Perjuangan Menembus Surga

Masa-masa Kacau



Masa-masa Kacau

2Senyum di wajah Wu Hao perlahan menghilang ketika ia mendengar pertanyaan Xiao Yan. Alisnya mengerut dengan erat, sasat ia merenung sesaat, sebelum berkata, "Lembah Api Iblis ini juga merupakan sebuah faksi tua di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'. Mereka sudah berdiri cukup lama. Kekuatan faksi itu juga luar biasa dahsyat. Semula, mereka tidak begitu berselisih dengan Akademi Jia Nan. Karena 'Gerbang Xiao', hubungan kedua faksi telah menjadi seperti api dan air selama satu hingga dua tahun ini."     

"Apa masalahnya?" Xiao Yan sedikit terkejut. Masalah ini ternyata berkaitan dengan 'Gerbang Xiao'?     

"Alasan utamanya adalah bahwa 'Gerbang Xiao' berkembang terlalu cepat, dan Gerbang Xiao sudah bisa dianggap sebagai sebuah faksi terkemuka di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'. Perluasan sebuah faksi tentu saja akan melibatkan beberapa masalah yang tak terelakkan dengan faksi-faksi lain. Jadi, karena beberapa masalah, 'Gerbang Xiao' dan Lembah Api Iblis telah memiliki beberapa perselisihan. Seiring meningkatnya intensitas perselisihan-perselisihan ini, sebuah pertempuran besar tentu saja tak dapat dihindari…" Wu Hao menghela nafas tak berdaya. "Semula, Lembah Api Iblis ini telah mengungkapkan kekuatan besarnya sebagai sebuah faksi tua. 'Gerbang Xiao' berulang kali dikalahkan dalam beberapa pertempuran. Pada akhirnya, Akademi Jia Nan akhirnya turut campur tangan dan membantu 'Gerbang Xiao' mengalahkan Lembah Api Iblis. Selama pertempuran itu kita membunuh beberapa ahli dari Lembah Api Iblis. Karena inilah Lembah Api Iblis dan Akademi Jia Nan membentuk kebencian."     

"Taktik Lembah Api Iblis sangat hina. Setelah mendendam dengan Akademi Jia Nan, mereka dengan cepat menyerang para murid dari akademi yang pergi keluar untuk berlatih. Cukup banyak murid telah mati di tangan mereka selama satu hingga dua tahun ini. Tindakan-tindakan ini benar-benar telah membuat marah Akademi Jia Nan. Semula, kita jarang turut campur tangan, kecuali 'Gerbang Xiao' berada di dalam masalah besar. Pada akhirnya, hal itu pada akhirnya menjadi sebuah pertempuran besar di antara Akademi Jia Nan dan Lembah Api Iblis. Sebuah pertempuran hidup dan mati akan meletus ketika para ahli dari kedua belah pihak bertemu." Wu Hao menggertakkan giginya ketika ia berbicara hingga titik ini. Jelas, ia merasa sangat murka mengenai cara keji dari Lembah Api Iblis.     

Ekspresi Xiao Yan perlahan berubah kelam dan serius saat ia memandang wajah murka Wu Hao. Menyerang murid-murid biasa, taktik semacam ini begitu jahat hingga membuat rambut orang berdiri. Tidak heran Akademi Jia Nan menjadi begitu murka. Mereka bahkan tak menghiraukan sikap netralnya dan memulai sebuah peperangan dengan Lembah Api Iblis.     

"Tidak lama setelah Akademi Jia Nan dan Lembah Api Iblis memulai sebuah peperangan, Lembah Api Iblis merekrut para ahli yang bekerjasama dengan Han Feng dalam menyerang Akademi Dalam kala itu. Tujuan utama mereka adalah untuk menentang Akademi Jia Nan… kekuatan Lembah Api Iblis ini cukup besar. Bahkan dengan kekuatan Akademi Jia Nan, mereka sulit dihabisi. Jadi, pertempuran besar itu telah berlanjut dalam sebuah keadaan imbang. Dengan begini, akademi akan mengerahkan orang-orang kuat untuk menjaga para murid setiap kali mereka keluar untuk berlatih. Namun, kali ini informasinya secara tidak terduga bocor dan pihak lawan menemukan jejak kami. Jika kau tidak muncul tepat waktu, kemungkinan orang-orang di sini tidak akan bernasib baik…" Wu Hao mengerutkan dahi saat ia melanjutkan berbicara.     

"Jika kita membandingkan latar belakang, kemungkinan, waktu Lembah Api Iblis didirikan jauh lebih pendek daripada Akademi Jia Nan, bukan?" Xiao Yan merenung saat ia berbicara. Akademi Jia Nan mungkin hanya memiliki Tetua Kepala Su Qian sebagai satu-satunya Dou Zong elit di permukaan, namun ia tahu bahwa akademi pasti menyembunyikan kekuatan yang sangat mengerikan. Satu contohnya adalah dua penjaga aula di lembah misterius itu.     

