Perjuangan Menembus Surga

Tangkap!



Tangkap!

1"Bum!"     

Sebuah ledakan yang mengguncang bumi mendadak bergema di langit. Pada saat ini, seluruh Pegunungan Kalajengking Langit dengan keras gemetar karenanya. Beberapa orang yang lemah dari kedua belah pihak terguncang oleh raungan mendadak yang seperti guntur ini, hingga uliran-uliran darah merembes dari telinga mereka.     

Energi raksasa tujuh warna menyatu di langit layaknya awan. Akhirnya, hal itu perlahan berhamburan. Udara di sana terlihat seperti permukaan sebuah danau yang tenang setelah sebuah batu raksasa dilemparkan ke dalamnya, menyebabkan sebuah badai. Selain itu, gelombang-gelombang riak energi terlihat merembes keluar.     

Xiao Yan berhenti di langit sembari disokong oleh Zi Yan. 'Segel Pembalik Laut' tadi nyaris menghabiskan semua Dou Qi di dalam tubuhnya. Untungnya, penggunaan 'Teknik Segel Dewa' tidak membutuhkan banyak Kekuatan Spiritualnya. Jadi, kondisi pusing yang muncul setelah menggunakan 'Api Teratai Buddha Marah' tidaklah muncul.     

Meskipun begini, kondisi Xiao Yan sekarang tidaklah baik. Wajahnya pucat dan auranya lelah. Masih agak sulit baginya untuk menggunakan 'Teknik Pembalik Laut' dengan kekuatannya sekarang.     

Pada saat ini, mata Xiao Yan dan Zi Yan terpusat pada energi tujuh warna di langit yang telah berhamburan. Pelindung Tie dengan keras menerima serangan seganas itu dari Medusa, dan kemungkinan besar, situasinya tidak akan bagus. Terlepas apa yang terjadi, Xiao Yan memiliki pemikiran bahwa orang ini harus mati. Terlebih lagi, ia bahkan telah mengenali 'Teknik Segel Dewa' yang ia gunakan. Untuk menghindari masalah di masa mendatang, orang ini tidak diperbolehkan pergi!     

Sebuah hawa membunuh pekat melintas di mata Xiao Yan saat pemikiran ini muncul melintasi benaknya. Ia tidak boleh membiarkan orang ini hidup!     

Energi tujuh warna berangsur-angsur menyebar di hadapan banyak sekali tatapan mata. Pada saat tertentu, energi tujuh warna yang seperti pelangi itu mendadak bergejolak. Sebuah sosok hitam yang menyedihkan seketika bergegas keluar.     

Sosok hitam itu kabur menuju langit utara dengan seluruh kekuatannya ketika ia muncul. Dilihat dari penampilannya yang menyedihkan, ia tidak lagi memiliki bahkan sedikitpun martabatnya tadi. Jelas, Pelindung dari 'Aula Jiwa' ini sudah kehilangan haknya untuk bertingkah angkuh setelah menderita kekalahan.     

Medusa, yang sedari tadi mengamati sekitarnya, merasakan Pelindung Tie ketika ia muncul. Ia hanya tertawa ketika ia melihat sikap kabur Pelindung Tie. Tubuhnya bergerak dan ia berubah menjadi sebuah sinar tujuh warna yang melesat maju, sebelum muncul di depan Pelindung Tie dalam beberapa kilatan.     

"Aku adalah seseorang dari 'Aula Jiwa'. 'Aula Jiwa' tidak akan membiarkanmu pergi jika kau membunuhku!"     

Pelindung Tie bergegas mengurangi kecepatannya. Ia berlagak berani saat berteriak galak ketika ia melihat Medusa.      

Pada saat ini, kabut hitam di sekitar Pelindung Tie sangatlah tipis. Auranya mirip dengan aura Xiao Yan, di mana aura itu kelelahan hingga mencapai tingkat yang luar biasa lemah. Jelas, serangan kuat Medusa tadi memberikan ahli dari 'Aula Jiwa' ini pukulan yang keras.     

Mata Medusa sedingin es saat menatap Pelindung Tie. Sebuah cemoohan samar muncul di dalam matanya saat ia tertawa dingin, "Seekor anjing yang kehilangan rumahnya…"     

"Baik, baiklah, karena kau tidak mau menyerah, pelindung ini akan bertarung denganmu hingga kita berdua menderita!" Pelindung Tie dengan marah meraung saat dicemooh oleh Medusa. Kabut hitam itu dengan cepat dibentuk di dalam tubuhnya. Namun, tepat saat semua orang berpikir bahwa orang ini hendak melepaskan serangan terakhirnya, tubuhnya tiba-tiba berbalik dan ia mulai kabur ke arah lain dengan bantuan perlindungan kabut hitam itu.     

Mata Medusa dengan mengejek mengamati Pelindung Tie yang kabur. Ia menggelengkan kepalanya, mengepalkan tangan lembutnya dan sebuah tenaga penghisap kuat mendadak meletus dari telapak tangannya. Di bawah kekuatan penghisap ini, kecepatan kabur orang itu dalam sekejap berkurang. Tubuh Medusa bergerak dan muncul di belakangnya, sebelum dengan ganas menghantarkan sebuah telapak tangan ke punggung orang itu.     

