Tubuh Racun Sedih Meletus Sebelum Waktunya
Tubuh Racun Sedih Meletus Sebelum Waktunya
Sebuah sosok hitam mendekat dari kejauhan dan muncul di luar tirai cahaya dalam sekejap kemudian. Beberapa Tetua Akademi Dalam hendak menghentikannya ketika mereka melihat wajah orang ini. Baru setelah itu mereka menghela nafas lega. Mereka menangkupkan tangan mereka memberi hormat kepada Xiao Yan dan menggeser tubuh mereka. "Tetua Kepala berada di dalam. Kau sebaiknya cepat masuk. Berhati-hatilah terhadap gas racunnya." Seorang Tetua dengan cepat berkata setelah melihat Xiao Yan.
Kegelisahan di dalam mata Xiao Yan menjadi lebih pekat ketika ia mendengar hal ini. Ia mengangguk, dan sebuah api hijau giok menggelora dari tubuhnya. Ia seketika masuk ke dalam penghalang cahaya itu.
Udara keabu-abuan yang membawa semacam bau menerkam ke arahnya setelah ia memasuki penghalang cahaya itu. Namun, ketika hal itu mencapai api hijau giok tadi, hal itu dibakar oleh suhu tinggi yang ada hingga lenyap, memancarkan gelombang-gelombang suara chi chi.
Xiao Yan tak menghiraukan udara keabu-abuan yang berdiam di sekitarnya dan dengan cepat melewati pekarangan. Langkah kakinya terhenti ketika ia melihat Tetua Kepala Su Qian berjalan mondar-mandir di pintu masuk. Ia segera bertanya, "Tetua Kepala, apa yang telah terjadi?"
Su Qian bergegas berbalik ketika ia mendengar suara Xiao Yan. Ia seketika menghela nafas lega. Dengan menunjuk bagian dalam rumah, ia berbicara dengan senyum kecut, "aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi. Hari ini, seorang Tetua mendadak datang dan melaporkan bahwa tempat ini memancarkan gas beracun. Cukup banyak murid secara tidak sengaja telah menjadi tak sadarkan diri karena racun itu. Aku hanya bisa menyegel tempat ini. Semula, aku ingin masuk dan menyelidiki, tetapi gas racun di dalam terlalu pekat. Kekuatan korosifnya sangatlah dahsyat. Jika aku memaksa masuk, aku khawatir…"
Hati Xiao Yan mengencang. Sebuah kegelisahan menggelora keluar. Ia menghirup nafas dalam-dalam dan dengan cepat berjalan maju. Ketika ia hendak mendorong pintu itu, Su Qian di samping ragu sedikit dan menahan tangannya yang hendak menghambat Xiao Yan. Ia menghela nafas, "Berhati-hatilah."
Dengan sebuah anggukan kepala, Xiao Yan mendorong pintu itu. Api hijau giok melengkung bangkit, membungkus sekujur tubuhnya tanpa membiarkan sedikitpun udara menembusnya. Kemudian, ia perlahan berjalan ke dalam ruangan yang dipenuhi dengan racun ungu keabu-abuan.
Seutas kabut racun ungu keabu-abuan berhamburan keluar ketika pintu itu terbuka. Su Qian bergegas menggunakan Dou Qi-nya untuk membungkusnya. Kemudian, ia dengan cermat memurnikannya. Dengan satu kali ayunan lengan bajunya, pintu yang terbuka itu kembali tertutup rapat. Ia berteriak lantang, "Xiao Yan, berteriaklah keras jika ada situasi apapun yang terjadi!"
"Tetua Kepala, tenanglah. Tak masalah jika kau menyegel tempat ini. Jangan biarkan siapapun masuk." Suara serius Xiao Yan terpancar dari ruangan itu.
Su Qian mengangguk. Ia perlahan melangkah mundur dan memandang rumah itu. Setelah keraguan singkat, segel di tangannya mendadak bergerak dan sebuah pilar Dou Qi melesat keluar. Seketika, hal itu berhamburan turun dari langit dan membungkus rumah itu di dalamnya. Setelah melakukan semua ini, ia masih tampak merasa agak gelisah. Ia menggunakan kekuatan ruangnya untuk menambah lapisan pertahanan lain di luar penghalang Dou Qi itu.
Tidak ada yang bisa menyalahkan Su Qian karena sehati-hati ini. Bahkan, ia sangat takut terhadap gas beracun di dalam tubuh Dokter Peri Kecil. Jika gas beracun ini dibiarkan menyebar, kemungkinan besar, tidak satupun mayat akan ditinggalkan dengan seluruh Akademi Dalam.
"Ugh, semoga saja, Xiao Yan bisa menyelesaikan masalah ini." Su Qian baru menghela nafas lega setelah melakukan semua ini. Ia memandang ruangan yang tertutup rapat itu dan menggumam dengan sebuah senyum kecut.
Penglihatan seseorang sangat terhalangi di dalam ruangan di mana gas beracun berasal. Namun, dengan meminjam sedikit suara nafas yang terpancar ke arahnya, Xiao Yan samar-samar bisa menentukan lokasi Dokter Peri Kecil.
