Lao yang semakin tajam. Pada akhirnya, ia ternyata hanya bisa bertahan dan tak lagi bisa membagi perhatiannya untuk melontarkan serangan balik kepada Yao Lao.
Hati Pelindung Wu penuh dengan amarah dari penghinaan di hadapan situasi ini, yang mana, ia menjadi semakin tidak diunggulkan. Ini adalah pertama kalinya ia telah dipaksa menjadi semenyedihkan itu, setelah menangkap tubuh - tubuh roh selama bertahun - tahun. Jika hal ini terdengar oleh 'Aula Jiwa', kemungkinan besar orang - orang itu yang sedari dulu mengincar posisinya akan memanfaatkan masalah ini. Pemimpin aula mungkin benar - benar akan berakhir menyingkirkan posisi pelindungnya karena tidak bisa memakluminya. Ia akan benar - benar agak menyedihkan jika seperti itu.
Pelindung Wu menggertakkan giginya dengan keras, saat pemikiran ini melintas di benaknya. Belasan rantai hitam tiba - tiba menggelora keluar dari tubuhnya, dan seketika menusuk menuju Yao Lao dari segala arah. Dilihat dari sikapnya, sepertinya ia ingin bertarung sampai mati.
Xiao Yan meletakkan beban berat yang tergantung di dalam hatinya, setelah melihat Yao Lao sudah berhasil mendapatkan keunggulan di dalam pertempuran itu. Ia mendongak dan seutuhnya meletakan pikirannya pada angin topan raksasa berwarna hijau yang telah terbentuk di kejauhan. Hal yang harus ia lakukan sekarang adalah membunuh pak tua Yun Shan ini, dan mengakhiri berbagai macam dendam masa lalu.
Sayap hijau kehitam - hitaman yang agak samar di punggung Xiao Yan sedikit mengepak, menerbangkan tubuh Xiao Yan dengan stabil di angkasa. Dalam sekejap kemudian, ia dengan lembut mengangkat tangannya dan tiga teratai api berbeda warna perlahan terangkat di hadapan banyak tatapan mata yang terpusat pada api itu.
Yun Shan, yang tubuhnya tersembunyi di dalam angin topan raksasa itu, melihat tindakan Xiao Yan ini dari kejauhan dan meraskan hatinya sedikit mengencang. Ia berteriak di dalam hati dan semua Dou Qi yang menggelora di dalam tubuhnya mengalir keluar, menyebabkan warna angin topan raksasa itu menjadi lebih tua lagi.
Xiao Yan menggelengkan kepalanya, agak pusing karena pengurasan Kekuatan Spiritualnya. Ia tanpa suara mengeluh di dalam hatinya. Sepertinya, ia tak dapat menundanya lagi. Ia hanya bisa bergantung pada 'Mantra Api' untuk memulihkan Dou Qi-nya yang terkuras, tetapi ia hanya bisa memulihkan Kekuatan Spiritualnya secara perlahan. Jika ia tidak dengan cepat menghabisi Yun Shan hari ini, kemungkinan, ia akan menjadi yang pertama pingsan.
Pemikiran ini melintas di hati Xiao Yan, saat sebuah kilauan kejam melintas di pengelihatan Xiao Yan yang agak kabur. Kedua tangannya tiba - tiba mulai bergerak.
Setelah perubahan segel di tangan Xiao Yan, tiga teratai api berbeda warna yang melayang di depan Xiao Yan itu, seketika melepaskan tiga sinar kuat berbeda warna yang menyilaukan, saat hal itu tergantung di langit seperti matahari yang terang.
"Pergilah!"
Xiao Yan menjentikkan jarinya saat ia tiba - tiba berteriak!
Tiga api teratai berbeda warna yang perlahan berputar, seketika berubah menjadi sinar cahaya kabur yang bergegas secepat kilat, ketika teriakannya terdengar.
Meskipun teratai api itu mengandung energi agung mengerikan yang liar dan ganas, hal itu luar biasa tenang ketika memotong menembus udara. Teratai itu bahkan tidak menyebabkan sedikitpun riak energi. Akan tetapi, gerakan yang benar - benar sunyi ini menyebabkan hawa dingin muncul di hati orang - orang.
Saat ia berdiri di samping panggung pernikahan, mata Yun Yun tetap tidak berkedip saat ia memandang sosok cahaya kabur yang melintasi langit itu. Meskipun Dou Qi-nya disegel, penglihatannya sebagai seorang Dou Huang masih ada. Karena itu, ia merasakan energi mengerikan di dalam teratai api itu. Kepanikan dan kegelisahan seketika menjalar ke wajah cantiknya. Tangan lembutnya yang seperti giok mengepal dengan erat. Di dalam hatinya, ia jelas tahu bahwa Xiao Yan dan Yun Shan telah menggunakan jurus pamungkas mereka. Berikutnya, kemungkinan besar, pemenang dari pertarungan ini akan ditentukan!
Teratai api itu bergegas menembus langit di hadapan banyak tatapan yang mengandung berbagai macam perasaan. Akhirnya, teratai itu terlihat seperti sebuah bintang jatuh kecil, saat bertabrakan dengan angin topan raksasa yang berputar dengan gila.
Ukuran kecil teratai api itu membuatnya terlihat benar - benar berbeda dibandingkan angin topan raksasa tersebut. Tumbukan itu seperti seekor burung yang bertabrakan dengan sebuah dinding gunung, sebuah tindakan yang tidak akan membuat gunung itu bergetar sedikitpun. Namun, tidak semua hal bisa hanya dinilai dengan ukurannya saja…
"Bum!""Bum!" Sebuah suara keras terdengar…
Suara itu beresonansi di sepanjang langit. Segera setelah itu, kembang api tiga warna mendadak meletus di dalam angin topan itu. Sebuah ledakan mengejutkan yang cukup untuk membuat seseorang benar - benar tuli tiba - tiba bergema melintasi angkasa.
Ledakan itu menggema di seluruh langit. Sebuah badai energi yang sangat mengerikan dalam sekejap menyapu keluar dari titik dimana angin topan dan teratai api itu bertumbukan. Hal itu seketika menyebar dengan radius lebih dari seratus meter!
Di hadapan badai energi yang mengerikan sejenis ini, semua orang yang hadir, termasuk Yao Lao dan Pelindung Wu, yang terlibat dalam sebuah pertarungan putus asa itu, menjadi sangat terkejut. Mata mereka menunjukkan kengerian dan ketakjuban, saat mereka tiba - tiba menoleh.
"Sungguh tak terduga bahwa sebuah 'Api Teratai Buddha Marah' yang terbentuk dari peleburan tiga jenis 'Api Surgawi' akan memiliki kekuatan yang ternyata semengerikan ini… Ya ampun! Sebenarnya, Teknik Dou mengerikan macam apa yang diciptakan anak muda ini?"