"Para penjaga itu tidak akan turut campur hingga akademi mencapai titik di mana keberlangsungan hidupnya melayang di ambang batas. Tak satupun dari mereka telah muncul, bahkan selama masa darurat ketika Han Feng menyerang Akademi Dalam…" Wu Hao tertawa kecut.     

Xiao Yan hanya bisa menganggukkan kepalanya tak berdaya ketika mendengar hal ini. Para orang tua itu mungkin kuat, tetapi mereka semua adalah orang-orang kolot yang hanya tahu bagaimana mematuhi peraturan.      

"Apakah Lembah Api Iblis juga memiliki seorang Dou Zong elit?" Xiao Yan mengerutkan dahi dan bertanya. Tetua Kepala, Su Qian, adalah seorang Dou Zong sejati. Karena keberadaannya tidak bisa membuat Lembah Api Iblis menyerah, kemungkinan, pihak lawan juga memiliki seorang Dou Zong elit.     

"Ya. Ketua lembah dari Lembah Api Iblis juga merupakan seorang Dou Zong elit. Namun, ia biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bertapa dan jarang muncul di 'Daerah Pelosok Hitam'. Orang biasa tidak begitu tahu banyak tentangnya. Seorang ahli sejati di 'Daerah Pelosok Hitam tidak begitu tertarik merenggut yang disebut sebagai Peringkat Hitam itu. Jadi, kau sebaiknya jangan percaya bahwa hal ini menentukan kekuatan keseluruhan dari 'Daerah Pelosok Hitam'. Dengan bisa bertahan hidup begitu lama di sekitar Akademi Jia Nan, tidaklah melebih-lebihkan untuk mengatakan bahwa daerah kacau ini adalah sebuah tempat yang penuh dengan naga dan harimau." Wu Hao berbicara dengan suara yang dalam, "Bahkan, kekuatan Tetua Emas Perak masih cukup jauh ketika dibandingkan dengan para ahli sejati ini."     

Xiao Yan sedikit mengangguk. Dilihat dari situasi yang ada sekarang, 'Daerah Pelosok Hitam' memang menyembunyikan akarnya dalam-dalam. Dirinya yang asli memang berpikiran sesederhana seekor tikus, sungguh berpikir bahwa Tetua Emas Perak adalah orang-orang terkuat di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'.     

Tentu saja, Xiao Yan yang sekarang sudah sewajarnya bukanlah orang yang memiliki kekuatan seorang Dou Wang dari dua tahun lalu. Dirinya yang sekarang adalah seorang Dou Huang ahli sejati, dan bukannya tidak ada Dou Zong elit yang pernah dikalahkan di tangannya. Ia percaya jika ia bertukar serangan dengan Han Feng kala itu dengan kekuatannya sekarang, ia pasti tidak perlu menggunakan kekuatan Yao Lao seperti yang ia lakukan sebelumnya untuk mengalahkannya.     

"Sepertinya 'Daerah Pelosok Hitam' ini sedang menjalani masa-masa kacau selama dua tahun ketidakhadiranku…" Xiao Yan menghela nafas pelan setelah mendengar Wu Hao menjelaskan perubahan-perubahan yang ada di 'Daerah Pelosok Hitam' selama dua tahun ini.     

"Kembalinya dirimu kali ini… bukan hanya untuk mengunjungi kami, bukan?" Xiao Yu di samping melirik Dokter Peri Kecil di sebelah Xiao Yan saat ia menanyakan sebuah pertanyaan.     

Xiao Yan mengusap hidungnya dan tertawa, "Aku punya beberapa masalah yang mengharuskanku mencari Tetua Kepala. Terlebih lagi, 'Api Hati Gugur' di dalam 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara' Akademi Dalam kemungkinan sudah habis, bukan?"     

"Aku terkejut kau ternyata mengingat hal ini. Api itu habis setengah tahun lalu. Jika Tetua Kepala tidak ditahan oleh Lembah Api Iblis, yang mana membuatnya tidak bisa pergi, kemungkinan ia sudah pergi ke Kekaisaran Jia Ma untuk menangkapmu." Xiao Yu memutar bola matanya kepada Xiao Yan saat ia menjawab.     

Xiao Yan secara refleks merasa agak malu ketika ia mendengar hal ini.     

"Karena kau juga akan mencari Tetua Kepala, mengapa kau tidak kembali dengan kita ke Akademi Jia Nan?" Wu Hao tertawa dan mengganti topik pembicaraannya.     

Xiao Yan ragu sesaat sebelum menggelengkan kepalanya. Ia berkata, "'Daerah Pelosok Hitam' sedang menggelar sebuah pelelangan berskala besar. Aku harus mencari tahu. Kali ini, aku telah datang untuk mencari beberapa informasi mengenai sekumpulan bahan obat, dan aku mungkin bisa mendapatkan beberapa kabar di sana."     

"Pelelangannya diadakan di Kota Kaisar Hitam, bukan? Aku juga mendengarnya. Memang itu adalah pelelangan terbesar di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' selama beberapa tahun ini." Wu Hao terkejut. Ia seketika mengernyitkan alisnya dan berkata, "Jika begitu, aku tidak akan menghentikanmu. Namun, kau perlu berhati-hati ketika kau mencapai Kota Kaisar Hitam. Tempat itu pada dasarnya telah mengumpulkan lebih dari setengah ahli dan faksi di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'. Menurut informasiku, sepertinya Lembah Api Iblis juga akan berpartisipasi di dalamnya."     

