Perjuangan Menembus Surga

Pengamatan Spiritual Mendalam



Pengamatan Spiritual Mendalam

3Setelah Medusa pergi, lembah itu menjadi sunyi senyap. Kunci ruang di langit telah menyebabkan lembah itu menjadi sebuah tempat yang terasingkan dari dunia luar. Tidak ada orang yang secara kebetulan akan masuk ke dalam tanah yang tenang ini.     

Namun, selain ketidakadaan suara, perginya Medusa bahkan tidak menyebabkan sedikitpun gelombang di dalam lembah itu. Tumpukan pecahan batu di atas pintu masuk gua masih tidak bergerak sedikitpun. Kepompong cahaya raksasa di dalam lembah itu juga tidak menunjukkan tanda - tanda akan mendobrak. Meskipun hal itu tampak sama seperti sebelumnya, orang manapun dengan penglihatan spiritual yang sangat kuat akan bisa melihat bahwa dua aura yang sangat kuat ini diam - diam disembunyikan, menunggu saat mereka akan terlahir kembali.     

Meskipun lembah itu sudah menghasilkan beberapa Binatang Magic, mereka bahkan tidak berani melangkah sedikitpun ke dalam lembah karena tekanan yang dengan samar dipancarkan oleh kepompong cahaya itu. Mereka juga tidak berani meraung terlalu keras, khawatir mereka akan mengganggu keberadaan yang sangat membuat mereka takut.     

Karena itu, bagian dalam lembah itu telah berubah menjadi sebuah tempat di mana manusia dan hewan buas sulit ditemukan. Rerumputan liar di lembah tumbuh dengan pesat di bawah pengaruh energi yang pekat. Pada akhirnya, rerumputan liar itu menyapu ke atas kepompong cahaya tersebut. Hal itu terus terjalin dan membentuk sebuah jaring hijau di sekitar gua gunung dan kepompong cahaya tersebut. Dengan begini, lembah itu terlihat semakin terlantar. Hanya pusaran energi raksasa penuh warna di tengah - tengah udara yang memancarkan tanda - tanda kehidupan.     

Waktu dengan cepat berjalan di dalam lembah yang terpisah dari dunia luar ini. Hari demi hari terlewati. Musim semi menghilang dan musim gugur tiba. Tanpa disadari, sekitar setengah tahun telah lewat semenjak Medusa pergi. Dengan menghitung waktu yang berlalu, pertapaan Xiao Yan dan Zi Yan hampir mencapai satu tahun. Meskipun waktu selama itu dihabiskan, masih tidak ada sedikitpun pergerakan yang tidak biasa dari lembah itu. Lembah tenang yang terlantar itu sepertinya diam - diam telah melupakan mereka.     

Medusa tidak kembali selama kurun waktu setengah tahun ini. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya…     

Rerumputan liar masih tumbuh di mana - mana di dalam lembah dalam itu. Jika tidak ada kecelakaan yang terjadi, rerumputan itu akan segera menduduki seluruh lembah gunung dalam waktu yang singkat. Akhirnya, rumput itu akan mengikuti dinding gunung dan memanjat keluar, tampak seperti ular hijau buta saat hal tersebut menyebar.     

Waktu diam - diam berjalan di dalam lembah dalam yang terpencil itu. Pada hari tertentu, sebuah pergerakan kecil yang tidak biasa, yang berbeda dengan keadaan sama yang biasanya, akhirnya muncul di lembah dalam tersebut. Seseorang dalam melihat pusaran energi besar yang perlahan berputar di langit tiba - tiba secara berangsur - angsur mulai berhenti berputar. Energi agung dituang turun layaknya sebuah badai, sebelum akhirnya berubah menjadi dua pilar energi raksasa yang seperti semburan air deras. Salah satu pilar energi ini menerjang ke dalam lembah itu, yang sekarang tersembunyi oleh rerumputan liar, sementara pilar satunya mendarat pada kepompong cahaya itu, yang diselimuti oleh rumput liar.     

Dua pilar energi yang besarnya lebih dari tiga meter menembus udara. Udara yang ada memancarkan suara tajam yang merobek saat mereka bergerak. Dari sini, sudah cukup untuk dilihat, sebenarnya energi raksasa semacam apa yang terkandung di dalam dua pilar energi ini. Di hadapan energi sebesar itu, rerumputan liar di dalam lembah tiba - tiba terlihat menjadi layu. Dalam beberapa kali hembusan nafas singkat, hal itu benar - benar kembali seperti semula. Kepompong cahaya besar berwarna ungu di dalam lembah dan gua gunung yang dihalangi dengan pecahan bebatuan perlahan muncul kembali.     

Salah satu pilar energi raksasa itu masuk ke dalam kepompong cahaya sembari yang lain memasuki gua tersebut. Mereka seketika tak lagi melakukan pergerakan tidak biasa lagi setelah itu.     

