Pertapaan Mendalam
Pertapaan Mendalam
Sosok hitam itu tentu saja adalah orang yang membantu Persekutuan Tentara Bayaran Pertempuran Berdarah menyelesaikan masalah. Itu adalah Xiao Yan. ia tidak khawatir bahwa He Gan akan diam - diam menggunakan taktik yang licik. Ini karena, ia tahu bahwa semua taktik menjadi tidak berguna di hadapan kekuatan mutlak. Klan He yang kecil mungkin memiliki reputasi di wilayah barat laut kekaisaran, tetapi dari sudut pandang Aliansi Yan, mereka hanyalah sebuah faksi yang nyaris tidak diperhatikan oleh aliansi itu. Tidak akan membutuhkan banyak tenaga untuk membinasakan klan He.
Karena itu, Xiao Yan dengan tenang pergi setelah memecahkan masalah itu. Ia tidak meninggalkan apapun ketika ia pergi kali ini. Pada akhirnya, ia tidak memiliki hubungan yang erat dengan Ka Gang dan yang lain. Kebaikan hatinya yang menyediakan tempat berlindung bagi Xiao Yan kala itu sudah terbayarkan setelah Xiao Yan menyelamatkan mereka dua kali.
Banyak pemikiran melintas di benak Xiao Yan saat kecepatan terbangnya tiba - tiba meningkat. Kecepatannya akhirnya berkurang setelah sekitar lebih dari sepuluh menit. Sayap api di punggungnya mengepak dan tubuhnya menerjang ke dalam lembah gunung yang tersembunyi di antara beberapa puncak gunung.
Xiao Yan merasakan tatapan mata sedingin es menatap ke arahnya ketika tubuhnya memasuki lembah itu. Tatapan mata itu hanya menjadi sedikit lebih hangat setelah menatap wajah Xiao Yan.
Tatapan itu tentu saja adalah milik Medusa, yang berjaga di tempat ini. Karena itu, Xiao Yan tidak menghiraukannya. Tubuhnya bergerak dan ketika ia muncul lagi, ia sudah berada di samping kepompong bercahaya raksasa berwarna ungu itu.
"Apakah kau telah menyelesaikan urusanmu?" Medusa menatap ke atas dan dengan acak bertanya ketika ia melihat Xiao Yan muncul.
Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia secara garis besar menceritakan masalahnya tadi. Namun, Medusa tidak menunjukan begitu banyak ketertarikan dalam hal ini. Itu tadi hanyalah seorang Dou Wang dan sebuah persekutuan tentara bayaran biasa; oleh karena itu, hal itu sulit untuk membuatnya merasa penasaran.
"Gejolak auramu menjadi semakin dahsyat. Dou Qi di dalam tubuhmu juga berulang kali merembes keluar. Sepertinya, kau perlu bergegas melakukan pertapaan…" Medusa jelas lebih memperhatikan situasi tubuh Xiao Yan dibandingkan masalah tadi. Ia mengerutkan dahi saat ia berbicara. Dilihat dari pengelihatannya, Xiao Yan yang sekarang tepat seperti saringan yang penuh dengan lubang. Dou Qi berulang kali merembes keluar dari lubang - lubang ini.
Xiao Yan tersenyum kecut dan mengangguk. Aura yang ia lepaskan tadi menyebabkan Dou Qi di dalam tubuhnya menjadi semakin tidak terkendali. Terlebih lagi, hal yang paling bermasalah adalah energi alami yang ada telah mulai merasuk tanpa henti ke dalam tubuhnya. Hal ini menyebabkan bagian dalam tubuhnya menjadi semakin kacau.
"Aku dikejar waktu dan berencana untuk memulai pertapaan mendalam sekarang. Selama pertapaanku, aku akan menyegel gua gunung ini. Aku akan menyerahkan Zi Yan kepadamu." Xiao Yan merenung sesaat sebelum segera berbicara.
"Baik." Medusa mengangguk pelan. Ia seketika ragu sesaat dan berkata, "Aku belum kembali ke ras Manusia Ular selama perjalan kembali ke Kekaisaran Jia Ma ini. Aku mungkin akan kembali ke suku itu setelah kau keluar dari pertapaanmu."
Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia ragu sesaat sebelum bertanya, "Apakah aku perlu kembali denganmu?"
"Tidak perlu. Manusia memang dibenci oleh Ras Manusia Ular kami. Sudah pasti akan ada beberapa masalah merepotkan yang akan muncul jika kau ikut serta." Raut wajah Medusa bergerak sebelum mulutnya mengucapkan penolakan samar.