Lapisan demi lapisan kabut racun ungu keabu-abuan berdiam di dalam ruangan itu. Seiring langkah yang semakin mendekat, kabut racun di sekitar menjadi penuh dengan gelombang-gelombang riak. Namun, untungnya ia memiliki Api Inti Teratai Berlapis yang melindungi tubuhnya. Dengan bantuan pengekangan bersuhu tinggi itu, gas beracun tersebut tidak bisa banyak melukainya.
Xiao Yan melangkah sekitar beberapa belas kali, sebelum sebuah tempat tidur merah muda muncul di depan matanya. Sebuah sosok yang menawan dengan lembut meringkuk di atas kasur. Sebuah selimut yang membungkus rapat samar-samar menunjukkan lekuk sosok anggun di bawahnya. Kabut racun pekat yang menyebar dari ruang itu keluar tanpa henti dari tubuhnya…
Sosok di dalam selimut itu sedikit gemetar, tampak telah merasakan suara langkah kaki. Seketika, sepasang mata ungu keabu-abuan yang tampak menderita melesat keluar dari dalamnya. Mata itu memandang pemuda berjubah hitam yang telah berjalan ke sisi samping kasurnya. Suaranya yang lirih mengandung penderitaan yang sulit untuk disembunyikan, "'Tubuh Racun Sedih' sepertinya hendak meletus sebelum waktunya."
Meskipun Xiao Yan sudah lama mengantisipasi hal ini, wajahnya masih secara refleks berubah ketika ia mendengar kata-kata ini. Ia memandang rasa sakit dan kepucatan di wajahnya dan bergegas duduk di sebelah kasurnya. Ia dengan lembut menenangkannya, "Tenang, semuanya akan baik-baik saja. Masih ada diriku di sini."
Hati Xiao Yan jelas paham bahwa dengan kekuatan Dokter Peri Kecil, ia setidaknya akan bisa menekan 'Tubuh Racun Sedih' selama setahun. Namun, selama kurun waktu ini, ia telah membatalkan segel dari 'Tubuh Racun Sedih' beberapa kali. Ini secara signifikan telah memajukan waktu letusannya…
"Berikan tanganmu padaku." Xiao Yan berkata. Ia mungkin menyalahkan dirinya sendiri di dalam hati, tetapi ia tidak berani menunda-nunda lagi.
Dokter Peri Kecil ragu sejenak ketika ia mendengarnya, tetapi ia menjulurkan lengan panjangnya yang lembut dari bawah selimut. Pada saat ini, tangannya samar-samar memancarkan sebuah warna ungu yang aneh, menyebabkan keseriusan di mata Xiao Yan menjadi lebih pekat.
Tangan Xiao Yan diletakan di pergelangan tangan Dokter Peri Kecil. Sedikit gumpalan api mengikuti titik sentuh dan meresap masuk. Setelah itu, hal itu dengan cepat memasuki tubuh Dokter Peri Kecil.
Raut wajah Xiao Yan berangsur-angsur menjadi jauh lebih buruk setelah api itu meresap masuk. Pada saat ini, tubuh Dokter Peri Kecil tampak seutuhnya telah dimasuki gas beracun. Terlebih lagi, gas beracun ini tampak naik dan memasuki kepalanya. Xiao Yan tahu bahwa jika gas racun ini memasuki otaknya, kesadaran Dokter Peri Kecil akan berangsur-angsur kabur. Pada saat itu, kemungkinan besar, ia akan menjadi pemilik 'Tubuh Racun Sedih' yang lalu-lalu, menunggu tahap akhir yang menyedihkan. Terlahir dari kesedihan, dan mati dalam kesedihan!
Mata cerdas Dokter Peri Kecil perlahan menjadi jauh lebih redup saat ia memandang raut wajah Xiao Yan yang berangsur-angsur memburuk. Bagian belakang giginya menggigit bibir bawahnya saat ia berkata lirih, "Xiao Yan, aku sudah sangat senang mengikutimu dalam kurun waktu ini. Kau adalah teman pertamaku dan mungkin juga yang terakhir. Jika aku benar-benar mencapai tahap itu, aku harap kau tidak akan menahan diri. Aku sangat mencintai akademi di tempat ini. Setelah aku kehilangan kesadaran, aku tidak ingin…"
"Diamlah! Omong kosong apa yang kau katakan?" mendengar Dokter Peri Kecil mengatakan kata-kata terakhirnya, Xiao Yan seketika mengerutkan dahi dan membentaknya.
Meskipun dibentak, Dokter Peri Kecil tidak marah. Ia alih-alih menunjukkan sebuah senyum yang menggerakkan hati di wajahnya. Kepalanya sedikit dimiringkan saat ia bersandar pada bantal di punggungnya. Sepasang mata ungu keabu-abuan yang menyihir dengan lembut menatap wajah Xiao Yan yang berulangkali berubah. Perasaan seseorang yang khawatir dan gelisah tentangnya adalah sesuatu yang belum pernah benar-benar ia nikmati. Sepertinya perasaan ini sangat menyenangkan…
Xiao Yan tidak sempat mempedulikan tatapan mata Dokter Peri Kecil pada saat ini. Ia mengernyitkan alisnya dan berpikir keras. Hal yang disebut sebagai metode Pil Racun untuk seutuhnya mengendalikan 'Tubuh Racun Sedih' masih kekurangan Inti Monster 'Kalajengking Naga Racun Langit'. Itu adalah salah satu bahan kunci Pil Racun dan tidak bisa dilewatkan. Jika tidak, jika seseorang berusaha memaksa membuatnya, hal itu hanya akan menyia-nyiakan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva yang telah dengan susah payah ia peroleh.
