Perjuangan Menembus Surga

Lembah Gunung Aneh



Lembah Gunung Aneh

1Tenggorokan Ka Gang terlihat menelan air liur saat ia memandang Xiao Yan pergi. Ia menundukkan kepalanya untuk memandang botol - botol giok di tangannya. Tiba - tiba, ia terjatuh berlutut dan berusaha sebaik mungkin untuk bersujud tiga kali ke arah di mana Xiao Yan menghilang. Setelah itu, ia menarik Ling Er dan bergegas ke arah di mana Persekutuan Tentara Bayaran Pertempuran Berdarah terletak. Nalurinya berkata bahwa selama ia melakukan apa yang dikatakan Xiao Yan, bahaya yang mereka hadapi ini pasti akan lenyap!     

Sebuah angin liar berhembus di atas lautan pepohonan yang luas, menyebabkan sebuah ombak menyapu menembusnya. Sebuah siulan bergemuruh dan menyebar ke seluruh pegunungan itu.     

Suara angin kencang tiba - tiba terdengar di atas lautan pepohonan itu. Tiga sosok hitam seketika melesat mendekat dari kejauhan. Akhirnya, sosok - sosok mereka berguncang dan berhenti di langit, sementara mata mereka berulang kali menatap tempat di bawah mereka.     

Karena beberapa perubahan di medan tersebut setelah tidak kembali bertahun - tahun, posisi lembah gunung kecil itu tampak telah menjadi sedikit berbeda. Jadi, Xiao Yan menghabiskan banyak waktu ketika ia mencari lokasi tersebut.     

Tatapan mata Xiao Yan perlahan menatap hutan lebat di bawah. Matanya menjadi cerah sesaat kemudian. Sayap api di punggungnya itu mengepak dan ia tiba - tiba terbang menuju sebuah area yang terletak di antara beberapa gunung. Akhirnya, Medusa dan Zi Yan dengan cepat mengikuti setelah mengamati sekitar mereka sejenak.     

Sesaat kemudian, sosok Xiao Yan muncul di langit di atas puncak gunung itu. Matanya menatap tempat di bawahnya, dan ia seketika menghela nafas lega. Hal yang dapat ia lihat hanyalah sebuah lembah gunung tanpa satu pun rute yang mengarah ke lembah tersebut. Tempat itu dikepung oleh puncak - puncak gunung yang muncul di matanya menembus perlindungan hutan yang lebat.     

Tubuh Xiao Yan perlahan melayang turun. Ia menghirup nafas dalam - dalam. Meskipun berada sangat jauh, ia masih bisa mencium aroma tenteram yang pekat.      

"Aroma obat ini bahkan lebih kuat dibandingkan dulu. Sepertinya, ini memang sebuah lokasi harta karun…" Mata Xiao Yan menunjukkan kegembiraan saat ia memandang lembah gunung ini. Ia menoleh dan melambai ke Medusa dan Zi Yan. Setelah itu, ia mengepakkan sayap apinya dan mendarat di lembah gunung tersebut.      

Tubuhnya perlahan mendarat di salah satu tembok lembah gunung, dan hendak turun ke dalam lembah itu, ketika sebuah angin teduh yang membawa aroma tajam tiba - tiba melesat mendekat.     

Xiao Yan sedikit mengernyitkan alisnya. Ia menjentikkan jarinya dan Dou Qi hijau tua bergegas keluar dari jarinya, sebelum menghantam keras sosok itu.     

"Ji!"     

Setelah keduanya saling menghantam, bayangan hitam itu berteriak dan dengan cepat terbang ke belakang. Xiao Yan memandang ke sana dan melihat, bahwa hal itu adalah Binatang Magic hitam pekat dengan dua sayap.     

Meskipun Binatang Magic itu dipukul mundur oleh Xiao Yan, makhluk itu masih enggan mundur. Alih - alih, makhluk itu mondar - mandir di angkasa dan memancarkan gelombang suara mendesis tajam yang penuh dengan ancaman terhadap Xiao Yan.     