Pusaran energi di udara telah benar - benar lenyap. Energi alami yang hebat di dalam lembah itu juga berangsur - angsur kembali ke keadaan normal. Dilihat dari situasi yang ada, sepertinya dua orang yang membutuhkan energi berjumlah besar itu sudah mencapai tahap di mana mereka penuh.     

Kepompong cahaya di dalam lembah itu warnanya menjadi semakin tua setelah menyerap pilar energi raksasa tadi. Beberapa segel aneh berangsur - angsur muncul di permukaan kepompong cahaya tersebut. Cahaya yang berangsur - angsur dipancarkan dari segel ini tampaknya cukup misterius.     

Tidak ada pergerakan lain setelah perubahan ini terjadi di dalam lembah. Dalam sekejap mata, setengah bulan kembali terlewati. Di dalam gua, yang pintu masuknya dengan rapat dihalangi oleh setumpuk pecahan bebatuan, mata yang nyaris setahun tertutup itu akhirnya sedikit berguncang saat mata itu perlahan terbuka!     

Sebuah badai penuh petir mengkilat menembus mata hitam pekat itu, satu demi satu petir, saat mata tersebut terbuka. Pada saat itu, bahkan udara di dalam gua gunung yang khidmat memancarkan sedikit suara kertakan.     

Sebuah aura agung yang selama hampir setahun diam akhirnya menjadi seperti seekor harimau ganas setelah dibukanya matanya itu. Ia perlahan mendongak, menghadap ke langit, dan memancarkan raungan yang mengguncang bumi.     

Bahkan, gua gunung tersebut mulai berguncang di hadapan aura agung yang berkali - kali lipat lebih kuat daripada sebelumnya. Banyak sekali garis - garis retakan seukuran lengan menjalar keluar layaknya jaring laba - laba dari titik di mana pemuda berjubah hitam duduk bersila. Akhirnya, retakan itu menjalar ke setiap sudut gua.     

"Krek!"     

Sedikit suara tiba - tiba terdengar sembari pemuda berjubah hitam itu duduk di atas batu hijau. Seketika, banyak sekali garis - garis retakan kecil muncul. Kemudian, garis - garis itu dengan cepat menyebar ke seluruh batu hijau tersebut, sebelum batu itu pecah. Hal itu berubah menjadi pecahan yang tak terhitung jumlahnya, di tengah - tengah gemuruh yang rendah dan dalam.     

Pemuda berjubah hitam yang duduk di atas batu hijau itu bahkan tidak bergerak sedikitpun meski batu tersebut pecah. Kedua kakinya melayang di udara kosong dan ia terus mengambang di udara seperti ini tanpa meminjam kekuatan manapun.     

"Ini… adalah kekuatan seorang Dou Huang…"     

Tangan Xiao Yan perlahan bergerak. Ia merasakan Dou Qi agung raksasa yang seperti semburan air meletus di dalam tubuhnya. Sebuah lengkungan samar merembes keluar dari sudut mulutnya. Pada saat ini, semacam perasaan penuh kekuatan di mana seperti memiliki semuanya di genggaman tangannya, muncul di dalam hatinya. Sebuah Kekuatan Spiritual menyapu keluar secepat petir dan menyebar ke segala arah layaknya badai dengan tubuhnya berada di tengah.     

Kekuatan Spiritual yang hebat itu dengan cepat menyebar keluar dari gua dan membungkus seluruh lembah di dalamnya. Dengan menggunakan Kekuatan Spiritual itu untuk memindai tempat yang ada, Xiao Yan bisa melihat sebuah kepompong cahaya raksasa berwarna ungu di dalam lembah. Terlebih lagi, karena ia memiliki Kekuatan Spiritual yang peka, ia dapat merasakan dengan samar bahwa kehidupan yang kuat sedang terbentuk di dalam kepompong itu!     

Kekuatan Spiritual tersebut menyebar ke lembah. Namun, aliran kekuatan itu tidak berhenti karena hal ini. Alih - alih, kekuatan tersebut menuju ke Pegunungan Binatang Magic yang luar biasa besar dan menyebar di sana. Setelah menyebarnya Kekuatan Spiritual ini, pemandangan yang tak terhitung jumlahnya dipantulkan di dalam kepala Xiao Yan. tentu saja, ada cukup banyak Binatang Magic kuat di dalam Pegunungan Binatang Magic. Karena itu, pemindaian spiritual oleh Xiao Yan ini tidak lolos dari perhatian mereka. Karena inilah pegunungan yang luas itu seketika mulai memancarkan banyak raungan murka yang mengguncang bumi. Banyak sekali Binatang Magic bertingkat rendah mulai gemetar di tengah - tengah raungan - raungan itu.     

