Perjuangan Menembus Surga

Informasi



Informasi

0Xiao Yan secara refleks tersenyum ketika ia melihat sosok tua yang telah turun dari lubang itu. Ia berbicara dengan suara yang jelas, "Mengapa Tetua Kepala sempat datang kemari hari ini?"     

Sosok tua itu tetap melayang masuk perlahan ketika ia mendengar suara Xiao Yan. Ia pun melirik Xiao Yan yang bertelanjang dada dan membentak, "Kau telah tinggal di bawah untuk waktu yang begitu lama. Aku pikir kau telah mendapatkan sebuah masalah yang merepotkan… Zi Yan dan para orang itu berulang kali telah memintaku untuk membawa mereka datang kemari. Bagaimana bisa aku menyetujui permintaan mereka mengingat bahaya tempat ini? Jadi, aku hanya bisa datang kemari sendiri."     

Xiao Yan tertawa ketika ia mendengar hal ini. Ia memasukkan cincin seputih salju yang menyembunyikan Tian Hui zun-zhe ke lengan bajunya tanpa menarik perhatian. Lebih baik merahasiakan masalah Tian Huo zun-zhe. Akan lebih merugikan daripada menguntungkan jika orang lain tahu mengenai hal ini. Meskipun Xiao Yan mempercayai Tetua Kepala Su Qian, ini lagipula adalah sesuatu yang berhubungan dengan seorang ahli yang dulunya pernah menjadi seorang Dou Zun elit. Jadi, sebaiknya hanya sedikit orang tahu mengenai hal itu.     

Tetua Kepala Su Qian tentu saja tidak memperhatikan tindakan-tindakan kecil Xiao Yan. Kakinya menapak udara kosong dan berhenti di gua. Matanya menatap Xiao Yan dan ia secara refleks berseru ketika ia merasakan perubahan dalam auranya. Ia bertanya, "Kau telah mendobrak?"     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia berkata, "Aku secara kebetulan telah mendobrak tepat sebelum Tetua Kepala turun…"     

"Ck ck, dasar kau anak muda… kecepatan pelatihan ini memang terlalu mirip dengan monster. Kala itu, ketika aku masih berada di kelas Dou Huang, peningkatan tercepatku membutuhkan sekitar setahun… tetapi dibandingkan denganmu, ini benar-benar memalukan." Su Qian dengan tak berdaya dan menggelengkan kepalanya. Kecepatan pelatihan orang ini benar-benar merupakan sebuah pukulan bagi orang lain.     

Xiao Yan mengusap kepalanya dan tersenyum. Ia tidak memberitahu Tetua Kepala Su Qian mengenai manusia-manusia kadal api di bawah magma, maupun masalah mengenai manik-manik api. Lebih baik tidak ada orang lain yang memasuki tempat ini setelah ia pergi. Lagipula, terdapat sebuah rahasia yang selamanya disimpan di hati Xiao Yan di dasar magma itu. Ketika rahasia itu terungkap, kemungkinan seluruh benua Dou Qi akan terguncang karenanya…     

Sesuatu yang ditinggalkan oleh seorang Dou Di cukup untuk membuat mata semua orang memerah penuh dengan dengki dan bertindak menggila!     

Xiao Yan secara acak mengambil sebuah jubah dan mengenakannya. Setelah itu, ia membalikkan tangannya dan 'Pot Pengumpul Api' muncul di tangannya. Ia tersenyum diam-diam kepada Su Qian dan berkata, "Tetua Kepala, lihatlah apa ini…"     

"He he, mengapa? Kau telah menyimpan Api Hati di dalamnya?" Su Qian tersenyum ketika ia melihat hal ini. Setelah itu, ia menerima 'Pot Pengumpul Api' itu dan meliriknya. Wajahnya seketika kaku ketika ia merasakan Api Hati yang bangkit di dalam tubuhnya sesaat kemudian. Dengan kekuatannya sekarang, bagaimana mungkin sebuah Api Hati biasa menggerakkan Api Hati di dalam tubuhnya?     