"Tak terduga bahwa seekor Binatang Magic tingkat 4 ternyata telah muncul di tempat ini. Jangan bilang makhluk itu tertarik oleh bahan - bahan obat langka ini?" Xiao Yan mendongak dan memandang Binatang Magic yang melayang itu. Ia menggumam sebelum seketika menggelengkan kepalanya. Xiao Yan mengabaikannya, menggerakan tubuhnya, dan berubah menjadi sebuah sosok hitam yang bergegas ke bagian dalam lembah gunung.     

Mata Binatang Magic yang berdiam di angkasa seketika memerah ketika melihat tindakan Xiao Yan ini. Seketika, makhluk itu menerjang ke arahnya.     

"Enyahlah!"     

Kaki Xiao Yan dengan lembut mendarat di atas tanah. Ia mengerutkan dahinya dengan erat sebelum melambaikan tangannya. Sebuah tenaga kuat meletus keluar dari tubuhnya, sebelum dengan kejam menghantam kepala Binatang Magic itu, menyebabkan cukup banyak bulunya tanggal.     

"Hiss!" Binatang Magic itu mulai panik setelah menerima pukulan sekuat itu. Makhluk itu bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi. Namun, makhluk itu masih tidak pergi. Alih - alih, ia tetap melayang tinggi di langit, sembari berulang kali terbang melingkar.     

"Aum!"     

Tatapan mata Xiao Yan perlahan mulai menatap bagian dalam lembah gunung ini, setelah memukul mundur Binatang Magic yang menjengkelkan itu. Namun, ketika matanya masih mengamati makhluk itu, gelombang - gelombang raungan rendah tiba - tiba terdengar dari lembah gunung itu. Banyak sosok yang lincah seketika melesat dan banyak Binatang Magic hijau tua berbentuk macan tutul, dengan penampilan yang sangat ganas dan kejam, serta aura yang kuat, bergegas keluar.     

"Mereka ternyata adalah Binatang Magic tingkat 4, Binatang Buas Macan Tutul Angin. Mereka tidak bisa terbang. Bagaimana bisa mereka memasuki lembah ini? Terlebih lagi, ada banyak sekali…" Xiao Yan mengernyitkan alisnya dengan erat saat ia memandang Binatang Magic ganas dan terlihat kejam itu, yang telah benar - benar mengepungnya ketika ia berbicara dengan ragu. Sebenarnya, apa yang terjadi pada lembah gunung kecil ini selama beberapa tahun ini?     

Dua sosok manusia bergegas turun dari langit dan muncul di sebelah Xiao Yan, ketika ia sedang berpikir keras.     

"Hee hee, ini memang tempat yang bagus. Tak terduga tempat sekecil ini ternyata memiliki begitu banyak harta karun alami… Bahkan, tingkat kepadatan energi di sini juga jauh lebih baik daripada di luar." Biji mata Zi Yan yang seperti permata menatap ke sekiarnya, sebelum ia tertawa dengan wajah yang penuh dengan hasrat. Ia punya kemampuan khusus untuk merasakan bahan - bahan obat langka yang memiliki energi kuat. Ini adalah sesuatu yang bahkan Xiao Yan tidak bisa lakukan.     

Mata Medusa menatap ke sekitarnya dengan tak acuh dan seketika berhenti pada Binatang Buas Macan Tutul Angin di sekitar mereka. Alisnya berubah menjadi tegak lurus saat ia berkata dingin, "Enyahlah!"     

Teriakan dingin jernih itu mengandung tekanan yang tidak biasa saat menyebar. Binatang Buas Macan Tutul Angin manapun yang diterjang oleh teriakan itu akan menunjukkan rasa takut di mata merah tuanya. Mata mereka berjuang sesaat, sebelum mengeluarkan raungan pelan sesaat kemudian. Mereka melirik beberapa binatang itu sekali lagi, sebelum perlahan mundur.     