Meskipun bisa merasakan pemindaian spiritual Xiao Yan, sebagian besar Binatang Magic ini, dengan pengecualian mereka yang punya kemampuan khusus, tidak bisa menyebabkan banyak kerusakan pada roh Xiao Yan. Oleh karena itu, Kekuatan Spiritual Xiao Yan bahkan tidak menerima sedikitpun serangan selama pemindaian yang kuat di tempat itu.     

Kekuatan Spiritual agung menyebar dengan radius lebih dari lima puluh kilometer. Namun, ini sepertinya adalah batasannya. Hasilnya, Kekuatan Spiritual Xiao Yan kesulitan maju bahkan satu senti pun setelah menyebar untuk menyelubungi sebuah gunung. Pikiran Xiao Yan bergerak saat melihat hal ini. Kekuatan Spiritual yang telah menyebar keluar mulai menyusut secepat kilat layaknya akan terjadi tsunami. Dalam beberapa kali hembusan nafas, Kekuatan Spiritual itu telah benar - benar menyusut kembali ke dalam tubuhnya.     

Xiao Yan mendongak sedikit setelah Kekuatan Spiritual itu seutuhnya kembali ke tubuhnya. Ketika ia menghembuskan nafas panjang dan baru ingin mencoba memusatkan Kekuatan Spiritual yang berada jauh di dalam tubuhnya, sebuah pemikiran tiba - tiba menyambarnya. Jarinya dengan lembut menyentuh jejak api putih pekat di keningnya, dan beberapa getaran diam - diam muncul jauh di dalam rohnya.     

Xiao Yan menghirup udara lembab yang ada dalam - dalam. Matanya berkedip sedikit, sebelum seketika menyipit. Benaknya tiba - tiba bergerak dan sebuah Kekuatan Spiritual agung kembali menyapu keluar. Namun, kali ini hal itu tidak menyebar. Alih - alih, kekuatan itu bergegas ke dalam segel api di keningnya!     

Ketika Kekuatan Spiritual Xiao Yan baru saja menerjang ke dalam segel api, sebuah suara teredam yang rendah dan dalam meledak dengan suara ledakan keras di dalam di dalam benaknya. Seketika, matanya berubah hitam dan sebuah jalur yang terbentuk dari api putih pekat muncul di depannya. Terdapat sebuah kegelapan tak berdasar pada dua sisi jalur kecil tersebut.     

Sekilas, tampaknya jalur api kecil itu tak memiliki ujung. Tubuh Xiao Yan bergerak dan tidak ragu saat ia bergegas menuruni jalur api kecil itu. Ketika Kekuatan Spiritual tadi telah mencapai suatu titik tertentu, penggunaan Kekuatan Spiritualnya tampak jauh lebih jernih…     

Jalur kecil itu memang panjang. Namun, di bawah kecepatan Kekuatan Spiritualnya yang lebih cepat daripada petir, hal itu hanya membutuhkan lebih dari sepuluh menit, sebelum sebuah lubang api tampak di ujung jalur api kecil itu. Kekuatan Spiritual Xiao Yan sedikit gemetar sebelum dengan ganas menerjang ke sana.     

Roh Xiao Yan menerjang ke dalam lubang api tersebut. Api putih pekat yang menyilaukan mata itu tiba - tiba lenyap. Yang menggantikannya adalah kegelapan yang sangat menekan. Tempat gelap ini sepertinya adalah sebuah aula raksasa. Aula itu begitu luas hingga tampak agak mengerikan. Sebuah pilar batu yang panjangnya lebih dari tiga puluh meter menjulang ke langit, sembari menyokong aula yang luar biasa besar ini. Aula itu dipenuhi dengan banyak sekali gumpalan cahaya yang dibungkus di dalam sinar hijau giok. Roh Xiao Yan menyapu ke sana dan terkejut saat menyadari bahwa masing - masing gumpalan cahaya itu ternyata mengandung sebuah tubuh roh di dalamnya.      

Roh Xiao Yan berguling dengan hebat karena pemandangan yang mengejutkan ini. Rohnya dengan cepat menyapu ke tempat itu. Sesaat kemudian, keterkejutannya tiba - tiba menggumpal pada sebuah gumpalan cahaya hijau giok yang berada dekat dengan bagian tengah aula besar itu. Di dalamnya terdapat seorang pria tua yang matanya tertutup rapat. Hal yang menyebabkan hati Xiao Yan bergetar adalah, karena pria tua ini adalah Yao Lao yang telah ditangkap oleh 'Aula Jiwa'!     

"Ini adalah…'Aula Jiwa'?"     

Roh Xiao Yan memancarkan suara yang tertegun. Ketika suaranya baru saja berbunyi, ruang di depannya mendadak bergejolak. Seketika, ruang itu meledak layaknya sebuah cermin yang hancur. Sebuah Kekuatan Spiritual mengerikan yang bahkan tak dapat ditahan, yang membawa sebuah kegelapan yang luar biasa pekat, mendadak meledak. Sisa roh Xiao Yan hancur hingga lenyap hanya dengan bersentuhan dengan hal tersebut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.