"Ini… ini adalah…" Kekakuan di wajah Su Qian berlanjut sesaat. Setelah itu, Su Qian tampaknya telah mengingat sesuatu dan keterkejutan yang penuh dengan rasa tidak percaya dalam sekejap menjalar ke matanya. Ia merasa terpaku ketika ia melihat Xiao Yan lagi. Sesaat kemudian, ia mendadak mengerutkan dahi dan bertanya dengan suara yang dalam, "Apakah kau telah meletakkan 'Api Hati Gugur' ke dalamnya?"     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk ketika ia mendengar hal ini. Ia berkata, "Ini memang adalah sebuah 'Api Hati Gugur' sejati…"     

"Kau… ugh, mengapa kau tidak menggunakan otakmu? Aku sudah berkata bahwa tidak adanya Api Hati Gugur dari Akademi Dalam akan menghindarkan kita dari masalah. Kini, setelah kau menundukkannya, mengeluarkannya lagi akan sangat menyakitimu! Kau mungkin akan tetap berada di tingkat ini selamanya. Bagaimana kau akan pergi bertempur dengan 'Aula Jiwa' seperti ini?" Su Qian menggertakkan giginya dan berbicara dengan amarah, yang berasal dari Xiao Yan yang tidak bisa memenuhi ekspektasinya.     

Xiao Yan tertegun ketika ia melihat sikap Tetua Kepala Su Qian. Ia seketika tersadar setelah mendadak paham. Sepertinya Su Qian telah berpikir bahwa Xiao Yan mengeluarkan Api Hati Gugur dari tubuhnya. Xiao Yan langsung tertawa. Sebuah kehangatan juga muncul di dalam hatinya saat ia tertawa…     

"Tetua Kepala, kau salah. Ini memang Api Hati Gugur. Namun, ini bukan api yang sebelumnya. Jika tidak, bagaimana mungkin kekuatannya begitu lemah?" Xiao Yan menggelengkan kepalanya dan tertawa pelan.     

"Ini bukan Api Hati Gugur yang sebelumnya?" Su Qian terkejut ketika ia mendengar perkataan Xiao Yan. baru setelah itu ia tersadar. Api Hati Gugur di dalam 'Pot Pengumpul Api' ini sepertinya sedikit terlalu lemah. Api itu lebih lemah dibandingkan kengerian Api Hati Gugur di masa lalu…     

Su Qian menggenggam Pot Pengumpul Api dengan kedua tangannya. Ia tertegun selama semenit, sebelum ia sepertinya telah memikirkan sesuatu. Sebuah kegembiraan liar yang sulit untuk disembunyikan menjalar ke matanya saat ia dengan girang berkata, "Maksudmu… kau telah menemukan sebuah Api Hati Gugur lainnya?"     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia berkata, "Api Hati Gugur ini adalah sesuatu yang ditemukan di dalam dunia magma. Namun, saat ini api itu masih berada dalam tahap bayi. Selama para Tetua dari Akademi Dalam yang menerapkan Metode Qi afinitas api menuang Dou Qi tak henti-hentinya, Api Hati yang bisa disediakan masih akan bisa memungkinkan Menara Pemurnian Qi Langit Membara sekali lagi mengembalikan fungsinya. Seiring waktu berlalu, Api Hati Gugur ini mungkin juga akan bisa kembali berevolusi dan memiliki kecerdasannya sendiri. Pada saat itu, api itu pasti tidak akan menolak Akademi Dalam, setelah Akademi Dalam membesarkannya untuk waktu yang begitu lama. Oleh karena itu, Menara Pemurnian Qi Langit Membara mungkin akan bisa tetap terbuka selamanya…"     

Kegembiraan di wajah Su Qian menjadi sangat jelas ketika ia mendengarkan kata-kata lembut Xiao Yan. Jelas, ia sangat bersemangat karena bisa sekali lagi menghidupkan kembali Menara Pemurnian Qi Langit Membara.     