"Binatang Magic tingkat 4 ini ternyata bisa bertahan sesaat setelah menerima tekananku. Mereka sepertinya sedikit aneh…" Medusa berbicara lirih dengan suara yang agak ragu saat ia memandang hewan - hewan buas itu membutuhkan waktu sesaat untuk mundur. Dibandingkan dengan kekuatan seorang Dou Zong, jangankan Binatang Magic tingkat 4 ini, bahkan seekor Binatang Magic yang satu tingkat lebih tinggi juga akan kabur dengan menyedihkan di bawah tekanannya. Namun, Macan Tutul Angin itu baru memilih untuk kabur setelah bergumul sesaat.     

"Tempat ini bahkan tidak memiliki satupun Binatang Magic di masa lalu. Tak terduga tempat ini telah berubah menjadi tempat yang berbahaya seperti ini, setelah aku tidak hadir beberapa tahun." Xiao Yan tersenyum. Meskipun hatinya merasa terkejut bahwa tiba - tiba ada begitu banyak Binatang Magic di dalam lembah gunung kecil ini, ia tidak berpikir terlalu jauh mengenai hal ini. Matanya berkeliaran ke sekitarnya. Ia segera mengangkat kakinya dan bergerak lebih jauh lagi ke dalam lembah gunung ini. Seingatnya, ada sebuah gubuk kecil yang tersembunyi di sana.     

Medusa dan Zi Yan perlahan mengikut di belakangnya. Tatapan mata Medusa berulang kali menatap ke sekitarnya. Untuk alasan tertentu, ia merasa ada sesuatu yang janggal.     

Xiao Yan dan dua orang lainnya masuk ke bagian dalam lembah setelah berjalan sekitar sepuluh menit. Mereka mengarahkan mata mereka dan melihat gubuk jerami kecil yang berdiri di dalamnya. Beberapa tahun ini sepertinya tidak merusak gubuk itu sedikitpun.     

Mata Xiao Yan menatap gubuk jerami itu. Ia merasa agak sedih saat ia menghela nafas. Hal yang terjadi di tempat ini beberapa tahun lalu masih tergambar dengan jelas di benaknya. Namun, wanita bergaun putih itu sudah menghilang.     

Xiao Yan akhirnya menenangkan emosi di dalam hatinya sesaat kemudian. Ia perlahan berjalan menuju gubuk jerami kecil itu. Ketika ia mendekat, banyak raungan marah kembali terdengar di lembah gunung itu. Segera setelah itu, banyak Binatang Magic bergegas mendekat dan mengepung gubuk kecil itu. Mereka menghadap ke arah Xiao Yan dengan galak, saat mereka melepaskan raungan.     

Senyum di wajah Xiao Yan pun perlahan memudar ketika ia melihat tindakan Binatang Magic itu. Saat ini, ia juga merasa sesuatu ada yang salah. Binatang Magic ini tampaknya tidak kemari untuk makan. Alih - alih, mereka sepertinya dipelihara oleh seseorang di tempat ini untuk menduduki lembah kecil tersebut.     

"Apakah tempat ini sudah ditemukan orang lain?" Xiao Yan mengerutkan dahi dengan erat saat pemikiran ini melintas di benaknya.     

"Makhluk - makhluk kecil ini sungguh menjengkelkan. Serahkan mereka padaku!" Wajah kecil Zi Yan memberengut saat ia memandang Binatang Magic yang berulangkali meraung mengancam. Ia mendengus dingin dan melangkah maju. Cahaya ungu di matanya yang seperti permata menjadi lebih terang dan tekanan yang tidak biasa tiba - tiba dilepaskan!     

Tekanan ini berbeda dengan tekanan yang dilepaskan Medusa dengan bergantung pada kekuatannya. Alih - alih, raungan ini tampaknya adalah raungan yang menggelora keluar dari darah dan jiwa seseorang.     

Mata Xiao Yan dan Medusa berkerlip dengan kilauan yang tidak biasa saat mereka merasakan tekanan yang dipancarkan dari tubuh Zi Yan. Mereka saling menatap satu sama lain dan dapat melihat keterkejutan di dalam mata masing - masing.     