Xiao Yan dengan lembut mengangguk. Ia tertawa, "Tenang, jika aku memang bertemu Lembah Api Iblis itu, aku akan memiliki kesempatan untuk melihat sebenarnya seberapa kuat faksi ini, yang bisa bertanding dengan Akademi Jia Nan."     

"Ayo pergi, aku akan melindungi kalian semua dalam jarak tertentu. Setelah pelelangan di Kota Kaisar Hitam ini selesai, aku akan pergi ke akademi." Xiao Yan tersenyum saat ia berbicara kepada Wu Hao dan Xiao Yu.     

"Baiklah. Selama kita mencapai sebuah kota, kita akan bisa berkomunikasi dengan Akademi Jia Nan. Kita akan aman saat itu." Tidak ada yang menolak saran Xiao Yan. Meskipun orang-orang dari Lembah Api Iblis yang mengejar mereka semua sudah dibunuh, Wu Hao cedera serius. Mereka tentu saja jauh lebih aman dengan seseorang sekuat Xiao Yan yang melindungi mereka.     

Wu Hao tidak terus menunda-nunda setelah mereka menyelesaikan diskusi mereka. Ia berteriak dan memerintah semua orang untuk mulai bergerak dengan cepat. Setelah itu, mereka dengan cepat meninggalkan lembah kecil ini, di mana mereka berdiam di garis di antara hidup dan mati…     

Dengan satu jentikan jarinya, mayat Xie Zhen berubah menjadi abu di atas tanah. Dengan begini, Tetua Keempat dari Lembah Api Iblis diam-diam lenyap layaknya asap.     

Mereka menghabiskan dua jam untuk bepergian setelah meninggalkan lembah, sebelum sebuah kota muncul di tengah-tengah gunung yang tinggi. Xiao Yan memastikan regu Wu Hao aman sebelum mereka berpisah lagi. Ia lalu bergegas ke Kota Kaisar Hitam. Waktu diadakannya pelelangan itu dengan cepat mendekat. Jadi, Xiao Yan hanya bisa mempercepat pergerakannya.     

Meskipun Wu Hao cukup tertarik dengan pelelangan skala besar di Kota Kaisar Hitam, ia tentu saja tidak bisa meminta untuk mengikuti mereka dengan begitu banyak beban tergantung di sekitarnya. Lagipula, Kota Kaisar Hitam saat ini sangatlah kacau dan penuh dengan berbagai macam orang. Jika ada kecelakaan terjadi, kemungkinan, orang tidak akan bisa menemukan seseorang di dalamnya. Oleh karena itu, ia hanya bisa menunggu di kota ini agar para ahli dari Akademi Jia Nan bergegas ke sana dan pada akhirnya mengirim para murid ini, yang telah menderita keterkejutan dahsyat, kembali ke akademi.     

Regu tiga orang Xiao Yan dengan cepat telah meninggalkan kota ini seraya Wu Hao merasa tertekan karena tanggung jawabnya. Mereka mempercepat pergerakan mereka dan terbang ke lokasi Kota Kaisar Hitam menurut peta yang ada.     

Setelah bepergian tanpa henti selama sehari, regu Xiao Yan berangsur-angsur mendekati Kota Kaisar Hitam. Saat jarak mereka dari Kota Kaisar Hitam berkurang, Xiao Yan juga agak takjub saat mendapati bahwa arus manusia yang sedang menuju Kota Kaisar Hitam mulai meningkat. Jelas, orang-orang ini juga pergi menuju Kota Kaisar Hitam karena pelelangan itu.     

Di sebuah tempat seperti 'Daerah Pelosok Hitam', sudah sewajarnya beberapa perselisihan akan meletus dengan adanya lebih banyak orang. Dokter Peri Kecil semula merasa agak terkejut mengenai pertikaian orang-orang di tempat ini saat mereka melihat pertempuran-pertempuran berdarah muncul secara berkala. Pada akhirnya, ia ternyata bisa mengabaikannya seperti Xiao Yan dan Zi Yan.     

Mereka terus bepergian seperti ini. Baru ketika sore tiba, sebuah sosok kota raksasa menjadi terlihat sebagian di ujung penglihatan mereka.     

Kota raksasa di ujung jalan utama itu akhirnya muncul di penglihatan Xiao Yan saat mereka mendekat.     

Xiao Yan mengamati dinding kota yang menjulang dari kejauhan, saat ia berdiri di atas sebuah lereng. Keterkejutan melintasi matanya.     

Kota Kaisar Hitam ini memang seperti namanya. Ukurannya yang megah tidak menyebabkan kata 'Kaisar' itu kalah. Dinding kota hitam pekat yang menjulur ke kaki langit itu mengandung hawa dingin. Di bawah sisa sinar matahari yang ada, tembok kota berwarna hitam tampak layaknya sebuah cermin yang memantulkan sebuah sinar samar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.