"Sungguh tidak terduga bahwa dunia magma ini ternyata terbuat dari Api Hati Gugur lain. Bahkan kepala sekolah kala itu tidak menemukannya…" Su Qian menghela nafas terlebih dahulu, sebelum menggelengkan kepalanya. Setelah itu, ia menggenggam Pot pengumpul Api layaknya hal itu adalah sebuah harta karun dan menghadap Xiao Yan dengan sebuah wajah yang penuh senyum. Ia berkata, "Memang sulit bagimu belakangan ini… anak muda. Kau telah mengambil 'Api Surgawi' dewasa dengan sifat liar yang sulit dijinakkan, tetapi berakhir mengembalikan sebuah 'Api Surgawi' bayi yang patuh kepada Akademi Dalam. Semua ini bisa dianggap telah membuat segalanya impas. Jadi, kau tidak perlu merasa bersalah kedepannya..."     

Xiao Yan tersenyum tipis dan mengangguk. Sekarang, ia benar-benar lega. Ia juga memiliki perasaan yang cukup besar kepada Akademi Dalam. Menara Pemurnian Qi Langit Membara sangatlah penting bagi Akademi Dalam. Namun, tempat itu telah kehilangan efeknya karena dirinya. Ia cukup senang bahwa ia saat ini bisa menebusnya.     

"Ugh, dengan benda ini, aku setidaknya bisa bertanggung jawab kepada kepala sekolah ketika ia bertanya mengenai hal ini di masa depan… Api Hati Gugur adalah sesuatu yang telah ia upayakan dengan besar agar bisa disegel. Pendirian Menara Pemurnian Qi Langit Membara juga merupakan idenya. Jika ia kembali dan mendapati bahwa hal ini telah kehilangan efeknya, kemungkinan, aku tidak akan bisa menghindari diacak-acak…" Tangan Su Qian mengusap Pot Pengumpul Api itu, dan ia menghela nafas sebelum tertawa lantang.     

Xiao Yan merasa sedikit malu saat ia memandang Su Qian yang tampak seperti ia telah dilepaskan dari sebuah beban besar. Di masa lalu, Tetua Kepala selalu berkata bahwa semuanya baik-baik saja. Namun, hatinya sebenarnya selalu memikirkan mengenai masalah ini sejauh itu. Namun, hal itu masuk akal jika dipikirkan. Menara Pemurnian Qi Langit Membara begitu penting. Jika tempat itu begitu saja lenyap, bahkan hati Xiao Yan tak terelakan akan merasa kecewa.     

"He he, mari tidak usah membicarakan hal ini…" Su Qian bergegas melambaikan tangannya setelah tampak mengetahui pemikiran Xiao Yan. Ia tersenyum dan berkata, "Salah satu alasan aku telah memasuki tempat ini kali ini adalah untuk mencari tahu apakah ada kecelakaan yang telah terjadi kepadamu. Alasan lainnya adalah untuk memberitahumu bahwa kita punya kabar mengenai Han Feng."     

"Han Feng?" Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Senyum di wajahnya sedikit lenyap. Sebuah hawa dingin pun melintasi matanya. Orang itu telah memanfaatkan kekacauan kala itu untuk kabur. Xiao Yan selalu memikirkan hal ini. Lagipula, orang ini telah tinggal di 'Aula Jiwa' untuk kurun waktu tertentu. Ia mungkin mengetahui tempat di mana guru dikurung. Terlebih lagi, bahkan jika Han Feng tidak tahu, Xiao Yan harus membunuh orang ini, yang telah mengkhianati gurunya, dengan tangannya sendiri. Jika tidak, bagaimana ia pantas memiliki Yao Lao, yang menaruh harapan tinggi kepadanya?     

"Semenjak orang itu kabur kala itu, ia menghilang untuk kurun waktu tertentu. Semula, kita juga sangat kesulitan mencarinya. Namun, beberapa hari lalu, Gerbang Xiao mendadak memberikan informasi yang mengatakan bahwa orang ini sepertinya telah muncul di Lembah Api Iblis…" Su Qian berbicara perlahan.     

