Perjuangan Menembus Surga

Pemulihan Total



Pemulihan Total

3Xiao Yan tidak bisa menghentikan kepergian Yun Yun. Ini karena ia jelas paham di dalam hatinya, bahwa meskipun Yun Yun tidak begitu membencinya karena kehancuran Sekte Misty Cloud, ia pada akhirnya tetap adalah pemimpin sekte dari Sekte Misty Cloud. Mustahil baginya untuk tidak merasakan sedikit dendam. Di waktu yang bersamaan, ia mungkin telah berpikir untuk tetap berada di sisi Xiao Yan untuk membantunya, tetapi ia secara samar masih merasakan pertentangan terhadap ide seperti itu.     

Pertentangan ini datang dari perasaannya terhadap Sekte Misty Cloud, mengingat Sekte Misty Cloud telah membesarkannya selama bertahun - tahun.     

Mungkin, sebagian alasan Yun Yun ingin meninggalkan Kekaisaran Jia Ma kali ini adalah untuk memecahkan pertentangan yang ia rasakan di dalam hatinya. Ia telah menyebutkan bahwa ia akan bisa kembali ketika ia bisa menaruh Sekte Misty Cloud jauh di dalam lubuk hatinya, tanpa dikenang kembali.     

Tidaklah sulit untuk Xiao Yan dengan paksa membuat Yun Yun tinggal dengan kekuatannya sekarang dan para ahli di sisinya. Ia memiliki perasaan spesial terhadap Yun Yun. Masalah di dalam 'Pegunungan Binatang Magic' ketika ia masih muda kala itu adalah hal yang sulit untuk ia lupakan. Kejadian - kejadian indah yang terjadi di dalam gua gunung itu akan membuat hatinya dengan samar bergoyang mengingat sedikitpun ingatan dari kala itu.     

Karena itu, Xiao Yan tidak menghentikan Yun Yun agar ia bisa memisahkan ikatan di dalam hatinya.     

Xiao Yan tetap berada di Gunung Misty Cloud selama tiga hari. Yun Yun akhirnya berhenti menunda lagi di pagi hari keempat. Ia takut jika ia terus berada di sisi Xiao Yan, rencana kepergiannya yang telah ia pikirkan akan hilang. Jadi, ia membawa Nalan Yanran dan diam - diam pergi ketika Xiao Yan sedang berlatih dengan mata tertutup.     

Yun Yun yang telah pergi dengan diam - diam, tidak sadar bahwa Xiao Yan, yang matanya tertutup rapat, perlahan membukanya ketika Yun Yun berbalik. Tatapan matanya lembut saat ia memandang sosok yang menggerakkan hati itu, tetapi tidak mengatakan apapun untuk menghentikannya, melihatnya melompat ke langit. Akhirnya, Yun Yun menghilang dari pandangannya.     

Raut wajah Xiao Yan tanpa suara menjadi kelam ketika Yun Yun diam - diam lenyap dari pandangan Xiao Yan. Ia menjulurkan tangannya dan mengambil zirah biru tua yang dilipat dengan rapi di sampingnya. Sedikit semerbak tertinggal di benda itu.     

Jari Xiao Yan menjajaki garis - garis retakan kecil di tepian zirah tersebut. Kelembutan di matanya menjadi semakin terlihat. Rompi ini telah menyelamatkannya beberapa kali kala itu. Cukup banyak potongan rompi itu telah terjatuh ketika benda itu melindunginya. Akhirnya, potongan - potongan ini diam - diam dicari oleh Yun Yun, sebelum sekali lagi disusun menjadi rompi. Tentu saja, beberapa dari potongan itu, yang tak mungkin ditemukan karena berbagai macam alasan, diperbaiki dengan teliti oleh Yun Yun dengan bahan yang sama.     

Meskipun rompi ini adalah benda pribadi Yun Yun yang selalu dekat dengannya dan ia sampai membentuk semacam hubungan dengan benda itu, berusaha mencari potongan - potongan kecil itu di dalam Kekaisaran Jia Ma yang luar biasa luas ini akan membutuhkan seseorang untuk mengerahkan usaha yang luar biasa besar. Jadi, hal ini membuat Xiao Yan melenyapkan dendam apapun di masa lalu.     

Xiao Yan menghela nafas dalam - dalam setelah menyimpan rompi dalam itu ke dalam cincin penyimpanannya. Ia seketika berdiri dan tatapan matanya melirik ke arah dimana Yun Yun telah menghilang tadi. Sesaat kemudian, ia menggumam, "Selamat tinggal."     

Pundak Xiao Yan bergetar setelah ia terdiam sesaat. Sepasang sayap api hijau giok muncul di punggungnya. Dengan kepakan sayap yang lembut, ia seketika bergegas ke arah ibukota. Cedera Xiao Yan secara tidak terduga telah pulih selama tiga hari ini. Ia dapat merasakan bahwa ia telah menyentuh penghalang kelas Dou Huang beberapa kali ketika ia sedang memulihkan Dou Qi - nya. Akan tetapi, ini hanyalah sebuah perasaan. Pendobrakan yang sejati tidak muncul.     