Di hadapan tekanan yang dipancarkan Zi Yan, yang berasal dari darah dan jiwanya, Binatang Magic yang matanya penuh dengan kilauan ganas itu seketika menjadi tenang. Mereka seperti seekor tikus yang telah melihat seekor kucing, saat kabur ke segala arah tanpa ragu. Mereka tidak lagi berani berada di tempat ini.     

Zi Yan mengangkat wajah kecilnya kepada Xiao Yan dengan bangga, saat ia memandang hal iin.     

Xiao Yan tersenyum. Matanya menatap gubuk jerami kecil itu dengan saksama, sebelum perlahan berjalan mendekat. Api hijau giok itu terlihat sebagian di tangannya yang tersembunyi di bawah lengan bajunya.     

"Berhati - hatilah." Medusa berkata pelan dari belakangnya.      

Xiao Yan mengangguk pelan. Ia berjalan menuju gubuk jerami kecil itu. Sesaat kemudian, ia berjalan ke depan gubuk itu tanpa terjadi apa - apa. Ketidakpastian melintas di matanya. Tangannya hendak mendorong membuka pintu yang ada, ketika raut wajah Medusa di belakangnya sedikit berubah. Ia bergegas maju dan menggenggam tangan Xiao Yan.     

Xiao Yan terkejut. Ia menoleh ke arah Medusa yang menunjukkan hawa dingin di wajah cantiknya.     

"Ada racun mematikan di pintu ini…" Mata panjang Medusa yang cantik menyipit menjadi lengkungan yang penuh kewaspadaan. Sebagai seorang Medusa, ia mahir dalam serangan racun. Karena itu, ia jauh lebih peka terhadap hal ini daripada Xiao Yan.     

Raut wajah Xiao Yan pun berubah ketika ia mendengar hal ini. Ia bergegas mundur sembari tatapan matanya menatap ke sekitar dengan terkejut. Matanya terlihat menjadi semakin putus asa. Sepertinya, semuanya benar - benar seperti yang telah ia pikirkan. Lembah gunung ini mungkin telah berganti pemilik selama beberapa tahun ini.     

Medusa sedikit menundukkan matanya. Energi tujuh warna bergoyang perlahan di jari panjangnya, saat ia bersiap untuk menghadapi perubahan kejadian yang tidak terduga.     

"Berhati - hatilah…" Xiao Yan menarik Zi Yan ke sampingnya dan berkata pelan dengan wajah yang suram. Ia segera mendongak untuk memandang gubuk kecil itu, sembari matanya menyipit. Lengannya bergerak dan angin liar keluar dari sebuah sudut dan membuka paksa pintu itu.     

Mata Xiao Yan menatapnya setelah pintu itu dibuka paksa. Namun, gubuk kecil itu kosong tanpa adanya orang.     

"Jangan masuk ke dalam. Orang yang ada di sini sepertinya mahir menggunakan racun. Bahkan, racun ini sangatlah ampuh. Bahkan dengan kekuatanmu, akan sangat merepotkan jika kau menyentuhnya." Medusa melirik gubuk kosong itu sebelum berbicara perlahan.     

Xiao Yan mengangguk pelan. Matanya menatap ke segala tempat di sana, sebelum ia tiba - tiba tertawa dingin, "Jika tuan tidak menunjukkan dirinya, aku akan menghancurkan lembah gunung ini sekarang!" Sebuah tawa menggema di seluruh lembah gunung ini. Karena dinding gunung itu memantulkan suara, gema yang ada bahkan lebih keras daripada suara aslinya.     

Tawa dingin itu perlahan berhenti. Namun, sosok manusia yang diharapkan akan ditemukan oleh Xiao Yan tidak muncul. Raut wajah Xiao Yan kelam dan serius. Sebuah api hijau tua mendadak muncul di telapak tangannya.     

Sebuah suara parau tiba - tiba terdengar di lembah ketika api itu muncul.     

"Jika kau menghancurkan tempat ini, kalian bertiga akan tetap berada di sini selamanya…"     

Mata mereka menyusut, Xiao Yan dan Medusa berbalik dan memandang dinding gunung tersebut yang terjatuh. Di sana, sebuah sosok yang diselimuti oleh sebuah mantel hitam muncul dengan misterius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.