Benak Xiao Yan bergejolak sekuat tenaga, berusaha menemukan sejenis metode untuk sementara waktu menekan 'Tubuh Racun Sedih' dari resep-resep obat yang ditinggalkan Yao Lao. Namun, hasilnya membuatnya kecewa. 'Tubuh Racun Sedih' sangatlah langka. Mustahil bagi Yao Lao untuk secara sengaja mencari semacam metode untuk mengurus hal sejenis ini. Jadi, pencarian Xiao Yan sia-sia.
Tepat ketika Xiao Yan gelisah dan tak berdaya hingga wajahnya dipenuhi keringat, sebuah suara tua mendadak membawa sedikit keterkejutan saat hal itu terdengar dari dalam hatinya, "Tubuh Racun Sedih? Hei, tak terduga diriku yang tua ini bisa melihat hal ini dua kali dalam masa hidupku. Aku sungguh beruntung."
Sebuah kegembiraan liar menggelora ke dalam hati Xiao Yan ketika ia mendengar suara ini. Ia tampak benar-benar telah mencapai batasnya ketika ia bergegas bertanya, "Tuan Yao, apakah kau juga tahu tentang 'Tubuh Racun Sedih'? Apakah kau punya sebuah cara untuk sementara waktu menekannya?"
"Haha, 'Tubuh Racun Sedih.' Siapa di antara generasi tua yang tidak tahu nama semacam itu?" Tian Huo zun-zhe tertawa samar, "Namun, temanmu ini sepertinya berada di tahap-tahap akhir letusan 'Tubuh Racun Sedih'. Jika itu tidak disegel dan gas beracunnya masuk ke otaknya, hasilnya…"
Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia menghirup nafas dalam-dalam dan bertanya, "Apakah tuan Yao tahu sebuah cara untuk menekan 'Tubuh Racun Sedih'?"
"Anggap dirimu beruntung bahwa kau telah bertemu diriku yang tua ini pada waktu ini. Kemungkinan, hanya ada sangat sedikit orang yang tahu tentang metode penyegelan ini di benua ini. Kala itu, aku juga memiliki seorang kawan dengan 'Tubuh Racun Sedih'. Metode penyegelan ini diciptakan untuknya. Sayangnya, segel ini hanya bisa digunakan sekali, dan paling-paling, hanya bertahan tiga tahun. Setelah tiga tahun, aku masih gagal mencari cara untuk mengatasi 'Tubuh Racun Sedih,' jadi…" Tian Huo zun-zhe menghela nafas lembut.
Xiao Yan pun terkejut ketika ia mendengar kata-katanya. Dunia ini memang penuh dengan kebetulan-kebetulan yang aneh. Setelah menghela nafas dengan emosional, ia juga menghembuskan nafas lega, merasa seolah-olah ia telah menyingkirkan sebuah beban berat. Sebuah segel untuk tiga tahun sudah cukup. Ia tidak percaya bahwa ia tidak akan bisa mendapatkan yang disebut sebagai Inti Monster Kalajengking Naga Racun Langit dalam tiga tahun.
"Segel ini bernama 'Segel Api Sepanjang Hari.' Hal itu meminjam keganasan positif di dalam sebuah Metode Qi afinitas api untuk menekan gas racunnya. Saat ini, 'Api Surgawi' yang kau miliki di dalam tubuhmu mampu mengoptimalkan efek dari segel itu. Di bawahnya adalah metode penyegelannya." Suara Tian Huo zun-zhe baru saja terdengar ketika sebuah pesan menjalar ke benak Xiao Yan. Ia dengan cepat menerimanya.
Xiao Yan menutup matanya rapat-rapat. Sesaat kemudian, ia akhirnya mulai perlahan membukanya. Raut wajahnya berangsur-angsur memulihkan penampilan normalnya. Ia mendongak, melirik ke arah Dokter Peri Kecil di atas kasur, dan tertawa pelan, "Ada sebuah cara untuk menekannya." Dokter Peri Kecil terkejut ketika ia mendengar hal ini. Kegembiraan menjalar dari wajahnya.
Xiao Yan juga tersenyum ketika ia melihat reaksinya. Kemudian, ia tampak telah mengingat sesuatu dan secara refleks terbatuk datar. Ia dengan terbata-bata berkata, "Agar bisa menggunakan segel ini, kau akan harus menanggalkan bajumu." Kata-kata Xiao Yan baru saja terdengar, ketika wajah cantik Dokter Peri Kecil mendadak berubah menjadi panas membara. Ia menoleh ke satu sisi dan tidak berani menatap Xiao Yan.