Xiao Yan mengusap kepalanya dengan malu ketika ia melihat hal ini. Ia berkata, "Jika begitu, lupakan saja. Itu… aku akan mempersiapkan gua gunung dan akan memulai pertapaannya beberapa saat lagi. Aku akan menyerahkan Zi Yan kepadamu."
Medusa menurunkan dagunya.
Xiao Yan tidak menunda lagi ketika ia melihatnya mengangguk. Dou Qi yang kacau di dalam tubuhnya membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Karena itu, tubuhnya melesat dan ia bergegas ke dalam gua gunung itu. Setelah itu, ia merapikan tempat di mana ia akan melakukan pertapaan panjang ini di tengah - tengah suara ledakan yang rendah.
Medusa menghantarkan Xiao Yan ke dalam gua gunung itu dengan matanya. Ia secara refleks mengepalkan tangannya dan matanya berubah dengan cepat. Sesaat kemudian, ia mengeluarkan sebuah helaan nafas tak berdaya. Orang ini sepertinya sedikit takut untuk mengikutinya ke Suku Manusia - Ular…
Merapikan gua gunung itu berlangsung sekitar sepuluh menit lebih sebelum selesai. Setelah itu, Xiao Yan, yang diselimuti dengan debu batu, terbatuk dan berjalan keluar. Ia tiba di tempat di mana kepompong raksasa berwarna ungu itu berada dan dengan lembut menepuknya. Ia tertawa, "Gadis kecil, aku juga akan melakukan sebuah pertapaan dan akan meminta Cai Lin jie mu untuk menjagamu selama kurun waktu ini. Aku harap, kau akan sudah menyelesaikan evolusimu ketika aku keluar dari pertapaanku. Jika tidak, aku akan meninggalkanmu di hutan belantara ini dan membiarkan Binatang Magic lainnya memakanmu layaknya obat kuat.
Kepompong cahaya itu mendadak menjadi sedikit lebih terang ketika suara Xiao Yan terdengar. Hal itu seperti anak kecil di dalamnya sedang menentangnya.
Xiao Yan secara refleks tertawa ketika ia melihat hal ini. Medusa di samping juga menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya. Orang ini masih saja bercanda bahkan di saat - saat seperti ini.
Xiao Yan menepuk kepompong cahaya itu sekali lagi. Ia menoleh ke Medusa dan berkata dengan senyum tipis, "Aku khawatir ini akan susah untukmu kali ini. Aku juga tidak tahu sebenarnya berapa lama pendobrakan ini. Jika aku menduganya dengan benar, hal ini setidaknya membutuhkan setengah tahun."
"Tenang, hanya setengah tahun…" Xiao Yan menyingkirkan rambut hitam di keningnya dengan tangannya dan berbicara pelan, "Selama tidak ada situasi abnormal yang terjadi, aku akan menjaga kalian berdua hingga kalian berhasil keluar."
Xiao Yan mengangguk tanpa suara ketika ia mendengar hal ini. Ia menghirup nafas dalam - dalam dan mengepalkan tangannya memberi hormat kepada Medusa. Ia mendadak berbalik dan berjalan ke gua gunung itu, Sesaat kemudian, tubuhnya masuk ke kegelapan gua. Setelah tubuhnya menghilang, gua gunung itu tiba - tiba mengeluarkan suara benturan keras. Seketika, sebuah tumpukan bebatuan raksasa berguling dan terjatuh, dengan kuat menghalangi pintu masuk gua itu.
Raut wajah cuek Medusa akhirnya menunjukkan perasaan kesepian saat ia memandang pintu masuk gua yang telah berubah menjadi sebuah tumpukan puing. Tidak ada yang tahu sebenarnya kapan Xiao Yan bisa keluar setelah melakukan pertapaan ini. Medusa terdiam sesaat sebelum menghela nafas diam - diam. Ia bergumam pelan, "Semoga saja kau bisa mendobrak dengan berhasil…"
Gua gunung itu tidak segelap yang dibayangkan. Beberapa bebatuan sinar bulan telah diletakan di dinding - dinding gua. Cahaya lembut samar berhamburan di seluruh gua. Hal itu tidak terlalu menyilaukan, maupun tampak terlalu gelap.
Xiao Yan duduk bersila di atas sebuah batu hijau. Batu hijau ini jelas mengandung sebagian giok dan terasa sejuk ketika ia duduk di atasnya. Batu itu memiliki manfaat tertentu dalam memastikan kewaspadaan seseorang.