Pelindung Tie terhuyung mundur saat diterjang oleh telapak tangan tadi. Kabut hitam di tubuhnya bahkan menjadi lebih tipis. Saat ini, kemungkinan besar, bahkan seorang Dou Huang ahli bisa menghabisinya dengan mudah…     

Medusa tertawa dingin setelah mencederai Pelindung Tie. Ia menjulurkan tangan lembutnya dan sebuah energi tujuh warna yang kuat menggelora keluar, benar-benar membungkus di sekitar Pelindung Tie layaknya sebuah selimut energi.     

Energi tujuh warna itu seperti sebuah kunci yang menyegel Pelindung Tie di dalamnya. Pelindung Tie kesulitan menghancurkan lapisan energi tersebut, terlepas bagaimanapun ia berjuang. Jadi, ia hanya bisa mengeluarkan auman murka layaknya seekor hewan buas yang terperangkap.      

Tubuh Medusa bergerak sembari tangan lembutnya menggenggam lapisan energi itu. Ia muncul di depan Xiao Yan dalam beberapa kedipan.     

"Cedera orang ini terlalu serius. Ia pada dasarnya tidak begitu bisa membalas sekarang. Ia memang jauh lebih mudah untuk dihadapi dibandingkan dengan Pelindung Wu." Medusa menarik lapisan energi di depannya, memandang Pelindung Tie di dalamnya, dan berbicara pelan.     

Xiao Yan menghela nafas lega ketika ia melihat orang ini tidak melarikan diri. Ia akhirnya dapat menghabisi orang dari 'Aula Jiwa' ini setelah menghabiskan begitu banyak usaha.     

"Hanya saja, aku tidak menduga orang ini memiliki kekuatan untuk berteriak meskipun cedera begitu serius." Medusa melirik Pelindung Tie di dalam lapisan energi dengan terkejut. Alisnya sedikit mengernyit sebelum tangan lembutnya bergerak. Lapisan energi itu dengan cepat menyusut, sebelum akhirnya menempel ke tubuh Pelindung Tie. Suara 'chi chi' seketika muncul dan mulut Pelindung Tie mengeluarkan banyak suara yang tajam.     

Setelah penggerusan energi tujuh warna itu, kabut hitam di tubuh Pelindung Tie menjadi semakin tipis. Sesaat kemudian, kabut itu seutuhnya lenyap. Dengan menghilangnya kabut hitam yang menyelimuti bagian luarnya itu, tubuh Pelindung Tie akhirnya terungkap!     

Sebuah tubuh roh yang agak samar perlahan melayang di dalam lapisan energi itu. Namun, tubuh roh ini tampak agak samar dan tembus pandang, sepertinya telah memasuki keadaan yang sangat terluka…     

Xiao Yan dan Medusa tertegun ketika mereka melihat tubuh asli pelindung ahli dari 'Aula Jiwa' ini.     

"Sebuah tubuh roh?" Xiao Yan agak tercengang saat ia mengamati roh lemah Pelindung Tie. tidak ada yang menduga ahli dari 'Aula Jiwa' ini, yang sebanding dengan seseorang di kelas Dou Zong, ternyata adalah sebuah tubuh roh.     

"Apa yang terjadi? Jangan bilang kita telah menangkap orang yang salah?" Medusa juga sangat terkejut saat ia berkata.     

"Tidak, seharusnya tidak begitu…" Xiao Yan menggelengkan kepalanya sembari menunjukkan raut wajah yang serius. Ia berkata, "Karena 'Aula Jiwa' menggunakan jiwa di dalam namanya dan sasaran-sasaran yang ditangkapnya adalah tubuh roh kuat, 'Aula Jiwa' misterius ini seharusnya memiliki hubungan yang hebat dengan jiwa-jiwa. Mungkin… wujud asli beberapa ahli dari 'Aula Jiwa' adalah tubuh roh…"     

"Sebagai contoh, Pelindung Wu yang saat itu… sampai akhirnya, ia tidak pernah menunjukkan tubuh aslinya, dan hanya bersembunyi di dalam kabut hitam…"     

Medusa sedikit mengerutkan dahi saat mendengar kesimpulan Xiao Yan. Ia mengklarifikasi, "Maksudmu 'Aula Jiwa' menggunakan tubuh roh untuk menghadapi tubuh roh?"     

"Ya, kemungkinan besar seperti itu. Dou Qi biasa tidak bisa memberikan pukulan mematikan bagi sebuah tubuh roh. Jika seseorang ingin menangkap atau menghadapi tubuh roh lain, pemburu terbaik adalah tubuh-tubuh roh dengan keadaan yang sama…" Xiao Yan berbicara dengan raut wajah yang serius.     

"'Aula Jiwa' tidak akan membiarkan kalian semua pergi karena membunuhku!" Mata Pelindung Tie ganas saat ia menantang Xiao Yan dan Medusa. Walaupun ia baru saja terjatuh di tangan mereka, nadanya masih cukup agresif.     