Tingkat kesulitan dalam usaha untuk mendobrak ke kelas Dou Huang jauh melampaui dugaan Xiao Yan. Meskipun ia telah melewati pertempuran besar hidup dan mati dengan Yun Shan, masih terdapat celah yang tersisa.     

Xiao Yan tidak terlalu gelisah mengenai hal ini. Ini karena, ia tahu bahwa akan butuh waktu lama sebelum ia akan meningkat ke kelas Dou Huang. Mungkin, yang dibutuhkan adalah sedikit keberuntungan dan pendobrakan itu secara alami akan datang.     

"Dou Huang…" Sosok Xiao Yan melayang menembus udara layaknya petir, hanya meninggalkan sebuah sosok hitam samar. Ia menyipitkan matanya dan tinju di dalam lengan bajunya mengencang. Dengan kekuatan bertarungnya sekarang, semua Teknik Dou selain teratai api tiga warna yang ia gunakan dengan seluruh kekuatannya, dapat menyaingi seseorang di puncak kelas Dou Huang dengan kesempatan menang yang tinggi. Jika ia menggunakan teratai api tiga warna, ia pasti akan bisa membunuh seorang ahli di puncak kelas Dou Huang. Terlebih lagi, bahkan Dou Zong elit di bawah tiga bintang juga akan menerima cedera serius. Jika salah satu dari mereka tidak beruntung, ia akan berakhir seperti Yun Shan, yang Dou Qi di dalam tubuhnya telah menjadi lambat akibat ledakan, dan kemudian dihajar dengan pukulan mematikan.     

Namun, kemungkinan menangnya tidak dianggap cukup tinggi. Jika bukan karena keberuntungannya yang bagus hari itu, sudah pasti akan sulit baginya untuk membunuh Yun Shan. Terlebih lagi, ia harus mempertaruhkan nyawanya dalam pertempuran mati - matian semacam itu. Bagaimanapun juga, kekuatan asli Xiao Yan hanyalah di puncak kelas Dou Wang. Tingkat ini terlalu jauh dari seorang Dou Zong elit. Jika Xiao Yan tidak memiliki beberapa Teknik Dou yang kuat, akan mustahil baginya untuk bertahan dua puluh serangan di tangan seorang Dou Zong.     

Namun, jika Xiao Yan berhasil mendobrak ke kelas Dou Huang, kemungkinan, sulit bagi Xiao Yan untuk menemukan seorang lawan di kelas Dou Huang yang dapat menandinginya, dengan bergantung pada 'Mantra Api' misterius dan Teknik Dou-nya yang kuat. Bahkan, jika ia bertemu seorang Dou Zong elit, ia masih bisa bergantung pada sayap dan kecepatannya yang mengerikan untuk bisa kabur. Jika ia terpaksa menggunakan teratai api tiga warna dan mempertaruhkan nyawanya, ia mungkin bisa membunuh orang itu selama dia adalah seorang Dou Zong bintang tiga atau empat atau di bawahnya.     

Tentu saja, kesempatan semacam ini memiliki cukup banyak resiko. Lagipula, kemungkinan, Xiao Yan akan bertemu dengan kematian jika ia gagal membunuh lawannya itu.     

"Pelindung dari 'Aula Jiwa' itu sudah memiliki kekuatan seorang Dou Zong. Aku tidak tahu ada berapa banyak ahli semacam itu lagi di dalam organisasi tersebut. Sepertinya, aku setidaknya akan harus mencapai puncak kelas Dou Huang atau Dou Zong untuk bisa menyelamatkan guru. Jika tidak, aku hanya akan membiarkan diriku tertangkap jika aku sekarang pergi ke sana. Pada saat itu, semuanya akan benar - benar berakhir." Angin liar berhembus di sebelah telinga Xiao Yan, saat pemandangan di bawah melesat melintas, sembari pemikiran ini berputar - putar di benaknya.     

"Xun Er juga berkata sebelum ia pergi bahwa aku tidak boleh mencarinya sebelum mencapai tingkat Dou Zong. Aku rasa, kekuatan klannya tidaklah lebih lemah daripada 'Aula Jiwa'. Ugh… jalan ini tampak begitu panjang…" Xiao Yan mengeluh pelan di dalam hatinya. Raut wajahnya berangsur - angsur menjadi tampak penuh tekad. Xiao Yan telah mengeluarkan usaha yang luar biasa besar untuk menjadi seseorang yang dikagumi oleh semua ahli di dalam Kekaisaran Jia Ma, setelah diejek sebagai sampah dari klannya. Ini adalah sesuatu yang sulit dilakukan orang biasa. Semuanya memang sulit di awal, tetapi karena ia telah melewati periode yang tersulit, ia tidak lagi perlu mundur ataupun merasa sedikitpun ketakutan.     

Dirinya yang sekarang bukan lagi pria muda yang bebal seperti dulu!     

"Ayah, guru… Xun Er, tunggu aku. Xiao Yan tidak akan mengecewakan kalian!"     

Xiao Yan menghirup nafas dalam - dalam. Pundaknya berguncang dan sayap api hijau giok menjadi jauh lebih pekat. Kecepatan terbangnya melonjak pada saat ini. Akhirnya, ia berubah menjadi petir hitam saat ia terbang ke ibukota raksasa yang telah muncul di pandangannya.     

Xiao Yan terbang ke ibu kota dan muncul di langit di atas Rumah Besar Xiao sesaat kemudian. Tubuhnya berbalik dan ia dengan cepat bergegas turun.     

Beberapa sosok manusia di sudut - sudut yang gelap Rumah Besar Xiao melintas saat tubuh Xiao Yan turun dari langit di atas Rumah besar Xiao. Senjata - senjata yang membawa kilauan dingin mengkilat di tangan mereka, memancarkan gemerlap yang dingin dan pekat.      

Namun, ketika sosok - sosok hitam ini baru saja bergegas keluar dari kegelapan untuk menghentikan tamu yang tidak diundang ini, sebuah aura kuat turun dari langit. Hal itu menekan tubuh mereka yang hendak melompat maju. Suara samar pun terpancar ke dalam telinga semua orang di saat yang bersamaan.     

"Tidak perlu panik. Ini aku."     

Sosok - sosok hitam itu akhirnya berhenti setelah mendengar suara yang tak asing ini. Mereka berlutut dengan satu kaki dan menyambut pemuda berjubah hitam yang melayang di langit. Mereka seketika menyusut kembali ke kegelapan seperti hantu, setelah menyebabkan seluruh Rumah Besar Xiao memasuki keadaan bertahan.     

"Para bawahan yang dilatih oleh kakak kedua ini memang cukup bagus. Aura berdarah mereka memiliki kekuatan bertarung yang luar biasa. Dengan adanya mereka yang melindungi Rumah Besar Xiao, kemungkinan, seorang ahli biasa akan kesulitan menyusup ke dalam. Terlebih lagi, masih ada Medusa, Zi Yan, dan yang lainnya. Siapapun pasti akan terdeteksi saat masuk." Tatapan mata Xiao Yan sedikit berkedip saat ia memandang sosok - sosok hitam itu, yang telah kembali melesat ke kegelapan, sembari ia bergumam pelan kepada dirinya sendiri.     

Ketika Xiao Yan tiba - tiba mengingat Zi Yan di dalam hatinya, ia mendadak mengingat bahwa gadis kecil ini ternyata menghalangi Pelindung Wu setelah kekuatannya melonjak karena menelan roh Yun Shan. Hal ini benar - benar luar biasa. Harus diketahui bahwa sebuah pukulan dari Pelindung Wu dalam kondisi seperti itu kemungkinan bahkan tak berani diterima dengan mudah oleh para ahli di puncak kelas Dou Huang seperti Hai Bo Dong dan Jia Xing Tian. Namun, gadis kecil ini ternyata menerimanya langsung. Terlebih lagi, ia tidak menerima cedera apapun selain merasa sedikit lemas.     

"Sepertinya, wujud asli gadis kecil ini memang cukup luar biasa seperti yang disebutkan guru. Setelah aku meningkat ke kelas Dou Huang, aku percaya diri bahwa aku dapat memurnikan sebuah 'Pil Perubahan Tubuh'. Ketika waktunya tiba, aku pasti akan memurnikan satu baginya dan melihat sebenarnya makhluk apa wujud aslinya itu, hingga ternyata bisa memiliki kemampuan seperti itu."     

Sosok Xiao Yan mendarat di Rumah Besar Xiao. Setelah itu, ia bergerak di sepanjang jalan kecil dan tiba di luar ruang tamu sesaat kemudian. Terdengar suara percakapan yang samar - samar terpancar dari Xiao Ding dan yang lainnya. Ia sedikit tersenyum dan mendorong pintu untuk masuk.     

Xiao Yan, yang tiba - tiba telah mendorong pintu itu, membuat Xiao Ding dan Xiao Li terkejut. Mereka seketika bergembira dan bergerak maju.     

"Jika kau tetap pergi jauh, kita akan mengundang Pak Tua Hai untuk pergi ke Misty Cloud untuk mencarimu." Xiao Li menepuk pundak Xiao Yan saat ia berbicara dengan tak berdaya.     

Xiao Yan tersenyum. Ia tidak menyebutkan apapun yang terjadi selama tiga hari ini. Matanya berpaling kepada Xiao Ding saat ia berbicara dengan tawa pelan, "Kakak pertama, kita bisa mengundang ketua Fa Ma dan beberapa kepala dari klan besar kemari besok. Sudah waktunya untuk mendirikan faksi yang akan melindungi klan Xiao kita."     

Kegembiraan melesat di mata Xiao Ding ketika ia mendengar hal ini. Ia berkata, "Apakah kau telah benar - benar pulih dari cederamu?"     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia memandang mata berbahagia kedua orang itu dan menggumam pelan di dalam hatinya, "Klan Xiao akan melampaui Sekte Misty Cloud dan menjadi penguasa Kekaisaran Jia Ma ini! Ayah, aku pasti akan memenuhi keinginanmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.