Xiao Yan melirik batu hijau ini sebelum ia tiba - tiba mengingat teratai api hijau kala itu. Pelatihan di atasnya tidak hanya bisa membuat seseorang meningkatkan kecepatan penyerapannya, tetapi hal itu juga memiliki manfaat pemurnian. Itu benar - benar sebuah bantuan besar dalam pelatihan. Sayangnya, hal itu telah dihancurkan oleh 'Api Hati Gugur' ketika ia berada di bawah tanah.
Xiao Yan tertawa kecut. Ia menghela nafas panjang, sebelum tangannya seketika membentuk sebuah segel. Sesingkat sebuah hembusan nafas, ia telah memasuki keadaan berlatihnya tanpa halangan apapun.
Situasi di dalam tubuhnya muncul di benaknya, setelah ia memasuki kondisi berlatih. Ia memandang Dou Qi yang seperti semburan air, yang melompat - lompat di dalam pembuluhnya dengan tidak teratur. Ia dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya. Untungnya, tubuhnya telah mengalami banyak pemurnian obat - obat spiritual dan 'Api Surgawi'. Jika tidak, pemberontakan Dou Qi setingkat ini setidaknya akan membuatnya merasakan rasa sakit jauh di dalam tulang - tulangnya.
Xiao Yan diam - diam menyingkirkan gangguan dari benaknya saat pikirannya mulai mengatur pemberontakan Dou Qi di dalam tubuhnya. Dengan bantuan Kekuatan Spiritualnya yang kuat, Dou Qi ini, yang menggelora secara acak, diarahkan ke dalam beberapa Jalur Qi dalam kurun waktu yang singkat. Dou Qi itu mengikuti rute 'Mantra Api' dan dengan cepat diedarkan. Ketika hal itu beredar, sebuah perasaan aneh yang tampaknya ada di dalam rohnya, perlahan muncul di hati Xiao Yan.
Energi alami di sekitar luar gua mulai menggelora liar ketika perasaan unik ini telah menyerbu hati Xiao Yan. Hal itu dengan cepat berputar sebelum membentuk sebuah corong spiral di udara di atas kepala Xiao Yan. sisi yang lebih kecil terhubung dengan pelipis Xiao Yan, saat hal itu menuangkan energi yang liar dan ganas ke dalam tubuh Xiao Yan.
Xiao Yan seketika memberengut di dalam hatinya setelah dituangnya energi dengan jumlah sebesar itu. Tingkat kepekatan energi di dalam lembah ini agak melebihi dugaannya. Tak terduga energi itu sekuat ini di awal.
Xiao Yan menghirup nafas dalam - dalam. Pikirannya bergerak, sebuah api hijau giok mendadak muncul tanpa peringatan, benar - benar membungkus tubuhnya. Setelah api giok hijau itu muncul, api itu tak sempat memancarkan suhunya, ketika mulai bergoyang perlahan di bawah perintah Xiao Yan. Akhirnya, api hijau giok itu berangsur - angsur berubah menjadi sebuah api tak kasat mata. Hal itu ternyata adalah 'Api Hati Gugur'.
'Api Hati Gugur' seutuhnya membungkus tubuh Xiao Yan, tampak seperti sebuah lapisan baju api. Aliran energi yang liar dan ganas dari sekitar, yang telah dituang dengan liar ke dalam tubuh Xiao Yan itu, seketika berhenti. Di bawah perlindungan 'Api Hati Gugur', energi alami yang agak keruh itu akan dimurnikan sekali oleh efek khusus 'Api Hatu Gugur' setelah menembusnya. Dengan begini, tekanan di dalam tubuh Xiao Yan seketika menjadi sangat berkurang.
Energi yang ada mendesing di dalam gua. Benang - benang energi keruh penuh warna saling terjalin satu sama lain. Warna - warna terang terpancar di dalam gua itu, membuatnya tampak luar biasa indah. Di tepian cahaya energi yang tak terkira jumlahnya itu terdapat Xiao Yan, yang sedang duduk bersila.
Peningkatan dari kelas Dou Wang menuju Dou Huang bukanlah hal yang biasa. Peningkatan ke kelas ini membutuhkan energi yang luar biasa dahsyat, tepat seperti Zi Yan. Energi berjumlah sebesar itu tentu saja bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan dalam kurun waktu singkat. Karena itu, seseorang hanya bisa bergantung pada pengumpulan energi dalam waktu yang lama, agar bisa menyelesaikan proses perubahannya.
Xiao Yan yang sekarang sudah memiliki kemampuan untuk meningkat ke kelas Dou Huang. Karena itu, dirinya yang sekarang hanya membutuhkan energi yang cukup untuk meningkat. Setelah ia selesai mengumpulkan energi, meningkat ke Dou Huang adalah hal yang mudah untuk dicapai!
Kekurangan satu - satunya adalah peningkatan ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama...