Wanita Muda Berbaju Merah
Wanita Muda Berbaju Merah
Xiao Yan menghela nafas dan berguling turun dari tempat tidur. Ia mandi sejenak sebelum pergi keluar untuk mengumpulkan Dokter Peri Kecil dan dua orang lainnya. Regu itu berjalan keluar dari penginapan dan bergegas ke tengah kota.
Regu empat orang Xiao Yan perlahan berjalan di jalan utama yang memiliki lalu lintas tanpa akhir. Mungkin ini karena masih pagi, tetapi udaranya mengandung kelembaban seperti di hutan pegunungan, memberikan mereka perasaan yang menyegarkan.
Dua sisi jalan yang diaspal menggunakan batu biru terkadang akan memancarkan berbagai macam teriakan. Sebuah pameran dagangan yang mempesona ditempatkan di toko-toko di kedua sisi. Lalu lintas manusia yang ramai itu tepat seperti semut-semut yang menembus melalui toko-toko itu. Kota Kaki Langit memancarkan perasan sempit yang luar biasa sibuk.
"Dikatakan bahwa leluhur klan Luo sedang mengundang bala bantuan untuk memperbaiki Lubang Cacing. Kita bisa pergi dan melihatnya. Apakah kita akan memberikan bantuan akan tergantung pada situasinya. Lagipula, para faksi di dalam Kota Kaki Langit terlalu rumit. Tidaklah bijak bagi kita untuk terlibat." Kaki Xiao Yan perlahan maju dengan kecepatan khusus. Tatapan matanya menatap toko-toko di kedua belah sisi jalan, sembari mulutnya berbicara dengan tak acuh.
"Ya." Dokter Peri Kecil mengangguk sedikit ketika ia mendengar hal ini. Ia adalah satu-satunya di antara mereka yang telah melangkah ke dalam kelas Dou Zong dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan kekuatan ruang.
Prok! Prok!
Gelombang-gelombang tapak kaki kuda mendadak terdengar dari depan jalan ketika Xiao Yan sedang berbincang dengan Dokter Peri Kecil. Seketika, jalan itu menjadi kacau. Sebuah sosok merah membara bergegas mendekat dari ujung jalan, menabrak banyak sekali orang di sepanjang jalan. Ketika orang-orang ini melihat dengan mata yang marah, mereka mendapati bahwa terdapat seorang wanita muda yang mengenakan baju merah terang di atas kuda itu. Wanita muda itu tampak sangat menarik, tetapi terdapat tanda-tanda keangkuhan liar di antara alisnya. Sebuah cambuk merah terang tergantung dari pinggang kecilnya, sembari tawa yang mempesona menggema melintasi jalanan.
Kuda merah itu tepat seperti api yang menggelora dari kejauhan. Dalam beberapa kedipan mata, kuda itu muncul tidak jauh dari regu Xiao Yan.
"Seekor anjing yang baik tidak menghalangi jalan! Kalian semua, menyingkirlah untuk nona ini! Jika tidak, tidak akan ada yang bertanggung jawab jika kalian diinjak sampai mati!"
Wanita berbaju merah itu berteriak. Alisnya seketika menjadi tegak lurus saat ia memandang beberapa sosok di depannya yang tidak bergerak.
Xiao Yan, yang semula hendak menghindar ke samping, seketika menunjukkan sebuah ekspresi dingin ketika ia mendengar kata-kata ini. Ia paling tidak suka wanita angkuh sejenis ini. Ia meletakkan kaki yang baru saja ia angkat kembali ke bawah, dan lanjut perlahan berjalan maju tanpa mengangkat wajahnya.
"Hmm, kau cari mati!"
Tindakan Xiao Yan ini tentu saja dilihat oleh mata wanita muda berbaju merah itu. Ia mendengus dingin saat tangannya menggenggam cambuknya. Seketika, sebuah bayangan merah bergegas maju di tengah-tengah suara jernih dari udara yang dirobek, membawa angin saat hal itu diayunkan ke arah Xiao Yan.
Wajah Xiao Yan terus tetap tenang. Ia secara acak mengepalkan tangannya dan cambuk itu secara otomatis tertangkap. Kemudian, ia menariknya secara acak.
"Ah!"
Sebuah tenaga besar yang terpancar dari cambuk itu membuat wanita berbaju merah itu berteriak tajam. Tubuhnya ditarik turun dari kuda, dan ia mendarat di atas tanah dengan pantatnya.
"Keparat, bajingan, kau berani menyerang wanita ini?" Wajah wanita muda berbaju merah itu seketika berubah pucat ketika pantatnya bersentuhan dengan tanah yang sedingin es. Ia dengan murka meraung ke arah Xiao Yan, tampak seperti seekor harimau betina yang dibuat marah.
"Aku hanya memberimu pelajaran atas nama para orangtuamu..." Xiao Yan melirik wanita muda berbaju merah itu. Ia seketika tak menghiraukannya saat ia memimpin Dokter Peri Kecil dan yang lainnya ke jalan.
"Kau ini apa? Kau berani memberiku pelajaran? Kau pikir siapa dirimu?" Kata-kata cuek yang Xiao Yan berikan kepadanya telah benar-benar membuat wanita muda berbaju merah ini marah. Seketika, suaranya menjadi jauh lebih tajam. "Paman Hua, paman Lui, bunuh keparat ini!"
Teriakan tajam wanita muda itu baru saja terdengar ketika dua sosok tua dengan cepat bergegas menembus udara dan tiba di sana, menghalangi regu Xiao Yan.
Dua sosok itu, yang muncul di depan Xiao Yan, masing-masing memiliki rambut abu-abu dan putih. Dengan mengamati aura keduanya, sepertinya kekuatan mereka berada di sekitar Dou Huang bintang lima hingga enam dan bisa dianggap cukup kuat.
"Kawan ini, nyonya muda klan-ku memang sedikit nakal. Namun, ia hanyalah seorang gadis kecil. Tidakkah sedikit tidak pantas bagimu untuk memperlakukannya seperti ini…" Pria tua berambut abu-abu itu semula melirik wanita muda berbaju merah itu, yang wajahnya merah merona karena marah. Kemudian, ia memandang ke Xiao Yan, dan mengerutkan dahi saat ia berbicara.
Dengan penglihatannya, ia tentu saja bisa merasakan aura pemuda berjubah hitam di depan mereka itu sedikit berbeda dari mereka. Auranya bahkan sedikit lebih kuat. Jadi, kata-kata mereka tidak terlalu kasar.
"Itulah mengapa ia saat ini masih hidup." Xiao Yan mengangkat wajahnya. Suaranya masih tenang, tetapi ia bukanlah orang yang baik. Jika itu adalah seorang laki-laki angkuh yang berani mengumpat ke arahnya hari ini, hukumannya tidak hanya akan ditarik turun dari seekor kuda.
Pada saat ini, cukup banyak orang telah berkumpul di sekitar jalan karena kejadian yang tak terduga ini. Orang-orang ini menggelengkan kepala mereka ketika mereka melihat wanita muda berbaju merah itu. Seketika, mereka melayangkan semacam tatapan mata mengasihani kepada regu Xiao Yan. Wanita muda berbaju merah itu adalah sesosok iblis perempuan kecil yang terkenal di Kota Kaki Langit. Tak terduga bahwa orang ini ternyata berani menyerangnya hari ini. Sepertinya, mereka seharusnya adalah orang-orang yang telah datang dari luar kota.
Raut wajah kedua pria tua itu sedikit berubah di hadapan kata-kata tenang Xiao Yan yang menyembunyikan hawa dingin. Mata mereka pun menjadi agak kejam. Wanita muda berbaju merah itu adalah cucu perempuan yang paling disayang dari leluhur di klannya. Nyaris tidak ada orang di Kota Kaki Langit ini yang berani mengatakan kata-kata semacam itu.
"Dasar kau keparat. Kau masih berani seangkuh ini di Kota Kaki Langit. Dengan menyerang wanita ini, kakekku pasti tidak akan membiarkanmu pergi. Jika kau bijak, kau akan berlutut sekarang, bersujudlah kepada nona ini dan minta maaf-lah…" wanita muda berbaju merah itu telah bangkit pada saat ini. Kehilangan martabat semacam itu di hadapan begitu banyak orang adalah sesuatu yang sulit dia terima, sebagai seseorang yang memiliki keangkuhan yang luar biasa besar. Seketika, wajah kecilnya berubah secara signifikan karena amarahnya. Namun, sebelum teriakan marahnya benar-benar disuarakan, sebuah sosok seperti hantu mendadak muncul di depannya, dan sosok itu mengayunkan tangannya. Sosok itu seketika mendaratkan sebuah serangan ganas ke wajah wanita muda itu di hadapan banyak sekali tatapan mata yang tertegun.
"Plak!"
Sebuah suara jernih terdengar di jalan. Pada saat ini, hati semua orang gemetar dengan hebat. Tamparan ini… benar-benar terlalu dingin.
Wanita muda berbaju merah itu memalingkan kepalanya. Lima cap jari yang agak merah keunguan muncul di wajahnya. Sebuah jejak darah mengalir dari sudut mulutnya. Matanya penuh dengan perasaan tidak percaya. Ia tidak percaya bahwa benar-benar ada orang yang berani menamparnya.
"Ia tidak akan membunuhmu jika kau berani mengumpat lagi. Aku akan membunuhmu!"
Sebuah suara tak acuh yang sedingin es yang penuh dengan hawa membunuh perlahan terdengar dari depan wanita muda berbaju merah itu, membuat tubuhnya gemetar. Ia perlahan mendongak dan melihat sebuah sosok cantik yang berpakaian biasa dengan wajah cantik yang mengandung kekejaman. Ketika kedua mata mereka bertemu, wanita muda berbaju merah itu bisa melihat hawa membunuh terpancar dari mata wanita itu.
"Beraninya kau!"
Suara tamparan mendadak itu menyebabkan dua pria tua tadi tertegun. Seketika, mereka mengeluarkan teriakan murka. Tubuh mereka bergerak dan mereka bergegas menuju Dokter Peri kecil secepat kilat.
Dua orang itu baru saja bergerak, ketika suara samar gemuruh guntur terdengar. Seketika, sebuah sosok hitam muncul di depan mereka berdua. Dua tinju dilayangkan. Energi yang luar biasa liar, yang untuk sesaat meletus, menyebabkan raut wajah keduanya berubah. Mereka buru-buru menyambut pukulan itu.
"Bum!"
Suara daging bertumbukan mendadak berbunyi. Seketika, semua orang tertegun saat melihat dua pria tua, dengan reputasi yang kuat di dalam Kota Kaki Langit, dengan cepat melangkah mundur. Pemuda berjubah hitam itu tampak seperti sebuah batu yang tak bisa digerakkan.
"Kau hanya bisa menyalahkan dirimu sendiri untuk masalah hari ini. Jika kau terus bersikap bodoh, jangan salahkan aku jika aku bersikap ganas!"
Tatapan mata Xiao Yan gelap dan dingin saat ia memandang dua pria tua itu. Hawa membunuh di dalam matanya mengandung jejak-jejak hawa dingin. Masalah hari ini cepat mencapai batas dasarnya.
Dua pria tua itu tidak berani melakukan pergerakan yang tidak alami setelah dicegah oleh kekuatan yang ditunjukkan Xiao Yan. Mereka hanya bisa berteriak kecut di dalam hati mereka. Bibi tua kecil ini telah mendominasi kota selama bertahun-tahun dan akhirnya bertumbukan dengan ujung tombak. Serangan itu tadi adalah sesuatu yang nyaris tidak ada yang bisa ditunjukkan oleh siapapun di klan mereka.
"Kawan ini, aku adalah anggota dari klan Luo. Wanita muda yang menyinggungmu tadi adalah nona muda dari klan Luo. Tolong jangan buru dia atas nama klan Luo." Pria tua berambut abu-abu menghela nafas di dalam hatinya saat ia menangkupkan kedua tangannya bersamaan memberi hormat dan memohon.
"Klan Luo?" Xiao Yan sedikit mengerutkan dahinya ketika ia mendengar hal ini. Meskipun ia sudah tahu bahwa latar belakang wanita ini kemungkinan besar tidaklah lemah, ia tidak menduga bahwa ia adalah seorang anggota dari klan Luo di Kota Kaki Langit.
"Kau… kau berani memukulku?"
Baru pada saat ini, wanita muda berbaju merah itu akhirnya pulih dari keadaan tertegunnya. Ia mengusap bekas cap jari panas membara di wajahnya. Tangannya gemetar saat ia menunjuk Dokter Peri Kecil di depannya. Amarah di dalam matanya telah mencapai tingkat yang menyeramkan.
Setelah kata-katanya terdengar, wanita muda berbaju merah itu mengeluarkan sebuah piringan giok dari Cincin Penyimpanannya dalam amarahnya. Setelah itu, ia dengan keras memecahkannya dan berkata dengan ganas, "Jalang, kau berani menyerangku? Kakekku tidak akan membiarkanmu pergi. Setelah kau mendarat di tangan Nona ini, aku pasti akan memotong jari-jarimu satu per satu!"
Tatapan mata Dokter Peri Kecil hanya melirik wanita muda berbaju merah itu dengan dingin saat orang itu mengumpat dengan ganas. Seketika, sebuah suara tak acuh yang samar terpancar dari samping telinganya.
"Pukul dia lagi. Dengan hati seganas itu, membiarkannya hanya akan menciptakan malapetaka…"
Sudut mulut Dokter Peri Kecil mengerut ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika mengangkat tangannya sekali lagi di hadapan mata terkejut wanita muda berbaju merah itu dan tanpa basa-basi menamparnya dengan keras.
Plak!
Tamparan ini baru saja mendarat, ketika sebuah cahaya berwarna abu-abu melesat mendekat dari tengah kota. Hal itu seketika muncul di duara di atas jalan. Tatapan matanya menatap ke bawahnya. Sebuah aura agung mendadak menggelora keluar dan menyapu ke segala arah. Sebuah suara gelap serius menggema tanpa henti di seluruh jalan itu.
"Tindakan kalian ini benar-benar meremehkan klan Luo-ku!"