"Tenang, aku tidak akan membunuhmu. Aku masih punya banyak hal yang ingin aku ketahui darimu…" Tangan Xiao Yan menjulur ke dalam lapisan energi itu. Ia menyentuh roh Pelindung Tie tanpa sedikitpun rasa takut sembari berbicara sambil tersenyum.     

Kebencian melesat di mata Pelindung Tie ketika ia melihat bahwa Xiao Yan ternyata begitu lancang. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah rantai berwarna hitam yang telah menyusut, muncul dengan misterius, sebelum melesat menuju tangan Xiao Yan.     

"Hmm!"     

Xiao Yan mendengus dingin saat melihat tindakan Pelindung Tie ini. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah api tak kasat mata mendadak muncul di telapak tangannya. Api itu melesat menuju Pelindung Tie.     

'Api Hati Gugur' dengan cepat melesat mendekat sebelum bertabrakan dengan tubuh roh Pelindung Tie.     

Asap putih pekat dan suara 'chi chi' mendadak muncul di permukaan tubuh Pelindung Tie ketika api tak kasat mata itu bersentuhan dengan rohnya. Sebuah teriakan tajam yang penuh rasa sakit menusuk tulang bergema dari mulutnya.     

"Sialan, api jenis apa ini? Hal ini ternyata mampu menyakiti tubuh roh?"     

Xiao Yan baru tersenyum dan mengangguk setelah melihat Pelindung Tie melompat-lompat sembari dibakar oleh gumpalan 'Api Hati Gugur' itu. Sepertinya 'Api Hati Gugur' ini memang bisa menyakiti tubuh roh. Api itu dapat digunakan untuk melukai sebuah tubuh roh, selama energi atau Dou Qi pengguna mencapai tingkat kekuatan tertentu, namun tidak diragukan bahwa 'Api Hati Gugur' adalah api yang bisa dianggap sebagai benda yang sangat ditakuti oleh tubuh roh.     

Pelindung Tie yang semula cedera serius menderita luka tambahan sembari dibakar oleh 'Api Hati Gugur'. Rohnya hampir mencapai keadaan tembus pandang. Sepertinya, ia bisa lenyap kapan saja.     

Xiao Yan melambaikan tangannya saat melihat Pelindung Tie hendak lenyap. Gumpalan 'Api Hati Gugur' itu perlahan menghilang. Sebuah botol giok seketika dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Dengan satu kali ayunan tangannya, sebuah tenaga penghisap memasukan roh Pelindung Tie ke dalam botol giok itu. Setelah itu, sebuah api tak kasat mata perlahan bangkit di jarinya saat hal itu mengitari permukaan botol giok satu kali. Akhirnya, api itu digunakan untuk menyegel mulut botol tersebut.     

"Aku akan membiarkannya berdiam di dalamnya dahulu. Aku akan menginterogasinya mengenai informasi terkait 'Aula Jiwa' setelah masalah di sini terselesaikan."     

Xiao Yan baru bisa menghela nafas lega setelah menyimpan botol giok itu ke dalam Cincin Penyimpanannya. Selama ia menangkap orang ini, tujuannya dalam perjalan ini sudah berhasil dicapai. Terlebih lagi, sekarang setelah ia sadar bahwa mungkin beberapa ahli dari 'Aula Jiwa' adalah tubuh roh, 'Api Hati Gugur' di tangan Xiao Yan mungkin akan menyebabkan orang-orang itu benar-benar menderita kekalahan besar.     

"Apakah kau baik-baik saja?" Medusa mengernyitkan alisnya dan bertanya saat melihat wajah pucat pasi Xiao Yan yang menunjukkan sebuah senyuman.     

"He he, hanya saja terlalu banyak Dou Qi di dalamku telah dihabiskan. Aku tidak menerima cedera apapun. Selama aku beristirahat sejenak, aku akan bisa pulih…" Xiao Yan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Matanya mengamati Medusa sebelum berkata pelan, "Terima kasih banyak."     

"Jika kau tidak menghabiskannya, akan mustahil bagiku untuk menundukkannya dengan begitu mudah." Medusa sedikit berpaling dan berbicara secara acak saat ia berada di hadapan perhatian mata Xiao Yan.     

Xiao Yan dengan tak berdaya menggelengkan kepalanya ketika mendengar hal ini. Jika Medusa tidak menghambatnya tadi, dari mana ia akan bisa mencari waktu untuk menggunakan 'Segel Pembalik Laut', sebuah Teknik Dou yang asing baginya?     

Xiao Yan memikirkan hal ini di dalam hatinya. Ia hendak berbicara ketika wajahnya tiba-tiba berubah. Kepalanya mendadak terangkat dan matanya bergerak menuju kerangkeng ruang berwarna ungu keabu-abuan yang belum menunjukkan pergerakan untuk waktu yang lama. Beberapa gejolak tidak biasa mendadak muncul di sana.     

"Apakah pemenangnya hendak ditentukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.