"Lembah Api Iblis?" Mata Xiao Yan sedikit menyipit. Ia seketika tertawa dingin, "Sepertinya, orang ini sedang berencana memanfaatkan kematian Hantu Iblis Tanah Tua untuk seutuhnya mengambil alih semua yang menjadi miliknya…"     

"Ya, Han Feng memiliki ambisi hebat. Ia telah merambah jauh ke dalam 'daerah Pelosok Hitam' dan memiliki jaringan luas di sana. Jika ia diberikan waktu yang cukup, ia pasti akan menjadi sebuah penguasa area itu. Tidaklah sulit baginya untuk mencapai hal ini dengan statusnya sebagai seorang ahli kimia." Su Qian mengangguk dan berkata.     

"Kali ini, ia telah diam-diam mengambil alih Lembah Api Iblis dan melakukannya secara diam-diam. Jika Gerbang Xiao tidak beruntung, kemungkinan besar mereka akan kesulitan mendapatkan informasi ini."     

Xiao Yan sedikit mengangguk. Sudut mulutnya terangkat membentuk sebuah senyum dingin. Tak masalah selama orang ini tidak memasuki hutan gunung yang luas. Selama ia berada di Daerah Pelosok Hitam, Xiao Yan akan punya rasa percaya diri untuk menangkap anjing tua ini yang telah kehilangan rumahnya!     

"Apa yang akan kau lakukan?" Su Qian melirik Xiao yan dan bertanya.     

"Orang ini tidak bisa dibiarkan pergi bagaimanapun juga. Jika tidak, akan ada banyak masalah di masa depan." Xiao Yan perlahan mengepalkan tinjunya dan berkata pelan, "Kumpulkan beberapa orang. Kali ini, aku pasti tidak akan membiarkan orang ini kabur hidup-hidup. Aku perlu tahu beberapa informasi dari mulutnya."     

Su Qian tersenyum tipis dan mengangguk. Ia berkata, "Sepertinya, tidaklah mustahil untuk menangkapnya dengan kekuatan pihak kita… kapan kau akan bertindak?"     

Tangan Xiao Yan menggenggam menuju bagian belakang gua. Sebuah sosok hitam membawa desingan rendah yang jelas melesat keluar. Akhirnya, hal itu berubah menjadi sebuah pedang penguasa berat yang terjatuh ke tangan Xiao Yan. Ia membalikan tangannya dan pedang penguasa itu disarungkan di belakangnya. Sudut mulutnya seketika terangkat membentuk sebuah senyuman dingin saat ia berkata dengan sikap yang tegas, "Sekarang!"     

Pundak Xiao Yan sedikit berguncang ketika kata-katanya terdengar. Sepasang sayap tulang seperti giok yang indah perlahan merentang. Setelah itu, sayap-sayap tulang itu mengepak. Sebuah raungan samar bergema di dunia magma yang sunyi ini, saat sosok Xiao Yan berubah menjadi sebuah sosok kabur yang melesat ke lubang pintu masuk!     

Su Qian secara refleks mengusap jenggotnya saat ia memandang punggung Xiao Yan yang penuh dengan aura membunuh. Ia menggumam, "Han Feng yang menyedihkan. Semula, ia mungkin bisa dianggap sebagai penguasa hebat di dalam 'Daerah pelosok Hitam'. Pada akhirnya, ia secara tidak beruntung bertemu dengan Xiao Yan. Sepertinya, mata Yao zun-zhe telah menjadi semakin tajam saja…"     

Su Qian pun tersenyum dengan menyombong setelah mengatakan hal ini. Kemudian, langkah kakinya menapak pada udara kosong saat tubuhnya mengikuti dekat di belakang Xiao Yan secepat kilat.     

Kali ini, pertarungan di antara dua orang ini, yang punya guru yang sama, kemungkinan besar akan mencapai akhirnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.